Apakah anda seperti lalat yang terperangkap kaca cendela?

Minggu lalu, tepatnya tgl. 5 dan 6 November, saya pergi ke Surabaya, untuk melihat mesin press yang kami butuhkan. Saya tertarik melihat mesin tersebut karena harganya sangat murah, hanya 1/15 dari mesin buatan China.

Setelah melihat mesin tersebut saya tidak heran lagi, jika harganya sangat murah. Karena mesinnya memang sangat-sangat sederhana, tetapi dapat berfungsi dengan baik. Namun yang mengherankan bagi saya adalah kenapa saya tidak pernah berpikir atau mempunyai ide untuk membuat mesin press seperti itu? Padahal idenya sangat sederhana. Hanya dengan sekali melihat saja, saya yakin bisa membuatnya.

Mungkin barangkali ini, yang menyebabkan banyak diantara kita yang sulit menjadi sukses. Sukses dibuat rumit, sehingga mereka tidak mampu atau sulit menggapainya. Hal ini disebabkan karena mereka berpikir lurus kedepan. Atau tepatnya mereka mengenakan kacamata kuda. Sehingga mereka tidak bisa melihat kanan dan kiri. Apalagi melihat ke belakang.

Saya jadi teringat akan kisah seekor lalat yang mati didekat kaca cendele. Lalat yang ingin keluar dari ruangan, melihat sinar matahari lewat candela yang ada kacanya. Dia berpikir” ini jalan keluar”. Namun ketika dia terbang menuju sumber cahaya matahari, dia terbentur kaca candela. Dengan hati yang optimis dan penuh semangat dia berusaha keluar dari kamar lewat kaca candela tersebut. Namun semakin dicoba rasanya semakin sulit saja. Akan tetapi dia tidak putus asa, dia terus mencoba sehingga mengitari seluruh bagian kaca candela tersebut. Dia terjebak dalam keyakinannya bahwa hanya ada satu jalan untuk bisa keluar ruangan itu. Akhirnya dia mati kelelahan. Padahal apabila dia mau berpaling kebelakang dia bisa selamat. Namun itu tidak dilakukanya karena dia tidak tahu kalau ada jalan disitu. Yang dia tahu hanya jalan yang ada didepannya.

Pembaca, jika anda perhatikan betapa banyak orang terjebak dalam kehidupannya. Mereka mengira tidak ada jalan lain kecuali jalan yang dia tempuh. Kalau toh mereka tahu meraka tidak mau menempuhnya karena takut akan gagal. Sehingga mereka berusaha menerima dan menikmati apa yang dia lakukan . Mereka berusaha menekan kesedihan dan kekecewaan yang mereka alami. Kemandekan karier, kekurangan uang, akhirnya terpaksa mereka terima.

Padahal apabila mereka mau melihat kanan dan kiri, mau melihat kebelakang kemudian mau menempuh jalan yang terbentang itu, mereka akan bisa berlepas dari keterpaksaan yang selama ini mereka alami.

Apakah anda saat ini juga terperangkap?, ya saya juga masih terperangkap, semua orang masih terperangkap. Namun bedanya, mereka telah banyak terlepas dari berbagai macam perangkap. Semakin anda banyak terbebas dari perangkap maka semakin bebaslah anda. Namun jangan berharap anda akan terbebas dari semua perangkap. Karena itu berarti anda mati. Selama anda masih hidup perangkap kaca candela masih tetap anda.
Untuk mengetahui cerita tentang bagaimana saya bisa terlepas darimperangkap pekerjaan, bisa anda baca disini

Semoga bermanfaat,
See you in the top

0 comments:

Posting Komentar