Renungan Menyambut Tahun Baru

Tanpa terasa sebentar lagi Insya Allah kita akan menyaksikan pergantian tahun, baik tahun baru Islam, 1431 H atau tahun baru masehi 2010. Waktu memang begitu cepat berlalu. Dia akan terus berputar, tanpa peduli apakah kita menyadari aatau tidak, karena terlenakan dengan berbagai macam kesibukan. Sehingga ketika acara pergantian tahun diadakan kita seakan terbangun dari tidur. “ oh, sudah tahun baru ya. Rasanya baru kemarin kita merayakan tahun baru, kini kita mereyakannya kembali.


Dengan datangnya tahun baru, berarti bertambah pula usia kita. Ini berarti jatah hidup kita berkurang satu tahun. Sadar atau tidak, mau atau tidak ternyata kita berjalan mendekati ajal. Lantas apa yang terjadi ketika ajal anda menjemput. Apakah anda bisa selamat dari siksa yang berkepanjangan yang dijanjikan oleh Tuhan yang memilki alam ini?. Atau bagaimana kira-kira anda dikenang oleh orang disekitar anda?


JIka anda merenungi kedua pertanyaan diatas, tentu padanngan anda terhadap perayaan tahun baru, ulang tahun kelahiran dan atau ulang tahun pernikahan akan berubah. Perayaan hari-hari tersebut bukan lagi dirayakan dengan hura-hura tetapi sebaliknya dijadikan sebagai momern untuk muhasabah atau merenung, tentang perjalanan hidup yang telah kita lakukan selama setahun terakhir ini. “ Kita sudah menghabiskan waktu selama satu tahun atau selama 12 bulan atau 365 hari atau 8760 jam atau 525600 menit atau 31.356.000 detik. Kemajuan apa yang telah kita peroleh.?”


Apakah dengan bertambah setahun usia anda, hidup anda dan keluarga lebih bahagia, karier anda lebih tinggi, kedewasaan anda lebih baik, kesabaran anda lebih baik, tanggungjawab anda terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat lebih meningkat, kedekatan anda dengan Tuhan semakin baik. Atau sama saja dengan tahun yang lalu. Tidak ada perubahan yang berarti. Atau bahkan lebih kacau. Jika demikian maka celakahlah anda.

Hidup memang penuh dengan pilihan. Dan pilihan yang diajukan tidak sulit karena hanya dua pilihan yang diajukan. Contoh ketika anda mau bangun dari tidur. Pilihannya adalah anda mau bangun pagi atau bagun siang?. Setelah itu anda mau sholat subuh atau tidak. Anda mau sholat subuh di masjid atau dirumah. Setelah sholat anda mau dzikir atau tidak, panjang atau pendek. Setelah sholat anda mau mambaca Alqur’an atau mebaca koran. Dan seterusnya. Semuanya hanya ada 2 pilihan.


Mungkin anda menyangkal “ Oh tidak hanya 2 pak. Kadang kala kita menghadapi lebih dari 2 pilihan. Contohnya pemilihan presiden kemarin. Atau bahkan kita menghadapi pilihan yang banyak sekali, contohnya pilihan legislatip.” Jika cara anda mengajukan pertanyaan salah, bisa jadi jawaban yang disediakan bisa lebih dari 2 tetapi jika anda bertanya, saya memilih SBY atau tidak? Saya memilih Prabowo atau tidak,. Maka jawabannya hanya ada dua ya. Atau tidak.


Apapun pilihan yang anda jatuhkan, anda harus menanggung konsekwensinya. Bahkan ketika anda diam tidak memilih sekalipun itu juga sebuah pilihan. Anda memilih untuk tidak memilih.

Dengan demikian hidup ini adalah suatu perjalanan, jika anda tidak berjalan maka anda akan tertinggal. Bahkan walaupun anda berjalan anda masih akan tertinggal, jika langkah anda lambat. Karena itu anda mesti banyak belajar dan kerja lebih keras agar langkah anda lebih cepat. Dengan belajar kemudahan akan didapat. Dengan kerja keras hasil yang maksimal akan diperoleh. Semua orang yang masuk dalam catatan tinta emas sejarah dunia tidak ada yang meraihnya dengan kebodohan dan kemalasan. Mereka memperoleh itu semua dengan ketekunan, pantang mnyerah dan kerja keras bahkan diikuti dengan tangis dan kematian.


Memang yang terpenting bukan anda telah sampai dimana dan seberapa besar yang sudah anda peroleh. Karena setiap orang berbeda peran, dan potensi.Tetapi yang lebih penting adalah sekuat apa, sekeras apa dan sekonsisten apa anda dalam mempergunakan waktu yang anda miliki, untuk menggapai kehidupan dan kemanfaatan diri yang lebih baik dari tahun sebelumnya.


Jika anda seorang pembatu atau pekerja, anda bisa menjadi pembantu yang membanggakan, menjadi inspirasi masyarakat disekitar anda bahkan dunia. Bukankah banyak cerita, seorang pembantu yang pada akhirnya menjadi seorang yang terkenal dan dielu-elukan masyarakat?.


Karena itu sebagai pesan yang terakhir, tidak peduli apa pendidikan anda, tidak peduli dari mana anda memulai menjejakan kaki dalam menempuh perjalanan hidup ini. Itu semua tidak penting. Yang terpenting adalah seberapa besar anda untuk menjadi yang terbaik dibidang yang anda kerjakan sekarang ini. Dan seberapa keras anda untuk mengubah kehidupan anda menjadi lebih bermanfaat bagi diri,keluarga dan lingkungan anda.

Hidup ini cukup pendek jika hanya digunakan untuk berpangku tangan, berleha-leha, menonton TV atau bermalas-malasan. Mari kita isi dengan kerja dan karya, sekecil dan seremeh apapaun pekerjaan yang anda lakukan jauh lebih baik dari berpangku tangan. Namun jangan sampai anda terjebak dengan merasa cukup dengan apa yang anda peroleh sekarang ini, yang pada akhirnya akan membelenggu anda menjadi mandek. Jika anda sekarang sebagai seorang operator, lekas-lekaslah menjadi seorang supervisor. Jika anda seorang supervisor lekas-lekaslah menjadi seorang manajer. Jika sekarang telah menjadi seorang manajer lekas-lekaslah untuk segera menjadi seorang direktur. Jika diperusahaan anda tidak ada peluang menuju jenjang karier yang lebih tinggi, maka segeralah pindah ke perusahaan yang lain atau jadilah sebagai direktur dari pereusahaan anda sendiri.


Ingat anda lahir di dunia bukan hanya untuk diri anda dan keluarga anda saja. Tetapi anda terlahir untuk membuat dunia ini lebih indah lebih mudah dan lebih bermakna.

Selamat sukses dan tahun baru. Semoga tahun yang akan datang akan jauh lebih baik dan bermakna.

See you in the top

0 comments:

Posting Komentar