Beranikah anda, menolak permintaan komisi dari pelanggan?

Jumat, 29 Januari 2010

Selasa yang lalu saya ada pertemuan dengan customer baru, dikawasan Jl. Sudirman Jakarta. Customer tersebut mengenal perusahaan saya lewat website. Sebenarnya saya bisa menutup penjualan ke customer baru tersebut lewat telepon saja. Namun karena ada sesuatu yang kurang jelas, dan customer tidak bisa menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan saya, terpaksa saya berkunjung ke tempat customer tersebut.

Setelah bertemu, beliau mengajak ke tempat meeting yang tertutup. Padahal di dekat resepsionis ada tempat yang sangat layak dipakai tempat pertemuan. Dalam perjalanan menuju ruang meeting, saya sempat berpikir, wah mau diajak kemana nih. Jangan-jangan nanti ada sesuatu yang penting, dimana orang lain tidak boleh tahu.

Setelah saya dipersilahkan duduk, lalu kami membicarakan masalah order yang akan dipesan. Setelah masalah pekerjaan selesai, lalu saya bertanya tentang, persusahaannya, karier dan familinya. Di sela-sela pembicaraan tersebut saya selipkan, tetang merk Habaist yang kami miliki. Habaist itu adalah kepanjangan dari Halal, baik dan istiqomah. Jadi perusahaan kami berusaha agar order yang diperoleh dilakukan dengan cara yang baik dan halal. Maksud saya mengatakan ini adalah, agar dia tidak meminta uang komisi. Karena saya melihat ada indikasi kearah sana.


Kemudian saya jelaskan pula, kenapa kami mengutamakan kehalalan. Uang yang diperoleh dengan cara yang halal, akan menjadi berkah, yang artinya berdayaguna tinggi. Jadi uang atau harta yang berkah itu, walaupun sedikit namun kelihatan banyak. Sedangkan harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, walaupun fisiknya banyak namun nampak sedikit.

Sebagai orang yang beriman tentu kita percaya, bahwa jiwa dan hati kita berada dalam genggaman Allah SWT. Orang yang mendapatkan hartanya dengan cara yang halal, maka Allah akan menuntun orang tersebut menuju kedamaian ( surga ). Sehingga orang tersebut ditutup segala keinginannya. Gaji 2 juta perbulan, terasa banyak. Bahkan masih bisa menabung 500.000,- perbulan. Bagaimana ini bisa terjadi? Anak dan istrinya tidak neko-neko. Mereka dibelikan baju di kaki lima saja senangnya bukan main. Makan pakai sayur kangkung dan ikan asin saja rasanya nikmat sekali. Rumah tipe 21 yang ditempatinya tersa luas. Ketika naik Motor butut yang dimilikinya, seakan naik mobil mewah saja. Ketika anaknya sakit, cukup dengan obat umum atau obat puskesmas saja sudah sembuh. Hatinya penuh dengan rasa sukur, yang disebabkan oleh tertutupnya keinginan hidup yang konsumtip dan ingin di wahkan (nampak kaya) orang.

Namun apa yang terjadi dengan penghasilan 20 juta perbulan, tetapi diperoleh dengan cara yang tidak halal. Harta yang haram akan menunutun pemiliknya suasana hati yang panas (neraka). Karena itu suasana hati dan keluarganya panas. Ditambah lagi Allah membuka keinginan anak dan istrinya. Ketika makan selalu ingin yang mahal. Ketika membeli pakaian mereka selalu mencari yang bermerk. Rumah yang ditinggali terasa selalu kurang besar. Mobil yang dimiliki terasa kurang nyaman sehingga perlu diganti. Ketika anaknya sakit panas saja, hatinya sudah panik dan berobat di rumah sakit yang bertaraf internasional, karena malu dengan tetangga jika dirumah sakit biasa, apalagi puskesmas. Sehinnga penghasilan 20 juta perbulan, tidak ada nilainya apa-apa. Karena kebutuhannya 40 juta. Sehingga hidupnya gersang dan tidak bahagia.

Seorang ayah jika ditanya untuk apa mereka kerja keras membanting tulang dan bahkan tidak menghiraukan norma agama? Tentu mereka menjawab untuk kebahagiaan istri dan anaknya. Benarkah itu semua dilakukan demi istri dan anak-anaknya? Atau bukanya hanya untuk kesombongan diri saja?. Tidak sadarkah mereka bahwa memberi harta haram itu sama dengan memberi bara api kepada keluarganya? Barangkali mereka menyangka, istri dan anaknya akan merasa senang dan bangga ketika suatu saat mereka meninggal.

Tetapi ternyata prasangka mereka salah. Nanti didepan pengadilan yang Maha adil, mereka akan dituntut oleh istri dan anak-anaknya. Karena telah memberi harta yang tidak halal, sehingga anak dan istrinya masuk ke neraka. Suami atau bapak seperti ini tentu akan menyesal sekali, ternyata jerih payah yang telah dilakukan sehingga sampai berani melanggar norma, ternyata berbuah makian dan tuntutan dari istri dan anak-anaknya sendiri.

Namun ternyata apa yang saya sampaikan itu tidak dicermati. Sehingga dia tetap mengatakan, seperti apa yang saya duga sebelumnya, meminta komisi.
” Sebenarnya kami sudah mempunyai langganan, tetapi saya berharap harga bapak bisa lebih murah dari langganan kami. Dan nanti selisihnya untuk saya”.
“ Pak saya minta maaf, seperti apa yang tadi saya katakan bahwa perusahaan kami tidak mengijinkan salesnya memberi komisi kepada customer” jawabku dengan pelan-pelan supaya tidak menyinggung perasaanya.
“Tetapi apa yang salah dengan apa yang saya lakukan”
“ Seakan-akan apa yang bapak lakukan ini tidak salah. Tetapi bukankah bapak sebagai purchasing bertugas mencari barang dengan kualitas terbaik dan harga yang termurah?. Jika anda pemilik perusahaan ini apakah anda bisa menerima perbuatan purchasing yang demikian?’.
“Jika bapak ingin kaya, saya sarankan,cobalah untuk berwira usaha. Bukankah Nabi kita mengatakan” seorang pedagang mempunyai 9 dari sepuluh pintu rizki yang ada. Sedang seorang karyawan hanya mempunyai 1 pintu rizki saja. Saya telah membuktikannya sendiri pak, penghasilan kerja selama 13 tahun, jika dikumpulkan hasilnya sudah tertutup dengan usaha selama 3 tahun saja.”

Lama sekali kami berbicang-bincang. Saya sangat bersyukur beliau tidak tersinggung dengan ucapan saya. Sayapun tidak merasa takut dan khawatir jika nanti tidak jadi turun order, karena kami tidak memberi komisi.

Sudah lebih 2 hari order belum turun, namun Allah sudah memberikan ganti dengan order lain 2,5 kali lebih besar. Saya percaya yang memberi order adalah Allah, bukan customer. Maka semuanya kita serahkan kepadaNya. Kenapa bersedih hati, atau takut berbuat untuk kebenaran.

Ya Allah, tuntun dan bimbinglah kami menuju jalanmu, hingga sampai aku menghadapMu.

Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Sukses menjual : dengan metode bertanya

Rabu, 27 Januari 2010

Profesi sales merupakan profesi yang sangat menyenangkan dan menjanjikan. Karena diprofesi ini penghasilan dikaitkan dengan hasil. Sehingga walaupun hanya lulusan SMP atau SMA, dapat memiliki penghasilan tinnggi melebihi gaji seorang Manager bahkan seorang Direktor. Selain itu profesi ini banyak menghadirkan variasi baik suka atau duka, sehingga hidup tidak monoton dan membosankan.

Sungguh profesi sales ini sangat luar bisa. Ada banyak manfaat yang diperoleh darinya. Penghsilan yang tidak terbatas, kehidupan yang dinamis, silaturahmi, ilmu dan keterampilan yang sangat mendukung kemajuan karier, wawasan dan kesempatan mengamati dan bertemu dengan orang yang gagal dan sukses dan dakwah. Anda dapat berbagi ilmu, berbagi semangat dan berbagi impian yang akan dapat memberi inspirasi kepada customer anda

Ketika seorang sales mendapatkan penjualan, mereka merasakan kebahagiaan layaknya seorang pemenang dalam sebuah pertandingan. Sebaliknya jika mereka kalah, mereka akan menangis, merasakan sedih dan kecewa. Suatu dinamika hidup yang menyenangkan dan menggairahkan. Namun jika anda cerdik ketika menghadapi kekalahan, kekecewaan yang timbul tidak berkepanjangan. Bahkan kekecewaan dapat diubah sebagai tantangan.

Suatu kali saya pernah menghadapi customer yang sangat tertutup. Beliau tidak mau memberi kesempatan kepada saya untuk bisa menjadi suppliernya. Bahkan suatu ketika beliau pernah mengatakan “ Jika supplier yang lama belum tutup perusahaan tidak ada kebijakan untuk mengganti dengan supplier baru”. Saya sempat sedih dan kecewa mendengar ucapannya itu. Saya berpikir, kenapa beliau sampai mengatakan demikian? Apakah itu karena beliau tidak berkenan kepada saya atau memang kebijakan perusahaanya demikian.

Namun karena perusahaan tersebut merupakan ladang emas , maka saya tidak putus harapan dan bertekat” Saya mesti mendapatkan Customer ini. Apapun yang terjadi dan berapapun waktu yang diperlukan saya mesti tetap merebut customer ini”. Alhamdulillah setelah beberapa bulan kemudian saya dapat mendapatkan transaksi dari perusahaan tersebut. Dan sampai sekarang perusahaan tersebut masih menjadi customer setia kami.

Lalu bagaimana caranya untuk mendapatkan customer tersebut? Apakah saya menjanjikan komisi lebih besar? Tidak. Saya tidak mau menggunakan teknik itu. Karena itu dilarang agama dan perusahaan kami bertekad untuk tidak menggunakan cara-cara tidak baik untuk mendapatkan order.

Teknik yang dipakai untuk mendapatkan customer ini adalah tehnik yang selama ini biasa kami terapkan, yaitu bertanya. Kami selalu bertanya kepada diri sendiri, “ Kenapa mereka mesti membeli kepada saya?”. Jawaban umum adalah seperti , harga murah, kualitas produk, pengiriman yang cepat dan lain sebagainya. Tetapi saya jawaban yang berbeda, “karena mereka menyukai saya”. Rasa suka menjadi pendorong terbesar kenapa orang mau membeli kepada seseorang.

Lantas bagaimana caranya agar disukai pembeli? Pada kesempatan yang lalu telah dibahas masalah mengutamakan kepentingan orang lain. Orang suka diperhatikan dan dihargai. Saya menggunakan “teknik bertanya” untuk membuat customer merasa dihargai. Apabila bertemu dengan para manager, atau pemilik perusahaan, saya menyatakan bahwa karier atau usaha yang telah dilakukan adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Lalu saya menanyakan "bagaimana mereka bisa mencapai kedudukannya saat ini". Biasanya mereka akan menceritakannya dengan semangat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ternyata dirasakan sebagai suatu pujian atas keberhasilan mereka. Dengan demikian mereka merasa nyaman dan senang atas kedatangan saya. Sehingga mereka menyukai saya.(Enakkan dapat resep sukses dan dapat order.)

Namun ketika bertemu dengan customer setingkat supervisor, saya memberikan semangat dengan cerita-cerita yang dapat menggugah jiwa. Karyawan selevel supervisor ke bawah, banyak yang kecewa, suka mengeluh dan tidak bersemangat. Saya sering menekankan kepada mereka akan pentingnya kerja keras dan memandang pekerjaan sebagai suatu ibadah. Selain itu saya jelaskan kepada mereka bahwa, tidak ada gunanya anda mengeluh terhadap suasana kerja yang tidak nyaman atau gaji yang kecil. Karena jika anda mengeluh berarti hidup anda tidak nyaman, sehingga anda tidak bisa bekerja dan belajar dengan optimal. Siapa sebenarnya yang rugi ? Tentu anda sendiri. Suasana kerja tidak nyaman dan gaji yang kecil, tidak bisa berakhir dengan sikap mengeluh. Sikap ini justru, menambah beban semakin berat.

Coba anda pikirkan, jika anda bekerja tanpa perasaan mengeluh walau gaji anda kecil, maka anda akan bekerja dan belajar dengan semangat. Hidup anda akan bahagia. Anda akan dinilai sebagai orang yang mempunyai kepribadian baik. Anda akan mendapatkan ilmu dan keterampilan yang jauh lebih banyak dibandingkan teman anda yang mengeluh. Dan jika nanti dipromosikan siapa kira-kira yang akan dipromosikan? Jika seandainya anda tidak dipromosikan, anda masih mempunyai keuntungan ganda, anda mendapat ilmu dan keterampilan. Saya yakin pasti akan bermanfaat dikemudian hari.

Agar bisa memberi semangat, anda harus bersemangat terlebih dahulu. Karena itu walaupun tidak mendapatkan order, tetaplah bersemangat, kemenangan, kekayaan pasti akan lebih suka dan mengejar orang yang bersemangat. Tularkan semangat kepada customer anda, melalui ucapan, dan gerak-gerik anda

Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Cash flow is the King

Selasa, 26 Januari 2010

Dua minggu lalu tepat pada tanggal 9 da 10 Januari 2010, saya mengikuti seminar “ Financial Literacy” di Semarang yang difasilitatori oleh Bp. Heppy Trenggono, owner dari PT Balimuda. Dari seminar tersebut ada beberapa hal yang dapat kami tangkap diantaranya adalah cash flow adalah Raja. Cash flow adalah segalanya bagi keberlangsungan dan kemajuan usaha. Omset dan profit sebesar apapun tanpa adanya cash flow yang baik, perusahaan akan menghadapi banyak masalah. Ibarat tubuh cash flow adalah aliran darah jika darah berhenti mengalir dibagian tubuh tertentu, akan menimbulkan kerusakan jaringan. Apalagi jika penyumbatan terjadi di otak, maka akan menimbulkan kematian.

Suatu perusahaan yang tidak profit, tetapi mempunyai cash flow lancar, akan jauh lebih bertahan dari pada, perusahaan yang dalam hitungan diatas kertas profit tetapi cash flownya tersendat. Ada sebuah perusahaan dari group Astra, dalam laporan tahunannya selama 10 tahun, selalu dalam keadaan merugi, namun perusahaan tersebut asetnya bertambah sangat fantastik. Ketika berdiri modal yang disetor hanya 7 milyar, tetapi 10 tahun kemudian assetnya menjadi 100 milyar. Padahal perusahaan tersebut, selalu merugi dan tidak ada penambahan modal sedikitpun. Bagaimana ini bisa terjadi?. Mereka mempunyai cash flow sangat lancar. Dan mereka mempunyai pemasok yang dapat memberikan hutang dengan tempo yang cukup lama. Dengan demikian mereka dapat menggunakan uang pemasok untuk mengembangkan bisnisnya.

Permasalahan berikutnya adalah, bagaimana caranya agar cash flow perusahaan anda lancar? Tentunya yang perlu diperhatikan pertama sekali adalah jenis usaha. Ada beberapa jenis usaha yang system pembayarannya cash, seperti rumah makan atau restoran. Coba bayangkan, rumah makan dengan omset 2 juta perhari umpamanya, modalnya paling hanya 1 juta. Jika rumah makan tersebut buka setiap hari maka, dalam satu bulan omsetnya menjadi 60 juta. Berapa modal yang diperlukan? Hanya satu juta. Modal 1 juta berputar sangat kencangnya sehingga mampu menghasilkan transaksi 60 juta perbulan.

Coba bandingkan dengan perusahaan yang mempunyai profit dan omset perbulannya sama tetapi masa pembayarannya 1 bulan. Modal yang dibutuhkan untuk mendapatkan omset 60 juta perbulan adalah minimal 30 juta. Jika modal sebesar 30 juta tersebut, di investasikan ke usaha rumah makan seperti diatas, maka omset perbulannya akan diperoleh 1,8 milyar perbulan. Anda bisa menghitung sendiri berapa keuntungannya.

Cara lain agar usaha anda mempunyai cash flow lancar adalah, anda harus berani memilih transaksi dengan pembayaran tunai. Harga sedikit lebih miring, atau profit sedikit lebih rendah, tetapi anda mendapatkan pembayaran tunai. Langkah ini memerlukan keberanian dan ketegasan anda. Jangan mudah kompromi walaupun kepada pelanggan sekalipun. Katakan kepada mereka, “ Anda memang membayar tunai, namun anda dapat menghemat uang anda”. Saya mempunyai pemasok yang mengharuskan pembayaran selalu tunai. Saya sudah berusaha untuk meminta pembayaran tempo. Namun mereka tetap tidak bergeming. Namun oleh karena harga mereka cukup miring dibandingkan yang lain, maka saya tetap mengambil barang dari mereka. Adalagi pemasok saya yang menerapkan pembayaran di muka. Oleh karena harga dan kualitas barangnya sangat bersaing, maka kami dengan terpaksa membeli kepadanya.

Straregi ini memang memerlukan keseriusan dan keberanian anda. Anda tidak kawatir dan takut customer anda lari. Karena anda yakin harga dan kualitas produk anda tidak ada yang mampu menyainginya. Jika perusahaan anda tidak memiliki produk yang demikian, tentu anda akan mengalami kesulitan penjualan jika menerapkan strategi ini.

Cash flow yang lancar akan menjadikan perusahaan anda sangat liquid. Ini artinya anda akan mempunyai banyak uang tunai yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan usaha anda menjadi lebih besar.

Apalagi jika anda mampu bernegosiasi dengan pemasok untuk memberikan masa pembayaran yang cukup panjang, maka uang tunai anda akan melimpah.

Namun akan menjadi masalah, atau menjadi tidak berarti jika uang tunai yang anda miliki tidak digunakan dengan baik demi perkembangan dan kemajuan perusahaan anda. Atau justru akan menjadi malapetaka, jika anda mennggunakan uang tunai yang ada untuk hal-hal yang konsumtip. Bijaksanalah saat anda menggunakan uang perusahaan anda. Tahanlah sementara segala keinginan yang bermuara pada pengeluaran uang. Pikirkanlah dengan seksama ketika anda akan mengeluarkan uang. Ketika anda telah memutuskan, bahwa uang memang perlu dikeluarkan, tundalah sementara dan lakukan apa yang akan anda rencanakan tanpa mengeluarkan uang. Tindakan ini dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan uang anda. Dengan demikian perusahaan anda tidak akan kekurangan modal dan mampu berkembang dengan pesat.

Cobalah saya telah membuktikannya sendiri. Usaha saya tidak menggunakan uang bank kecuali ketika saat pembelian tempat usaha kami yang pertama kali. Banyak tawaran dari bank-baank pemerintah maupun swata nasional, tetapi kami tolak.Bahkan kini kami berencana untuk melunasi hutang property tersebut. Sehingga benar-benar usaha kami menggunakan uang sendiri. Kami bisa berkembang seperti ini karena kami menerapkan dua strategi diatas, mengutamakan cashflow dan menggunakan uang dengan cermat.
Semoga bermanfaat.
See you and the top

Baca selengkapnya......

Memutus Urat Malu

Senin, 25 Januari 2010

Diantara penyebab kurangnya minat menjadi seorang wirausaha, selain ketiadaan mimpi adalalah rasa malu. Malu berjualan dan takut ditolak. Saya teringat ketika pertama kali menjadi sales buku belajar bahasa Inggris. Karena sudah bosan menganggur, dan lamaran pekerjaan yang tersebar tidak kunjung ada tanggapan, maka saya memutuskan untuk bekerja apapun. Namun yang menjadi kendala adalah rasa malu yang tertanam kuat dalam hati saya.

Saya tidak tahu kenapa memiliki rasa malu yuang demikian besar, padahal saya berasal dari keluarga miskin. Mungkin penyebabnya, justru karena dari keluarga miskin maka, rasa malu dan gengsinya tinggi. Kenapa? Karena kemiskinan yang saya alami tidak ingin diketahui orang lain. Saya ingin orang melihat saya sebagai orang biasa, bukan orang yang serba kekurangan. Orang miskin kok sombong?

Ternyata sikap malu dan gengsi ini, banyak menjangkiti orang miskin, atau bermental miskin. Maka tidak mustahil sifat konsumtif kebanyakan dimiliki oleh orang miskin dan bermental miskin. Ketika membeli sesuatu mereka tidak mempedulikan, segi manfaat dan kebutuhan. Tetapi mereka mengutamakan pemenuhan gengsi. Maka terciptalah kata “biar tekor asal kesohor”.

Akhirnya dengan terpaksa saya menerima pekerjaan yang paling tidak saya sukai, yaitu menjadi sales. Saya meresa saat itu, pekerjaan sales adalah pekerjaan yang rendah dan memalukan. Namun setelah mendapatkan training sebagai seorang sales, pikiran saya agak terbuka. Sales ternyata pekerjaan yang menjanjikan. Karena gaji berbanding dengan usaha yang dilakukan. Saya bisa mendapatkan gaji sebesar yang saya inginkan. Suasana training sungguh benar-benar membuat angan-anagn saya melambung. Rasanya tidak sabaran lagi untuk segera terjun, untuk menjual.

Namun ketika waktu turun kelapangan telah tiba, rasanya kaki ini, beratnya menjadi sekian ton. Rencana kunjungan yang telah tersusun dengan rapi, tidak satupun yang dapat diselesaikan. Semuanya kandas ketika akan memasuki pekarangan rumah prospek. Kejadian ini hapir berlangsung 2 minggu. Padahal ketika malam harinya sudah disiapkan apa yang akan dilakukan di pagi harinya. Selain itu, semangat untuk berjualan tumbuh kembali. Tetapi kenapa selalu kandas dilapangan?

Hingga suatu hari, ketika akan mengetuk pinttu pagar prospek, ada suara “silahkan masuk nak, pintu pagar tidak terkuncing” kata seorang laki-laki tua yang sedang menyirami bunga dihalaman. Saat itu ketika saya akan mengetuk pintu pagar, tidak melihat kalau ada orang dihalaman rumah. Ketika memsuki halaman rumah prospek, dadaku bergemuruh seakan mau meledak. Tanpa terasa saya menegluarkan keringat dingin. “tahan-tahan. Kamu harus bisa mengusai keadaan. Kamu sarjana. Kamu sering bicara didepan umum. Kenapa kamu takut ketemu orang?. Bahkan kamu pernah ketemu pak Camat dan memaksa dia untuk memberi piala bergilir” Suasan hati saya tidak karuan. Ya kenapa saya jadi paranoid seperti ini. Padahal ketika mahasiswa saya sering, ketemu orang yang tidak dikenal, pernah berceramah dihadapan lebih 500 orang. Tetapi kenapa kini menghadap satu orang saja, rasanya seperti ini? Perasaan malu menjadi seorang sales dan takut ditolak ternyata menghasilkan suatu perilaku yang tidak noprmal dan tidak mengenakkan.

“Silahkan duduk dik”, suara tuan rumah yang sedikit agak mengurangi gejolak yang ada dihati saya. “ ada apa dik. Ada yang bisa saya bantu?”. Tanya tuan rumah, setelah melihat saya duduk. Sikap tuan rumah yang akrab, sebenarnya sangat membantu meredakan gejolak dihati saya. Namun semua itu belum bisa menjadikan saya bisa mengucapkan kata-kata dengan baik dan lancar.

Walaupun, pertemuan tersebut sangat menyiksa hati dan tidak terjadi penjualan, ternyata mampu memberikan dorongan untuk pertemuan-pertemuan yang lain. Sejak saat itu rasa malu dan takut ditolak sedikit demi sedikit mulai sirna. Saya mulai menikmati disetiap pertemuan penjualan walaupun tidak menghasilkan penjualan.

Setelah 2 bulan berlalu tidak menghsilkan penjualan sama sekali, akhirnya saya mendapatkan penjualan. Rasanya ketika itu saya mendapatkan kemenganan yang luarbiasa. Sungguh suatu kesenangan dan kebahagiaan yang tidak dapat terlukiskan dengan kata-kata, ketika seoarng sales dengan masa pergulatan lebih 2 bulan akhirnya mendapatkan penjualan. Rasa malu, gemuruh yang menyesakkan jiwa, seakan tidak pernah terjadi. Yang ada kini hanyalah kesengan dan kebahagian dan kata” ternyata saya bisa menjual dan karier sales adalah membahagiakan dan membanggakan”

Setelah mengalami sendiri, ternyata benar apa kata orang, untuk menghilangkah rasa takut dan malu, satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan cara melekaukan apa yang ditakutkan. Anda tidak bisa menghilangkan rasa malu dan takut dengan cara menunda melakukan apa yang ditakutkan. Justru semakin ditunda rasa malu dan takut akan semakin besar.

Jika anda masih juga tidak mau bertindak, perbesarlah harapan dan impian anda. Atau jika memungkinkan buatlah seakan-akan menjadi satu keadaan kepepet. Tidak ada cara lain selain ini. Kenapa saya tetap bertahan mau melakukan profesi sebagai seorang sales?.Karena saya merasa profesi ini menjanjikan dan tidak ada pilihan lain. Daripada malu numpang makan terus-menerus lebih baik bekerja dan berjuang walaupun dengan hati yang tersiksa oleh rasa malu dan takut.

Semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......

Pondok Pesantrenku : sebuah Impian?

Jumat, 22 Januari 2010

Salah satu impian besarku adalah, saya ingin membuat pesantren wirausaha. Nanti Insya Allah pesantren akan berdiri diatas tanah seluas minimal 10 hektar. Sekarang sudah ada 1 hektar, mohon doa restu dari para teman, pembaca, mudah-mudahan dalam 2 tahun ke depan tanah 10 hektar sudak kami miliki.

Kenapa saya ingin membuat pesantren?. Kami berharap biar menjadi amal jariah kami sekeluarga dan demi kemajuan Islam dimana sampai saat ini umat Islam di Indonesia, hanya sebagai penonton di rumahnya sendiri. Mereka masih banyak yang hidup dibawah kemiskinan. Mereka masih terpinggirkan.

Rencana kami pondok pesantren tersebut biaya operasionalnya akan dibiayai oleh usaha-usaha kecil yang dibentuk disekelilingnya. Kami mempunyai rencana, ingin mengembangkan, usaha-usaha antara lain, pertanian, perikanan, peternakan, ayam, kambing dan sapi. dan usaha kecil lainnya, seperti mini market, percetakan, supplier barang-barang ke industri, usaha makanan kecil, potong rambut, wartel, konveksi dan lain-lainnya. Sehingga para santri diharapkan dapat langsung praktek dan mengoperasikan unit-unit usaha itu.

Kami menyadari dana yang dibutuhkan barangkali cukup besar, namun kami optimas Insya Allah pada tahun 2017 pesantren tersebut sudah berdiri. Kami percaya Allah maha Kaya, dan tentunya akan membantu setiap hambanya yang berusaha untuk memakmurkan bumiNya dan meninggikan kalimatnya.

Mungkin diantara para pembaca ada yang sudi memberi masukan atau saran demi terealisasinya pesantren tersebut, kami dengan senang hati menerimanya.

“ Ya Allah, dipengujung malam dingin ini , hambamu berusaha untuk bangkit dan mendekat kepadamu. Dimana pada saat itu masih banyak hambamu yang masih terlelap dalam tidurnya. Terbuai oleh mimpinya Tapi kami bangun untuk menggapai keridhoaanMu, menggapai ampunanMu. Mencari kemuliaan dari Mu. Ya Allah hambamu yang lemah ini mempuyai cita-cita yang besar untuk mendirikan sebuah pesantren wirausaha, agar para hambaMu yang beriman, mampu menerima amanah dari Mu menjadi Kholifah di muka bumi ini. Karena itu ya Allah bimbinglah dalam setiap langkah kami agar senantiasa sesuai dengan syariahMu. Luruskanlah niat kami agar benar-benar amalan ini hanya tertuju untuk meraih keridhoaan dan kemuliaan dariMu. Ya Allah dalam usia kami yang singkat ini kami mohon pertolongan kepadaMu agar kami dapat mengisinya dengan karya-karya yang engkau ridhoi. Enkau adalah Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau. Enkau maha Kaya, Engkau maha Perkasa dan Engkau maha segalanya. Engkau maha Baik, karena itu kami percaya Engkau akan membela orang yang berniat baik. Engkau akan membantu orang yang berusaha menegakkan agamaMu.
Ya Allah kabulkanlah permintaanku”

Baca selengkapnya......

Obat Malas

Ketika terlahir ke dunia, setiap manusia diberi perlengkapan yang sama. Dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki,satu hidung dan satu mulut. Dari penelitian diperoleh bahwa, hanya sel sperma yang terbaiklah yang mampu menembus, dinding telur. Ini berarti bahwa, manusia yang terlahir dimuka bumi ini adalah manusia pilihan. Karena mereka merupakan hasil dari kompetisi dari jutaan sel sperma ayahnya. Sungguh ini sesuai benar dengan firman Allah yang menyatakan,”sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan kedalam tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-oarng yang beriman dan yang senantiasa beramal soleh. Bagi mereka pahala(kebaikan, kemudahan,kemuliaan) yang tiada terputus”.

Manusia lahir kedunia ini bukan atas permintaannya, tetapi atas kehendak Tuhan yang maha pencipta. Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk mengetahui siapa yang beriman dan beramal soleh dan siapa yang inkar dan berbuat jahat. Sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan ini, manusia diberi akal dan hati nurani. Tetapi karena dunia ini merupakan tempat seleksi, maka didalamnya ada ujian dan godaan. Ujian berupa peristiwa yang membuat sedih dan senang. Sedangkan godaan berupa hawa nafsu dan setan, baik dari golongan jin dan golongan manusia.

Sebenranya ada banyak cara yang menjadi tempat masuk setan ketika menggoda manusia. Pada kesempatan ini saya ingin membahas dua hal saja.Pertama, lalai. Manusia dilalaikan setan dari tujuan semula, yaitu beriman dan beramal soleh menuju kehidupan yang bertujuan mengejar kemewahan dunia dengan segala macam cara. Mereka tidak memperhatikan apakah caranya salah atau benar. Mata, telinga dan hati mereka benar-benar ditutupi oleh setan. Sehingga sesuatau yang tidak baik menurut agama dianggap baik. Dan sebaliknya sesuatu yang baik menurut agama dianggap merepotkan dan menghalangi langkahnya untuk menggapai apa yang mereka lakukan.Yang penting apa yang diinginkan oleh hawa nafsunya tercapai. Mereka mengira dengan memiliki harta yang banyak, pelesiran ke berbagai negeri, dikenal banyak orang,mengendarai mobil mewah, menikmati wanita yang cantik dan berkuasa akan membuat mereka bahagia. Benarkan demikian? Sungguh mereka itu sebenarnya tertipu, tetapi tidak menyadarinya.

Tempat masuk setan yang kedua adalah sifat malas. Setiap manusia mempunyai sifat malas. Namun barangkali kadarnya berbeda-beda. Bahkan Nabi Muhammad, berdoa kepada Tuhannya agar dilindungi dari sifat malas ini.Kenapa kita bisa terjangkit sifat malas ? Salah satu penyebabnya adalah ketiadaan harapan atau mimpi dan merasa aman atau tidak peduli terhadap kehidupan masa depan baik di dunia dan akhirat.

Jika seandainya orang yang terjangkit sipat malas ini sadar akan kehidupan masa depan kemudian mereka merasa ngeri jika gagal disaat itu, tentu mereka tidak akan bermalas-malasan. Sebagai contoh yang sederhana, kenapa orang yang tidak biasa bangun pagi, mampu bangun pagi ketika mereka akan naik pesawat pada pukul 5 pagi? Mereka berpikir jika terlambat maka mereka akan terlantar dan tidak akan sampai ditujuan.
Pada kasus ini naik pesawat dianngap sesuatu yang penting untuk menggapai tujuan mereka. Namun ketika mereka tidak ingin pergi kemana-mana, pesawat yang berangkat jam 5 pagi tidak dihiraukan. Mereka akan tetap bangun semaunya.

Mereka yang malas ini bukan berarti mereka yang mempunyai hobi suka main,lontang-lantung, banyak tidur,cangkruk dipinggir jalan saja. Tetapi mereka yang menghabiskan waktunya untuk nonton TV, bersama dengan keluarga yang terlalu berlebihan juga dimasukkan kategori malas. Sering dijumpai orang yang dalam kesehariannya waktu yang dimiliki hanya dipakai untuk kerja, kemudian sepulang kerja mengurung diri dirumah.

Orang dikategorikan malas jika aktivitas yang mereka lakukan tidak menjadikan nilai tambah bagi kehidupannya dimasa mendatang. Orang yang kerja keras membanting tulangpun bisa juga dikatakan malas, jika apa yang dilakukannya tidak menghasilkan peningkatan. Sebagai missal seorang tukang kayu, kuli batu atau penjual bakso keliling, mereka barang kali banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja dan berjualan. Namun hingga usianya lanjut mereka masih tetap seperti itu. Orang yang demikian juga bisa dikatan malas. Karena mereka malas memikirkan kemajuan dirinya.

Kenapa orang malas, karena mereka tidak mempunyai impian dan sedikit “ketamakan” untuk menggapai impiannya . Mereka sudah merasa tenteram dan senang dengan apa yang ada. Mereka tidak mau pusing. “ Hidup sekali kok pusing” itu barangkali kalimat yang sering mereka ucapkan.

Padahal hidup ini bukan permainan. Hidup ini adalah perlombaan dan pertandingan yang akan dinilai. Siapa yang banyak amal baiknya mereka akan beruntung sementara mereka yang sedikit amal dan banyak dosanya akan celaka. Jadi kita tidak boleh main-main, menghabiskan waktu tanpa ada perhitungan yang cermat.

Oleh karena itu mari kita isi setiap detik waktu yang kita miliki untuk kemajuan diri, keluarga dan masyarakat. Mari kita isi waktu yang kita miliki dengan amal sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan apakah itu pekerjaan remeh atau pekerjaan besar. Karena sekecil apapun yang anda lalukan baik atau buruk semuanya akan kembali kepada anda. Dunia ini adalah bukit yang akan menggaungkan persis seperti yang anda teriakkan.

Jika anda berkeyakinan seperti diatas, tentu sifat malas akan enyah dari diri anda. Anda akan menjadi manusia yang produktip, bersemangat dan tanpa anda sadari kebaikan, kebahagiaan dan kemuliaan hidup akan anda dapatkan. Ingat orang malas tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Orang malas tidak akan dihargai dan dimuliakan orang. Orang malas akan tersisihkan dari pergaulan dan kehidupan.

Semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......

Hati-hati terhadap pertumbuhan Bisnis yang Cepat

Rabu, 20 Januari 2010

Minggu kemarin tepatnya tgl. 17 Januari 2010 merupakan pertemuaan pertama dari MMC1di, Cikarang di tahun 2010. Walaupun tidak dihadiri oleh seluruh anggota acaranya pun cukup menarik dan lebih mendalam. Karena masing-masing orang mempunyai jatah waktu yang lebih panjang untuk dapat syaring.

Ada satu hal yang menarik dalam pertemuan tersebut, yaitu semangat ingin maju yang ditunjukkan oleh pak Ruwi, si empunya JM Musik. Lalu beliau mengungkapkan agenda yang akan dilakukan di tahun 2010. agenda tersebut antara lain : mengikuti pameran waralaba mewakili TDA Bekasi, membuat web dengan dana yang cukup lumayan dan mau pindah tempat dari tempat yang semula ke tempat yang lebih strategis.
Semua rencana tersebut merupakan saran dari teman-teman TDA bekasi. Lalu dengan tanpa "piker panjang"( menurut hemat saya), pak Ruwi langsung menyetujuinya(menggunakan prinsip, oke dulu baru dipikir kemudian).

Sebagai orang yang menganut prinsip pengetatat pengeluar selama masih bisa diganti dengan kerja keras, saya menjadi kawatir, apa yang akan terjadi dimasa mendatang, jika pak Ruwi benar-benar melakukan apa yang menjadi saran teman-teman TDA. Akhirnya jadilah saya orang yang banyak berkomentar negatip terhadap rencana tersebut. Sebenarnya saya tidak enak untuk mengutarakannya. Namun saya pikir, apa yang saya sarankan toh bisa dijadikan “cara lain” agar usaha pak Ruwi maju, namun tidak menimbulkan masalah keuangan dikemudian hari.

Perlu diketahui, usaha pak Ruwi adalah sekolah musik, didukung dengan jualan dan rental alat musik. Agar usaha bisa berkembang dengan baik dan cepat, memang perlu diwaralabakan. Namun mewaralaba usaha itu tidak gampang jika ingin waralaba kita berumur panjang. System yang ada harus telah teruji bekerja dengan baik dan mesti ada sesuatu yang “unik dan rahasia”. Tanpa 2 hal tersebut usaha tidak bisa berjalan dengan baik dan maksimal. Suatu waralaba yang tidak mempunyai keunikan dan rahasia, akan mudah diputuskan oleh mitra usaha. Mereka berpikir” untuk apa membayar fee jika ternyata waralaba tersebut tidak membantu pertumbuhan usaha dan tidak memiliki nilai tambah?” Selain keunikan dan rahasia ada nilai tambah yang tidak kalah pentingnya yaitu nama yang popular atau diketahui masyarakat luas. Misalnya sekolah musik Yamaha atau Purwacaraka. Mendengar kata Yamaha dan Purwacaraka asumsi masyarakat terbayang pada musik yang berkualitas.

Saya teringat seorang teman yang mempunyai usaha toko mainan. Karena beliau seorang mentor dari sebuah pelatihan wirausaha, beliau mempunyai kesempatan mempromosikan usahanya ke peserta pelatihan. Ibarat mancing dikolam yang ikannya kelaparan, maka usaha toko teman tersebut berkembang menjadi 30 toko dalam kurun kurang dari 2 tahun. Sungguh luar biasa. Namun apa yang terjadi menginjak tahun ke 3 usahanya rontok, semua patner memisahkan diri. Kenapa bisa demikian? Karena system manajemennya tidak dipersiapkan dengan baik.

Dengan denikian, sebelum suatu usaha diwaralabakan perlu diadakan persiapan yang matang. Pertama yang perlu dipersiapkan adalah membuat system manajemen. System yang dibuat ini harus teruji dan terbukti berjalan dengan baik. Agar bukti lebih meyakinkan perlu membuat minmal satu cabang dan pengelolaanya diserahkan orang lain. Kenapa demikian, karena kita ingin tahu apakah usaha itu bisa berjalan tanpa kita terlibat didalamnya. Kenapa demikian? Jangan-jangan usaha kita berjalan karena usaha keras kita, bukan karena system yang baik.

Langkah selanjutnya adalah menemukan keunikan dari usaha yang akan diwaralabakan. Waralaba yang ada mesti mempunyai keunikan dibandingkan pesaing. Pertanyaan yang mesti dijawab adalah “Kenapa saya mesti mengambil waralaba anda?. Kenapa saya mesti sekolah musik ditempat anda?”

Langkah yang terakhir adalah mempromosikan agar usaha dan keunikan yang dimiliki dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga masyarakat kenal dengan baik tentang waralaba kita. Kemudian mereka akan merasa rugi, dan bodoh apabila tidak memilih sekolah musik kita.

Ketiga langkah diatas semuanya memerlukan biaya yang tidak banyak. Namun tidak mustahil kita dapat melakukan ketiga langkah diatas dengan biaya yang rendah diikuti dengan usaha yang keras. Hampir semua perusahaan yang berhasil awalnya didirikan dengan sedikit modal ditambah kerja keras dan semangat terus belajar. Kenapa demikian? Karena tenaga dan waktu yang kita miliki tidak perlu beli. Sementara jika kita menggunakan uang untuk kemajuan usaha, kita mesti memiliki uang yang cukup. Dan yang lebih menarik lagi kita mempunyai sikap berhemat dan bekerja keras. Suatu sikap yang mesti dimiliki semua orang yang ingin sukses dalam bidang apapun.

Biasanya yang banyak menyerap biaya adalah pada langkah membuat system dan promosi. Tetapi dalam era sekarang ini, rasanya akan lebih mudah menekan biaya 2 hal tersebut diatas. Sebagai contoh, saya tidak pernah beriklan lewat buku kuning atau yang lain. Saya juga membuat sendiri web PT Alfa Fikrindo Utama. Memang cukup sederhana, namun sudah menghasilkan milyaran rupiah. Sebenarnya saya tidak paham terhadap computer, tetapi karena memiliki semangat belajar dan kerja keras web bisa saya buat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan disela-sela kesibukan saya. Dengan biaya tidak lebih dari Rp.500.000,- termasuk beli nama Domain dan bayar sewanya. Sebenranya saya sanggup dan mampu membayar orang tetapi saya tidak mau melakukannya karena saya ingin bisa. Jika suatu saat ada perubahan atau membuat web untuk keperluan lain saya bisa melakukannya sendiri. Ketika membuat system diperusahaanpun saya lebih suka membuat dan belajar sendiri. Saya yang tahu masalahnya, mungkin saya orang yang tepat untuk membuatnya. Tentu saya tidak melupakan untuk konsultasi dengan pengusaha lain atau para ahli.

Ketika perusahaan anda sudan berjalan dan tumbuh, bukan berarti akan selamanya demikian. suatu saat akan pasang dan surut. disamping itu ketika perusahaan dalam keadaan sehat, banyak pemilik perusahaan kadang terlena menjadi boros didalam menggunakan uangnya. Mungkin mereka mengeluarkan uang demi kemajuan perusahaan tetapi, jika tidak hati-hati bisa saja anda terjebak dalam sikap konsumtip. Ini yang bahaya, dan kenapa banyak perusahaan gulung tikar sikap ini sebagai penyebabnya.

Semoga bermanfaat.
See you in the top.

Baca selengkapnya......

Ingin Sukses? : Utamakan Orang Lain.

Rabu, 13 Januari 2010

Tidak bisa dipungkiri lagi, setiap orang selalu mengutamakan dirinya. Ketika anda melihat album foto dari suatu acara pernikahan umpamanya. Tentu mata anda akan mencari gambar anda terlebih dahulu. Setelah itu anda baru mencari orang yang anda kenal.

Mengutamakan kepentingan diri memang sudah menjadi naluri manusia. Sehingga kita selalu bertanya apa untungnya bagi saya. Mengapa saya bekerja lebih keras? Berapa banyak bagian saya?.

Namun terkadang kita seting lupa, bahwa orang lain juga mempunyai kecenderungan yang sama. Mereka juga mengutamakan kepentingannya sendiri. Dari sinilah akan muncul tarikmenarik kepentingan. Sering kita lihat karyawan bekerja malas-malasan, keteika ditanya: kenapa anda malas bekerja?. Mereka menjawab, kenapa saya mesti rajin bekerja, sementara gaji saya kecil. Lalu ketika sang majikan ditanya, kenapa anda menggaji karyawan anda sangat rendah?. Mereka akan menjawab, bagaimana saya bisa menggaji besar, sementara karyawan kerjanya malas-malasan. Jika kedua belah pihak memepertahankan kepentingan sendiri maka akan terjadi lingkaran setan. Untuk memutus linkaran ini tentu mesti salah satu ada yang mengalah.

Misalnya karyawan mempunyai prinsip, saya kerja mendapatkan dua gaji, uang dan pengalaman. Jika saya malas karena gaji kecil, maka saya akan rugi dua-duanya. Gaji tetap kecil sementara pengalaman tidak punya. Tetapi jika saya kerja dengan penuh semangat dan antusias meskipun gaji kecil, saya akan mendapatkan pengalaman yang banyak. Suatu saat pasti pengalaman ini akan berguna bagi masa depan saya.

Atau sang majikan yang memutus lingkaran setan ini. Jika karyawan digaji kecil, mereka akan malas-malasan, tentu perusahaan akan sulit maju. Namun jika karyawan digaji besar maka perusahaan akan bermasalah. Saya akan mengambil jalan yang terakhir tetapi saya harus berani memecat karyawan yang malas. Atau saya akan menggaji mereka berdasarkan produktivitas. Gaji dikaitkan dengan produktivitas. Saya senang mereka senang.

Masalah yang sama akan terjadi antara pembeli dan pedagang, antara konsumen dan produsen. Jika produsen ingin berhasil menjual produknya dengan baik, maka mereka mesti mengutamakan kepentingan konsumen. Apalagi jika produsen masuk dalam persaingan pasar yang ketat. Produsen harus mempu merebut hati konsumen, dengan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan harga yang semurah-murahnya.

Jadi jika anda ingin sukses, kuncinya sangat mudah utamakan kepentingan orang lain. Seorang karyawan yang ingin sukses, utamakan kepentingan bos atau atasan anda diatasentingan nada sendiri. Yakinlah didunia ini berlaku hukum aksi-reaksi. Jika anda ngin diberi maka berilah terlebih dahulu. Jika anda ingin mendapatkan lebih banyak, maka berilah yang lebih banyak terlebih dahulu. Mungkin anda akan berkata, saya sudah berjuang mati-matian untuk bos saya, namun hatinya buta. Saya tetap saja seperti ini. Jika anda telah berbuat demikian, tetaplah anda bekerja dengan baik dan bersabarlah. Cepat atau lambat hukum aksi dan reaksi akan anda terima. Mungkin anda tidak mendapat imbalan dari bos anda tetapi dari orang lain. Atau anda akan mendapat imbalan dari diri anda sendiri. Karena anda mendapat ilmu dan pengalaman yang banyak dari hasil kerja anda yang tanpa mengenal sedih dan kecewa. Lalu anda keluar dari perusahaan tersebut dan mendirikan usaha sendiri. Disinilah kerja keras anda akan dibayar, sebanyak yang anda mau.

Begitu pula bagi seorang pengusaha yang ingin sukses. Utamakan kepentingan konsumen anda. Berusahalah untuk mengalah, memberikan yang terbaik, terenak,tercepat dan termurah maka anda akan mendapatkan dukungan dan komitmen dari konsumen anda. Tanpa anda sadari konsumen anda akan membantu memasarkan produk anda. Karena merka puas dengan produk, dan layanan anda. Mereka ingin orang-orang yang mereka kenal merasakan apa yang dirasakan. Mereka akan bangga menceritakan kepada keluarga, tetangga dan orang yang mereka kenal, telah menemukan barang yang bagus dengan harga yang murah dan pelayanan yang memuaskan. Kondisi demikian hanya dimiliki oleh pengusaha yang mengutamakan kepentingan konsumen diatas kepentingannya sendiri.
Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Sekali Lagi Tentang Pentingnya Mimpi

Jumat, 08 Januari 2010

“Luar biasa. Sungguh benar-benar luar biasa” itulah kata-kata yang keluar dari mulutku setelah mendengar misi dan visi dari ESQ, garapan Ari Ginanjar.” Tahun 2020 adalah adalah Indonesia emas dan 2050 adalah Dunia emas. “Sungguh ini adalah mimpi yang besar.” Maka pantas diusianya yang baru 44 th, beliau sudah menjadi seperti ini. Tidak ada yang lebih bergema dan menanjap diingatan dan memberi inspirasi selain tentang kekaguman visi dan misi ESQ.

Kemudian terlintaslah dalam pikiran saya tentang perjalalan hidup yang telah saya lalui. . “ Kamu selama ini kemana saja mas?”batinku menyadarkan diri. Ya rasanya apa yang telah aku capai selama ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dicapai pak Ari. Padahal saya seusia dengan beliau.Lalu apa yang salah dalam hidup saya? Mimpi saya. Ya mimpi saya ternyata terlalu kecil dan sederhana. Ketika kecil saya hanya bermimpi menjadi sarjana. Setelah menjadi sarjana bermimpi mempunyai istri ,anak-anak dan keluarga yang mapan. Setelah hidup agak mapan baru mempunyai mimpi lagi. Mimpi saya muncul ditengah jalan.Dan parahnya lagi mimpi saya dibatasi oleh waktu yang mungkin saya masih bisa berperan. Mimpi saya tidak menjangkau waktu ketika saya telah meninggal.

Kini saya benar-benar semakin yakin bahwa “ Sesuatu yang besar semuanya berawal dari mimpi yang besar. Mimpi yang besar dan focus akan memberikan kita arah kemana kita harus berjalan. Mimpi yang besar dan focus akan membuat kita selalu sadar akan arti hidup. Sehingga kita tidak mudah terlena dengan kemalasan dan kenyamanan yang kita temui diperjalanan.

Ketiadaan mimpi akan membuat orang tidak tahu tujuan yang akan diraih, sehingga waktu tenaga dan pikiran yang dimilikinya tidak digunakan secara optimal. Mereka akan mudah merasa puas dan nrimo. Kadang orang semacam ini mempunyai kata-kata yang sangat enak terdengar dan nampak bijaksana,” Buat apa kita memaksakan diri. Hidup hanya sekali kita nikmati saja. Biarlah mengalir seperti apa adanya.”

Angan angan saya, kemudian melanyang ke wajah 2 teman. Keduanya sarjana. Seorang bekerja namun dalam kehidupannya tidak nampak perubahan yang berarti dari tahun ke tahun. Padahal istrinya juga bekerja. Saya tidak tahu apakah dia menggunakan prinsip “ ingin menjadi kaya dan bukan ingin kelihatan kaya.” Namun yang jelas usia sudah medekati angka 50 th namun perubahan yang signifikan dalam hidupnya tidak nampak. Selain itu dari percakapan yang terjadi apabila saya berkunjung ke rumahnya, nampak ego dan prinsip yang salah. Dan apabila saya koreksi dia mengelak dan mengajukan berbagai macam dalih.

Sedangkah teman yang kedua lebih parah lagi. Mereka tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, yang mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Padahal ketika kuliah dia termasuk lumayan cerdas dan komunikatip. Mestinya dia dapat menjadi orang sukses.
Apakah ini sebuah takdir mereka berdua sehingga nasibnya demikian. Atau disebabkan oleh jalan salah yang mereka ambil karena ego dan prinsip salah yang mereka pegang.

Saya yakin hidup adalah pilihan. Anda berhak memilih menjadi apa yang anda suka. Saya menemukan kesamaan prinsip dari orang-orang yang biasa-biasa saja atau orang yang gagal. Mereka sama sama tidak mempunyai mimpi atau harapan. Mereka mengisi hidup ini tidak dengan sungguh-sungguh. Mereka biarkan mengalir begitu saja. Perubahan waktulah yang menentukan perjalanan hidupnya.

Namun jika dikatakan hal ini kepada mereka , ada sebagian yang menolak. Mereka menyangka sudah berusaha dan bekerja keras. Namun jika ditanyakan apa mimpi anda? Mereka tidak mampu menjawab secara jelas dan spesifik. Jam berapa anda bangun?, berapa kali sehari anda berdoa untuk kesuksesan anda? Bagaimana anda dapat sukses menggapai mimpi anda jika tidak melibatkan yang pemberi kehidupan? Apa yang anda lakukan ketika malam hari? Apa yang anda lakukan setelah sholat subuh? Mengaji Alqur’an, mendengarkan tausiah agama atau membaca koran dan mendengarkan berita yang tidak dapat membawa anda mencapai mimpi? . Atau lebih parah lagi anda tidur lagi? Buku apa yang anda baca dan banyak waktu yang anda sediakan untuk membaca buku tiap harinya? Seberapa sering anda mengikuti seminar? Dan yang terakhir siapa teman yang paling banyak menyita waktu anda tiap harinya?

Jika anda belum bisa menjawab dengan baik pertanyaan pertanyaan diatas jangan pernah anda berkata saya sudah berusaha dan bekerja keras. Anda belum berbuat apa-apa untuk mimpi anda. Oleh karena itu pantas jika harapan dan mimpi anda belum tercapai dan anda hanya menjadi orang yang terpinggirkan dan biasa-biasa saja. Jangan salahkan takdir

Semuanya ada harganya. Tidak ada didunia ini yang gratis. Tidak ada didunia ini yang tanpa menanam dia memetik. Tetapi siapa yang menabur dialah yang menuai. Siapa yang sungguh-sungguh dialah yang mendapatkannya.
Mari kita berlomba untuk menggapai kemuliaan dan kemakmuran hidup baik dunia dan akhirat, dengan bermimpi besar berbuat sebaik dan semaksimal munkin. Dan jangan lupa libatkanlah Allah, dalam menggapi mimpi anda.
Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Menentukan pilihan

Senin, 04 Januari 2010

Pagi ini udara terasa segar sekali. Angin berhembus dengan lembut. Tanpa terasa tanganku basah karena embun. Pagi ini kabut memang banyak sekali. Sehingga pandangan mata hanya mampu menembus beberapa meter saja. Suasana seperti ini memang sering terjadi. Namun kabut pagi ini nampaknya yang terlebat dari hari-hari sebelumnya.

Saya dan kang Daman menikmati sekali udara pagi ini. Selesai sholat subuh dan berjalan-jalan menghirup udara pagi memang nikmat. Udara bersih dan sejuk seakan menembus sampai paru-paru. Sehingga benar-benar terasa menyegarkan.

Kami tidak mengalami kesulitan untuk bangun pagi untuk sholat subuh di masjid, karena saya dan banyak anak-anak didesa kami suka tidur dimasjid.

“ Kang, mau melanjutkan sekolah kemana” tanyaku kepada kang Daman, temanku sekelas di Madrasah Tsanawiyah . “Gak tahu nih, mau melanjutkan atau tidak” Jawabnya pendek. Kang Daman anak seorang pedagang sapi, walaupun ekonomi keluarganya terbilang mapan, namun anak-anaknya tidak ada yang sekolah sampai SMA. Sehingga jika kang Daman mengikuti jejak kakak-kakaknya adalah wajar. Selain itu orang tuanya juga sangat sederhana didalam mendidik anak-anaknya.
“Kang jika kita gak melanjutkan sekolah kita nanti mau jadi apa?, Mau kamu jadi buruh tani. Orang tua kita miskin, tidak mempunyai sawah yang luas. Gimana kalau kita melanjutkan ke SPG saja. Siapa tahu nanti kita bisa jadi guru.” Kataku menyemangati.
“Boleh juga?” jawabnya pendek

Namun kami mengurungkan niat mendaftar di SPG,karena ternyata pesertanya cukup banyak. Sementara kami hanya seorang lulusan Madrasyah, rasanya sulit untuk bisa bersaing dengan anak-anak lulusan SMP. Yah. Kalah sebelum bertanding..Akhirnnya kami memilih sekolah di PGA( Sekolah Guru Agama Islam) Madiun, jaraknya cukup lumayan dari rumah kami 13 km. Perjalanan sejauh itu kami tempuh dengan naik sepeda ontel. Cukup melelahkan. Apalagi jika musim kemarau udara panas dan angin sangat kencang. Ditambah lagi ketika pulang kami melawan arah angin. Sungguh berat rasanya.

“ Her, bukannya kamu nanti ingin kuliah. Kenapa kamu sekolah di PGA. Nanti kami kesulitan masuk ke perguruan tinggi. Mestinya kamu masuk SMA atau MAN” ada bisikan dalam hatiku, setelah 2 bulan sekolah di PGA.. Itulah gunanya mimpi yang sudah mendarah daging. Dia akan mengingatkan ketika kita salah melangkah. Oleh karena itu saya segera banting setir, pindah ke MAN Rejosari, yang berafiliasi dengan MAN Takeran. Sedangkan Kang Daman tetap sekolah di PGA dan sekarang benar-benar jadi Guru agama Islam.

Alhamdulillah saya tidak mengalami kesulitan pindah ke MAN. Orang tua saya tidak mempersalahkannya. Semuanya diserahkan saya. Sementara pihak sekolahan MAN juga tidak ada masalah karena kepala sekolahnya adalah paman sendiri. Guru-gurunyapun sudah saya kenal dengan baik, karena mereka sebagian besar juga mengajar saya ketika saya di Madrasah tsanawiyah. Sehingga saya tidak perlu menunggu pergantian semester.

Baca selengkapnya......