Think Big, Start Small and Move Fast

Dalam pertemuan bisnis saya sering mengungkapkan pada teman-teman sambil bercanda” Jika anda sarjana, carilah usaha yang membutuhkan kemampuan berpikir dan pengetahuan. Anda jangan melakukan usaha yang, bisa dilakukan oleh para lulusan SMA ke bawah atau orang yang tanpa sekolah. Kasihan lahan mereka kita serobot”

Mungkin ada orang yang tidak setuju dan salah sangka dengan pernyataan tersebut. “ Iya anda sudah punya modal sehingga bisa ngomong begitu. Jika anda seperti saya tentu tidak bicara seperti itu” seperti itu kira-kira bantahan orang yang tidak setuju. Saya memaklumi jika ada pernyataan semacam itu. Karena kadang saya sendiri juga tergoda untuk melakukannya juga, ketika melihat seseorang yang berhasil melalui usaha yang kurang memerlukan kemampuan berpikir dan modal kecil.

Tetapi kawan mari kita berpikir jernih. Dunia usaha memang sesuatu yang tidak familier dihati setiap orang. Sehingga baik itu sarjana maupun yang tidak sekolah bisa dikatakan sama-sama tidak tahu terhadap dunia bisnis ini. Ketika lulus sarjana saya sendiripun tidak tahu dunia usaha, namun setelah mempunyai niat berwirausaha dan ikut seminar membaca buku, saya sedikit mengerti tentang bisnis. Dengan demikian, wajar sekali jika kita berpikir mencari usaha yang bermodal kecil, enak dan mudah dilakukan. Karena dengan modal kecil berarti resiko juga kecil.

Saya mesti konsisten dan berusaha untuk tetap meyakinkan teman-teman, bahwa jika anda tidak mempunyai modal yang cukup, memang harus memulai usaha dari yang kecil. Namun usaha kecil tidak identik dengan usaha yang sipatnya usaha yang bisa dilakukan oleh semua orang. Anda tentunya tahu Ibu Muryati Sudibyo, Billgate , Amazon dan masih banyak yang lainnya. Mereka semua melakukannya dari kecil, namun mereka mempunyai mimpi yang besar.

Saya terkadang merasa sedih ketika melihat seorang teman yang sarjana jago IT namun usahanya, sejenis kaki lima. Bukankah sekarang jamannya IT. Apakah tidak bisa berbisnis menggunakan keahliannya? Apakah bisnis IT mesti bermodal besar?

Lalu bagaimana nasib bangsa ini, jika para sarjannya mau berusaha tetapi maunya merebut ladang mereka yang tidak sekolah?

Lewat tulisan ini saya mengajak kepada selurh sarjana yang ingin berwirausaha, mari kita berwira usaha yang bertumpu pada keahlian anda. Bertumpu pada technology, untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang serba bisa dan dapat bersaing dengan bangsa lain dibidang apapaun.

Saya yakin semua bidang usaha bisa dilakukan dari sekala kecil. Saya mempunyai teman yang bergerak dibidang high precision manufacture. Beliau mempunyai mesin-mesin yang canggih yang bisa disamakan perusahaan Jepang. Namun apakah mereka membangun perusahaan tersebut dengan modal awal yang tinggi? Tidak sekali lagi saya katakan tidak. Beliau membangunnya bisa dikatakan dengan modal dengkul alias NOL. Lalu bagaimana caranya? Awalanya beliau menyewa mesin bubut dari STM. Siang hari mencari order dan malam hari dikerjakan sendiri dengan menyewa mesin bubut milik STM. Untungnya beliau tabung dan satu demi satu mesin bubut mereka beli. Dan kini setelah 6 tahun berjalan asetnya sudah mencapai 10 M.

Saya juga teman lain yang seorang sarjana Kimia. Mulanya beliau bekerja di perusahaan minuman dari Jepang. Ketika mendirikan usaha beliau juga bermidal seadanya. Namun kini setelah lebih dari 5 tahun beliau mempunyai pemancar Radio dan Pondok Pesantren walaupun masih dalam sekala kecil.

Jadi sekali lagi, mari kita berwirausaha menggunakan bidang keahlian dan pengetahuan kita. Dengan berpikir Think Big, Start small dan Move fast, saya yakin kita dapat berhasil.
Selamat berjuang.
Semoga bermanfaat,
See you at the top

0 comments:

Posting Komentar