Give and Take

Suatu ketika saat dalam perjalanan pulang dari menjeguk anak saya di Pesantren Darul Alqolam, Gitung Jayanti Balaraja Tangerang, perjalanan di tol Tangerang -Jakarta, macet. Setelah beberapa saat menikmati kemacetan, saya melihat pedagang asongan.

“ Mas, mas, kok macet kenapa?” tanyaku kepada pedagang asong yang berada tidak jauh dari mobilku. Nampak wajah pedagang asong awalnya ceria. Namun setelah mendapati saya hanya bertanya, raut mukanya berubah. Sambil ngeloyor dia menjawab” ada kecelakaan”. Seakan dia beranggapan baginya yang penting adalah jualan dan menghasilkan uang.

Sebagai seorang praktisi bisnis, saya jadi terheran-heran melihat tingkah pedagang asong tersebut. Dia nampaknya tidak menghayati falsafah Give and Take. Tetapi mungkin dia hanya menghayati falsafah Take and Give saja, yang memang banyak kita dengar di masyarakat kita.

Seandainya dia menghayati falsafah Give and Take, mungkin saya yang semula tidak tertarik membeli sesuatu menjadi tertarik membeli karena persahabatanya didalam menjawab pertanyaan dengan penuh perhatiaan . Seandainya dia menjawabnya penuh dengan perhatian, mungkin saya akan tertarik untuk membeli apa yang dia dagangkan

Peristiwa pedagang asongan tersebut, merepukah fenomena yang nampaknya menggejala dimasa sekarang ini. Orang sekarang, lebih cenderung ingin mendapatkan hasil dengan segara. Mereka tidak mau menanam. Kalau toh harus menanam, mereka ingin yang nampak jelas ada hasilnya. Jika tidak ada hasil, untuk apa dilakukan, hanya buang waktu dan energi saja. Lebih baik diam, tidak capek dan kehilangan tenaga? Benarkah demikan?

Berbuat atau diam, semuanya memerlukan waktu. Dan waktu inilah sebenarnya yang sangat penting dibandingkan rasa capek dan kehilangan tenaga. Rasa capek jika anda istirahat akan hilang. Tenaga yang hilang jika anda makan atau minum akan pulih kembali. Tetapi waktu anda yang hilang tidak bisa dikembalikan lagi, walaupun anda membayarnya dengan harga 1 detik 1 milyar.

Tetapi jika anda berbuat sesuatu yang baik, anda telah menanam sesuatu yang baik. Dan itu pasti, anda akan memetiknya cepat atau lambat. Sebab itu jangan abaikan sesuatu walaupun itu hal remeh sekalipun.

Jika anda berbuat sesuatu jangan pikirkan apa untungnya bagi anda. Lepaskanlah niat bahwa saya berbuat kebaikan kepada semua orang dan tanpa mengharapkan apapun dari orang tersebut, biarlah Allah yang akan membalasnya. Percayalah kedepan kehidupan anda akan dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang diluar perkiraan anda. Anda akan merasakan keberuntungan akan mendatangi anda.

Gunakan prinsip Give and Take untuk membuat hidup anda penuh keberuntungan. Dan yang perlu diingat untuk melakukan Give tidak mesti berupa materi. Namun senyuman yang manis, jabat tangan yang bersahabat, kata-kata yang membangkitkan semangat dan gairah hidup, perhatian, pujian dan penghormatan, ini semua adalah hal-hal baik yang tidak memerlukan material dan usaha yang besar. Namun efeknya sungguh luar biasa untuk menjadikan hidup anda bersimbah keberuntungan. Tidak percaya? Buktikan.
Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.
See in the top

0 comments:

Posting Komentar