Pencuri Kebahagiaan

Setiap orang bila ditanya, apa sebenarnya yang anda cari?. Tentu jawabannya adalah Kebahagiaan. Namun, sayang banyak orang yang salah jalan. Kebahagiann yang diperoleh hanya berupa fatamorgana saja.

Mereka mengira dengan banyak uang atau materi, dengan menjadi penguasa atau pablik figure, dengan memiliki istri yang cantik atau suami yang tampan akan membuat bahagia. Memang benar, ada kebahagiaan disana. Namun kebahagian yang ada hanyalah kebahagian semu yang sifatnya hanya temporer saja.

Kebahagiaan sejati yang dapat berlangsung lama, hanya dapat diperoleh dari dalam dirinya, bukan dari luar. Kebahagiaan sejati diperoleh dari sikap yang benar didalam memandang hidup.
Walaupun anda tidak beruntung dalam hal-hal seperti tersebut diatas, apabila anda mempunyai sikap yang benar anda tentu akan merasakan hidup bahagia. Itulah keadilan Allah, kebahagiaan bisa diperoleh oleh siapa saja, baik miskin maupun kaya, baik yang berpendidikan maupun yang bodoh. Baik rakyat jelata maupun penguasa.

Keadaan bahagia, selain membuat hidup nyaman dan indah ternyata, juga sangat berpengaruh dalam bisnis anda. Jika keadaan anda bahagia tentu, hidup anda akan bersemangat dan bisnis anda akan lancar. Kenapa ? karena kebahagiaan akan memnacarkan aura positip yang disenangi oleh semua orang.

Lalu bagaimana caranya agar setiap bangun pagi selalu tetap dalam bahagia dan bersemangat?. Menurut hemat saya setidaknya ada 3 hal yang mempengaruhi kebahagiaan yang disebabkan oleh salah dalam menyikapi hidup. Pertama, rasa penyesalan terhadap kesalahan masa lalu. Jika dipikir-pikir apa untungnya anda menyesali terhadap kesalahan masa lalu. Semuanya telah terjadi. Anda tidak bisa mengubah masa lalu. Biarlah masa lalu berlalu. Fokuskan diri anda, pikiran anda dan tenaga anda untuk menatap masa depan, agar kesalahan masa lalu tidak berulang. Atau jika mungkin bisa menutupi kesalahan masa lalu. Ibarat kesalahan masa lalu adalah hutang. Anda sekarang berusaha untuk melunasi hutang tersebut bahkan jika mampu anda akan membayarnya dengan berlipat.

Sikap kedua yang menyebabkan ketidakbahagiaan adalah kawatir terhadap masa yang akan datang. Saya teringat kata-kata Pak Arfan Pradiansyah ; “ If you want to be happy, be happy Now”. Beliau mengatakan kurang lebih demikian” Jika anda ingin bahagia hiduplah pada waktu dan tempat yang sama” Artinya jika anda di kantor, maka pikiran anda jangan dirumah atau ditempat lain. Begitu pula jika anda hidup disaat ini, maka pikiran anda jangan membayangkan apa yang terjadi nanti. Ya jika, apa yang anda bayangkan itu kebahagian tentu menyenangkan. Tetapi jika yang anda bayangkan itu sesuatu kemalangan, tentu pikiran anda akan diliputi dengan perasaan kawatir, cemas dan sedih. Masa depan yang belum tentu terjadi kenapa mesti anda risaukan. Apalagi anda bayar dengan kekahawtiran dan cemas. Alangkah baiknya jika pikiran, dan tenaga anda difokuskan untuk berkarya sebaik-baiknya lalu hasilnya kita serahkan pada Allah. “ Ya, Allah, hambaMu telah berupaya dengan sekuat tenaga. Inilah karya yang dapat kami bersembahkan kepadaMu. Sedangkan hasilnya kami serahkan kepadaMu. Kerana Engkaulah sebaik-baik pembuat ketetapan”

Sikap ketiga yang menyebabkan ketidak bahagiaan adalah metolerer pihak luar mempengaruhi perasaan anda. Ketika anda bersosialisasi tentu anda akan menemukan masalah baik itu dikecewakan orang lain, bertemu dengan orang yang suka mengeluh dan atau anda dimarahi orang lain. Jika anda larut dalam suasana tersebut, tentu perasaan anda tidak nyaman. Mungkin anda cemas, sedih dan marah. Namun jika anda tidak larut dalam suasana tersebut, anda tidak akan menderita berkepanjangan. Kenapa kebahagiaan anda ditentukan oleh sikap orang lain?. Anda akan dibuat kerepotan jika kebahagiaan anda ditentukan oleh sikap orang lain. Karena anda tidak ingin membuat orang bersikap tidak baik kepada anda, maka anda akan bertindak tidak berdasarkan apa yang anda harus kerjakan tetapi apa yang diinginkan orang lain. Sehingga hidup anda akan disibukan untuk membuat topeng sebanyak-bayaknya agar kehidupan anda dipuji orang lain. Anda tidak berani melawan arus, padahal sebenarnya sikap ini melawan ini yang benar. Sehingga anda akan kehilangan prinsip hidup. Sikap demikian akan membuat hidup terombang-ambing. Hati atau perasaan anda adalah urusan anda sendiri. Buatlah persaan anda nyaman dan bahagia. Sikap demikian bukan berarti saya mengajak anda cuek terhadap apa yang terjadi pada diri anda dan lingkungan. Tetapi saya ingin anda tetap betanggung jawab, dan tetap berbahagia. Selama apa yang anda lakukan benar dan tidak melanggar norma agama dan social yang berlaku, kenapa anda mesti pusing?

Anda tentu ingat kisah ayah dan anak yang akan menjual keledai ke pasar. Mereka sepakat untuk tidak menaiki keledai itu, karena merasa kasihan. Keledai mereka tuntun bersama-sama. Hingga mereka menemui sekelompok orang di jalan. “Pak, keledainya mau dibawa kemana?” tanya seseorang. “Mau dibawa ke pasar, mau dijual” jawab sang anak.
“Ayah dan anak ini gila kali ye, pergi ke pasar yang jauh dan membawa keledai kok tidak dinaiki.” Bisik salah satu orang diantara mereka.
Ayah dan anak melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian sang ayah berkata” Nak, mungkin mereka benar, coba kamu yang naik keledai bapak yang nuntun”
Tidak lama kemudian bertemu segerombolan orang lagi yang bertanya “ Pak, mau kemana?”
“ Mau ke pasar, menjual keledai ini”. jawab sang ayah.
“Itu anak gak tahu adat, masak dia enak-enak naik keledai sementara ayahnya suruh jalan” kata salah seorang diatara mereka.
“Nak, kalau begitu, gantian bapak yang naik kamu yang nuntun” kata sang ayah
Setelah beberapa saat berjalan, mereka bertemu seorang anak muda. “ Pak mau kemana?” tanya si pemuda. “ Mau ke pasar nak, mau menjual keledai ini” jawab sang ayah. “ Dasar orang tua gak tahu adapt, masa anak kecil suruh jalan, sementara dia enak-enakan naik keledai”
“Nak, kita salah lagi. Bagaimana kalau kita menaiki keledai ini bersama-sama?” kata sang ayah. “Baik pak”
Ketika hampir sampai di pasar, mereka ketemu sekelompok orang. “ pak, mau kemana?” tanya salah seorang diatara mereka. “ Mau ke pasar, menjual keledai” jawab sang anak.
“Dasar orang gak punya perasaan. Masa keledai kecil dan kurus begitu dinaiki berdua” kata salah seorang diantara mereka.
“Nak, kita salah lagi. Tidak dinaiki salah, dinaiki salah. Begitulah nak, jika seseorang, hidup tidak mempunyai prinsip, kita akan diombang-ambingkan orang. Karena pegang itu ajaran agama. Selama apa yang kita lakukan tidak melanggar norma agama, lakukan. Kita tidak bisa memuaskan semua orang. Mereka mempunyai pemikiran dan pandangan masing-masing. dan apa yang mereka katakana belum tentu benar. Jika kita ingin selamat berpeganglah ajaran agama. Jangankan kita yang banyak kekurangan dan kesalahannya. Nabi saja yang terjaga dari berbuat salah, masih dikatakan salah.”

Dengan demikian mudah bukan untuk menjadi bahagia?. Jika anda tidak bahagia, jangan salahkan orang lain. Tetapi salahkan dirimu sendiri. Walaupun toh penyebab ketidak bahagiaan itu orang lain. Jika anda mempunyai sikap demikian maka dunia ini bagaikan surga saja layaknya.

Sekali lagi, if you want to be happy, be happy now. Tidak perlu bayar kok.

Semoga bermanfaat.
See in the top

0 comments:

Posting Komentar