Berkolaborasi dengan Macan

Ketika menjalankan bisnis saya tidak mau menonjolkan merk bahan yang saya gunakan. Misalkan saya menggunakan bahan dari Kubota, maka saya tidak membawa nama Kubota untuk mengenalkan produk saya. Baru setelah mengalami kesulitan, menembus customer, saya dengan terpaksa membawa nama Kubota.

Strategi ini dipakai , dengan harapan customer loyal dan kenal dengan brand kami, Habaist, bukan produk orang lain. Disamping itu, suatu saat jika saya menemukan bahan yang kualitasnya sama atau lebih baik tetapi dengan harga yang lebih murah saya dapat menggantinya tanpa mengalami kesulitan.


Tetapi strategi ini, tidak saya terapkan ke semua produk , karena ternyata nama besar itu perlu. Banyak dari customer yang brand minded. Jika tidak merk tertentu mereka tidak mau. Disamping itu membawa merk besar, akan mengangkat prestise perusahaaan kita.

Saya teringat kisah tentang Kancil yang menjadi Raja hutan. Suatu ketika Kancil mengumumkan bahwa dirinyalah yang mejadi raja hutan saat ini. Dia kemana-mana bercerita kepada setiap hewan yang ditemuinya” Sekarang era Macan dan Singa sudah hilang. Sekarang yang ada adalah era Kancil. Akulah yang berkuasa dan menjadi raja di hutan ini”.

Tidak berapa lama berita yang menghebohkan ini, tersebar keseluruh penjuru hutan. Semua masyarakat hutan memperbincangkannya. Sehingga sampailah kabar ini ke telinga Macan” Apa….?! Kancil mengklaim dirinya menjadi raja hutan. Berani amat Kancil ini. mereka harus diberi pelajaran.” Kata Macan dengan geramnya.

Dengan kemarahan yang tinggi sang Macan mencari Kancil. “Kancil….!?. Kau mengklaim menjadi raja hutan. Beraninya berkata begitu. Sudah gak takut mati ya?” kata Macan setelah ketemu si Kancil.
“ Hei Macan. Jangan marah dulu. Memang kenyataanya demikian. Sayalah yang menjadi Raja sekarang ini. Tidak percaya? Ayo kita buktikan.” Kata kancil penuh percaya diri, tanpa rasa takut sedikitpun.
“Baik. Bagaimana cara membuktikannya?”
“Kita akan berjalan menjelajahi hutan ini, lalu kita tanyakan kepada setiap penduduk hutan yang kita temui. Bagaimana mau?” kata kancil.
“Oke ? siapa takut?!”

Kancil dan macam berjalan menyusuri hutan. Kancil berada di depan sementara Macan di belakang. Tidak berapa lama berjalan, bertemulah dengan seekor Kelinci.” Hai Kelenci kemari” Panggil Kancil. Ketika menoleh kearah Kancil, sang Kelinci langsung lari terbirit-birit. “ Tuh, apa saya bilang. Kelinci saya panggil bukannya mendekat tetapi malah lari terbirit-birit. Itu membuktikan sayalah Raja hutan ini. Karena mereka takut kepada saya” kata Kancil kepada Macan.
“ Ah itu kan baru Kelinci.” Kata Macan yang tidak percaya melihat kejadian didepannya.
“Baik, Kita lanjutkan perjalanan.” Kata Kancil dengan mantab.
Tidak berapa lama mereka bertemu dengan Srigala.”Hei Srigala, kemari. Saya mau bicara?!” Ketika menoleh kearah Kancil, Srigala pun tanpa mengeluarkan kata-kata lansung lari menjauh.”Tuh. benarkan ?. Srigala pun mengakui bahwa saya lah yang menjadi Raja di hutan ini. Bagaimana sudah cukup bukti?” Kata Kancil penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi.

“Belum. Saya belum bisa mempercayainya.?” Kata Macan yang sudah mulai sedikit ragu.
“Baik. Kita lanjutkan perjalanan lagi. Saya pikir 3 bukti sudah lebih dari cukup. Oleh karena itu jika bukti yang ketiga nanti membenarkan bahwa saya yang menjadi raja di hutan ini, maka kamu harus mengakuinya, era Macan sudah hilang kini berubah menjadi era Kancil. Kancillah yang menjadi raja di hutan ini. Bagaimana, sepakat?”
“Baiklah !”

Akhirnya mereka ketemu sekumpulan Zebra. “ Hei, Zebra. Kemarilah. Saya mau bicara?!” kata kancil. Seperti dikomando sekumpulan Zebra menoleh kea rah kancil, lalu mereka semua lari terbirit-birit. “ Nah Macan. Sudah 3 bukti saya perlihatkan kepadamu. Kamu telah menyaksikannya sendiri. Kini kamu harus mengakuinya, saya lah yang menjadi Raja di hutan ini”
“ Tahu ah gelap” sambil ngeloyor dan tidak percaya kenapa setiap binatang yang ditemui takut pada Kancil.

Tentu saja Kelinci, Srigala dan Zebra takut. Mereka tidak takut kepada Kancil, tetapi mereka takut kepada Macan. Karena Kancil berkawan dan berjalan bersama Macan, maka otomatis hewan lainpun takut lari ketika melihat Kancil berjalan dengan Macan.

Cerita ini memberi inspirasi kepada kita bahwa, berkawan akrab atau berkolaborasi dengan perusahaan besar (Macan) dapat memberi kita aura yang positip. Sehingga customer akan memandang dan menghargai perusahaan atau diri kita. Selain itu kita akan mendapatkan bimbingan, ilmu dan system yang baik tanpa harus susah payah. Karena perusahaan tersebut juga berkepentingan atas kemajuan perusahaan kita. Jika kita maju mereka akan mendapat keuntungan.

Macam yang mendampingi perusahaan anda berbeda dengan Macan yang mendampingi perusahaan saya. Oleh karena itu carilah Macan anda sendiri. Caranya temukan perusahaan besar yang sejenis dengan anda atau yang mendukung kegiatan usaha, dekati lalu tawarkan kerjasama. Berusalah secara terus menerus sehingga perusahaan tersebut mau menjadi Macan bagi anda.anda.

Selamat mencari Macan untuk mendampingi anda perusahaan anda sehingga pertumbuhan dan perkembangan anda akan berjalan dengan cepat

Semoga bermanfaat
See you at the top

0 comments:

Posting Komentar