Fokus. Fokus dan Fokus

“ JIka kamu menginginkan semuanya, akhirnya kamu tidak akan mendapatkan apa-apa”

Sering kali saya mengamati teman-teman yang baru memulai usaha mempunyai semangat yang tinggi. Itu baik dan seharusnya begitu. Pemula bisnis harus mempunyai semangat yang menyala-nyala. Karena jika awalnya saja tidak bergaerah, takutnya baru kesandung masalah kecil saja sudah jatuh dan tidak mau bangun lagi.

Namun sayangnya, menurut hemat saya, ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan. Semangat yang menyala-nyala tersebut mereka pakai untuk terus menggali peluang-peluang baru. Jika mereka belum mempunyai usaha dan masih bingun usaha apa yang akan digeluti, ini tidak menjadi masalah. Tetapi jika sudah mempunyai usaha, kemudian masih mencari-cari usaha lain, saya kawatir usahanya malah menjadi berantakan semua.


Jika anda sudah memutuskan menggeluti suatu jenis usaha, kenapa tidak usaha itu saja yang dipikirkan bagaimana caranya agar bisa berkembang dan maju. Apalagi jika anda masih nyambi sambil bekerja. Tentunya waktu dan tenaga yang anda pakai untuk mengelola bisnis anda adalah waktu dan tenaga sisa. Jika bisnis anda segera menghasilkan mungkin tidak menjadi masalah, anda dan istri anda akan sedikit terhibur dengan benghasilan yang didapat. Namun jika usaha tidak berkembang, maka tinggal menunggu bubarnya saja. Apalagi jika anda mengelola bisnis yang lain.

“Kan bisa cari orang untuk menjalankannya pak” ya memang benar. Tetapi semangat orang bekerja berbeda dengan semangat pemiliknya. Selain itu kecakapan mereka untuk menjalankan bisnis tidak mereka miliki. Pekerja tidak risau dan merasa rugi jika usaha tempat dia bekerja rugi atau bubar. Apalagi jika usaha anda hanya bermodal kecil. Seandainya berhasil bisa berjalanpun anda akan mendapatakan tantangan “Enak ya si Bos. Enak-enak di rumah atau jalan-jalan tigal memetik hasilnya. Sementara aku banting tulang kerja disini. Kenapa saya tidak buka usaha sendiri saja. Kan modalnya kecil?”

Karena itulah saya merasa focus dalam satu bidang itu sangat penting. Jika usaha anda ingin berkembang, ya besarkan saja. Tambah omzet penjualannya. Namun dalam tahap awal jangan anda berpikir ingin menggandakan usaha anda menjadi 2, 3 dan seterusnya. Tetapi besarkan dan buatlah sistemnya terlebih dahulu. Jika usaha anda sudah bisa berjalan sendiri beberapa bulan tanpa kedatangan anda. Anda boleh memulai berpikir untuk menggandakannya.

Saya mempunyai beberapa teman yang berusaha dibidang kuliner. Mereka kebanyakan berpikir untuk mengembangkan usahanya, satu-satunya jalan adalah membuka cabang. Berbagai macam alasan dipakai untuk membenarkan pendapatnya. Padahal usaha yang sekarang ada saja profitnya belum maksimal. Bahkan ada yang masih merugi.

Saya sudah sering menasehati mereka, namun rupanya mereka masih kekeh pada pendiriannya. Satu-satunya cara untuk berkembang adalah pindah tempat atau membuka yang baru lagi.

Padahal sudah sering saya katakan” carilah dulu solusinya bagaimana anda dapat meningkatkan omzet ditempat yang sekarang. Seandainya tempat sekarang ini tidak cocok, tidak strategis. Alihkan strategi anda dari menunggu bola menjadi menjemput bola. Pasarkan dan jajakan produk anda keluar. Bukalah hotline pesan antar. Carilah mitra yang mau menjual produk anda. Jadikan pesaing sebagai mitra. Saya yakin cara ini akan lebih efektip dan efisien. Bahkan anda tidak perlu mengeluarkan biaya lagi”

Jadi fokuslah pada satu usaha terlebih dahulu. Besarkan dan kembangkan usaha anda, sampai anda merasa tidak ada cara lain untuk mengembangkan usaha anda. Galilah dan tanyakan kepada orang yang lebih sukses dari anda masih adakah cara lain untuk mengembangkan usaha anda? Jika memang sudah tidak ada, baru anda berpikir menggandakan usaha anda.


Semoga bermanfaat.
See you at the top

0 comments:

Posting Komentar