Gitu Aja Kok Repot

Anda sering mendengar kalimat diatas. Ya. Benar kalimat yang sering diucapkan oleh salah satu mantan presiden kita. Dulu saya mengira kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak ada artinya yang hanya berarti olok-olok atau bahan lelucuan saja.

Namun setelah banyak bergaul dengan orang yang mencoba berbisnis,ternyata banyak orang yang melakukan sesuatu yang sederhana menjadi rumit. Sesuatu yang semestinya tidak mengeluarkan biaya, menjadi berbiaya sangat besar. Maka karuan saja usahanya tidak beranjak maju, bahkan terseok-seok hidup segan matipun tak mau. Maka tepatlah ungkapan ini ditujukan kepada mereka, “gitu aja kok repot”


Kebanyakan orang berpikir, usaha selalu dikaitkan dengan modal, biaya dan biaya. Mereka merasa usaha tanpa modal, tidak akan bisa berjalan. Mereka juga mengartikan modal dengan sangat sempit. Modal usaha ya uang. Jika tidak punya uang jangan bermimpi jadi pengusaha.

Padahal pengertian modal itu bukan hanya uang. Modal bisa berarti waktu luang, tenaga yang berlebih dan otak yang belum maksimal penggunaanya. Jadi jika anda masih mempunyai waktu (dapat diartikan anda masih hidup), badan anda masih sehat( masih bisa bergerak dan merasa nyaman) dan otak anda masih mau diajak berpikir, berarti anda mempunyai cukup banyak modal untuk berusaha. Karena kebanyakan orang besar yang berhasil dan sukses awalnya hanya memiliki tiga hal diatas. Lalu mereka mengembangkan ke tiga modal tersebut dengan semangat yang menyala-nyala demi mencapai tujuan yang jelas terpampang dihadapannya. Mereka tidak akan berhenti berupaya sebelum impiannya tercapai. Jika seandainya impiannya telah tercapai mereka akan mencari impian baru yang mesti mereka raih. Begitu seterusnya, sehingga modal waktu yang mereka miliki telah habis atau meninggal dunia.

Kenapa kebanyakan orang gagal selalu membuat masalah sederhana menjadi rumit?. Karena mereka pikir sukses itu susah dan rumit, maka jika tidak rumit mereka tidak percaya bisa sukses dan kaya. Walaupun sudah sering melihat fakta, banyak orang besar dan kaya dilahirkan dari serba keterbatasan, mereka tetap kekeh memegang keyakinannya bahwa sukses dan kaya itu bisa mereka miliki.

Jika ada orang mengatakan, usaha bisa tanpa menggunakan modal uang sama sekali. Mereka akan menyanggahnya dengan mengatakan “ Bohong itu, anda menghubungi relasi pakai telepon. Anda pergi ke tempat relasi, pakai kendaraan. Bukankah itu semuanya memerlukan uang?”. Mereka akan memberi berbagai macam sanggahan untuk memperkuat keyakinannya, bahwa berbisnis itu memerlukan modal uang.

Seandainya mereka tidak repot-repot membantah atau menyanggah jika ada ide kesuksesan datang kepadanya. Seandainya mereka tidak berprasangka buruk kepada orang yang menasehati atau menceritakan kesuksesan kepada dirinya. Seandainya mereka mau mendengarkan dan menganggap ide atau cerita kesuksesan itu sebuah ajakan atau simpati orang tersebut kepadanya, agar hidupnya lebih baik lagi. Tentu sikap ini akan menguntungkan dirinya. Mereka akan menjadi lebih sukses, kaya dan bahagia.

Oleh sebab itu jika anda diberi nasehat, diberi cerita kesuksesan yang walaupun itu nampaknya tidak masuk akal bagi anda. Jangan anda menolak atau membantahnya. Tetapi justru tanya , pikirkan dan galilah terus sehingga pikiran anda terbuka dan ide tersebut menjadi masuk akal bagi anda. Kemudian tanyakan bagaimana ide tersebut bisa anda jalankan. Dan mintalah mereka untuk menjadi pembimbing anda.

Orang yang rendah hati. Orang yang mau menerima nasehat. Orang seperti ini bagaikan gelas yang kosong, yang mau menerima apapun yang dituangkan kepadanya. Air, teh, kopi atau apapun bisa masuk. Namun bagaimanapun anda bukan gelas atau cangkir. Anda dapat memilih apa yang boleh masuk ke gelas anda. Tetapi hati-hati jangan sampai salah pilih. Jangan sampai racun yang diberi pemanis dan ditambah susu anda masukkan. Atau butrawali (jamu pahitan) yang warnanya hitam dan rasanya sangat pahit anda tolak.
Semoga bermanfaat
See you in the top.

0 comments:

Posting Komentar