Asuransi Menjual Ketakutan ?

Jika anda kedatangan seorang agent asuransi, anda akan mendapatkan pencerahan. Mereka bagaikan seorang malaikat yang datang kepada anda. Mereka mengatakan,”jika anda ikut asuransi masa depan anda akan aman dan terjamin. Harta anda akan terlindungi, biaya rumah sakit anda akan tercover, biaya pendidikan anak anda akan tecukupi. Jadi anda tidak perlu cemas dan kawatir dengan kehidupan anda dimasa mendatang.

Mungkin yang mereka katakan itu benar, jika kita hanya mengikuti logika. Mereka memang pintar memainkan logika. Namun hidup ini bukan hanya sekedar logika. Diluar logika ada kekuatan lain yang bisa menjungkirbalikkan logika.


Disamping itu, sadarkah anda bahwa sesungguhnya para agent asuransi itu menebar keyakinan tentang masa depan yang suram. Disinilah letak keberatan saya, tentang asuransi, yaitu gambaran masa depan yang suram dan hlangnya kekhawatiran terhadap masa depan yang disandarkan pada kekuatan selain Allah.

Padahal sebagai seorang muslim, kita diminta untuk selalu memandang hidup dengan optimis dan tidak mudah putus asa. Sebagai muslim hendaknya selalu yakin bahwa masa depan mesti akan selalu lebih baik dari sebelumnya, asal kita mau mengusahakannya dengan sekuat tenaga dan disertai doa. Karena Allah telah menjamin, bahwa setiap makhuk hidup akan dijamin rizkinya oleh Allah selama masih hidup. Sehingga ketakutan tentang masa depan yang suram, bagi seorang muslim sangat dilarang. Islam menganjurkan umatnya, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika tidak anda dikatakan sebagai orang yang rugi.

Dilain pihak seorang muslim tidak boleh menyandarkan rasa aman terhadap kehidupannya kepada selain Allah. Secara tidak sadar orang yang ikut asuransi akan melakukan hal demikian. Hal ini tentu akan berbahaya terhadap kesucian akidah mereka.

Mungkin mereka akan berdalih, bukankah ini salah satu dari cara ihktiar. Bukankah ikhtiar diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam islam?. Selain itu bukankah asuransi sudah ada yang syariah, yang diperbolehkan oleh para ulama?

Saya disini tidak sedang membicarakan halal dan haramnya asuransi, karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang itu. Tetapi saya hanya menyoroti apa sebenarnya yang dijual oleh asuransi, agar kita tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, yaitu mempercayai masa depan yang suram dan melakukan tawakal kepada selain Allah.

Selain itu ada efek yang tanpa disadari cukup berbahaya. Jika anda mengikuti asuransi kesehatan, anda akan merasa biaya rumah sakit tidak bermasalah. Maka jika anda sakit, anda akan mensetujui tindakan yang dilakukan dokter tanpa berpikir panjang. Anda percaya dokter akan melakukan yang terbaik bagi anda. Sementara anda tidak mengalami masalah biaya. Karena seluruh biaya akan diganti atau ditanggung oleh asuransi.

Padahal dijaman sekarang ini, sering ditemui rumah sakit atau dokter seperti bengkel atau tukang reparasi barang elektronik. Sementara tindakan apapun yang dilakukan oleh dokter terhadap diri kita, selalu ada efek samping baik kecil maupun besar. Maukah anda diperlakukan sebagai barang elektronik? Yang mestinya tidak sakit dikatakan sakit. Yang mestinya sakit A dikatakan sakit B?

Saya pernah mengalami suatu kejadian, istri saya mengalami keguguran. Ketika pergi ke dokter dikatakan istri saya harus dikiret. Lalu saya bertanya “ Kenapa mesti dikiret dok?”. “Jika tidak dikiret nanti akan terjadi pendarahan” jawabnya singkat. “ Kenapa dapat terjadi demikian? Apakah setiap kali keguguran mesti dikiret?” tanyaku kemudian. Namun jawaban dokter kurang memuaskan . Beliau kesannya mengatakan “pokoknya harus dikiret” Saya berasumsi tidak mungkin Allah, menciptakan sesuatu diluar jangkauan manusia. Operasi kiret ditemukan baru-baru ini. Sedangkan keguguran sudah terjadi sejak jaman dulu. Lalu apakah setiap orang jaman dulu yang mengalami keguguran selalu mengalami pendarahan atau efek-efek yang lain?

Ketika itu saya memutuskan tidak mau istri saya dikiret, karena operasi kiret, tidak ada jaminan selalu aman. Namun hati saya dan istri juga tidak tenteram. Jangan-jangan bisa terjadi pendarahan seperti yang dikatakan dokter tersebut. Akhirnya kami memutuskan pergi ke dokter yang lain. Beliau mengatakan harus dikiret karena setelah dilihat dari USG masih ada sedikit kotorang yang masih menempel di rahim. Dkter mengatakan jika rahim sudah bersih tidak perlu dikiret. Namun jika belum mesti dikiret. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Jawaban dokter kedua sedikit membuka pengetahuanku. Namun kami masih sedikit penasaran. Akhirnya kami menemui dokter ketika yang lebih senior. Beliau mengatakan, ini gak perlu dikiret. Ini sudah bersih. Gambar di USG itu bukan kotoran. Nah lo bagaimana ini?.

Jika seandainya saya mempunyai asuransi kesehatan mungkin dengan senang hati , kami mengikuti perintah dokter pertama, harus dikiret saat itu juga. Karena katanya gak boleh ditunda-tunda. Harus segera dikiret. Karena saya tidak perlu mengeluarkan uang. Namun karena saya tidak mempunyai asuransi kesehatan, apalagi saya sering mendengar dokter yang bertingkah kurang baik, maka saya bersabar untuk mencari ketepatan diaknosa dengan cara meminta pendapat dokter lain. Jika 3 dokter yang dikunjungi mengatakan harus dikiret, kami tidak keberatan istri dikiret. Walaupun harus menanggung resiko yang lain. Karena operasi kiret dapat juga menimbulkan efek yang lain.

Apalagi di jaman sekarang ini. Rumah Sakit dijadikan sebagai bisnis. Seperti halnya bisnis yang lain, mereka yang mendirikan rumah sakit tentu berharap mengambil keuntungan dari dari Rumah Sakit yang didirikannya. Dapatkah anda bayangkan apa yang mereka lakukan jika rumah sakitnya sepi karena tidak ada orang yang sakit? Apalagi di Cikarang ini paling tidak ada 7 Rumah Sakit besar. Semuanya ingin hidup. Semuanya ingin untung.

Anda tertarik mendirikan Rumah Sakit Atau Klinik? Saya berharap jangan. Jika tujuan anda untuk mendapatkan keuntungan dari sana. Namun jika anda mendirikan Klinik atau Rumah Sakit untuk membantu sesama dan anda tidak mengambil keuntungan, silahkan. Bukankah Rumah Sakit dapat dikiaskan dengan orang yang pekerjaanya sebagai penggali kubur? Apa yang terjadi jika tidak ada orang mati?

Bagaimana menurut anda?

Semoga bermanfaat
See you at the top

17 comments:

Sari Batik Collection mengatakan...

sangat inspiratif,
saya pernah ikut asuransi, dan alhamdulillah saya berhenti karena saya yakin Allah lah yang mengasuransi saya bukan perusahan asuransi

salam,
bandhi

Setiadi mengatakan...

Saya setuju Pak. Di mana "barang" atau objek jual beli dari asuransi itu sendiri tidak jelas yaitu resiko.
Dan memang benar dari sudut pandang seorang muslim yakinlah dengan rezeki pasti Alloh yang tanggung, dengan tetap berusaha.

Mengenai RS, saat ini memang RS sdh menjadi lahan usaha. Kenapa? karena pelayanan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggungan atau kewajiban negara sdh dikikis, diambil posisi nya oleh perusahaan asuransi yg jelas tujuan mereka adalah untuk profit.

Di sini lah perlunya, memberikan pencerahan kepada ummat agar mendapatkan hak2 nya serta mengembalikan peran negara yang semestinya sesuai syariah islam.

Kezaldo Firdaus mengatakan...

Kampanye ketakutan dari media masa dan kadang pemerintah (seperti peringatan untuk tidak menerima pemberian minuman dari orang yang tidak kita kenal saat perjalanan mudik) memang menjadi lahan yang subur untuk bisnis asuransi. Semoga kita menjadi orang-orang yang bertawakal hanya pada Allah SWT semata

Unknown mengatakan...

Semoga kita dan semua saudara2 kita semuslim, dapat tersadar dan hanya mentauhidkan Allah dalam hal takdir. Dan senantiasa diberi kesabaran jika diberikan ujian oleh-Nya. Sehingga kita tidak memerlukan asuransi dan sejenisnya yg lebih banyak unsur riba dan ghararnya.
Wa Allahu A’lam.

Unknown mengatakan...

Sy adalah agent Asuransi,sy jg seorang muslim,jika Anda sekalian tdk berminat dg Asuransi jg tdk ada yg melarang,tp tlg dong jgn bawa2 muslim,menurut sy kq gak pas bgt...

Unknown mengatakan...

Manusia hanya bisa berencana dan berusaha,tp tdk wajib utk menuai hasilnya...
Manusia di dunia ini jg tdk ada yg benar & tdk ada yg salah,karena pada hakikatnya yang Mengetahui Kebenaran hanyalah Dia yang Maha Benar...

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas tanggapannya Mbak Dini. Memang benar yang mengetahui kebenarannya itu hanya Allah. Karena itu kita mesti hati-hati dalam menjalani hidup ini. Bagaimana seandainya jika nanti yang kita anggap benar itu oleh Allah dianggap salah.
Bukankah masih banyak lahan pekerjaan yang tidak diragukan dan dipertentangkan kehalalanya?
kenapa kita memilih yang abu-abu?
Tetapi hidup ini memang pilihan. anda memilih yang mana terserah anda. tetapi ingat anda mesti mau menaggung konsekwensinya

Sahabat Sukses mengatakan...

ikut asuransi takaful syariah...lebih berkah

Firman Ardiansyah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Firman Ardiansyah mengatakan...

Saya seorang muslim, dan peserta asuransi, telah terjadi kecelakaan terhadap istri saya, dan anak saya yang berusia 2 tahun 8 bulan sakit muntaber yang cukup parah. Alhamdulillah, dengan mengikuti asuransi, saya terbantu,...daripada saya mengetok-ketok pintu tetangga tengah malam karena 2 kasus tersebut. Asuransi membuat kita mandiri, tidak bergantung kepada saudara dan orang lain. Mandiri secara finansial adalah tujuan kita bersama,...sesuai misi blog ini...

Unknown mengatakan...

Benar sekali pak, memang asuransi ada manfaatnya. saya sendiripun pernah merasakannya. Ketika mobil saya kecelakaan mobil jadi mulus kembali dengan hanya membayar Rp.100.000,-. Dan setelah mendapat pecerahan dan akhirnya tdk melanjutkan asuransi mobil, alhamdulillah sudah lebih dari satu tahun, mobil saya tidak terjadi kecelakaan. padahal ketika mengikuti asuransi tiap tahun tidak pernah absen kecelakaan dan cukup fatal. waktu itu saya bilang"untung ada asuransi" so tidak perlu sedih atau kecewa.
Seperti kisah teman saya, ketika dia mendapatkan uang yang tidak halal, ada saja musibah yang menimpa dirinya yang istri harus sesar, anak sakit, kehilangan dsb. Mungkin dia pikir untung saya dapat uang jika tidak? Begitulah barangkali cara setan menggelincirkan manusia dng membisikkan ketakutan dan menjanjikan keindahan takut miskin, takut bangkrut, rugi dsb. Mereka menukti orang sedekah dengan takut miskin. bukankah logika yang dipakai setan benar, jika harta di sedekahkan akan berkurang?
Dengan cara yang sama setan membisikkan ketakutan melalui asuransi. so jika ada musibah anda tidak perlu bersedih, tidak perlu menyusahkan saudara atau tetangga.bahkan tidak perlu bersedih, mengharap pertolongan Allah. Padahal sadarkah kita bahwa salah satu hikmah musibah adalah agar kita ingat dan sadar sebagai makhluk yang lemah sehingga kita merasa membutuhkan pertolongan Allah, saudara, tetangga dan teman.

Firman Ardiansyah mengatakan...

Terimakasih pak atas balasannya.
Perlu saya tambahkan banyak sekali teman saya yang harus berhutang sana-sini, karena istri sakit, anak sakit, orang tua sakit dsb, dsb,...malah ada pak ustadz sakit, sehingga berhutang sana-sini juga pak.
Dari cara seperti itu nampak sekali sikapnya fatalis.
Terus terang pak, dengan logika tidak mengamankan diri sebenarnya tidak berusaha juga.
Sama seperti tidak membangun pintu keluar untuk gedung-gedung dan ruko dan rumah jika terjadi kebakaran atau gempa.
Tidak memasang sirene tsunami untuk memberi tahu warga jika ada bencana gelombang pasang, tidak mengenakan sabuk pengaman pada mobil, tidak memakai helm pada kendaraan bermotor. Apakah ketika kita tidak memakai helm kita tidak bakal celaka? lalu ketika memakai helm kita banyak celakanya? Fungsi asuransi seperti helm pak.
Dalam hal ini saya tidak sepakat dengan bapak. Apakah bapak bisa menghantarkan ayat qur'an atau hadits yang mengharamkan asuransi? terimakasih pak Mualif.

Unknown mengatakan...

Islam bukan agama pasrah pak. Jadi saya setuju dengan berjaga-jaga. karena Islam memang mengajarkan demikian.Jadi islam menganjurkan berjaga-jaga. Saya yaqin ada banyak cara untuk berjaga-jaga. Permasalahannya adalah caranya berjaga-jaga. Jika kita berjaga-jaga dengan cara yang abu-abu or dilarang oleh Allah tentu nanti akan menjadi masalah. Pada tulisan saya yg lalu hanya menjelaskan sedikit efek psikologis dari asuransi, yg bisa jadi dapat mengurangi rasa harap dan cemas (karena merasa aman akibat ditanggung oleh asuransi) kepada Allah. mengenai pembahasan yang lebih mendalam anda dapat baca di http://www.pengusahamuslim.com/baca/artikel/935/bagaimanakah-hukum-asuransi-dalam-islam-23.
Percayalah, semua kejadian itu ada hikmahnya. Percayalah jika kita menghindari sesuatu yang abu-abu or dilarang oleh Allah, pasti akan ditolong oleh Allah. Memang ini berat dan menakutkan dan sekali-kali Allah menguji kemantapan kita tapi sekali lagi percayalah, Allah pasti akan menolongnya. sebagaimana tekad kami untuk tidak memberikan komisi kepada para customer kami, namun selama lebih dari 7 tahun kami berusaha pertumbuhan usaha kami sangat menggembirakan. memang adakalanya order yang lepas, tetapi Allah akan segera menggantinya. So pada akhirnya jalan Allah lah yang mendatangkan kebahagian dan kedamaian

Firman Ardiansyah mengatakan...

Terimakasih pak. Link yang bapak tulis itu untuk asuransi konvensional. Saya pernah ikut asuransi konvensional, kemudian 2 bulan kemudian saya tutup.

Gantinya saya ikut Asuransi Syariah beberapa tahun lalu hingga saat ini. Kalau hukum/dalil Asuransi Syariah bapak bisa baca disini:
http://jacksite.wordpress.com/2007/07/11/hukum-asuransi-menurut-islam/
Terimakasih pak.

Unknown mengatakan...

Tulisanmu konyol pak,,klo g percaya asuransi y jng bawa ² agama,opo hubungane pak asuransi sama Agama..LOL

Unknown mengatakan...

pak... jangan mencampuradukkan antara kelakuan OKNUM dokter dengan produk asuransi... asuransi tidak bekerja sama dengan seluruh dokter agar klien menggunakan manfaat asuransi.. lagipula anda tidak spesifik menjelaskan apa yang salah dari Asuransi, hanya sebatas asumsi ketakutan bapak..

Mutiara mengatakan...

sepakat pak, bukan kita mencampur adukkan asuransi dan agama. tetapi lebih kepada masing-masing diri untuk lebih kaffah dalam mengaplikasikan agama ini dalam kehidupan kita.

Posting Komentar