Omzet, Omzet dan Omzet

Setiap kali saya berkesempatan bertemu dengan teman yang mempunyai usaha, pertanyaan yang jarang saya lupakan adalah mengenai omzet. Karena menurut saya omzet adalah indicator besar kecilnya usaha seseorang. Oleh karena itu saya menjadi heran apabila ada yang menjawab tidak tahu atau omzet baru diketahui jika sudah berjalan satu tahun.

Lo kok, memnag sebegitu sulitkan untuk mengetahui omzet penjualan. Kenapa mesti menunggu satu tahun?. Apakah tidak dapat dihitung setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan?. Mereka sering menjawab, “usaha kami berbeda, usaha kami mempunyai siklus penjualan” Walaupun demikian bukankah anda tetap bisa menghitung omset kapanpun waktunya. Anda bisa mengatakan atau menulis omzet hari ini Nol. Omzet minggu ini Nol. Apabila tidak terjadi penjualan


Apakah anda malu mengatakan jika omzet anda Nol? Kenapa anda mesti malu?. Sebenarnya jika anda melakukan pencatatan omzet tiap hari akan mempunyai dampak yang bagus bagi kinerja anda. Apalagi jika nilai omzet anda itu ditulis besar-besar, ditempat yang mudah dilihat setiap saat. Kondisi inisecara tidak sadar akan mempengaruhi alam bawah sadar anda untuk bertindak mencari solusi bagaimana agar omset terus bertambah besar. Karena sebagaimana saya katakana diatas, bahwa omzet merupakan indicator maju mundurnya suatu usaha. Dengan demikian kesadaran akan pertumbuh omzet harus terus dikembangkan.

Diperusahaan saya, ada papan tulis yang cukup besar, yang berisi informasi tentang nilai omzet masing-masing salesmen, diikuti dengan prosentse dari target dan jumlah transaksi. Papan tulis tersebut diletakkan ditempat yang strategis, dimana setiap saat para salesmen dengan mudah melihat perkembengan penjualannya dari hari ke hari. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, nilai omzet ditulis dengan nilai tidak sebenranya. Misalnya 230 juta hanya ditulis 230 saja.Kemudian diakhir bulan dipilih salesmen yang mempunyai prosentase tertinggi untuk mendapatkan hadiah uang.

Kami menentukan pemenang berdasarkan prosentasi tertinggi dikarenakan, kemampuan dan masa kerja salesmen berbeda beda. Sehingga siapapun akan dapat menjadi pemenangnya meskipun salesmen baru. Kemudian jika salesmen yang sama memenangkan hadiah 3x berturut- turut, maka target salesmen tersebut ditingkatkan 20% dari omset semula.

Dengan cara demikian cukup membantu memacu para salesmen menunjukkan kinerja yang terbaik yang dapat dilakukan.

Anda punya pengalaman lain yang lebih menarik?
Semoga bermanfaat
See you at the top

1 comments:

Fadil Arif mengatakan...

Memang benar, itu sering tidak dilakukan oleh seorang pengusaha, khususnya UKM.Ssehingga mereka tidak mempunyai target yang jelas setiap hari/minggu/bulan/tahun.

Posting Komentar