Sulit berubah, berpindahlah

Ketika saya memutuskan pindah dari Grogol Jakarta Barat ke Cikarang Bekasi, ada sesuatu yang hendak saya raih. Selain saya akan menjadi pengusaha saya harus menjadi orang yang baru. Saya akan menjadi suami baru dari istri saya. Saya akan menjadi Ayah yang baru bagi anak-anak saya Saya akan menjadi orang yang baru dalam lingkungan saya. Baru dalam arti berubah menjadi yang lebih baik. Oleh sebab itu sejak jauh-jauh hari sudah saya pikirkan target apa yang hendak saya capai ditempat baru tersebut.

Kenapa saya menjadikan momen perpindahan tempat tinggal ini sebagai momen perubahan diri secara total? Saya beranggapan, tempat tinggal baru berarti lingkungan baru, rumah baru, suasana baru, tetangga baru, teman-teman baru dan lain sebagainya. Mereka tidak mengenal saya sebelumnya, mereka belum mengenal karakter dan sipat saya. Mereka belum mengenal kebiasaan dan kelemahn saya. Kondisi ini akan jauh lebih mudah memperkenalkan saya sebagai pribadi yang saya impikan.


Ternyata cara merubah sikap dan kebiasaan ditempat baru akan jauh lebih mudah daripada kita merubahnya ditempat dimana selama ini kita tinggal. Apalagi tempat dimana kita dari kecil dibesarkan. Sebagai contoh umpamanya jika saya yang biasanya malas ke Masjid, lalu tiba-tiba ingin rajin ke masjid tentu, perasaan saya akan mengatakan, jangan lakukan itu nanti dikatakan sok alim, atau kesambet dari mana kok tiba-tiba berubah. Namun jika perubahan itu dilakukan ditempat baru, perasaan atau komentar semacam itu tidak akan terjadi. Karena mereka tidak tahu apakah kita sebelumnya rajin ke Masjid atau tidak. Mereka hanya tahu bahwa orang baru itu rajin ke Masjid.

Saya jadi teringat komentar adik kelas saya dua orang gadis yang cantik-cantik ketika berkunjung ke rumah sewaktu saya awal-awal masuk kuliah. “ Lo mas, kamu di Unair diapain saja kok perubahannya seperti bumi dan langit’” kata mereka heran melihat perubahan yang terjadi pada diri saya.

Ya, sewaktu sekolah di Madrasyah Aliyah, dulu saya terkenal sebagai anak yang pendiam selain terkenal anak yang cerdas he he he ….La mana mungkin cewek-cewek yang cantik apalagi adik kelas kenal dengan saya jika saya bukan orang yang pintar. Mana mungkin orang pendiam dikenal orang jika tidak mempunyai kelebihan? .

Namun setelah saya kuliah di Unair selama 6 bulan, saya dianggap mengalami perubahan yang sangat besar. Lalu apa yang saya lakukan? Ya, karena saya ingin terlahir sebagai manusia baru. Bukan Muallif yang pendiam, yang terlalu serius pada studi. Tapi saya ingin menjadi Muallif yang ceria, enak diajak ngobrol. Mempunyai banyak teman dan tentunya menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

Karena itu saya memulai menyapa orang dulu, tidak menunggu orang lain menyapa saya. Saya memulai melakukan belajar kelompok. Saya paksakan diri mengikuti lomba dan lain sebagainya.

Oleh karena itu jika anda ingin merubah kebiasaan atau perilaku, carilah kelompok baru, tempat kerja baru atau tempat tinggal baru. Kemudian berusahalah untuk tampil menjadi orang baru yang anda inginkan. Saya yaqin anda akan takjub melihat diri anda. Karena anda telah melakukan perubahan yang mendasar dalam diri anda. Jika anda berubah menuju yang lebih baik. Masa depan anda otomatis akan berubah menjadi yang lebih baik. Karena hari esok ditentukan oleh apa yang anda lakukan hari ini. Jika anda berubah maka nasib andapun akan berubah.
Semoga bermanfaat
See you at the top

0 comments:

Posting Komentar