Ingin cepat kaya gunakan jalan pintas.

Kamis, 23 Desember 2010

Ketika membaca judul tulisan ini, mungkin para pembaca ada yang sedikit bingung. La kok, mengajari curang? Ya ya ya, jika kita mendengar jalan pintas menggapai sesuatu biasanya, yang terlintas dalam pikiran kita adalah cara-cara kotor, seperti menyuap, memberi uang pelicin dan lain sebagainya. Ingin dapat order, jalan pintasnya, main mata dengan bagian pembelian, atau maintenance. Ingin menjadi pegawai negeri harus membayar puluhan juta bahkan ada yang ratusan juta.

Cara-cara seperti diatas sebenarnya bukan menempuh jalan pintas. Tetapi sebaliknya menempuh jalan yang berkelok-kelok. Mestinya jalan pintas itu adalah jalan membawa kita cepat sampai ke tempat yang dituju., Jika anda bepergian, melewati jalan pintas berarti melalui jalan yang lebih dekat. Adapun jalan atau lintasan yang terdekat atau paling dekat adalah jalan lurus. Tidak ada lintasan yang terdekat kecuali jalan yang lurus. Jalan lurus ini adalah jalan Allah. Jalan yang susah dicari. Karena itu sebagi seorang muslim kita diminta berdoa minimal 17 kali dalam sehari semalam, agar ditunjuki jalan yang lurus.


Namun kebanyakan manusia, tidak sabar mencari atau melawati jalan pintas yang lurus tersebut, Karena meskipun jarak tempuhnya dekat, namun sepi jarang dilalui oleh orang. Meskipun jalanya dekat, namun banyak duri dan terjal. Sehingga mereka mengambil jalan yang berkelok-berkelok. Mungkin jalan yang berkelok-kelok tersebut mulus dan lebar sehingga dapat mengantarkan mereka lebih cepat sampai kepada apa yang dituju. Tetapi hasil yang mereka dapat tidak memberikan kebahagian bahkan kesedihan dan penyesalan yang barangkali tiada akhir.

Orang yang memperoleh kekayaan melalui jalan yang berkelok-kelok ( tidak halal), meskipun mereka nampak memliki rumah yang mewah, mobil yang wah, namun ketenteraman dan kenyamanan tidak pernah mereka miliki. Rasa inginnya terhadap kebendaan dibuka lebar-lebar oleh Allah. Mereka menyangka dengan memiliki rumah seharga 1,5 M akan membuat dirinya dan keluarganya bahagia. Namun setelah beberapa minggu saja menempati rumah tersebut rasa ketidakpuasan menyergap dirinya. Sehingga mereka berusaha untuk membeli rumah yang lebih mahal lagi. Begitu seterusnya. Seakan-akan mereka minum air laut. Seberapapun dia meminumnya tidak pernah mampu mengusir rasa hausnya.


Sebagai contoh yang kasus, Gayus, mungkin dia menganggap dengan melakukan korupsi dia bisa tidur di Rumah yang mewah, dapat mengendarai mobil yang wah, tetapi apa yang dia peroleh saat ini. nama baik tercoreng, kemudian hidup di sel tahanan. Belum lagi ketika dia berhadapan dengan hakim yang Maha tinggi dan Maha Adil, mampukah kekayaan yang nereka korupsi menghibur dirinya dari siksa yang akan menimpanya?

Sementara mereka yang menempuh jalan yang lurus, harus berhati-hati agar tidak tertusuk duri atau terpeleset sehingga masuk kedalam jurang. Sehingga bagi mereka yang kurang bersabar nampak berjalan sangat lambat dan melelahkan. Padahal jalan yang lurus itu walaupun nampak lambat tetapi memberi kepastian hasil yang memuaskan jika kita mau konsiten dan terus melangkah.

Yang lebih menyenangkan lagi sebenarnya, meskipun yang diperoleh nampak sedikit bagi orang lain, namun bagi mereka pribadi serasa telah mendapatkan seuatu yang jauh lebih besar dari yang mereka terima. Karena apa? Karena harta yang dicari dengan jalan yang lurus, akan menjadi harta yang halal dan berkah. Harta demikian akan membuat pemiliknya merasa tenteram dan nyaman dengan apa yang ada. Rupanya Allah telah menutup keinginan orang tersebut dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Sehingga walaupun mereka tampak dari luar tidak memiliki apa-apa, namun hati mereka nampak kaya dan berlimpah. Mereka itulah orang yang kaya senarnya.

Kemudian, setelah orang yang menumpuh jalan pintas yang lurus tersebut mendapatkan ketenteraman lahir dan batin, mereka akan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT. Tanpa mereka sadari kekayaan dan keberlimpahan berpihak kepadanya.

Mudah-mudahan doa kita dikabulkan oleh Allah sehingga kita termasuk hambanya yang ditunjuki jalan yang lurus. Amin

Semoga bermanfaat.
See you in the top




Baca selengkapnya......

Hidupku Mengalir Begitu Saja

Senin, 20 Desember 2010

Disela-sela kesibukan mudik, ketika mengantar haji mertua saya sempatkan diri berkunjung ke rumah teman yang sejak selepas MTsN belum pernah bertemu. Saya mendapat kabar sang teman, cukup sukses walaupun dia hanya lulusan Madrasah Aliyah saja. Didorong dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya saya dapat menemui beliau. Dialah seorang pemborong proyek-proyek perumahan dan jalan yang lumayan berhasil.

Alhamdulillah walau sudah hampir 25 tahun tidak pernah bertemu saya masih cukup mengenali wajahnya. Nampaknya wajahnya tidak banyak berubah.


Setelah dipersilahkan masuk dan bernostalgia sejenak tentang masa lalu, saya tidak lupa menanyakan tentang perjalanan hidupnya. “ Mas, setelah saya lulus Madrasah Aliyah, saya tidak meneruskan kuliah, karena tidak ada biaya. Saya kemudian ikut menjadi kuli bangunan. Tidak berepa lama menjadi kuli bangunan saya belajar menjadi tukang. Baik itu tukang batu, tukang kayu, tukang listrik dan lain sebagainya. Pokoknya tukang yang ada kaitannya dengan bangunan. Namun waktu itu saya tidak mau menjadi tenaga harian saya ingin menjadi tenaga borong. Eeee tanpa dirasa akhirnya bisa menjadi seperti ini. Saya meresa tidak ada rencana atau impian. Rasanya hidupku mengalir begitu saja.”

“Wah hebat ya, hidup mengalir begitu saja tetapi bisa menjadi seperti ini. Untung mengalirnya ketempak yang enak. Jika mengalir ke comberan bisa blain dong.Namun menurut hemat saya kok gak mungkin ya. Jika anda tanpa perencanaan dan impian tetapi bisa menjadi seperti ini. Karena saya juga pernah memiliki tetangga yang menjadi tukang, batu atau kayu. Namun sampai hayatnya tidak pernah berubah, mereka tetap menjadi tukang kayu atau batu. Tidak menjadi pemborong seperti kamu. Lalu apa sebenarnya yang anda lakukan?” desak saya ingin mengetahui lebih lanjut kiat-kiat suksesnya.

“Benar mas saya tidak melakukan sesuatu yang dikatakan istimewa. Saya hanya bekerja dan belajar untuk mengetahui pekerjaan saya lebih baik. Itu saja. saya juga pernah mengikuti kursus akutansi. Namun saya rasa itu tidak menunjang kepencapaian saya ini”.

“Ya ya ya saya tahu, benar anda memang merasa tidak melakukan sesuatu yang istimewa, atau kerja keras. Karena anda menjiwai pekerjaan anda dan memendam rasa ingin tahu yang tinggi. Ini nampak dari semangat anda untuk belajar menjadi tukang dan menjadi pemborong kecil. Sikap ini digerakkan oleh kemauan untuk maju yang ada dalam diri ini.Sehingga apa yang anda lakukan tidak menjadi sesuatu yang memberatkan.
Anda merasa tidak melakukan apa-apa, padahal anda telah melakukan kerja keras. Sikap seperti ini nampaknya dimiliki oleh semua orang sukses.”

Apakah pembaca juga mempunyai sikap seperti ini? melakukan sesuatu yang didasarkan pertumbuhan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Jika ya, maka bersiap siaplah, karena sebentar lagi anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Karena anda sudah memiliki bakat menjadi orang sukses. Jika belum, anda perlu menata diri dengan menanamkan harapan atau impian yang kuat untuk meningkatkan pertumbuhan.

Semoga bermanfaat.
See you in the top.

Baca selengkapnya......

Seberapa cepat langkah anda

Minggu, 19 Desember 2010

Setelah menghadiri seminar di ITB Bandung, saya menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman di Bandung. Pertama saya bertemu dengan seorang teman yang bergerak dibidang yang sama dengan saya, yaitu heater dan Thermocouple. Dan yang kedua bertemu dengan seorang pengusaha kuliner.

Saya terkejut akan pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan oleh teman saya yang bergerak dibidang heater dan thermocouple ini. Bagaimana tidak, ternyata kini usahanya berkembang sangat cepat. Pada tahun yang lalu beliau hanya mempunyai 4 kios, namun kini sudah mempunyai 9 kios. Yang lebih menakjubkan lagi, usahanya kini lebih bervariasi, dulu hanya dibidang pemanas namun kini merambah dibidang electrical dan slang hidrolik.


Namun teman yang bergerak dibidang kuliner ini belum ada perubahan yang signifikan dari tahun yang lalu. Maka sepulang mengunjungi teman yang bergerak dibidang pemenas tersebut, saya mengajak teman yang bergerak dibidang kuliner untuk berdiskusi di Hotel Wisma Dago, tempat pilihan anak saya untuk menginap.

“Mas, kesan apa yang anda peroleh ketika mengunjungi mas Andi” tanyaku membuka pembicaraan.
“ Luar biasa ya. Dulu waktu kita bertemu dengan dia, tidak seperti ini. Namun kini berkembangannya sangat pesat”

“Itulah mas, salah satu manfaat silaturahmi. Kita bisa belajar dari teman yang kita kunjungi. Maka saya sangat senang sekali melakukan hal seperti ini. Karena dengan bersilaturahmi kita dapat melakukan koreksi diri seberapa cepat langkah yang kita perbuat. Jika kita berjalan sendiri kita tidak tahu, seberapa cepat langkah kita. Namun jika kita berjalan bersama orang lain kita akan mengetahui apakah kita berjalan lebih cepat atau lebih lambat. Jadi cara ini dapat kita gunakan sebagai tolok ukur langkah kita”

“wah benar-benar”

“Coba mas renungkan usaha mas sekarang ini, apakah berjalan ditempat atau sudah berkembang. Jika sudah berkembang coba bandingkan perkembangannya dengan perkebangan mas Andi. Bukannya saya mengajak untuk tidak mensyukuri apa yang telah kita terima selama ini. Namun saya ingin mengajak untuk lebih mengoreksi diri, apakah kita telah bekerja dengan optimal. Apakah waktu , tenaga dan kemampuan yang diberikan Allah telah kita manfaatkan dengan lebih optimal”


Ketika saya menyaksikan perkembangan usaha mas Andi, pikiran saya menjadi terbuka dan ketakatuan saya menjadi lebih berkurang. Selama ini saya mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha saya. Penyebab lambatnya perkembangan usaha saya, karena masih besarnya takut gagal yang masih saya miliki. Sehingga saya takut melangkah. Ternyata walaupun saya telah berusaha lebih dari tujuh tahun, rasa takut gagal belum enyah dari dari saya. Karena itulah saya sering mengatakan, sayapun punya masalah. jadi kita sama sama punya masalah.

Mungkin yang harus dilakukan bukan menghilangkan rasa takut gagal, namun memindahkan persaan takut itu dengan spirit yang berbeda. Misalnya perasaan takut gagal digunakan untuk mempersiapkan diri baik mental dan kemampuan sehingga meminimalisir kegagalan. Bukan sebaliknya perasaan takut gagal digunakan untuk menghindari melakukan apa yang ditakuti.

Semoga bermanfaat.
See you in the top.


Baca selengkapnya......

UTamakan Keberkahan

Sabtu, 18 Desember 2010

Pada pertemuan UMKM yang diselenggarakan ITB bekerja sama dengan Pemda Bekasi di Resto Samikuring beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan teman pengusaha yang sudah lama tidak pertemu. Setelah berbasa-basi sejenak, saya tidak lupa menanyakan perkembangan bisnisnya. “ Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar” jawabnya.
“Lalu mengenai omzet bagaimana?” tanyaku kemudian.
“ Saat ini saya sedang tidak memfokuskan diri pada peningkatan omset, mas. Tetapi saya sedang mencari keberkahan. Menaikkan omzet itu gampang tetapi mencari keberkahan itu sangat sulit dan berat” Kata temanku yang mempunyai dua istri tersebut.


Ya, ya keberkahan, bagi seorang muslim memang harus dicari dan diperjuangkan. Keberkahan barati mempunyai daya guna yang lebih besar dibandingkan yang sebenarnya. Keberkahan umur berarti walaupun orangnya sudah meninggal namun jasa-jasa masih tetap dapat dinikmati dan dikenang terus menerus oleh orang-orang sesudahnya. Keberkahan ilmu berarti ilmu yang dimiliki tidak hanya mampu mengangkat derajat si empunya namun nampu mengangkat derajat orang-orang disekelilingnya dan sesudahnya. Keberkahan harta berarti walaupun orang melihatnya sedikit namun kemanfaatnya melebihi nilainya. Sehingga orang yang memiliki harta yang berkah hidupnya akan terasa nyaman dan damai meskipun nampak dari luar serba kekurangan dan pas-pasan. Harta akan berkah jika cara mencarinya dengan cara yang halal dan baik. Kemudian dibelanjakannya dengan cara yang baik pula.

Namun sayang di jaman sekarang ini kehalalan dalam mencari harta kurang diperhatikan. Yang penting dapat mengumpulkan harta sebanyak-banyak yang kalau bisa tidak habis sampai tujuh turunan. Sehingga mereka tidak peduli lagi apakah cara yang dilakukannya sesuai dengan norma susila dan ajaran agama. Nampaknya setan telah meniupkan keserakah dan rasa takut miskin dalam hatinya.
Mereka takut masa tuanya hidup menderita. Mereka takut keadaan anak dan istrinya terlantar sepeninggal mereka. Mereka mengira dengan memiliki harta dan tahta kebahagiaan dapat mereka raih. Sehingga apapun dilakukan untuk menghilangkan perasaan takut tersebut. Mereka mencari harta tanpa mengenal halal dan haram. Mereka mencari harta tanpa mengenal waktu, sehingga mengabaikan panggilan yang memberikan rizki. Mereka mencari perlidungan keamanan anak dan istrinya lewat asuransi. Mereka seakan lupa bahwa Tuhan yang memberi rizki akan tetap hidup dan tetap memberikan rizki kepada keluarganya meskipun mereka sudah meninggal. Bahkan ketakutan mereka itu sampai kepada pemahaman bahwa merekalah yang memberikan rizki kepada keluarga yang ditanggungnya. Jika mereka meninggal keluarganya akan berantakan.

Padahal sebagai seorang muslim, kita percaya bahwa, hidup bukan hanya di dunia saja. Namun setelah kehidupan ini ada kehidupan lain yang merupakan pertanggungjawaban dari kehidupan di dunia ini . Kita nanti akan ditanya oleh penguasa alam ini, hartamu diperoleh dari mana dan digunakan untuk apa.

Kita sebagai seorang muslim, mestinya juga mengetahui bahwa harta yang tidak halal akan mengantarkan kepada si pemakainya menuju kehidupan yang bersuasana panas yang didalamnya tidak ada ketenangan dan kedamaian. Suatu keluarga yang didalamnya bergelimang dengan harta haram, mustahil akan menjadi keluarga yang harmonis, tenang, damai dan sejahtera. Kemudian pada akhirnya mereka akan dimasukkan kedalam neraka.

Mereka mengira dengan memberikan banyak harta kepada anak dan istrinya, akan dianggap sebagai bapak atau suami yang baik dan bertanggung jawab. Padahal sebenarnya mereka itu tertipu. Membawa pulang harta yang haram, pada hakekatnya membawa bara api neraka.

Lalu apakah setelah mereka meninggal dan dihadapkan pengadilan Sang Pencipta Alam, anak dan istrinya akan membela dan mengatakan bahwa bapak atau suaminya itu adalah seseoarng yang baik dan bertanggung jawab, karena mohon ringankan siksaannya?. Tidak, namun sebaliknya mereka akan menghujat habis-habisan dan memohon kepada Allah agar siksanya dilipatgandakan. Kenapa demikian. Karena mereka menjadi penyebab anak dan istrinya masuk ke neraka. Ini semuanya gara-gara harta haram yang diberikan kepada anak dan istrinya.

Lalu apa yang anda peroleh, wahai para suami, para bapak, jika anda membawa harta haram untuk menghidupi keluarga kalian?. Kebanggaan, ketenteramaan atau keterunun yang akan hidup damai dan sejahtera. Kemudian mereka akan mengingat dan mendoakan anda?

Tidak, sekali lagi tidak. Karena mari lebih berhati-hati jangan sampai tertipu oleh gemerlapan dunia. Tidak mengapa gaji anda kecil tidak mengapa penghasilan anda kecil tidak mengapa usaha anda nampak berjalan ditempat. Itu akan lebih baik dan lebih berkah daripada usaha anda besar namun dicapai dengan cara yang tidak halal. Dan melalaikan perintah Allah.

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah dan senantiasa mendapat bimbingannya, sehingga kita tetap berada dijalannya. Amin

Semoga bermanfaat.
See you in the top.


Baca selengkapnya......

Ingin Kaya Dan Bahagia Rubah Sudut Pandang Anda

Rabu, 08 Desember 2010

Jika anda seorang juru gambar, maka anda akan paham benar tentang pentingnya melihat sebuah obyek dengan berbagai sudut pandang. Karena dengan melihat obyek dari berbagai sudut pandang, anda akan dapat dengan mudah mengkomunikasikan gambar anda kepada orang lain. Sehingga orang lain akan melihat gambar seperti yang anda maksudkan. Karena mereka sekan-akan melihat obyeknya secara untuh.Namun jika anda menampilkannya hanya dari satu sudut pandang maka, banyak orang yang salah menafsirkan gambar yang anda tampilakan.


Setiap kejadian yang menimpa seseorang baik yang mendatangkan kebahagiaan maupun kesedihan adalah merupakan gambar kehidupan merika. Bagi mereka yang mampu menampilkan gambar kehidupannya dari berbagai sudut pandang, mereka akan mampu melihat kejadian secara utuh, sehingga menimbulkan kearifan dalam menyikapinya. Jika mereka mendapatkan sesuatu yang menyenangkan mereka tidak larut dalam suka cita dan terjebak dalam Comfort Zone. Sebaliknya jika mereka mendapatkan suatu kemalangan mereka tidak akan larut dalam kesedihan. Sikap demikian akan menimbulkan semangat untuk terus maju dan berkarya. Mereka akan terus melangkah dan berkarya, meskipun semuanya telah mereka miliki. Mereka juga akan terus bangkit meskipun selalu jatuh dan jatuh. Karena kegagalan bagi mereka bukan suatu yang menyakitkan. Kegagalan adalah sesuatu yang menngairahkan dan menyenangkan. Karena mereka berhadapan dengan tantangan.
.
Namun bagi mereka yang tidak mampu menampilkan kejadian secara utuh, mereka akan terlena dan lupa daratan jika mendapatkan suatu kebahagiaan. Sebaliknya jika mereka mendapatkan kemalangan mereka akan jatuh tersungkur, seakan merekalah orang yang paling menderita. Sudut pandang semacam ini tentu akan merugikan dan melemahkan diri sendiri. Sehingga mereka akan terkurung dalam suatu sangkar suasana yang membuat diri mereka tetap berada ditempat.Agar mereka dapat cepat keluar dari sangkar tersebut, hendaknya mereka harus sering-sering menanyakan pada orang lain perihal keadaan mereka, apakah yang mereka lakukan saat ini benar atau salah.

Saya mempunyai seorang teman dimana selain bekerja dengan posisi yang cukup lumayan, juga mempunyai perusahaan yang dijalankan oleh adiknya dengan omzet yang cukup besar 15 Milyar per tahun. Sang teman melihat apa yang dilakukan saat ini adalah yang terbaik. Bekerja sambil berusaha. Karena dia beraganggapan karena pekerjaannyalah usaha mereka bisa berjalan seperti sekarang ini. Pendapat itu memang benar. Namun saya melihat dari sisi yang lain, dengan sambil bekerja saja sudah omzet demikian besar apalagi jika dia mau focus pada usahanya tentu akan jauh lebih sukses lagi.

Dari kenyataan diatas, kebanyakan dari kita terbelenggu oleh sudut pandang kita sendiri, tidak terkecuali saya. Saya juga terbelenggu oleh sudut pandang saya. Sehingga saya sering mengalami kebuntuan, seakan saya berada dalam sebauh Lumpur hidup yang sulit untuk keluar dan meresakan apa yang saya lakukan ini adalah yang benar. Untungya saya sering bertemu dengan banyak teman yang dapat digunakan sebagai tolok ukuran dari kecepatan saya melangkah. Dengan cara ini saya tidak terjebak dalam comfort zone ( zona nyaman). Sehingga saya selalu berupaya dan mencari cara untuk melangkah lebih cepat lagi dan berkarya lebih banyak lagi.

Dengan demikian sebenarnya untuk bisa hidup bahagia dan sukses, adalah sangat mudah, yaitu lihatlah setiap masalah yang anda hadapi dengan secara utuh atau dari berbagai sudut pandang. Untuk dapat melakukan demikian sering-seringlah bertemu dengan orang yang lebih sukses dari anda. Utarakan apa yang menjadi pemikiran anda tentang keadaan anda saat ini dan mendatang. Kemudian mintalah saran apa sebaiknya yang dapat anda lakukan. Saya yakin mereka akan memberikan sudut pandang berbeda. karena mereka berada ditempat yang lebih tinggi dari anda, tentunya mereka akan melihat anda lebih luas dari penglihatan anda sendiri.

Begitu pula apabila anda saat ini mengalami trauma dari kejadian yang tidak inginkan. Anda tidak akan mampu menghilangkan memori dari kejadian tersebut. Yang dapat anda lakukan agar dapat sembuh dari trauma tersebut dengan melakukan perubahan sudut pandang. Allah tidak kejam. Setiap kejadian yang menimpa anda sepahit apapun pasti ada hikmahnya dibalik itu. Pernah anda mendengar seorang wanita biasa-biasa saja, namun setelah mengalami pemerkosaan akhirnya menjadi orang yang terkenal ke seluruh dunia. Karena dia merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu agar kejadia yang dialaminya tidak terjadi pada wanita lain?

Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Berkantor di Rumah?

Rabu, 01 Desember 2010

Minggu yang lalu saya kedatangan teman TDA yang juga satu kelompok mastermind. “Pak sudah lama kok gak mengadakan mastermind” kata sang teman setelah melakukan basi-basi karena sudah lama tidak pernah bertemu.
“ Yah kalau saya sih, tergantung teman-teman, jika teman-teman mau mengadakan hayo. Karena bagi saya sebenarnya mastermaind itu sangat perlu. Tetapi nampaknya teman-teman sudah mulai menurun semangatnya. Bagi saya jika tidak bermastermind dengan teman MMC1 saya melakukannya dengan teman yang lain. Karena mastermind dapat digunakan sarana untuk saleng menyemangati.”.


Lalu teman saya tersebut mengutarakan kegundahannya karena kini berada dipersimpangan jalan atara kerja lagi atau meneruskan usahanya.
“Itulah akibatnya jika kita tidak serius menekuni satu bidang. Pikiran dan tenaga akan bercabang. Ya jika kita termasuk orang yang pandai mengorganisasi diri. Jika tidak malah jadi kacau” kata saya setelah mendengar curhat dari sang teman. “ Dunia kerja dengan dunia usaha itu sangat berbeda. Apalagi jika pekerjaan itu berkaitan dengan kerja kantor. Semua pekerjaan sudah tersedia, tinggal mengerjakan saja. Namun sebagai seorang pengusaha kita harus memikirkan apa yang akan kita kerjakan. Jadi kita mencari pekerjaan dans ekaligus mengerjakan sendiri. Tentu hal ini akan sulit dilakukan oleh orang yang biasanya mendapatkan perintah orang lain.”

“Apalagi jika usaha dilakukan dirumah. Ini akan sangat berbahaya bagi mereka yang kurang mempunyai komitmen terhadap usahanya. Memang melakukan usaha dirumah kelihatannya nikmat dan murah. Karena tidak perlu membayar sewa kantor listrik dan lain sebagainya. Tetapi kerja dirumah mempunyai banyak kelemahan, antara lain :

1. Banyak godaan, jika anda bekerja dirumah tentu interaksi dengan istri dan anak tidak dapat terhindar, sehingga sedikit banyak akan menyita waktu kerja. Belum lagi jika anda suka melihat TV tentu kebiasaan ini akan menjadi masalah.
2. Kerja kurang efektip dan produktip
3. Tidak focus.

Dengan beberapa kelemahan tersebut, maka saya menyarankan sebaiknya anda mempunyai kantor atau tempat kerja yang terpisah dengan rumah anda. Syukur-syukur tempatnya relatip agak jauh dari rumah, agar supaya anda tidak sebentar-sebentar pulang kerumah.

Memang biaya akan lebih mahal, namun efeknya sangat positip. Gangguan keluarga dapat diminimalisir. Sehingga anda akan focus bekerja. Biaya sewa dan operasionalpun dapat anda jadikan alasan untuk bekerja lebih baik dan keras.

Tidak ada kesuksesan tanpa kesungguhan dan kerja keras. Tidak ada kesungguhan dan kerja keras tanpa anda focus dalam satu bidang. Maka saran saya, pilihlah bidang usaha yang menarik bagi anda dan yang sudah dikutikan oleh orang lain bahwa usaha tersebut menghasilkan banyak uang. Lalu fokuslah disana. Ciptakan tempat kerja yang mendukung yang terpisah dengan rumah anda. Anda berangkat dan pulang kerja seakan anda bekerja di tempat orang lain. Kemudian sadarilah sedikit demi sedikit bahwa jika anda kerja lebih keras lagi, dengan menghabiskan lebih banyak waktu tentu kesuksesan yang lebih besar akan dapat segera anda raih.

Ingat kebutuhan keluarga anda terus mengejar anda. Anda bukan pekerja yang mesti mendapat gaji, jika anda berangkat . Tetapi anda seorang pengusaha yang tidak tahu apakah hari ini mendapatkan uang atau tidak walaupun anda sudah berangkat kerja dan telah bekerja keras sekalipun.

Ini berarti, setiap saat anda harus sadar bahwa saya bekerja untuk mendapatkan hasil saya tidak akan pulang sebelum hasil diraih.
Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......