Jadwal Seleksi Pelatihan Gratis Tehnik Bubut, Las Dan Kelistrikan Oleh BLK -ITB

Jumat, 04 Maret 2011

Bandung, 3 Maret 2011

Perihal : Informasi Pelatihan Teknis Produksi

Kepada Yth,

Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten bekasi

Dengan ini kami memberitahukan bahwa kegiatan seleksi untuk calon peserta
pelatihan teknis produksi akan dilaksanakan pada Hari Senin, tanggal 7 Maret
2011 bertempat di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) di Jalan KH Agus
Salim No.206. Kota Bekasi. Kegiatan ini akan di mulai pada pukul 08.00
hingga pukul 11.30. Setiap calon peserta sangat diharapkan kehadirannya
dengan membawa :

1. Alat Tulis

2. Fotokopi KTP

3. Fotokopi Ijazah

4. Pas foto 3 x 4 sebanyak 4 buah



Calon pendaftar baru untuk mengikuti seleksi masih terbuka hingga seleksi
dimulai. Untuk itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu untuk
turut menginformasikan pelatihan ini kepada rekan-rekan UKM yang ada.
Pelatihan Teknis Produksi akan dimulai pada hari Kamis, 10 Maret 2011 di
Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) di Jalan KH Agus Salim No.206. Kota
Bekasi.

Demikian surat informasi ini kami berikan, atas perhatian dan kerjasamanya.
Kami haturkan terima kasih banyak.



Hormat Kami,
Tim Pelatihan Teknis Produksi ITB - Pemprov Jabar
*Ridwansyah Yusuf Achmad,Mr*
Researcher Assistant
Regional and Rural Planning Research Group
School of Architecture, Planning and Policy Development
Institut Teknologi Bandung
Jl.Ganesha 10 Bandung 40132
Jawa barat Indonesia
mobile +62 812 8420 120
website : http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com

Adapun Daftar Calon peserta yang terdaftar melalui PT Alfa Fikrindo Utama(masih ada 4 tempat pendaftaran lagi) adalah

Daftar peserta pelatihan tehnik pengelasan

1. Dian firmansyah 081339730000
2. Deny maulana 081339730000
3. Rasim PT alfa Fikrindo Utama
4. Dali 08557879500
5. Israq zamani 08561867335
6. Suherman Hakim 08561425999
7. Apriyono 081381942650
8. Nurohman 085868919101
9. Daryanto 081281271677
10. Agus uber (bandung)085659263107
11. M Umar(wirakaryateknik@gmail.com)
12. Dodo Rosada (bantargebang bekasi) 081314235555
13. Romli (bantargebang bekasi) 081314235555

Daftar peserta pelatihan tehnik Pemeliharaan mesin /PLC/kelistrikan

1. Hardiansyah 085710288289
2. Faulisa Adli 081510680893
3. Agus Setawan PT Alfa semarang
4. Muhammad Naim PT Alfa Fikrindo Utama

Daftar peserta pelatihan tehnik mesin produksi dan Mesin bubut

1. Delasta M Putra 081280910113
2. Endan Sobandi Sukabumi 08561966705
3. Aan Hermawan (wirakaryateknik@gmail.com)
4. Agus salim (bandung)02295672873
5. Darlansyah 085214106415
6. Eko puji iswanto PT alfa Fikrindo

Baca selengkapnya......

Mengelola Keuangan

Kamis, 03 Maret 2011

Saya pernah membaca sebuah email tentang keresahan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang teman yang telah berani-beraninya “menggugat Tuhan”. Mungkin teman tersebut telah termakan oleh film-film india yang didalamnya kadang berisi tentang gugatan kepada Tuhan.

Teman tersebut merasa dirinya lebih pintar dan lebih rajin, namun kenapa harta yang dimilkinya tidak sebanyak temannya yang lebih bodoh dan lebih malas dan santai. Tuhan dianggapnya tidak adil dan telah berbuat curang kepadanya. Mestinya dialah yang berhak menerima lebih banyak.


Sayang, cara berpikir teman tersebut lebih dikuasai oleh nafsu, sehingga jalan untuk instropeksi diri tertutup. Andaikan saja sang teman tersebut, mau mengedepankan intropeksi diri dan berpikiran terbuka, mungkin dia akan lebih mendapatkan kekayaan jauh lebih banyak dari temannya. Karena dia memang lebih pintar dan lebih rajin. Dia lupa atau tidak paham bahwa kekayaan bukan milik orang pintar dan rajin. Jika kekayaan milik orang pintar, tentu para professor doctor akan menjadi orang-orang kaya. Para pemulung, kuli bangunan dan kuli angkut akan menjadi orang kayak arena mereka lebih rajin. Orang belum bangun dia sudah mulai bekerja. Namun nyatanya tidak demikian.

Kekayaan akan dimiliki oleh orang yang benar-benar menginginkannya dan bisa menjaganya. Ibarat seorang gadis yang cantik, kekayaan akan menjatuhkan pilihannya kepada orang yang benar-benar mencintainya, yang ingin selalu dekat kepadanya, menjaganya dan melindunginya. Dia tidak mau disia-siakan apalagi diremehkan.Tanpa komitmen seperti itu sang gadis tidak akan mau jatuh cinta kepadanya. Jika seandanya sang gadis tersebut salah dalam menjatuhkan pilihanya, maka dia tidak akan segan-segan meninggalkan lelaki yang pernah mencintainya.

Lalu pertanyaannya adalah apakah anda benar-benar mengaharapkan kekayaan? Mungkin anda mengira ini pertanyaan bodoh. Siapa orang yang tidak mau kaya?. Mungkin benar semua orang mau kaya, namun sejauh mana tingkat kemauannya itu. Seberapa besar dia tahan menerima ujian untuk mendapatkan kekayaan yang dia inginkan? Lalu setelah dia mendapatkan kekayaan tersebut seberapa besar kesungguhannya untuk menjaganya agar hartanya tidak terpisah darinya?


Dengan demikian kekayaan itu berkaitan dua hal, pertama kesungguhan untuk mendapatkannya dan yang kedua adalah kesungguhan untuk menjaga dan memeliharanya.

Betapa banyak diatara kita yang telah mendapatkan pemasukan yang tinggi, gaji besar namun diakhir usianya dia bangkrut. Kenapa demikian, karena mereka tidak bisa menjaga dan merawat kekayaan yang telah dimilikinya. Saya pernah menemui seorang mantan manager HRD perusahaan multi nasional, namun di akhir usianya dia mengontrak rumah seukuran type 21.

Kebanyakan orang mampu meraih simpati si gadis cantik “kekayaan” namun hanya sedikit orang yang mampu memjaga dan merawatnya sehingga si gadis “kekayaan” akan tetap menyertai sampai kapanpun. Dia akan tetap setia.

Jadi selain persoalan mendapatkan income yang lebih besar, yang mesti lebih diperhatikan adalah cara menjaga dan membelanjakan uang kita. Seberapapun besar income anda jika cara menggunakan uang anda ceroboh dan boros, maka uang anda akan cepat habis.

Jadi kelolalah uang anda dengan benar. Jika anda orang suka membeli, maka belilah sesuatu bermanfaat. Jika anda suka gonta-ganti mobil agar hobi anda tetap anda nikmati jadilah pedagang mobil bekas. Jiika anda suka ingin gonta-ganti rumah jadilah anda penjual property. Jika anda suka penampilan gonta-ganti baju, jadilah penjual baju bekas. He he he.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Sudah salah, Ngotot lagi

Rabu, 02 Maret 2011

Sepulang dari Masjid sehabis sholat subuh, saya berpapasan dengan tetangga rumah yang sedang menenteng tas.”Assalamu alaikum pak Haji?” ucap sang tetangga dari kejahuan yang melihat saya lebih dahulu. Karena suasana masih agak gelap sehingga saya tidak seberapa jelas melihat wajahnya ketika dia masih berada di kejahuan.

“Waalikum salam, aduh tumben pagi-pagi sudah berangkat. Mau kemana? Tanya saya setelah jarak kami cukup dekat dan berjabat tangan. “Mau yales pak Haji. Nih produk sudah jadi sekarang tinggal memasarkannya. Pak haji kan banyak buku-buku tentang sales kan. Entar bisa pinjam pak haji, ya.”
“Boleh?!, sudah lama tidak kelihatan di Masjid. Kemana saja mas?”
“Ini pak haji sedang menyelesaikan produk ini.”
“ oooh, kenapa sampai tidak pergi ke Masjid?. Sayang kan. Kita kan tahu,yang membagi rizki itu Allah. Kenapa kita tidak melibatkan Allah untuk mempelancar rizki kita?”
“Pusing pak Haji, perut minta diisi, istri marah-marah terus”
“lo, justru sedang pusing, susah dan perut lapar itu mestinya tambah dekat dengan Allah. Sholat di Masjid. Bukan malah ngumpet?!”


Tetangga saya yang satu ini memang agak keras kepala. Dia ingin menjual produk yang berasal dari hasil karya sendiri. Padahal, ketika melihat produknya, menurut saya sangat tidak layak untuk dijual. Saya sudah sering menasihatinya.”Pak, anda berkeinginan menjual produk hasil karya sendiri itu bagus. Namun menurut saya, sekarang saatnya belum tepat. Anda sudah tidak bekerja, istri tidak bekerja. Saat ini yang perlu dipikirkan dahulu adalah bagaimana caranya agar ada pemasukan. Jika anda ingin usaha sendiri, cara yang mudah adalah dengan menjual produk orang lain. Anda bisa menjual langsung dapat uang atau pemasukan”

Namun kata-kata saya tersebut, nampaknya tidak dicerna baik-baik. Dia tetap keras kepala untuk membuat produk sendiri. Pagi ini dia dengan bangga menujukkan produknya pada saya. Sementara ketika melihat produk buatannya, saya sungguh merasa kasihan. Adakah orang yang mau membeli produk dia?

Rupanya dia lebih suka memilih jalan yang berliku dan terjal untuk menggapai suatu tujuan. Padahal ada jalan yang lebih lebar, mulus dan dekat untuk mencapai kesuksesan. Apakah dia tidak dapat melihatnya? Jika benar dia tidak mampu melihat jalan yang lebar, mulus dan dekat itu, bukankah saya telah menunjukkannya berkali-kali?

Saya sering berjumpa dengan orang yang stagnant dalam hidupnya. Setelah mempelajari karakter mereka, nampaknya mereka hampir mempunyai karakter yang sama, yaitu Malas, keras kepala dan perhitungan. Jika mereka keras kepala pada prinsip yang benar barang kali itu baik. Namun keras kepala dalam prinsip yang salah, tentu akan membuat hidupnya akan tetap sengsara.

Demikian semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......