Siapkah anda menjadi kaya?

Jumat, 16 September 2011

Ketika membaca judul postingan ini mungkin sebagian dari anda ada yang mngeryitkan kening atau mencibir. ”Pertanyaan yang bodoh?” Barangkali sebagian orang akan berkomentar demikian. Tetapi bagi orang yang telah menempati level kaya, pertanyaan semacam ini pantas diajukan jika tidak boleh dikatakan suatu keharusan.. Karena untuk menjadi kaya itu memang sangat butuh kesiapan.

Jika anda percaya bahwa kaya membutuhkan kesiapan, anda tidak akan melihat kesuksesan seseorang sebagai sesuatu keberuntungan. Jangan salah paham. Memang apa yang kita lakukan, semuanya mengikuti kehendak Allah. Sehingga kita tidak boleh mengklaim keberhasilan atau kesuksesan kita atas usaha sendiri. Tetapi kita juga tidak boleh menyerahkan segalanya kepada Allah. Karena disamping Allah mempunyai kehendak yang tidak bisa ditolak oleh siapapun, Allah juga mempunyai hukum sebab akibat.


Anda tidak mungkin kejatuhan durian runtuh jika anda tidak pernah berada dibawah pohon durian. Seandainya anda sudah berada dibawah pohon durian pun, anda tidak akan kejatuhan durian jika bukan musimnya durian berbuah. Meskipun anda sudah berada dibawah pohon durian yang sedang berbuahpun, anda tidak akan kejatuhan durian jika buahnya tidak lebat dan buahnya belum masak benar. Jadi factor keberuntungan memang ada namun prosentasenya amat sangat kecil jika tidak diikuti dengan ikhtiar yang keras. Ikhtibar inilah yang meningkatkat factor kebereuntungan tersebut. seamkin kuat ikhtiar dan keuletan anda akan makin besar factor keberuntungan yang akan diperoleh.

Namun kebayakan orang berkeyakinan sukses itu sebagai suatu keberuntungan. Kaya hanyalah suatu nasib. Jadi jika mereka tidak kaya memang nasib mereka adalah sebagai orang miskin. Sehingga ketika mereka berjumpa dengan teman sekolahnya yang mempunyai karier tinggi atau yang hidupnya berlimpah jarang sekali, terdengar pertanyaan” wah hebat ya. Bolehkah saya tahu apa rahasianya sehingga anda bisa menjadi seperti ini?”. Bahkan jika teman tersebut membagi cerita kesuksesan, malah diangap sok. Sehingga bukan disambut dengan semangat belajar, tetapi hatinya diliputi dengan umpatan-umpatan. “sombong. Sok amat sih. Baru seperti itu saja sudah sok-sokan”

Jika anda sudah percaya bahwa menjadi kaya dibutuhkan kesiapan. Sudahkah anda menyiapkan diri anda menjadi orang kaya dan sukses? Jika anda belum siap atau belum memantaskan diri menjadi orang kaya bagaimana mungkin anda akan menjadi orang kaya? Coba anda renungkan dalam dalam kalimat barusan.

Tentunya anda pernah bepergian disuatu tempat. Jika anda sudah bersiap bepergian, maka anda tentunya sudah mandi, memakai pakaian yang dianggap pantas, menyiapkan uang didompet dan bekal-bekal lain yang dibutuhkan. Karena anda tidak mempunyai kendaraan sendiri maka anda pergi ke halte bus, dan menunggu bus yang akan membawa anda ketempat tujuan. Namun setelah menunggu lebih dari satu jam bus tidak kunjung datang. Anda mulai gelisah. Lantas anda tanya sana sini, ternyata sopir bus yang akan membawa ke tempat tujuan anda, mogok kerja. Lalu karena anda sudah bersiap pergi dan harus pergi, anda mulai mencari kendaraan alternatip yang akan membawa ke tempat tujuan . Anda akhirnya sampai ketempat tujuan , walapun harus menempuh rute yang lebih jauh dan perjalanan yang melelahkan.

Bayangkan jika seandainya anda diajak pergi teman anda, namun anda ugah ugahan. Walaupun waktu yang telah dijanjikan untuk berangkat bersama sama, ternyata anda belum memrpersiapkan apa apa. Anda belum mandi, anda belum memnyiapkan bekal dan ketika ditanya sang teman “ Ayo berangkat, sudah siang nih ?,” lalu anda jawab dengan santai aku gak ikut saja ya. Kamu nanti nunggu lama. Aku belum mandi bajuku masih kotor. Dan kebetulan tongpes (kantong kemps) lagi. Jika anda berbuat demikian berarti anda tidak akan pernah sampai tujuan.

Kekayaan bukan berasal dari luar. Namun kekayaan berasal dari dalam diri anda. Jika anda ingin kaya, rubahlah diri anda terlebih dahulu menjadi orang yang siap dan pantas menjadi kaya. Seperti ketika anda akan bepergian diatas, anda sudah mandi, mengenakan baju yang pantas untuk bepergian dan menyiapkan bekalnya. Jika anda sudah berbuat demikian seperti analogi bepergian diatas, cepat atau lambat, seiring dengan bertambahnya waktu tanpa disadari, anda akan menjadi orang sukses dan kaya. Kenapa demikian, karena anda sudah siap dan memantaskan diri untuk kaya. Anda memang pantas menjadi orang kaya. Dan sebentar lagi akan menjadi orang kaya beneran.
Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jalur cepat menjadi kaya

Kamis, 08 September 2011

Bagaimana difinisi kaya menurut anda? Benarkah seseorang baru dikatakan kaya apabila tinggal di rumah megah dan mengendarai mobil mewah? Apakah kaya itu menurut anggapan orang lain atau anggapan yang bersangkutan atau diri sendiri?

Jika anda berpendapat demikian, sesungguhnya anda tertipu. Bagaimana tidak tertipu, karena ternyata orang yang tinggal di rumah megah dan berkendara mobil mewah tersebut sebenarnya banyak yang miskin. Mereka banyak memiliki hutang. Dan hutang mereka melebihi harta yang mereka miliki. Mereka katanya meliki perusahaan dengan asset milyaran atau trilyunan, tetapi kenyataan kekayaan reil yang mereka miliki adalah tidak lebih dari ¼ asset yang mereka klaim sebagai miliknya. Apakah hebatnya anda memiliki asset 10 milyar tetapi kekayaan yang sebenarnya anda miliki hanya sebesar 2 milyar? Karena yang 8 milyar adalah hutang anda? Sebenarnya mana yang lebih kaya dan dapat hidup lebih damai, orang yang memiliki asset 10 milyar tetapi mempunyai hutang delapan milyar atau orang yang memiliki asset 2 milyar namun tidak mempunyai hutang sama sekali?


Mungkin anda akan beralasan” orang yang berasset 10 milyar kan lebih berpeluang menjadi lebih kaya”. Ya itu memang benar. Namun mereka juga berpeluang besar menjadi orang bangkrut lebih besar. Dan jangaan lupa hidup mereka sangat tertekan dan tidak bahagia. Karena mereka terjebak pada permaianan semu. Kaya yang semu.

Sedangkan mereka yang hanya meliki asset 2 milyar namun tanpa memiliki hutang sama sekali, hidup mereka akan jauh lebih bahagia dan damai. Bukankah keadaan yang seperti ini yang sebenarnya kita cari?

Begitulah, jadi sebenarnya untuk menjadi kaya itu tidak sulit. Anda dapat melewati jalur cepat menjadi kaya dengan cara berhemat dalam penghidupan dan sederhana dalam perbelanjaan. Jika anda mampu mengatur pengeluaran anda jauh lebih kecil dari penghasilan anda, sehingga anda mampu menabung dan berinvestasi sehingga anda bisa hidup dari hasil investasi anda, maka anda sudah berhak menyatakan diri anda adalah orang kaya. Meskipun anda masih tinggal di rumah type 21 dan hanya memiliki sepedah ontel sekalipun.

Mungkin anda masih dianggap orang lain sebagai orang miskin yang perlu dikasihani. Tetapi apa pedulinya pendapat orang lain. Biarlah mereka tertipu dengan pendapatnya sendiri. Tetapi yang penting anda adalah orang kaya menurut versi anda. Hidup anda belimpah. Hidup anda damai. Karena anda tidak mempunyai ketertarikan untuk membeli sesuatu yang diluar kemampuan anda. Anda tidak perlu motor atau mobil. Anda tidak perlu rumah yang lebih luas atau TV yang lebih lebar. Anda tidak perlu handphone yang lebih canggih. Karena hati anda telah dihijab oleh Allah untuk memandang kehidupan ini sebagai sesuatu yang remeh. Anda tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Anda adalah orang kaya yang sebenarnya. Karena anda tidak memiliki sipat serakah. Anda terhindar dari sipat minta-minta.

Benarkan sebenarnya menjadi kaya itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan jika anda mau. Dengan cara hidup hemat dan sederhana , menghilangkan angan-angan yang meresahkan dan percaya bahwa hidup hemat dan sederhana sebenarnya membahagiakan dan mulia. Berusaha memperbesar pemasukan untuk meningkatan taraf hidup adalah sesuatu yang penting. Namun mengelola uang keluar adalah jauh lebih penting. Karena seberapapun besarnya uang yang masuk, jika pengeluarannya tidak dikendalikan dengan baik hidup anda akan tetap miskin meskipun anda tinggal dirumah megah dan mengendarai mobil mewah.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......