Kelinci dan Kura-kura

Kamis, 29 Desember 2011

Alkisah ada se ekor Kelinci dan Kura-kura berpapasan di pertigaan jalan. Mereka rupanya sama-sama akan menghadiri undangan si Raja Hutan yang sedang mengawinkan anaknya.
“hei Kelinci, mau kemana kok nampaknya buru-buru” sapa Kura-kura sambil teriak, melihat kelinci yang berlari cukup cepat.
“ Kamu gak tahu, sekarang Raja Hutan kan sedang menantu. Aku mau kesana” jawab Kelinci, sambil melambatkan jalannya.
“ooooo, aku juga mau kesana kita jalan bareng ya”.
“Boleh”

Akhirnya Kelinci dan Kura-kura berjalan bersama sama menuju tempat pesta si Raja Hutan. Namun setelah berjalan berapa lama, Kelinci nampak gelisah
"Hei, Kura-kura jalanmu kok lambat banget sih. Ayo cepetan entar terlambat lo. Kapan yampe nya kalau jalannya begini” kata kelinci agak gelisah.
“ Sabar, mas Kelinci memang jalanku seperti ini. Aku gak bisa lari segesit kamu.” Kata kura-kura menimpali.
“ aaaah ah. Gede badan doang. Tapi jalannya lelet ……..” kata Kelinci gedumel.
Hampir sepanjang jalan si Kelinci gedumel gak karuan, sehingga membuat Kura-kura terpancing emosinya.
“ eee mas Kelinci. Kalau ngomong hati-hati dong. Walaupun jalan saya lambat kita bisa bertaruh siapa nanti yang akan sampai ketempat pesta duluan.” Kata Kura-kura agak kesal.
“ ooooo, nantang nih. Lihat-lihat dulu dong. Siapa lawannya?. Mana mungkin Kura-kura yang jalannya lambat dan terseok-seok begitu bisa mengalahkan Kelici yang gesit seperti aku ini?.
“Boleh dibuktikan. Jika nanti saya kalah. Bagian makananku di pesta kamu ambil semua?”
“Bener nih.”

Kelinci merasa gembira membayangkan kemenagan yang akan diraih. “Ah, Kura-kura bodoh, masa nantang saya adu cepat. Mana mungkin dia bisa ngalahin saya. Dia baru jalan satu meter saya sudah lari puluhan meter” pikir Kelinci dalam hati.



Dengan secepat kilat, Kelinci lari sekencang-kencangnya, sehingga jauh meninggalkan Kura-kura. Ditengah jalan Kelinci mendapati rumput yang hijau dan pemandangan sekitar yang sangat indah. Lalu Kelinci berhenti dan menikmati pemandangan.
“ Kura-kura masih jauh, alangkah baiknya jika kita nikmati dahulu pemandangan yang indah dan rumput yang hijau segar ini.” Pikirnya dalam hati, sambil menengok ke belakang, melihat kura-kura tidak nampak jauh dibelakang. Kelinci makan sepuasnya dan karena kekeyangan si Kelinci mengantuk. “ Kura-kura masih belum kelihatan, mungkin sebaiknya saya tidur dulu, sehingga setelah bangun nanti badan akan segar dan bisa lari dengan kencang.

Sementara itu si Kura-kura tetap dengan tekun berjalan dan terus berjalan, tiada mengenal lelah dan putus asa. Dia mengambil jalan yang lurus, meski harus meliwati rawa-rawa dan menyeberang sungai” Saya tidak boleh kalah dengan Kelinci. Saya memang tidak bisa berlari secepat Kelinci. Namun saya mempunyai keteguhan jiwa. Saya meliki kesabaran dan kekuatan badan. Saya akan bisa mengalahkan Kelinci yang pongah itu” kata Kura-kura dalam hati, menyemangati diri. Akhirnya tempat yang dituju sudah nampak didepan mata. “ Apakah Kelinci sudah sampai, ya. Aduh jika sudah sampai bagaimana ya. Jatah makan saya dimakan Kelinci semuanya.”
“ Hey, Kura-kura. Selamat datang, dipesta perlawinan anakku. Kenapa kamu kok nanpak letih, kumel dan seperti menyimpan rasa khawatir. Sambut Raja hutan. “ Ayo, tersenyum. Dipestaku tidak boleh ada yang merasa sedih dan khawatir. Semuanya harus bahagia.”
Namun si Kura-kura seakan tidak memperdulikan sambutan Raja hutan. Dia asyik menengok kekanan dan kekiri, mencari Kelici.
“Hey, Kura-kura, kenapa kamu ini.” Tanya Raja hutan, yang merasa aneh melihat tingkah Kura-kura.
“Aku sedang mencari-cari kelinci.”
“ Kelinci belum datang”
“Haah, Kelinci belum datang. Horeee aku menang. Aku menang. Aku bisa makan sepuasnya?!” sorak Kura-kura kegirangan.
“Ya ya ya. Silahkan makan sepuasnya.” Jawab Raja Hutan.
Kelinci baru datang setelah pesta selesai. Rupanya tidur Kelinci sangat pulas, sehingga mejelang sore baru bangun

Cerita diatas, menggambarkan bahwa, kepandaian, kelincahan memang diperlukan dalam mencapai kesuksesan. Namun keteguhan, tidak mengenal lelah, patang putus asa, tabah dan sabar jauh lebih dibutuhkan untuk menggapai kesuksesan. Jadi bagi kita yang merasa anaknya orang miskin, otaknya bodoh, dan lambat, anda masih mempunyai kesempatan untuk sukses, asal anda focus pada tujuan anda dan dan penuh dengan kesabaran, keuletan dan ketabahan anda terus maju berjalan, selangkah demi selangkah menuju tujuan atau impian yang anda tuju. Mungkin anda akan lambat sampai ditempat tujuan, namun anda masih tetap akan bisa sampai. Bukankah itu sesuatu yang menyenangkan?

Apa jadinya jika Kura-kura sudah menyerah duluan, tentu si Kura-kura tidak akan memiliki kesempatan memenangkan lomba. Jika anda perhatikan di sekitar anda banyak ditemukan orang-orang yang sukses dengan keterbatasan. Mereka awalnya, anak orang miskin, kampungan, otak bebal, tidak pandai bergaul, pendiam, namun dengan ketekunan dan usaha keras, mereka akhirnya berubah menjadi orang sukses yang membanggakan. Memang usaha yang harus dilakukan ektra keras dan waktu yang dibutuhkannya ektra lama, namun hasil yang mereka raih juga sangat memuaskan.

Kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orang tua semacam apa. Namun jika kita dilahirkan dari sebuah keluarga miskin dan terbelakang, bukan berarti kita tidak berhak menjadi orang yang sukses dan kaya. Anda berhak menjadi sukses dan kaya, karena hidup ini adalah pilihan. Jika anda sekarang menjadi orang yang bodoh, dan miskin, itu bukan takdir anda namun itu pilihan anda. Itu salah anda sendiri.

Karena itu, yuk mulai sekarang kita focus pada impian kita masing-masing. Kita buang jauh-jauh rasa malas, diganti dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kita buang rasa putus asa, diganti dengan semangat yang membara. Kita buang rasa meratapi dan mengasihi diri , diganti dengan empati pada kesuksesan diri.

Semoga Bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Dahsyatnya Energi Cinta

Selasa, 06 Desember 2011

Pernahkan anda merenung, kekuatan apa kira-kira yang menyebabkan anda memiliki energy yang luar biasa, tidak mengenal lelah, dan capek, bosan dan pantang menyerah, sehingga anda menjadi orang sukses seperti sekarang ini? Jika anda renungkan dalam-dalam, ternyata kekuatan itu berasal dari energy cinta yang Allah tanamkan pada diri kita.

Ya , orang yang dikaruniai Allah perasaan cinta yang besar, akan mempunyai energy yang sangat besar. Cinta disini bukan berarti sempit, cinta anatara laki-laki dan perempuan. Namun cinta yang mempunyai arti yang sangat luas, cinta pada diri sendiri, cinta pada kekasih hati, cinta kepada istri dan anak, cinta pada kedua orang tua, cinta pada keluarga, masyarakat dan lingkungannya.


Jika anda membaca biografinya Bung Karno, anda akan menemukan kebesaran cintanya Bung Karno kepada bumi pertiwi. Dengan kekuatan cinta tersebut, bung Karno akhirnya mampu menjadi Presiden RI pertama Begitu pula jika anda mengingat sejarah nabi kita Muhammad, anda akan menemukan cintanya Sang Nabi kepada ummatnya. Sampai sampai diakhir hayatnya pun, ummatnya masih disebut-sebut. Karena cinta beliau kepada ummatnya, beliau sanggup menerima berbagai macam rintangan, cemoohan, cacian , hinaan,penderitaan,bahkan ancaman pembunuhan.

Energy cinta memang sangat dahsyat. Perasaan cinta yang besar akan menumbuhkan kemampuan kepada pemiliknya daya tahan terhadap rasa malu dan penderitaan, tidak mudah menyerah dan rasa tanggung jawab yang besar. Jika anda mencintai diri anda, maka anda tidak ingin diri anda hanya sebagai seonggok daging yang mampu berjalan atau mayat hidup. Jika anda mencintai diri anda, maka anda akan berusaha dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati , tanpa mengenal lelah, untuk menjadikan diri anda orang yang terpandang dan berguna. Jika anda mencintai keluarga, tentu anda akan berusaha menjaga nama baik, memastikan mereka bahagia tidak terlantar dan bersedih hati, dan menjadikan mereka dipandang oleh masyarakat disekitarnya. Saya teringat cerita pak Tung Desem Waringin, bahwa yang menyebabkan beliau menjadi orang seperti sekarang ini awalnya adalah rasa cintanya kepada ayahnya. Sebagai anak pak Tung mempunyai keinginan yang besar untuk membahagiakan orang tuanya. Bukahkah ini perasaan cinta.

Sebaliknya orang yang tidak mempunyai perasaan cinta yang besar pada diri, tidak akan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menanggung derita, cemoohan, rasa malu, hinaan dan daya juang yang tinggi. Karena mereka tidak tahu, kenapa saya harus menderita, kenapa saya harus berjuang terus tanpa mengenal lelah.

Dengan demikian jika anda ingin menjadi orang sukses, pertama yang harus anda miliki adalah persaan cinta. Tumbuh dan kembangkan persaan cinta kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Maka akan tumbuh pada diri anda kekuatan untuk bertindak dak berbuat sesuatu. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan cinta anda. Maka anda akan mampu menahan setiap derita yang anda temui ditengah jalan. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan cinta anda, maka semua yang berat-berat akan menjadi ringan, semua yang sulit dan susah akan menjadi mudah. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan cinta anda. Maka anda akan menemukan betapa indahnya hidup didunia ini. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan cinta anda. Maka anda akan menjadi orang yang dicintai dan dikenang. Itulah puncak dari kenikmatan hidup. Bahagia karena mencitai dan dicintai.

Nama anda bisa diingat oleh orang yang baru kenal saja sudah bahagia. Apalagi jika nama anda, kebaikan anda, kepedulian anda dan jasa jasa anda terus dikenang oleh generasi jauh setelah anda meninggal. Bukankah itu sebuah kebahagian yang tiada tara?
Semoga Allah yang maha kasih, melimpahkan dan menumbuhkan perasaan cinta yang besar pada diri kita, sehingga kita akan bisa menjadi orang yang mau dan mampu bertindak, menahan sakit dan pedih, menahan beratnya beban perasaan dan godaan dan keluar menjadi orang yang mampu mengasihi dan dikasihi.
Semoga bermanfaat
See you at the top


Baca selengkapnya......

Seberapa Besar Nyali anda?

Jumat, 02 Desember 2011

Suatu ketika saya menerima sms, dari kawat dekat, tentang promo tiket pesawat terbang. Lalu sms tersebut saya balas, “ yuk, kita jalan-jalan ke Eropa?” tidak berapa lama, sms saya dibalas,”Mas, sekarang saya sedang,mengumpulkan dan melakukan hal-hal kecil, demi masa depan”
“Lo, kenapa kok nanggung;- nanggung melakukan hal-hal kecil. Kapan besarnya. Kenapa tidak melakukan hal-hal yang besar sekalian?” balasku kemudian.
“ hehe hehe …….” Balasnya.

Begitulah, cara berpikir kebanyakan dari kita. Kita berani bertindak atau melakukan sesuatu berdasarkan yang kita mampu. Bahkan kita terkadang hanya berani bertindak jauh dibawah kemampuan kita. Seumpama kita mampu melakukan hal yang bernilai 80, namun kita hanya berani bertindak senilai 30. Oleh karena itu kebanyakan kita hanya menjadi orang biasa-biasa saja. karena kita hanya berani bertindak hal-hal kecil sebagaimana kebanyakan orang bertindak.


Atau barangkali kita menyangkal, “ bukankah kita akan sukses bertindak terhadap hal yang kita tahu?. Makanya kita bertindak dari yang kecil dulu”
“Ya, itu benar. Kita akan lebih mudah sukses jika melakukan hal-hal yang kita tahu dan yang menyenangkan bagi kita. Namun, jika hal-hal kecil yang anda lakukan itu, tidak jelas masa depannya, tentu sebenranya anda akan buang-buang waktu dan tenaga saja. Lagi pula anda, tentu anda dapat belajar terlebih dahulu, terhadap hal-hal besar yang menarik perhatian anda. Kemudian setelah anda menguasai hal besar tersebut baru anda bertindak”

Saya jadi teringat akan suatu cerita, tentang pengadaan air bersih dari sebuah desa yang terpencil. Selama ini, penduduk desa mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Selama ini mereka mendapatkan air bersih dari desa sebelah yang lumayan jauh. Sehingga jika dilakukan sendiri-sendiri maka cukup menyta waktu dan tenaga. Maka kepala desa setempat mengajak musyawarah penduduk untuk mencari jalan keluar terhadap masalah air tersebut. Akhirnya diputuskan untuk mencari orang yang mau bekerja menyediakan air bersih.

Ada dua orang warga desa yang mau menangani masalah krisis air tersebut. Sebutlah namanya Budi dan Imron. Sejak mendapatkan job menyediakan air bersih, Budi langsung beli gerobak dan tangki air untuk mengangkut air bersih dari telaga yang lumayan jauh. Budi dan anaknya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga desa. Meskipun usaha budi dan anaknya tidak mengenal lelah, namun mereka belum bisa mencukupi kebutuhan air bersih warganya.

Sementara Imron, sejak menerima job pengadaan air bersih tersebut raib entah kemana. Tiga bulan sudah Imron tidak menunjukkan batang hidungnya. Namun 2 bulan kemudian Imron datang bersama orang kota mengendarai mobil bagus. Ya Imron menghilang selama 5 bulan, ternyata dia mencari investor untuk mengadakan air bersih. setelah dilakukan studi kelayakan investor tersebut menyetujui dan bekerjasama dengan Imron. Kini Imron telah menyediakan air bersih bagi warganya, tanpa harus kerja keras mendorong gerobak seperti yang dilakukan Budi. Dan kini budi bangkrut, karena kalah bersaing dengan Imron.

Cerita diatas menggambarkan, dua cara berpikir yang berbeda. Budi setelah mendapat job pengadaan air bersih, langsung bertindak sebagaimana yang dia tahu, mengangkut air pakai gerobak. Suatu cara berpikir yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan. Sementara Imron, berpikir berani dan jauh ke depan. Dia tidak melakukan seperti apa yang dilakukan Budi, karena melelahkan dan hasil yang diperolehnya tidak cukup banyak. Maka dia pergi ke kota menemui pengusaha pengusaha yang bergerak menyediakan air bersih. Dari satu tempat ke tempat lain, Imron tidak mengenal putus asa walau banyak mengalami ritangan untuk bisa bertemu dengan pengusaha air bersih.

Imron bukanlah orang ahli tentang air bersih. Imron bukan seorang pengusaha yang mempunyai banyak jaringan. Dia hanyalah orang kampung yang tidak tahu menahu soal bisnis air. Dia hanya berpikir, menyerahkan sesuatu kepada ahlinya. Dia hanya berhayal seandainya pengadaan air di desanya seperti, dilakukan seperti pengadaan air diperkotaan. Pemikiran semacam itu saja yang dimiliki Imron untuk berani melangkah dan bertindak besar.

Kepada mereka yang masih suka melakukan hal-hal kecil, ingatlah bahwa waktu kita sangat terbatas. Sementara kita harus melakukan banyak hal. Bagaimana kita bisa menjadi orang besar dan sukses jika kita hanya menyibukkan diri pada hal-hal kecil.

Agar kita bisa melakukan hal-hal besar, sebenarnya cukup simple. Anda hanya perlu berpikir besar lalu, mengerahkan segenap keberanian untuk bertindak . Itu saja yang dibutuhkan.

Ya tetapi itu kan sulit pak. Oh ya benar. Itu memang sulit. Karena itu tidak semua orang mau melakukannya. La mumpung, tidak semua orang berani melakukannya. Berarti saingan tidak begitu banyak. Maka kesempatan untuk sukses akan jauh terbuka lebar.

Anda mau memperebutkan kue yang kecil, sementara ada kue yang besar dan lezat anda abaikan. Apakah itu karena anda tidak layak memakan kue yang besar dan lezat tersebut?
Ah .Ada-ada saja, siapa yang melarang.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Mengurai Benang Kusut

Rabu, 30 November 2011

Pernahkah anda mengurai benang kusut. Jika belum coba deh. Karena ternyata disana terdapat pelajaran tentang kehidupan. Ya, benar sekali. Mengurai benang kusut, seakan menggambarkan tentang kehidupan ini.

Ketika anda melihat benang kusut, hal pertama yang terbayang adalah kesulitan. Ah, sulit mana bisa. Anda tidak tahu dari mana dan bagaimana harus memulai mengurai benang kusut. Namun ketika anda sudah menemukan salah satu ujung benang, anda akan sedikit mulai tersenyum. Lalu anda menarik sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan dan penuh perhatian. Baru saja anda mendapatkan 10 cm yang terurai, anda menemukan jalan buntu. Anda menemukan simpul yang sulit diurai. Pada saat ini perhatian dan kesabaran anda diuji. Jika anda menyerah dan frustasi, maka anda campakkan saja benang tersebut.


Namun jika tetap telaten, sabar dan penuh perhatian, walaupun dengan berlahan anda akan menemukan titik terang simpul yang ruwet tersebut. Setelah anda keluar dari simpul yang ruwet anda akan sedikit mengalami kemudahan mengurai benang. Namun tidak lama kemudian anda menemukan simpul yang tidak kalah ruwetnya.

Jika anda berhenti, maka hanya sepanjang itu pulalah benang yang terurai yang dapat anda lakukan. Namun, jika anda terus berusaha mencari jalan keluar tanpa mengenal lelah, maka simpul tersebut akan dapat terurai, meskipun menyita, banyak waktu tenaga dan pikiran anda.
Begitulah dan seterusnya, simpul-simpul yang ruwet akan tetap anda temukan, selagi anda masih tetap bertahan mengurai benang yang kusut tersebut. keruwetan akan berakhir jika anda menyerah atau benang yang kusut tersebut sudah anda urai semuanya.

Kehidupan yang kita hadapi ternyata mirip dengan mengurai benang kusut tersebut. Setiap orang pasti mengalami keruwetan hidup. Baik itu masalah pribadi, masalah dengan keluarga, teman, tetangga, pekerjaan dan lain sebagainya. Jika anda mampu bertahan, bersabar dalam menyelesaikan keruwetan hidup anda, terkadang tanpa diduga anda menemukan jalan keluar dari keruwetan hidup anda.

Bukankah kita sering menemukan solusi dari suatu masalah tanpa terduga? Saya jadi teringat ketika mahasiswa dulu, pernah mengalami kesulitan membayar uang kuliah. Ketika batas terakhir pembayarannya, kurang dari seminggu, saya berusaha mencari pinjaman ke saudara. Namun hasilnya nihil. Setelah hari terakhir pembayaran tiba, tanpa terduga saya bertemu dengan teman kuliah wanita yang jarang bertemu, karena sudah jarang kuliah bersama. Setelah berbincang-bicang cukup lama, teman saya tersebut berkata” eh Lif, sudah bayar uang kuliah belum?”. Uh, mau jawab gimana ya. Mau terus terang rasanya malu. Tetapi mau berbohong dosa. Akhirnya kuberanikan diri saja. “Belum.” Jawabku dengan suara nyaris tak terdengar.
”Hari ini kan, hari terakhir”
“ Iya, tetapi saya, kirimanku belum datang”
“eh, pakai duitku saja dulu,. Ayo” katanya sambil manarik tanganku.

Begitulah, sebenarnya menyelesaikan keruwetan hidup itu, cukup mudah asal kita mau dan berani bergerak dan berusaha, maka tanpa disadari kita akan ditemukan dengan sesuatu yang tak terduga. Syaratnya sangat mudah, yaitu asal anda berani terus bergerak dan berusaha saja. ya tetap bergerak, bergerak dan terus berusaha, maka keruwetan anda akan segera berakhir. Karena ditengah jalan disepanjang pergerakan anda akan menemukan jalan keluar.

Namun kebanyakan orang, tidak mau melakukan itu dengan alasan gensi atau malu atau bahkan malas. Sehingga mereka lebih senang diam dan menenggelamkan diri. Bahkan saya mempunyai teman yang tidak mau sholat berjamaah lagi lantaran malu, ekonominya yang merosot tajam karena usahanya jatuh. Andaikata dia tetap pergi ke masjid dan menjalin silaturahmi dengan jamaah yang lain, tentu akan ditemukan solusi atas kejatuhan ekonominya.

Perlu untuk diingat jika anda mencampakkan keruwetan hidup anda sehingga anda lari atau menghindar dari masalah , jangan dikira masalah anda akan selesai dengan sendirinya. Masalah anda tetap akan menjadi masalah anda selama anda belum menyelesaikannya. Gunakan pelajaran mengurai benang kusut diatas untuk membantu menyelesaikan masalah anda. Focus terhadap keruwetan anda lalu mencari celah-celah jalan keluar yang mungkin bisa dilakukan. Lalu lakukanlah, jangan pernah berpikir untuk berhenti sebelum apa yang ingin anda gapai tercapai.

Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Siapkah anda menjadi kaya?

Jumat, 16 September 2011

Ketika membaca judul postingan ini mungkin sebagian dari anda ada yang mngeryitkan kening atau mencibir. ”Pertanyaan yang bodoh?” Barangkali sebagian orang akan berkomentar demikian. Tetapi bagi orang yang telah menempati level kaya, pertanyaan semacam ini pantas diajukan jika tidak boleh dikatakan suatu keharusan.. Karena untuk menjadi kaya itu memang sangat butuh kesiapan.

Jika anda percaya bahwa kaya membutuhkan kesiapan, anda tidak akan melihat kesuksesan seseorang sebagai sesuatu keberuntungan. Jangan salah paham. Memang apa yang kita lakukan, semuanya mengikuti kehendak Allah. Sehingga kita tidak boleh mengklaim keberhasilan atau kesuksesan kita atas usaha sendiri. Tetapi kita juga tidak boleh menyerahkan segalanya kepada Allah. Karena disamping Allah mempunyai kehendak yang tidak bisa ditolak oleh siapapun, Allah juga mempunyai hukum sebab akibat.


Anda tidak mungkin kejatuhan durian runtuh jika anda tidak pernah berada dibawah pohon durian. Seandainya anda sudah berada dibawah pohon durian pun, anda tidak akan kejatuhan durian jika bukan musimnya durian berbuah. Meskipun anda sudah berada dibawah pohon durian yang sedang berbuahpun, anda tidak akan kejatuhan durian jika buahnya tidak lebat dan buahnya belum masak benar. Jadi factor keberuntungan memang ada namun prosentasenya amat sangat kecil jika tidak diikuti dengan ikhtiar yang keras. Ikhtibar inilah yang meningkatkat factor kebereuntungan tersebut. seamkin kuat ikhtiar dan keuletan anda akan makin besar factor keberuntungan yang akan diperoleh.

Namun kebayakan orang berkeyakinan sukses itu sebagai suatu keberuntungan. Kaya hanyalah suatu nasib. Jadi jika mereka tidak kaya memang nasib mereka adalah sebagai orang miskin. Sehingga ketika mereka berjumpa dengan teman sekolahnya yang mempunyai karier tinggi atau yang hidupnya berlimpah jarang sekali, terdengar pertanyaan” wah hebat ya. Bolehkah saya tahu apa rahasianya sehingga anda bisa menjadi seperti ini?”. Bahkan jika teman tersebut membagi cerita kesuksesan, malah diangap sok. Sehingga bukan disambut dengan semangat belajar, tetapi hatinya diliputi dengan umpatan-umpatan. “sombong. Sok amat sih. Baru seperti itu saja sudah sok-sokan”

Jika anda sudah percaya bahwa menjadi kaya dibutuhkan kesiapan. Sudahkah anda menyiapkan diri anda menjadi orang kaya dan sukses? Jika anda belum siap atau belum memantaskan diri menjadi orang kaya bagaimana mungkin anda akan menjadi orang kaya? Coba anda renungkan dalam dalam kalimat barusan.

Tentunya anda pernah bepergian disuatu tempat. Jika anda sudah bersiap bepergian, maka anda tentunya sudah mandi, memakai pakaian yang dianggap pantas, menyiapkan uang didompet dan bekal-bekal lain yang dibutuhkan. Karena anda tidak mempunyai kendaraan sendiri maka anda pergi ke halte bus, dan menunggu bus yang akan membawa anda ketempat tujuan. Namun setelah menunggu lebih dari satu jam bus tidak kunjung datang. Anda mulai gelisah. Lantas anda tanya sana sini, ternyata sopir bus yang akan membawa ke tempat tujuan anda, mogok kerja. Lalu karena anda sudah bersiap pergi dan harus pergi, anda mulai mencari kendaraan alternatip yang akan membawa ke tempat tujuan . Anda akhirnya sampai ketempat tujuan , walapun harus menempuh rute yang lebih jauh dan perjalanan yang melelahkan.

Bayangkan jika seandainya anda diajak pergi teman anda, namun anda ugah ugahan. Walaupun waktu yang telah dijanjikan untuk berangkat bersama sama, ternyata anda belum memrpersiapkan apa apa. Anda belum mandi, anda belum memnyiapkan bekal dan ketika ditanya sang teman “ Ayo berangkat, sudah siang nih ?,” lalu anda jawab dengan santai aku gak ikut saja ya. Kamu nanti nunggu lama. Aku belum mandi bajuku masih kotor. Dan kebetulan tongpes (kantong kemps) lagi. Jika anda berbuat demikian berarti anda tidak akan pernah sampai tujuan.

Kekayaan bukan berasal dari luar. Namun kekayaan berasal dari dalam diri anda. Jika anda ingin kaya, rubahlah diri anda terlebih dahulu menjadi orang yang siap dan pantas menjadi kaya. Seperti ketika anda akan bepergian diatas, anda sudah mandi, mengenakan baju yang pantas untuk bepergian dan menyiapkan bekalnya. Jika anda sudah berbuat demikian seperti analogi bepergian diatas, cepat atau lambat, seiring dengan bertambahnya waktu tanpa disadari, anda akan menjadi orang sukses dan kaya. Kenapa demikian, karena anda sudah siap dan memantaskan diri untuk kaya. Anda memang pantas menjadi orang kaya. Dan sebentar lagi akan menjadi orang kaya beneran.
Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jalur cepat menjadi kaya

Kamis, 08 September 2011

Bagaimana difinisi kaya menurut anda? Benarkah seseorang baru dikatakan kaya apabila tinggal di rumah megah dan mengendarai mobil mewah? Apakah kaya itu menurut anggapan orang lain atau anggapan yang bersangkutan atau diri sendiri?

Jika anda berpendapat demikian, sesungguhnya anda tertipu. Bagaimana tidak tertipu, karena ternyata orang yang tinggal di rumah megah dan berkendara mobil mewah tersebut sebenarnya banyak yang miskin. Mereka banyak memiliki hutang. Dan hutang mereka melebihi harta yang mereka miliki. Mereka katanya meliki perusahaan dengan asset milyaran atau trilyunan, tetapi kenyataan kekayaan reil yang mereka miliki adalah tidak lebih dari ¼ asset yang mereka klaim sebagai miliknya. Apakah hebatnya anda memiliki asset 10 milyar tetapi kekayaan yang sebenarnya anda miliki hanya sebesar 2 milyar? Karena yang 8 milyar adalah hutang anda? Sebenarnya mana yang lebih kaya dan dapat hidup lebih damai, orang yang memiliki asset 10 milyar tetapi mempunyai hutang delapan milyar atau orang yang memiliki asset 2 milyar namun tidak mempunyai hutang sama sekali?


Mungkin anda akan beralasan” orang yang berasset 10 milyar kan lebih berpeluang menjadi lebih kaya”. Ya itu memang benar. Namun mereka juga berpeluang besar menjadi orang bangkrut lebih besar. Dan jangaan lupa hidup mereka sangat tertekan dan tidak bahagia. Karena mereka terjebak pada permaianan semu. Kaya yang semu.

Sedangkan mereka yang hanya meliki asset 2 milyar namun tanpa memiliki hutang sama sekali, hidup mereka akan jauh lebih bahagia dan damai. Bukankah keadaan yang seperti ini yang sebenarnya kita cari?

Begitulah, jadi sebenarnya untuk menjadi kaya itu tidak sulit. Anda dapat melewati jalur cepat menjadi kaya dengan cara berhemat dalam penghidupan dan sederhana dalam perbelanjaan. Jika anda mampu mengatur pengeluaran anda jauh lebih kecil dari penghasilan anda, sehingga anda mampu menabung dan berinvestasi sehingga anda bisa hidup dari hasil investasi anda, maka anda sudah berhak menyatakan diri anda adalah orang kaya. Meskipun anda masih tinggal di rumah type 21 dan hanya memiliki sepedah ontel sekalipun.

Mungkin anda masih dianggap orang lain sebagai orang miskin yang perlu dikasihani. Tetapi apa pedulinya pendapat orang lain. Biarlah mereka tertipu dengan pendapatnya sendiri. Tetapi yang penting anda adalah orang kaya menurut versi anda. Hidup anda belimpah. Hidup anda damai. Karena anda tidak mempunyai ketertarikan untuk membeli sesuatu yang diluar kemampuan anda. Anda tidak perlu motor atau mobil. Anda tidak perlu rumah yang lebih luas atau TV yang lebih lebar. Anda tidak perlu handphone yang lebih canggih. Karena hati anda telah dihijab oleh Allah untuk memandang kehidupan ini sebagai sesuatu yang remeh. Anda tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Anda adalah orang kaya yang sebenarnya. Karena anda tidak memiliki sipat serakah. Anda terhindar dari sipat minta-minta.

Benarkan sebenarnya menjadi kaya itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan jika anda mau. Dengan cara hidup hemat dan sederhana , menghilangkan angan-angan yang meresahkan dan percaya bahwa hidup hemat dan sederhana sebenarnya membahagiakan dan mulia. Berusaha memperbesar pemasukan untuk meningkatan taraf hidup adalah sesuatu yang penting. Namun mengelola uang keluar adalah jauh lebih penting. Karena seberapapun besarnya uang yang masuk, jika pengeluarannya tidak dikendalikan dengan baik hidup anda akan tetap miskin meskipun anda tinggal dirumah megah dan mengendarai mobil mewah.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Katakan “Goodbye Hutang”

Rabu, 11 Mei 2011

Suatu ketika saya menghadiri pertemuan acara wirausaha, salah seorang mentor bisnis.yang sudah dikenal banyak orang itu menyatakan yang maksudnya kurang lebih demikian; berhutang adalah sesuatu hal yang amat baik. Karena akan membantu membayarkan gaji para pegawai bank. Karena itu anda akan banyak didoakan oleh orang lain. Disamping itu usaha anda akan cepat berkembang jika mau memanfaatkan modal orang lain.

Ketika itu saya berpendapat, wah alangkah bagusnya pernyataan itu. Namun setelah beberapa waktu berselang pikiran saya berubah. Apalagi setelah membaca tentang bahaya mencintai dunia. Dunia adalah sebuah permainan yang menipu. “Pemiliknya tidak akan selamat dari sipat berbangga diri dan angkuh. Seandainya mereka bisa selamat dari sipat itu dia akan sibuk mengurusnya dan terlupakan dari dzikir kepada Allah”, kata Nabi Isa AS. Sementara orang yang sesoleh apapun, kemudian meninggal dengan membawa pahala jihad, dia belum bisa masuk surga jika mempunyai hutang yang belum dibayar.


Padahal hidup ini hanya sementara. Padahal hidup ini merupakan ladang untuk mencari bekal hidup setelah mati, yang abadi. Alangkah celakanya kita jika sampai terlena, mengejar keasyikan gemerlapnya dunia, lalu lupa dengan tugas yang utama, mengumpulkan bekal hidup di akhirat.

Sebagai orang yang percaya tentang kehidupan setelah mati, tentu kita tidak ingin mengalami kesusahan atau kepayahan bahkan kesengsaraan hidup di akhirat. Padahal di kehidupan itu hanya ada dua keadaan, masuk surga atau neraka. Jika kita masuk ke neraka, kita tidak bisa melakukan usaha sedikitpun, agar berpindah ke surga. Padahal kita tahu, siksa yang teringan di neraka adalah kakinya menginjak bara api, sementara otaknya mendidih. Seandainya kita bisa mati karena siksa itu barangkali tidak mengapa. Namun kita tidak bisa mati, kita akan hidup abadi selamanya, menanggung derita yang sedemikian dahsyatnya.

Lalu alangkah bodohnya seseorang mau menukar kesengsaraan yang demikian dahsyatnya demi kenikmatan yang hanya beberapa tahun saja. Alangkah bodohnya seorang suami atau ayah, yang berani melakukan korupsi atau mengambil hak orang lain, mudah berhutang demi memenuhi keinginannya atau membahagiakan orang yang dicintainya. Padahal bisa jadi orang yang dicintainya sewaktu di dunia akan menjadi musuh yang jahat ketika di akhirat nanti. Apakah anda berpikir, anda akan dibela istri dan anak anak ketika anda masuk neraka, gara-gara anda mengambil harta dengan cara yang tidak halal atau mempunyai hutang yang belum terbayar, gara-gara anda ingin menyenagkan anak dan istri anda?. Tidak, justru anak-anak dan istri akan menuntut anda karena telah memberikan harta yang haram, sehingga mereka dimasukkan ke neraka.

Dengan demikian menurut hemat saya, sungguh tidak menguntungkan jika kita berpendapat hutang adalah sesuatu yang baik. Walaupun toh itu demi untuk pengembangan usaha. Saya lebih suka, kerjasama bagi hasil daripada hutang. Karena resiko akan dibagi dua. Dan tidak ada hutang yang mesti dibayar. Jika terpaksa berhutang saya lebih suka berhutang ke supplier karena setidaknya kita sudah mempunyai anggaran untuk membayarnya. Karena kita membeli ke supplier berarti kita sudah mempunyai order, yang hasilnya bisa digunakan untuk membayar supplier kita.

Apalah artinya anda mempunyai asset perusahaan jika, 100 milyar umpamanya namun hutang anda 90 milyar. Mungkin anda bisa beargumen bahwa dengan asset yang tinggi tentu akan menghasilkan profit yang tinggi. Atau dengan asset yang besar berarti anda akan menyerap karyawan yang lebih banyak sehingga anda akan lebih bermanfaat. Bukannya, sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi banyak orang. Betul, namun anda mesti ingat, anda akan disbukkan oleh harta anda. Bisa jadi anda akan terlena, sehingga melupakan kepada yang kuasa. Anda akan lebih berpotensi terjangkit penyakit berbangga diri dan angkuh. Dan jika hutang anda menjadi penghalang jalan anda masuk surga, sungguh kebaikan dan kemanfaatan sebanyak apapun yang anda berikan semuanya tidak ada artinya apa-apa. Lalu kemalangan apa yang lebih dahsyat dari hutang ini?

Apalagi hutang yang anda lakukan untuk keperluan konsumtip. Dimana kebanyakan belanja konsumtip adalah untuk berbangga diri. Tentu kita akan lebih celaka jika tidak bisa membayarnya.

Mulai sekarang, mari kita katakan, “GOODBYE HUTANG”. Mari kita mencoba hidup hemat dan sederhana dengan tanpa hutang. Jika anda seorang pengusaha, untuk menambah modal dan mengembangkan usaha, gunakan uang supplier, kecangkan ikat pinggang dan kerja keras. Mungkin usaha anda tidak berkembang begitu cepat. Tetapi biarlah karena kita hidup bukan hanya sekedar mencari harta. Kita hidup untuk sesuatu yang lebih mulia. Mencari bekal untuk hidup di alam Baka.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Logika terbalik

Minggu, 01 Mei 2011

Dalam kehidupan beragama, kadang ada suatu perintah yang sulit diterima akal, atau logika. Walaupun sebenarnya jika dipikir dengan serius semuanya masuk logika. Masalah demikianlah yang kita sebut dengan logika terbalik Tuhan.

Sebagai contoh umpamanya, Nabi Muhammad SAW, menganjurkan kita untuk bersedekah, agar rizki kita bertambah banyak. Lo, logikanya bagaimana, sedekah yang berarti pengeluaran kok malah dikatakan bertambah banyak. Logika kita mengatakan, jika anda mempunyai uang Rp 1 juta, jika disedekahkan Rp. 200.000,- tentunya uang anda tinggal Rp. 800.000,-. Jika disedekahkan semuanya tentu akan habis tak bersisa.


Logika semacam inilah yang kita pelajari selama ini, sehingga kita takut bersedekah. Apalagi jika bisikan setan turut berperan, kita akan sulit dan berat untuk melakukan sedekah.

Sementara logika Tuhan mengatakan jika kita bersedekah kita akan kaya. Jika sedekah kita makin banyak, berarti kita akan makin kaya. Lo kok, bagaimana mungkin?

Coba renungkan, ketika anda mengunjungi Cempaka Mas untuk membeli Hand Phone. Siapa yang menggerakkan anda, sehingga membeli Hand phone, dari salah satu toko dari ratusan toko yang ada? Jika anda orang yang tidak beragama, anda akan menjawab, tentu diri anda sendiri. Tetapi jika anda percaya terhadap kekuasaan Tuhan, tentu anda akan menjawab, yang menggerakkan saya untuk membeli Hand phone di toko A adalah Allah. Nah inilah logika Allah, jika kita disayang Allah karena banyak bersedekan tentu, Allah akan menggerakkan orang banyak untuk membeli ke peruhanaan anda.

Namun demikian iika kita, pahami dengan logika kita, sebenarnya juga bisa dijelaskan.dengan ilmu psikologi. Menurut sebuah penelitian, sedekah memberikan kebahagian yang sama besar bagi pemberi maupun penerima. Jika anda bahagia maka, hidup anda akan bersemangat. Jika anda hidup anda bersemangat, maka kinerja anda akan memberikan hasil yang maksimal. Jika anda pekerja, maka anda akan mudah naik pangkat. jika anda pedagang atau pengusaha, maka anda akan mudah mendatangkan konsumen. Ini berarti gaji atau pendapatan anda akan bertambah banyak.

Contoh yang lain adalah sholat Dluha. Logika kita mengatakan, jika anda bekerja lebih awal dan pulang lebih lambat, maka penghasilan anda akan bertambah banyak. Karena itu, solat Dluha, atau solat lima waktu, apalagi dengan jamaah di Masjid, tentu akan mengurangi, hasil kerja kita, sehingga kita mengatakan sholat Dhuha maupun sholat jamaah di Masjid adalah membuang-buang waktu.

Sehingga banyak orang yang enggan melakukan sholat Dluha dan sholat lima waktu berjamaah di Masjid.

Namun logika Tuhan tidak demikian, dengan melakukan sholat Dluha dan sholat lima waktu berjamaah di Masjid, akan memudahkan kita dalam mencari rizki.

Lalu bagaimana penjelasan logika ini?. Coba nada renungkan, pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang nampaknya kehidupannya begitu mudah. Mempunyai tujuh perusahaan, menjadi seorang trainer dan mempunyai keluarga yang bahagia. Padahal waktu dia juga sama dengan kita 24 jam sehari. Bagaimana dia membagi waktu?
Sementara kita mengurusi satu pekerjaan saja hasilnya tidak maksimal. Banyak waktu telah kita kurbankan namun hasilnya tidak ada.

Lalu bagaimana dia bisa mengurusi tujuh perusahaan dan keluarganya? Dari mana dia mendapatkan ilmu yang demikian canggih sehingga mereka dia bisa bekerja demikian baik? Sebagai orang beragama kita memahami, sumber dari segala ilmu adalah Allah, jika kita dengan dengannya tentu kita akan diajari ilmu akan memudahkan hidup kita. Sehingga kita mampu mengerjakan banyak hal dalam waktu yang sama. Sehingga anda tidak perlu kerja keras namun hasilnya tidak nampak.

Logika Tuhan memang terkadang nampak terbalik, tetapi percayalah. Allah tidak akan pernah berbohong. “ Jika sekira kita beriman dan b ertaqwa kepada Allah, Dia akan memudahkan dan melimpahkan rezkinya baik dari langit maupun bumi. Anda masih ragu?

Coba sajalah, bersedekah dan lakukan dluha dan sholat lima waktu berjamaah di Masjid, tanpa anda sadari kehidupan anda akan nampak lebih mudah.


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

SEperti Apa Big Design Usaha Anda?

Senin, 25 April 2011

Setiap kali saya ditanya seseorang tentang kelayakan suatu bisnis, saya selalu mengatakan” Adakah orang yang berusaha dibidang ini dan berhasil?.” Jika ada seberapa besar tingkat keberhasilannya. Apakah keberhasilan tersebut cukup membuat anda tertarik? Jika jawabnya ya, dan anda suka menjalankannya, lakukan. Namun jika tidak, saya kawatir anda hanya buang waktu dan tenaga saja.

Namun saya sering menjumpai banyak pemula bisnis yang memulai dengan hal kecil dan sederhana. Saya bukannya sok pintar atau sok punya modal. Tetapi jika usaha hanya sekedar usaha dan tidak diawali dengan mimpi besar, saya takut bukannya hasil yang diperoleh tetapi kegagalan.


Niat kita berbisnis bukan hanya sekedar ikut-ikutan atau biar dikatakan pengusaha. Namun niat kita berbisnis untuk mendapatkan kelimpahan harta dan pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagi. Bukankah menjadi hal yang sangat disayangkan apabila kita telah menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya, tetapi usaha yang kita jalankan berjalan ditempat disebabkan oleh bisnis yang kita tekuni merupakan bisnis yang tidak bisa dikembangkan lebih besar?.

Mungkin anda akan mengatakan, “ kita kan bisa beralih ke bisnis yang lain. Jika kita sudah punya pengalaman berbisnis, akan lebih mudah menjalankan bisnis yang lain”. Mungkin saja jawaban anda tersebut benar, tetapi alangkah enaknya jika anda sudah mulai berpikir dari awal. Anda sudah tahu besarnya sasaran yang ingin anda capai.

Dengan demikian mengawali usaha dengan bermimpi yang besar, kemudian membaginya dengan tingkatan atau tahapan yang kecil akan memudahkan anda, meraih apa yang anda inginkan. Anda ditengah jalan tidak perlu tengok kanan-tengok kiri lagi. Karena anda sudah berada dijalan yang benar dan lebar. Anda tinggal mengatur kecepatan, menekan gas sebesar yang anda mau, memperkatikan kemampuan kendaraan anda dan focus pada sasaran besar yang telah anda lakukan.

Namun jika anda memulai usaha tanpa menghiraukan design besar usaha anda, saya kawatir, anda akan kehilangan semangat ditengah jalan, karena selama ini bukan keuntungan yang yang dapat, namun hanya kepuasan sesasaat karena anda telah berhasil membuka usaha. Kepuasan semacam itu hanya berlangsung sesaat. Lalu ketika anda menghadapi kenyataan bahwa usaha yang anda lakukan tidak semudah yang dibanyangkan anda dengan mudah menutupnya. Kenapa anda mudah melakukan usaha? Karena hasil usaha anda lebih besar dari gaji yang anda peroleh ditempat kerja. Karena hasil usaha anda tidak sebanding dengan usaha, tenaga dan biaya yang anda keluarkan. Karena anda tidak yakin usaha anda bisa menghasilkan keuntungan yang jauh melebihi gaji anda yang sekarang.


Semoga bermanfaat.
See in the top

Baca selengkapnya......

Awalnya memang Sulit, namun akhirnya Mudah

Jumat, 22 April 2011

Ketika seseorang dilahirkan, semuanya mengawalinya tanpa mengetahui sesuatu apapun. Mereka juga juga tidak mempunyai keterampilan apapun. Namun seiring bertambahnya waktu pengethuan dan keterampilannya makin bertambah. Satu hal yang pasti ketika seseorang ingin menambah pengetahuan dan keterampilan, awalnya nampak sulit. Namun seiring bertambahnya waktu, nampak lebih mudah dan akhirnya terbiasa.

Kita bisa melihat bagaimana seorang anak belajar berjalan. Berapa banyak mereka terjatuh dan terjatuh. Langkah demi selangkah akhirnya bisa mereka lakukan. Kemudian mereka bisa berjalan dengan tegap dan akhirnya mampu berlari.


Masih ingatkah anda ketika belajar mengemudi. Betapa seringnya mobil mati, karena tekanan gasnya terlalu rendah. Betapa lambatnya mobil berjalan. Betapa kakunya tangan kita memegang setir. Kita nampak serius dan tegang. Namun seiring bertambahnya waktu dan seringnya kita berlatih, kita bisa santai memegang kemudi. Kita bisa berjanda, atau bahkan makan sambil mengemudi. Mengemudi akan nampak sangat mudah.

Kejadian seperti ini sering kita alami. Awalnya kita tidak tahu dan tidak bisa apa-apa, namun karena kita sering melakukannya kita akan akrab, akhirnya tanpa kita sadari kita menjadi terbiasa dan ahli.

Namun sayangnya pengalaman seperti ini, jarang kita sadari. Sehingga ketika kita menghadapi suatu pekerjaan yang baru, kita merasa berat menjalankannya, karena kita belum berpengalaman. Bukankah kita awalnya semua tidak mempunyai pengalaman?

Jika demikian kenapa kita merasa berat dan takut melakukan hal-hal yang baru? Kenapa alasan tidak berpengalaman dijadikan sebagai penghalang untuk meraih apa yang anda inginkan.

Awalnya memang sulit namun percayalah, semakin sering anda melakukan dan mengulanginya semuanya akan nampak lebih mudah.

Semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......

Jadwal Seleksi Pelatihan Gratis Tehnik Bubut, Las Dan Kelistrikan Oleh BLK -ITB

Jumat, 04 Maret 2011

Bandung, 3 Maret 2011

Perihal : Informasi Pelatihan Teknis Produksi

Kepada Yth,

Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten bekasi

Dengan ini kami memberitahukan bahwa kegiatan seleksi untuk calon peserta
pelatihan teknis produksi akan dilaksanakan pada Hari Senin, tanggal 7 Maret
2011 bertempat di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) di Jalan KH Agus
Salim No.206. Kota Bekasi. Kegiatan ini akan di mulai pada pukul 08.00
hingga pukul 11.30. Setiap calon peserta sangat diharapkan kehadirannya
dengan membawa :

1. Alat Tulis

2. Fotokopi KTP

3. Fotokopi Ijazah

4. Pas foto 3 x 4 sebanyak 4 buah



Calon pendaftar baru untuk mengikuti seleksi masih terbuka hingga seleksi
dimulai. Untuk itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu untuk
turut menginformasikan pelatihan ini kepada rekan-rekan UKM yang ada.
Pelatihan Teknis Produksi akan dimulai pada hari Kamis, 10 Maret 2011 di
Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) di Jalan KH Agus Salim No.206. Kota
Bekasi.

Demikian surat informasi ini kami berikan, atas perhatian dan kerjasamanya.
Kami haturkan terima kasih banyak.



Hormat Kami,
Tim Pelatihan Teknis Produksi ITB - Pemprov Jabar
*Ridwansyah Yusuf Achmad,Mr*
Researcher Assistant
Regional and Rural Planning Research Group
School of Architecture, Planning and Policy Development
Institut Teknologi Bandung
Jl.Ganesha 10 Bandung 40132
Jawa barat Indonesia
mobile +62 812 8420 120
website : http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com

Adapun Daftar Calon peserta yang terdaftar melalui PT Alfa Fikrindo Utama(masih ada 4 tempat pendaftaran lagi) adalah

Daftar peserta pelatihan tehnik pengelasan

1. Dian firmansyah 081339730000
2. Deny maulana 081339730000
3. Rasim PT alfa Fikrindo Utama
4. Dali 08557879500
5. Israq zamani 08561867335
6. Suherman Hakim 08561425999
7. Apriyono 081381942650
8. Nurohman 085868919101
9. Daryanto 081281271677
10. Agus uber (bandung)085659263107
11. M Umar(wirakaryateknik@gmail.com)
12. Dodo Rosada (bantargebang bekasi) 081314235555
13. Romli (bantargebang bekasi) 081314235555

Daftar peserta pelatihan tehnik Pemeliharaan mesin /PLC/kelistrikan

1. Hardiansyah 085710288289
2. Faulisa Adli 081510680893
3. Agus Setawan PT Alfa semarang
4. Muhammad Naim PT Alfa Fikrindo Utama

Daftar peserta pelatihan tehnik mesin produksi dan Mesin bubut

1. Delasta M Putra 081280910113
2. Endan Sobandi Sukabumi 08561966705
3. Aan Hermawan (wirakaryateknik@gmail.com)
4. Agus salim (bandung)02295672873
5. Darlansyah 085214106415
6. Eko puji iswanto PT alfa Fikrindo

Baca selengkapnya......

Mengelola Keuangan

Kamis, 03 Maret 2011

Saya pernah membaca sebuah email tentang keresahan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang teman yang telah berani-beraninya “menggugat Tuhan”. Mungkin teman tersebut telah termakan oleh film-film india yang didalamnya kadang berisi tentang gugatan kepada Tuhan.

Teman tersebut merasa dirinya lebih pintar dan lebih rajin, namun kenapa harta yang dimilkinya tidak sebanyak temannya yang lebih bodoh dan lebih malas dan santai. Tuhan dianggapnya tidak adil dan telah berbuat curang kepadanya. Mestinya dialah yang berhak menerima lebih banyak.


Sayang, cara berpikir teman tersebut lebih dikuasai oleh nafsu, sehingga jalan untuk instropeksi diri tertutup. Andaikan saja sang teman tersebut, mau mengedepankan intropeksi diri dan berpikiran terbuka, mungkin dia akan lebih mendapatkan kekayaan jauh lebih banyak dari temannya. Karena dia memang lebih pintar dan lebih rajin. Dia lupa atau tidak paham bahwa kekayaan bukan milik orang pintar dan rajin. Jika kekayaan milik orang pintar, tentu para professor doctor akan menjadi orang-orang kaya. Para pemulung, kuli bangunan dan kuli angkut akan menjadi orang kayak arena mereka lebih rajin. Orang belum bangun dia sudah mulai bekerja. Namun nyatanya tidak demikian.

Kekayaan akan dimiliki oleh orang yang benar-benar menginginkannya dan bisa menjaganya. Ibarat seorang gadis yang cantik, kekayaan akan menjatuhkan pilihannya kepada orang yang benar-benar mencintainya, yang ingin selalu dekat kepadanya, menjaganya dan melindunginya. Dia tidak mau disia-siakan apalagi diremehkan.Tanpa komitmen seperti itu sang gadis tidak akan mau jatuh cinta kepadanya. Jika seandanya sang gadis tersebut salah dalam menjatuhkan pilihanya, maka dia tidak akan segan-segan meninggalkan lelaki yang pernah mencintainya.

Lalu pertanyaannya adalah apakah anda benar-benar mengaharapkan kekayaan? Mungkin anda mengira ini pertanyaan bodoh. Siapa orang yang tidak mau kaya?. Mungkin benar semua orang mau kaya, namun sejauh mana tingkat kemauannya itu. Seberapa besar dia tahan menerima ujian untuk mendapatkan kekayaan yang dia inginkan? Lalu setelah dia mendapatkan kekayaan tersebut seberapa besar kesungguhannya untuk menjaganya agar hartanya tidak terpisah darinya?


Dengan demikian kekayaan itu berkaitan dua hal, pertama kesungguhan untuk mendapatkannya dan yang kedua adalah kesungguhan untuk menjaga dan memeliharanya.

Betapa banyak diatara kita yang telah mendapatkan pemasukan yang tinggi, gaji besar namun diakhir usianya dia bangkrut. Kenapa demikian, karena mereka tidak bisa menjaga dan merawat kekayaan yang telah dimilikinya. Saya pernah menemui seorang mantan manager HRD perusahaan multi nasional, namun di akhir usianya dia mengontrak rumah seukuran type 21.

Kebanyakan orang mampu meraih simpati si gadis cantik “kekayaan” namun hanya sedikit orang yang mampu memjaga dan merawatnya sehingga si gadis “kekayaan” akan tetap menyertai sampai kapanpun. Dia akan tetap setia.

Jadi selain persoalan mendapatkan income yang lebih besar, yang mesti lebih diperhatikan adalah cara menjaga dan membelanjakan uang kita. Seberapapun besar income anda jika cara menggunakan uang anda ceroboh dan boros, maka uang anda akan cepat habis.

Jadi kelolalah uang anda dengan benar. Jika anda orang suka membeli, maka belilah sesuatu bermanfaat. Jika anda suka gonta-ganti mobil agar hobi anda tetap anda nikmati jadilah pedagang mobil bekas. Jiika anda suka ingin gonta-ganti rumah jadilah anda penjual property. Jika anda suka penampilan gonta-ganti baju, jadilah penjual baju bekas. He he he.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Sudah salah, Ngotot lagi

Rabu, 02 Maret 2011

Sepulang dari Masjid sehabis sholat subuh, saya berpapasan dengan tetangga rumah yang sedang menenteng tas.”Assalamu alaikum pak Haji?” ucap sang tetangga dari kejahuan yang melihat saya lebih dahulu. Karena suasana masih agak gelap sehingga saya tidak seberapa jelas melihat wajahnya ketika dia masih berada di kejahuan.

“Waalikum salam, aduh tumben pagi-pagi sudah berangkat. Mau kemana? Tanya saya setelah jarak kami cukup dekat dan berjabat tangan. “Mau yales pak Haji. Nih produk sudah jadi sekarang tinggal memasarkannya. Pak haji kan banyak buku-buku tentang sales kan. Entar bisa pinjam pak haji, ya.”
“Boleh?!, sudah lama tidak kelihatan di Masjid. Kemana saja mas?”
“Ini pak haji sedang menyelesaikan produk ini.”
“ oooh, kenapa sampai tidak pergi ke Masjid?. Sayang kan. Kita kan tahu,yang membagi rizki itu Allah. Kenapa kita tidak melibatkan Allah untuk mempelancar rizki kita?”
“Pusing pak Haji, perut minta diisi, istri marah-marah terus”
“lo, justru sedang pusing, susah dan perut lapar itu mestinya tambah dekat dengan Allah. Sholat di Masjid. Bukan malah ngumpet?!”


Tetangga saya yang satu ini memang agak keras kepala. Dia ingin menjual produk yang berasal dari hasil karya sendiri. Padahal, ketika melihat produknya, menurut saya sangat tidak layak untuk dijual. Saya sudah sering menasihatinya.”Pak, anda berkeinginan menjual produk hasil karya sendiri itu bagus. Namun menurut saya, sekarang saatnya belum tepat. Anda sudah tidak bekerja, istri tidak bekerja. Saat ini yang perlu dipikirkan dahulu adalah bagaimana caranya agar ada pemasukan. Jika anda ingin usaha sendiri, cara yang mudah adalah dengan menjual produk orang lain. Anda bisa menjual langsung dapat uang atau pemasukan”

Namun kata-kata saya tersebut, nampaknya tidak dicerna baik-baik. Dia tetap keras kepala untuk membuat produk sendiri. Pagi ini dia dengan bangga menujukkan produknya pada saya. Sementara ketika melihat produk buatannya, saya sungguh merasa kasihan. Adakah orang yang mau membeli produk dia?

Rupanya dia lebih suka memilih jalan yang berliku dan terjal untuk menggapai suatu tujuan. Padahal ada jalan yang lebih lebar, mulus dan dekat untuk mencapai kesuksesan. Apakah dia tidak dapat melihatnya? Jika benar dia tidak mampu melihat jalan yang lebar, mulus dan dekat itu, bukankah saya telah menunjukkannya berkali-kali?

Saya sering berjumpa dengan orang yang stagnant dalam hidupnya. Setelah mempelajari karakter mereka, nampaknya mereka hampir mempunyai karakter yang sama, yaitu Malas, keras kepala dan perhitungan. Jika mereka keras kepala pada prinsip yang benar barang kali itu baik. Namun keras kepala dalam prinsip yang salah, tentu akan membuat hidupnya akan tetap sengsara.

Demikian semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......

Inflasi Sang Perampok Misterius

Kamis, 10 Februari 2011

Bagi seorang muslim, harta merupakan amanah dari Allah kepada hambanya. Dimana nanti manusia akan ditanyakan tentang pertanggungjawabannya. Hartamu diperoleh untuk apa dan kamu belanjakan kemana. Dengan demikian menjaga harta, dari membelanjakan yang tidak benar (boros), kebakaran,,kehilangan, pencurian dan perampokan bagi seorang muslim adalah suatu keharusan. Bahkan Nabi Muhammad telah bersabda yang artinya “Barang siapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia mati syahid” Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim.


Namun kebanyakan dari kita kesadaran menjaga harta hanya sebatas pada kehilangan secara fisik, yang disebabkan oleh pencurian, kebakaran dan perampokan. Sementara kehilangan harta yang disebabkan oleh hidup boros dan kehilangan nilai (value ) tidak seberapa diperhatikan. Memang kehilangan harta dengan mengikuti pola hidup boros dan kehilangan nilai itu kurang terasa dampaknya dan berlangsung secara berlahan. Sehingga kebanyakan orang tidak menyadari. Mereka baru tersadar setelah beberapa waktu berjalan.

Seperti kejadian yang menimpa diri saya, dulu sewaktu masih bujangan, saya merasakan bahwa gaji saya cepat habis. Kemudian untuk menghentikan ini, Saya berniat investasi. Namun sayang cara investasi saya salah. Saya hanya ikut-ikutan teman sekerja yang tidak tahu tentang investasi. Teman-teman saya membeli rumah, lalu saya ikut-ikutan membeli rumah. Ketika itu rumah type 36/108 harganya Rp. 20 juta. Lebih mahal sedikit dari harga mobil Daihatsu Espass (Rp.18juta). Rumah itu belum saya tempati sampai sekarang.. Namun kini apa yang terjadi, ketika rumah itu akan dijual alih-alih bisa kembali modal, yang tentunya senilai mobil Daihatsu Espass. Tetapi pernah ada yang nawar hanya senile motor Honda butut alias senilai Rp 5 juta. Kemudian ada yang terakhir yang mau Rp 25 Juta tetapi dibayar secara cicil.

Jika diperhatikan investasi atau harta saya tersebut betapa besar kerugian yang saya derita. Tanpa terasa saya telah dirampok. Lalu siapa yang merampoknya. Inflasi. Ya. Inflasi. Inflasi adalah semacam makhluk halus yang direstui pemerintah akan merampok harta anda. Akankah harta anda dibiarkan dirampok oleh makhluk Inflasi tersebut?. Anda sudah bekerja keras, kemudian dengan terpaksa menyisihkan sebagian penghasilan anda, namun akhirnya ludes digerogoti oleh inflasi. Akahkah anda menyerah tidak berdaya menghadapi makhluk inflasi tersebut?

Jangan. Rasanya terlalu sayang dan naïf jika anda membiarkan harta anda ludes begitu saja. Anda harus menjaganya agar inflasi tersebut tidak menggerogoti uang atau harta anda. Lalu bagaimana caranya.

Jika anda mampu putarlah harta anda, untuk berdagang atau bercocok tanam. Jika anda tidak mampu investasikan ke tempat yang mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi dari inlfasi. Jika anda belum menemukan juga. Ada cara yang sangat mudah untuk mempertahankan nilai kekayaan anda. Yaitu belilah emas batangan atau dinar. Ya rupakan tabungan anda dalam bentuk emas. Kenapa demikian? Karena telah terbukti nilai emas tidak termakan oleh inflasi. Sejak jaman Nabi Muhammad, nilai seekor kambing adalah 1 dinar. Dan sekarangpun tetap satu dinar. Karena I dinar sekarang nilainya adalah Rp. 1,6 Juta. Andaikan saja uang Rp 20 juta yang saya belikan rumah diatas saya belikan emas, maka waktu itu akan mendapatkan 869 Gram (Rp.23.000/gram) Emas 24 karat. Jika emas tersebut dijual pada saat sekarang maka akan bernilai Rp. 338.910.000,-. Dengan uang tersebut saya bisa membeli Nissan Xtrail terbaru. Daihatsu Espass ditukar dengan Nissan Xtrail terbaru, anda mau?

Yang lebih menyenangkan lagi, jika anda menyimpan harta anda dalam bentuk emas, anda akan mampu mengerem sikap boros. Bagaimana bisa?. Jika anda menyimpan dalam betuk emas anda akan sayang untuk menjualnya kembali, Kenapa?. Karena ketika harga emas sedang turun, anda bilang ah sayang dijual harga sedang turun, rugi dong. Begitu juga ketika harga emas naik, Ah sayang bagaimana nanti kalau menanjak tinggi terus. Rugi dong.

So mulai sekarang, jadilah orang yang cerdas. Lindungi kekayaan anda yang didapatkan dengan susah payah. Jangan biarkan makhluk inlfasi menggerogoti harta anda.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Gaji Tetap

Rabu, 09 Februari 2011

Dulu ketika masih duduk di bangku kuliah, salah satu keinginan saya adalah mempunyai istri pegawai negeri. Kemudian saya akan bekerja di perusahaan swasta dengan harapan mendapat gaji besar. Karena itu saya tidak mau melamar menjadi dosen di Almamaterku. Meskipun nilai saya lebih dari cukup sebagai syarat menjadi dosen. Karena saya piker menjadi pegawai negeri gajinya kecil.

Alhamdulillah, cita-cita itu dapat tercapai, saya bekerja di perusahaan swasta dan mempunyai istri pegawai negeri. Namun setelah 3 tahun menjadi pegawai swasta dan menerima gaji tetap yang cukup lumayan, hati saya agak terusik setelah mendengar pendapatan teman saya dibagian sales penghasilannya 2-4 x dari gaji saya. Sementara disisi lain saya mendengar gaji saya sudah terbesar diperusahaan itu. Gaji saya melampaui gaji manajer keuangan yang lebih lama bekerja.


Kemudian hati saya berbisik, apa mungkin tahun depan gaji saya bisa naik? Jika naik berapa persen?. Akankah saya akan mendapatkan gaji semacam ini? Gaji naik seiring bertambahnya waktu. Lalu sampai seberapa besar perusahaan mampu membayar saya? Dalam keresahan demikian, muncul ide, “Kenapa saya tidak menjadi sales saja. Sales digaji berdasarkan komisi. Jika saya berjualan banyak maka komisi saya besar. Jadi saya bisa mendapatkan penghasilan seberapa besar yang saya mampu.?”

Karena waktu itu saya belum keluarga, maka saya beranikan diri untuk pindah dibagian sales dengan resiko gaji saya hanya tinggal 1/8 saja. Namun setelah beberapa bulan menjadi sales penghasilan saya sudah menyamai dengan gaji ketika menjadi manager produksi. Kemudian setelah lebih dari 2 tahun bisa mencapai 2- 3 lipat dari gaji manager produksi.Andaikan saja saya tetap menjadi manager produksi apa mungkin gaji saya bisa mencapai 2-3 x lipat setelah 2 tahun kemudian. Rasanya mustahil.

Gaji tetap. Memang tidak ada salahnya mendapatkan gaji tetap, kecuali jika hal itu menghambat kemampuan anda untuk menghasilkan yang lebih besar dari yang anda bisa. Betapa banyak diantara kita yang dengan rela maupun terpaksa menerima gaji dibawah kemampuannya. Mereka rela tidak naik pangkat. Karena atasannya tidak naik pangkat atau pindah tempat.Mereka rela naik gaji hanya berdasarkan kenaikan inflasi. Sehingga walaupun faktanya gajinya bertambah tetapi daya belinya tetap tidak berubah.

Lalu siapa yang salah dalam hal ini? Ya tentu mereka sendiri. Karena hidup ini adalah pilihan.Orang-orang yang bermental miskin lebih suka dibayar berdasarkan upah tetap atau upah per jam. Mereka menginginkan keamanan dan kenyamanan. Dengan upah tetap mereka anggap hidupnya tidak diliputi oleh teka-teki. Dengan gaji tetap meresa akan lebih mudah mengatur.

Ya memang benar. Dengan gaji tetap anda tidak perlu dihantui oleh hari esuk saya apak mendapat uang atau tidak . Selama anda masuk kerja anda akan mendapatkan uang. Namun resikonya anda akan terasa datar dan monoton. Anda tidak akan pernah mendapatkan kejutan-kejutan yang membuat hidup anda lebih bergairah dan menantang. Anda tidak akan pernah merasakan sebagai orang yang kalah tak berdaya. Sehingga anda harus bersimpuh menghiba kepada Allah swt. Anda juga tidak perenah merasakan indahnya menjadi seorang pemenang yang mendapatkan hadiah sangat besar. Sehingga anda bisa merasa bangga dan berucap” Oooh ternyata orang yang berada (ketika bercermin)didepan saya ini adalah orang yang hebat”

Sementara orang yang bermental kaya lebih suka bekerja berdasarkan apa yang mereka hasilkan. Orang demikianlah yang hidupnya dinamis dan penuh semangat. Memang suatu saat barangkali mereka akan jatuh tersungkur dan menghiba kesakitan. Namun itulah indahnya dunia. Anda akan merasakan kenikmatan dan kebanggan yang luar biasa ketika anda dapat mencapai kejayaan setelah keterpurukan.

Anda pilih mana. Hidup yang dinamis. Penuh dengan kenangan yang indah atau monoton begitu saja. Semuanya terserah pada anda.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Takut Kaya

Selasa, 08 Februari 2011

Aha, barang kali ketika anda membaca judul tulisan ini, kening anda mengkerut. “Takut kaya. Ah mana ada orang takut kaya” gumam anda dalam hati. Percaya atau tidak begitulah kenyataanya. Ternyata ada banyak orang yang takut kaya. Sebagian orang mungkin menyadari dan mengakuinya dan sebagian yang lain tidak menyadarinya. Bisa jadi anda adalah termasuk orang yang takut kaya tetapi tidak menyadarinya.

Saya juga, masih mempunyai sedikit rasa takut kaya. Misalnya ketika saya harus membayar pajak penghasilan. Bayangkan 35% penghasilan kita harus dikeluarkan u tuk membayar pajak penghasilan. Belum lagi jika kita mau membeli sesuatu juga masih dikenakan pajak lagi. Seandainya penghasilan saya setahun 1 M, berepa besar pajak yang harus saya bayarkan. Apalagi jika penghasilan saya sampai 5 M. Kemudian uangnya dikorup oleh gayus-gayus lain. Enak saja, kita yang kerja keras membantung tulang, orang semacam gayus, dan anggota DPR yang brengsek mita naik gaji.


Persaan semacam ini menandakan kita masih dihinggapi rasa takut kaya. Masalahnya jika ketakutan ini mengendap dalam hati atau alam bawah sadar kita, tentunya akan sangat menghambat perkembangan kemajuan kita.

Lalu bagaiamana sebaiknya? Jika anda ingin benar-benar kaya, anda mesti menghilangkan rasa takut kaya tersebut. minimal anda bisa menekannya sehingga perasaan tersebut tidak menghambat kemajuan anda. Lantas bagaimana caranya?Tumbuhkan dan tanamkan dalam hati bahwa akan lebih baik jika anda mampu membayar pajak 1 M dari pada anda hanya membayar pajak 1 juta saja. Logikanya anda memilih mana, jika anda di beri uang 5 M lalu yang 1 M diminta orang atau anda diberi uang 10 juta dan yang 1 juta dikasihkan orang?. Bukankan anda akan memilih yang 5 M.

Bagaimanapun uang yang anda terima masih lebih banyak dari apa yang anda keluarkan. Bagaimanapun anda akan lebih enak mengurus banyak uang dari pada sedikit uang.

Lalu kenapa mesti pusing dan takut? Bukankah memang sudah menjadi hokum alam jika yang masuk besar yang keluar juga besar?. Jika tidak tentu akan meledak, bukan?

So jangan takut kaya, mari kita berusaha untuk menghilangkannya dari alam bawah sadar kita. Takut kayak karena takut kehilangan. Sehingga mereka pikir akan lebih baik tidak punya apa-apa sehingga tidak akan kehilangan. Dari pada punya lalu hilang.

Ah yang bener saja?!

Semoga bermanfaat.
See you and the top



Baca selengkapnya......

Tersesat Jalan

Senin, 31 Januari 2011

Kemarin malam saya kedatangan taman dari Semarang. Di pagi harinya sang tamu saya ajak berkeliling melihat tempat usaha saya, PT Alfa Fikrindo Utama. Kemudian kira-kira pukul 8 pagi setelah menikmati sarapan nasi Gudek di pasar Fesifal Cikarang Baru, sang tamu mohon pamit. Karena saya mesti pergi ke Jakarta bertemu dengan beberapa teman di Mall Taman Angrek yang akan membicarakan mengenai Investasi.

Sebenarnya saya sudah menawari sang tamu, untuk bareng ke Jakarta, karena saya takut mereka akan tersesat. Namun nampaknya sang tamu tidak ingin mengganggu saya karena waktu saya sudah sangat terbatas.


Setelah mandi dan berpakaian saya langsung berangkat ke Jakarta, karena teman-teman sudah datang semua. Setelah beberapa saat berjalan, saya menelpon teman dari Semarang tersebut, karena takut mereka tersesat. Benar ternyata mereka tersesat.

“Gak sabarin Sih, Coba kalau mau nunggu saya, anda tidak akan tersesat” kataku dalam telepon.
“iya- iya. Tapi gak apa-apa, pak sambil cari pengalaman” Jawabnya
“itu, benar. Kita bisa mencari pengalaman. Jika waktu anda banyak kejadian seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi jika waktu anda sempit atau terbatas tentu akan menjadi masalah. Anda belum sampai tempat, sementara waktu yang tersedia telah habis”

Kejadian teman yang tersesat tersebut, memberikan pelajaran yang amat penting. Batapa banyak diantara kita yang mengalami tersesat jalan. Dan yang lebih parah lagi kita tidak sadar atau tidak tahu bahwa kita telah tersesat. Bahkan kita merasa benar-benar yakin bahwa jalan atau cara yang kita tempuh adalah cara yang benar.

Sebagai contoh misalnya, teman saya yang dari semarang tersebut adalah seoranng yang ahli dibidang keramik. Beliau ahli dalam segala hal tentang keramik. Beliau bisa membuat oven keramik, membuat burnernya dan paham benar terhadap campuran dan proses tentang keramik. Andaikan saja beliau diberi modal dan disuruh membuat pabrik keramik, maka beliu dapat melakukannya dengan baik. Karena itu perusahaan tempat belaiu bekerja sangat mebutuhkan tenaga dan pikirannya. Keadaan ini membuat beliau puas dengan apa yang ada selama ini. Apalagi istrinya juga pernah mengatakan” Mas, ingat lo, ada banyak orang yang hidupnya bergantung dengan anda.(Maksdunya bawahan-bawahan beliau)”. Dengan demikian beliau yakin telah berada dijalan yang benar.

Namun bagi saya, sebenarnya beliau sedang tersesat jalan. Lo kok?. Ya , jika beliau ahli dibidang keramik, kenapa beliau tidak berusaha sendiri atau menularkan ilmunya kepada orang lain, mungkin dengan menulis buku atau mengajar?.Padahal ilmu ini jarang dimiliki olehorang lain. Sehingga waktu, tenaga, pengetahuan dan pengalamannya lebih bermanfaat bagi orang banyak..

Kemudian jika beliau mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap”kelangsungan hidup” para bawahannya, mestinya beliau menularkan ilmunya kepada bawahannya sehingga mereka bisa mengikuti jejaknya dan menggantikan posisinya. Lalu beliau bisa menggunakan ilmu dan pengalamannya untuk berwirausaha. Beliau bisa lebih bermanfaat, perusahaan yang ditinggal masih tetap berjalan dan orang dibawahannya bisa naik pangkat menduduki jabatan yang ditinggalkannya. Seandainya beliau tetap tinggal sebagai karyawan tentu, bawahannya tidak akan bisa naik pangkat. karena bukankah bawahan akan naik pangkat jika, atasannya naik pangkat atau pergi ke tempat yang lain.

Contoh yang lain, adalah mengenai kehidupan beragama. Seorang pemeluk agama tentu merasa yakin agama yang dipeluknya adalah benar dan mampu mengantarkannya ke surge yang dijanjikannya. Tetapi masalahnya adalah agama di Dunia ini banyak. Di Indonesia saja lebih dari 5. Apakah berarti semua agama benar, lalu semuanya akan mengantarkan umatnya masuk surga?. Padahal semua agama mengklain hanya jalannyalah yang benar yang mampu memasukan umatnya ke surga. Kristen mengklaim, hanya lewat Yesus lah, manusia baru akan selamat. Sementara Islam juga mengklaim, hanya melalui Islamlah keselamatn itu bisa diraih. Berarti disini menunjukkan bahwa sebenarnya hanya ada satu jalan yang dapat menyampaikan manusia masuk surga.

Lalu apakah karena anda yakin terhadap suatu agama lantas anda akan selamat dan masuk surga? Tidak. Sekali lagi tidak. Keyakinan anda tidak akan mempengaruhi jalan yang anda lalui. Walaupun anda yakin seyakin-yakinnya bahwa jalan (agama) yang anda tempuh itu benar, tetapi jika pada dasarnya jalan(agama) itu salah. Anda tidak akan sampai ke Surga.

Berarti tugas kita adalah mencari dan terus mencari jalan yang benar yang mampu mengantarkan kepada apa yang kita inginkan. Kita harus sering bertanya, agar langkah perjalanan kita mendapat bimbingannya sehingga kita tidak tersesat jalan. Namun anda jangan sembarang tanya kepada sembarang orang, anda harus bertanya kepada ahlinya. Jika ahlinya banyak, maka sempatkahlah untuk bertanya kepada semuanya sebagai bahan perbandingan, siapa tahu diantara mereka ada yang mempunyai jalan yang lebih baik, lebih praktis, lebih cepat dan lebih benar. Sehingga anda benar-benar berada dijalan yang benar.


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Ternyata kuliah di ITB tidak semahal yang dibayangkan

Sabtu, 29 Januari 2011

Kemarin disela-sela istirahat setelah diskusi panjang untuk persiapan pelatihan kewirausahaan dan tehnik mengelas, tehnik perkakas dan kelistrikan yang diselenggarakan oleh ITB bandung bekerjasama dengan BLK Bekasi, kami membicarakan tentang peran insitusi pendidikan untuk kemajuan bangsa. Ketika itu saya sempat menanyakan peran ITB terhadap kemajuan bidang permesinan di Indonesia. Saya nyatakan kepada mereka bahwa, bahwa bidang permesinan adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Karena mesin merupakan suatu alat yang mampu menciptakan sesuatu menjadi lebih murah, lebih mudah, lebih cepat dan lebih baik. Jika suatu bangsa tidak mau mengembangkan industry permesinan maka alamat akan menjadi bangsa yang tertinggal. Karena mereka akan selalu menduduki posisi kedua kebawah. Kenapa karena mereka menunggu Negara lain menciptakan dulu mesin yang mereka butuhkan.


Pihak ITB, katanya sudah mulai merintis kearah itu, dan kini sedang mempersiapkan sertifikasi atau standardisasi untuk mesin yang masuk. Kebijakan ini akan sedikit menghambat masuknya mesin-mesin dari luar. Kemudian kita mendorong industry dalam negeri untuk memproduksi permesinan.

“Tapi nampaknya pemerintah belum bisa mendukung program ini. Nyatanya perusahaan Tekmako yang memproduksi mobil dan permesinan tidak didukung, sehingga mereka mati suri. Pindad yang memproduksi mesin bubut tidak berkembang.” Kata saya.

“Sekarang kita sedang mengusahakan kearah sana pak. Kita mendorong pemerintah mewujudkan impian kita bersama” kata pak Agung, salah satu dari utusan ITB.

Ya mudah-mudahan pemerintah segera menyadari akan kekeliruannya dan segera bangkit untuk memberikan angin segar bagi perindustrian permesinan kita. Karena alasan itu pulalah saya, sering mengajak teman-teman TDA yang lulusan tehnik, untuk membuka usaha dibidang permesinan. Kita jangan hanya mengejar keuntungan melulu, sehingga bisnis apapun gak masalah yang penting berkembang dan untung. Kita hendaknya didalam berwirausaha kita mempunyai idialisme. Disamping mendapatkan uang kita juga dapat menaikkan kebanggaan Negara kita tercinta. Jangan hanya mengurusi makanan saja. Masa insiyur yang diurusi urusan perut melulu. He he he.

Kemudian diskusi dilanjutkan dengan mahalnya biaya kuliah. “Memang sepertinya mahal pak” kata pak Agung. “Tetapi sebenarnya ini bagus untuk mengerem animo orang kaya untuk masuk di ITB. Coba bayangkan jika biaya kuliah dibuat murah. Nanti yang masuk ke ITB orang kaya semua. Tapi percayalah sebenarnya kita bisa kuliah di ITB dengan modal dengkul”
“Modal dengkul” kataku seakan tak percaya.
“ Ya benar. Anda bisa kuliah dengan modal dengkul. Yang penting anda masuk atau diterima dulu. Nanti jika anda tidak mempunyai biaya anda akan dicarikan biasiswa. Di ITB banyak biasiswa pak. Dan bahkan jika anda tidak mempunyai biaya untuk pergi ke Bandung sekalipun , silahkan cari hutangan terlebih dahulu. Nanti akan diganti oleh ITB”
“Wah luar biasa ya. Tapi masalahnya apakah masyarakat mengetahui ini?. Jika mereka belum tahu berita baik ini, tentu mereka yang mempunyai potensi tetapi tidak beruntung dari segi materi, akan merasa down dahulu ” tanyaku kemudian.
“itulah kelemahan kami, memang PR kami masih lemah. Mudah-mudahan kedepan bisa diperbaiki.”

Suatu kabar gembira yang kucup mengejutkan. Memang pepatah lama yang berbunyi “ dimana ada kemauan disitu ada jalan” memang tetap relefan sampai kapanpun. Sekarang semuanya terserah pada kita. Anda mau gak?


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Keberatan dari sang Istri

Jumat, 28 Januari 2011

Setelah mengikuti Sholat Jamaah Dluhur di Masjid Darus Salam Cikarang Baru, saya bertemu dengan teman ketika menunaikan ibadah haji. Setelah basa-basi menanyakan keadaan masing-masing, tidak lupa saya menanyakan perkembangan bisnis yang dilakukannya sepulang ibadah haji.
“ oh pak, sekarang saja kerja lagi” jawabnya bernada sedikit agak kesal. Lo kenapa? “Tahu tuh, apa maunya istri saya. Jadi saya bekerja ini dengan sangat terpaksa,mengikuti kehendak istri. Sebenarnya saya sudah tidak mau bekerja. Saya ingin berusaha sendiri saja. Tapi bagaimana ya istri rebut terus. Katanya dia gak tega melihat saya di rumah. Kalau bekerja kan jelas saya berangkat pakai baju yang necis dan bersepatu. Tetapi kalau usaha sendiri, saya hanya bakai kaus oblong dan pakai sandal jepit. Mungkin dia malu kepada temannya, melihat keadaan saya demikian”.

“Mungkin istri belum melihat, keuntungan dari usaha yang telah anda rintis. Dan barangkali dia pesimis dengan keberhasilannya” kataku menimpali untuk meredakan kekesalannya.
“Sebenarnya usaha yang saya rintis itu sudah cukup lumayan lo. Paling tidak sekarang ini telah menghasilkan Rp. 4 juta perbulan. Itu sudah bersih”
“Sebenarnya sudah lumayan ya. Tinggal sedikit diseriusi saja penghasilan dapat dinaikkan. Mungkin istri merasa malu anda terlihat seperti pengangguran. Mungkin hal ini dapat disiasati dengan cara anda mencari tempat usaha yang agak jauh. Lalu anda berangkat kerja dan pulang kerja layaknya anda kerja ditempat orang lain. Pakai baju yang rapid an bersepatu. Memang ada orang yang masih mempunyai pendapat demikian.”


Pembaca yang budiman, apakah anda mengalami hal yang sama dengan pak haji teman saya tersebut?. Ya memang sulit ya,jika istri tidak mendukung rencana kita untuk usaha. Untung istri saya tidak bereaksi ketika saya keluar dari tempat kerja dan berencana usaha sendiri.

Memang sebelum keluar dari pekerjaan saya sudah sering membicarakan rencana ingin berusaha dengan istri. Ketika dia mengajukan keberatan, saya jelaskan untung ruginya. Lalu saya berikan contoh teman-teman yang lebih dahulu merintis usaha. Apalagi saya berusaha dibidang yang sama dengan pekerjaan yang saya geluti. Jadi saya hanya pindah kamar. Apa yang ditakuti?

Lantas bagaimana solusinya jika istri menolak rencana kita untuk berwiraswasta? Mungkin saran saya adalah, cari tahu terlebih dahulu keberatan apa yang paling mendasar yang diajukan oleh istri. Gali keberatan itu sampai ke akar-akarnya. Jika anda sudah menemukannya jawablah dengan meyakinkan dan sertai dengan bukti atau tindakan yang kongkrit.
Misalnya keberatan yang mendasar bagi istri ketika kita berusaha adalah takut gagal. Disamping anda menjelaskan untuk mengurangi ketakutannya anda harus memulai usaha terlebih dahulu disambi bekerja. Jika penghasilan usaha anda melebihi gaji and ketika bekerja, saya kira keberatan istri dapat terjawab dengan baik.
Jika keberatan istri karena gengsi dan penampilan, seperti yang dialami teman saya tersebut. maka anda dapat memilih tempat usaha yang terpisah dengan tempat tinggal anda. Sehingga anda bisa berangkat kerja dengan mengenakan pakaian kerja layaknya anda bekerja ditempat orang lain. Berpakaian yang rapih, bersepatu membawa tas dan mengendarai mobil. Lakukan, apa yang biasa anda lakukan ketika anda masih bekerja, misalnya bersalaman dan mencium kening istri ketika akan pergi kerja.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Hormati orang kaya, maka anda akan menjadi kaya.

Pernahkan anda mendengar, bahwa orang kaya itu jahat, pelit dan tamak?. Ya, benar sayapun pernah mendengarnya. Bahkan ketika saya masih kecil, hidup di desa yang cukup jauh dari kota, pernyataan itu sudah saya dengar. Orang kaya itu pelit, serba perhitungan. Saya mendengarnya sendiri, saudara nenek saya yang kaya, apabila ada satu cabe saja yang jatuh dijalan akan beliau ambil. Beliau akan sangat marah jika melihat orang makan tetapi tidak dihabiskan.

Jika anda masih menyimpan pendapat itu, saya minta mulai sekarang tolong hilangkan . Karena pernyataan itu kurang tepat atau tidak benar. Namun bukan kerena alasan itu saja, saya meminta anda menghilangkan peryataan tersebut dari alam bawah sadar anda, tetapi pernyataan tersebut akan menghalangi anda menjadi orang kaya. Lo kok? .


Ya, bagaimana mungkin anda akan menjadi seperti orang yang anda beci? Anda berpendapat orang kaya itu jahat, licik, dan pelit. Semua sipat-sipat itu adalah jelek dan tentunya anda tidak mau menjadi orang semacam itu. Pendapat inilah yang akan membuat anda sulit menjadi kaya.

Sekarang pernyataannya rubahlah, bahwa orang kaya itu dermawan, rendah hati, hemat dan jujur. Coba renungkan, mana mungkin orang banyak mau bekerja kepada orang yang pelit dan tidak jujur? Mana mungkin uang bisa terkumpul kepada orang yang sombong, angkuh dan boros? Sifat jahat sangat dibenci orang, karena itu sebenarnya sangat sulit menjadi kaya dengan cara jahat. Karena kekayaan akan berpihak kepada orang yang jujur dan dicintai banyak orang. Lihat saja, apakah bisa langgeng kekayaan yang diperoleh dengan cara tidak jujur. Apakah ada pengusaha yang bisa berkembang menjadi besar dengan cara yang tidak jujur. Jadi orang-orang yang benar-benar kaya itu tentulah diperoleh dengan cara yang jujur dan terhormat. Mereka tentu memiliki sifat-sifat yang baik, dermawan, rendah hati, ramah dan hemat.

Jadi jika anda mempunyai teman orang kaya yang diperoleh dengan cara yang baik, hormatilah dia. Jika anda melihat Mobil Jaguar melintas didepan anda berilah hormat dan salut kepadanya. Lalu lengkapi kekaguman anda dengan menanyakan kepadanya “Bagaimana anda bisa seperti ini. Mohon kiranya saya diberi pentunjuk dan arahan. Saya ingin seperti anda” atau kirimlah email kepada orang yang anda kenal, lalu ceritakan bagaimana anda sangat mengagumi terhadap prestasi yang telah mereka raih.

Perasaan ini akan menumbuhkan kecintaan anda terhadap orang kaya. Dan saya yakin cepat atau lambat anda akan bisa berada ditempat yang anda cintai. Hidup yang berkelimpahan.

Saya cinta dengan orang kaya.
Saya bangga dengan orang kaya
Dan saya akan menjadi salah satu dari mereka
Karena mereka ternyata kumpulan orang-orang jujur
Mereka ternyata kumpulan orang-orang dermawan

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Menjadi Kaya dengan mengingat mati

Kamis, 27 Januari 2011

Dulu para ahi berpendapat bahwa kesuksesan yang dapat diraih oleh seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan otaknya, yang sering dikenal dengan IQ. Atau kecerdasan intelektual. Namun pendapat tersebut akhir-akhir ini telah bergeser menjadi “kesuksesan seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional atau sering disebut dengan EQ”. Padahal sejak 14 abad yang lalu islam telah mengisaratkan bahwa, orang yang cerdas yang akan membawa dirinya menjadi orang sukses dunia dan akhirat adalah bukan orang yang cerdas otaknya atau intelejensianya, tetapi orang yang selalu mengingat mati.

Orang yang selalu mengingat mati, akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang dikatakan, sikap dan perilakunya. Sehingga orang yang demikian tentu mempunyai emosi yang baik. Ucapan mereka terkontrol. Mereka tidak mau memelihara prasangka negatip, iri, dengki dan dendam. Karena sikap ini akan menghanguskan amal baiknya. Sebaliknya mereka mempunyai sikap yang santun, rendah hati, dan suka menolong atau meringankan beban orang lain. Karena mereka percaya jika mereka meringankan beban orang lain, Allah akan meringankan bebannya.


Dengan demikian, jika anda ingin menjadi orang sukses dan kaya, resepnya sangat mudah, lakukan satu hal saja satu hal, “selalu ingat mati”. Namun sayang, banyak pendapat yang menyatakan sebaliknya. Ingat mati justru akan melemahkan usaha seseorang. Ingat mati membuat orang menjadi malas bekerja dan berkarya. Buktinya sebagian besar umat islam miskin.

Salah, salah besar. Pendapat tersebut salah besar. Justru ingat mati akan membuat seseorang menjadi pekerja keras, menjadi orang yang produktip. Selalu berkarya dan berkarya. Mereka tidak akan pernah berhenti, meskipun mereka telah mencapai puncak kejayaan sekalipun. Karena mereka selalu kawatir, sudah cukupkah amal yang telah dikumpulkan sebagai bekal hidup diakhirat? Mereka yang selalu mengingat mati, meyaqini bahwa, mereka tidak akan sanggup mengumpulkan bekal yang akan bisa menjamin cukup untuk hidup di akhirat. Karena mereka di akhirat akan hidup abadi tanpa dapat mencari bekal kembali. Mereka hanya bisa hidup dengan bekal yang telah dikumpulkannya selam hidup di dunia. Oleh sebab itu mereka akan terus dan terus berkarya, menggunakan dengan sebaik-baiknya setiap waktu, tenaga, pikiran dan harta yang dimilikinya. Hanya orang yang selalu mengingat matilah yang mampu mempunyai semangat demikian.

Jika seseorang aktifitas seseorang hanya didasarkan pada keduniaan saja, mereka akan cepat mudah berhenti, baik karena putus asa karena usahanya yang telah dilakukan tidak berhasil sebagaimana yang diharapkan, atau mungkin disebabkan oleh merasa puas dengan apa yang telah diraih.

Saya mempunyai seorang teman yang sekarang sedang saya kompori untuk untuk menjadi seorang pengusaha. Sudah beberapa kali saya dorong, namun belum juga beranjak membuka usaha. Setelah beberapa kali berbicara, selain dia merasa takut gagal, dia juga perpendapat, untuk apa usaha sendiri. Toh apa yang telah diperoleh selama ini lebih dari cukup. Dia selain mendapatkan gaji yang lumayan besar, dia telah mempunyai pasif income yang cukup untuk menghadapi pension nanti. Lalu mengapa mesti repot-repot?

Saya mendorong dia untuk menjadi pengusaha itu, karena saya melihat dia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa sukses menjadi pengusaha. Jika dia mau usaha saya yakin hasilnya akan jauh dan jauh lebih besar dari yang sekarang ini didapat.

Namun sampai sekarang dia tetap berpendapat lebih baik begini saja, lalu sisa waktu yang ada dipakai untuk beribadah kepada Allah.


“ Mas, saya senang mendengar anda berniat menggunakan sisa waktu anda untuk beribadah. Namun anda mesti ingat bahwa, ibadah itu bukan hanya sholat, puasa, membaca alqur’an dan mengaji. Anda memang saat ini sudah berkecukupan, ekonomi anda insya Allah aman hingga anda meninggalkan dunia ini. Namun coba lihat, saudara, tetangga dan teman anda. Mereka banyak yang menganggur. Mereka banyak yang hidup kekurangan. Akankah mereka akan anda biarkan begitu saja?. Sementara anda diberi kelebihan kemampuan yang bisa anda gunakan untuk menciptakan lapangan kerja? Nanti jika anda meninggal dan ditanya Ilmumu kamu pakai untuk apa? Apa jawaban anda? Jika seandainya anda saat sekarang sudah lebih dari cukup, jika dengan berusaha anda bisa diberi kelimpahan harta, bukankah itu anda bisa sumbangkan pada orang yang lebih membutuhkan. Andaikan saja saat sekarang anda membayar zakat 20 juta pertahun. Lalu karena anda usaha anda bisa membayar zakat 100 juta pertahun, bukankah itu berarti anda akan jauh lebih bermanfaat. Harta adalah keuatan. Jika anda mempunyai banyak harta, anda dapat berbuat banyak kebaikan. Anda bisa menyantuni anak yatim, janda-janda tua. Anda dapat membangun rumah-rumah ibadah, sekolahan dan lain sebagainya. Apakah anda cukup hanya menjadi penonton ketika orang lain banyak melakukan kebaikan. Atau kenapa anda tidak mengambil peran sebagai orang kaya yang mencari hartanya dengan cara yang baik dan halal, lalu membelanjakannya dengan untuk kemaslahatan umat?”


Saemoga kita selalu diberi kesadaran oleh Allah agar senantiasa ingat mati. Sehingga kita bisa memanfaatkan waktu, tenaga,pikiran dan harta yang kita miliki untuk meraih kejayaan didunia dan akhirat. amin


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jika anda katakan anda berharga, maka anda akan berharga.

Rabu, 26 Januari 2011

Ketika anda mendatangi pertemuan atau seminar, cobalah perhatikan deretan bangku mana yang paling penuh duluan. Lalu anda sender mengambil tempat duduk di deretan bangku ke berapa?

Sepanjang pengamatan saya, bangku yang penuh pertama kali adalah deretan bangku ketiga ke belakang. Apakah anda termasuk orang yang suka duduk di deretan bangku tersebut?. Bahkah dalam shof sholat berjamaahpun demikian, jika memungkinkan kita lebih suka berada di shof kedua kebelakang. Jika ada shof yang lowong, kita member kesempatan orang lain untuk mengisinya. Padahal ini dalam keadaan beribadah, dimana pahala yang diterima orang yang berada di shof pertama akan jauh lebih tinggi daripada di shof dibelakangnya.


Lalu kenapa orang lebih suka duduk di deretan bangku belakang, ketimbang dibangku yang pertama? Mungkin jawabnya akan berbeda-beda. Namun sebenarnya ada perasaan yang jauh dilubuk hati mengatakan” saya tidak pantas duduk dibangku pertama”. Ya, perasaan rendah diri. Mungkin anda menolak, terhadap tuduhan ini dengan mengutarakan berbagai argumentasi.

Namun bukahkah anda tahu bahwa, orang yang penting dan terhormat selalu mendapatkan deretan bangku yang terdepan?. Lalu kenapa anda tidak mau duduk di deretan bangku pertama? Kenapa anda tidak mau berdiri di deretan shof pertama ketika anda sholat. Sadarkah anda siapa yang sedang anda hadapi? Jika anda berada di deretan bangku pertama dari sekian ratus peserta seminar, atau di deretan shpf pertama dari sekian ribu jamaah. Betapa mulianya betapa pentingnya kedudukan anda dihadapan para pembicara atau Allah SWT?

Tanpa anda sadari ada perasaan rendah diri dalam hati anda jauh dipojok yang paling dalam. Sangking jauhnya sampai-sampai anda tidak menyadarinya. Padahal rasa rendah diri ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan anda. Coba anda bayangkan apa yang terjadi jika dalam lubuk hati anda, ada rasa tidak pantas menjadi orang kaya, tidak pantas menjadi pemimpin. Akankah anda bisa menjadi kaya atau menjadi pemimpin?

Jadi yang menjadikan anda kaya atau miskin adalah keyakinan pada diri anda sendiri. Apakah anda pantas atau tidak menjadi orang kaya. Apakah anda pantas atau tidak menjadi seorang pemimpin. Coba berdirilah dicermin, amati benar-benar orang yang ada didepan anda, apakah dia pantas menjadi orang kaya. Lalu seberapa banyak kekayaan yang dapa dimilikinya?. Apakah dia pantas menjadi seoarang pemimpin?. Seberapa besar pengaruh yang dapat dibawahinya? Jika orang yang ada didepan anda tersebut pantas menjadi orang kaya atau pemimpin doronglah dia untuk membuktikan keyakinan anda, bahwa orang yang berada didepan anda itu untuk mewujudkan impiannya, sebagaimana yang anda dugakan.

Lalu pantaskanlah dia untuk selalu berada duduk dibangku terdepan dalam setiap seminar maupun pertemuan lain. Bertanyalah, dan berilah komentar. Karena sebagai orang penting pendapat anda akan selalu didengar dan dinantikan . Berdirilah dishof terdepan ketika sholat berjamaah. Saya yaqin cepat atau lambat orang yang ada didepan anda yang anda anggap pantas menjadi orang kaya atau pemimpin sukses itu akan segera membuktikan kepada anda bahwa dia memang pantas menjadi orang kaya atau pemimpin yang dirindukan.

Lakukan hal ini setiap hari ketika anda bercermin dan berilah selamat dan senyum yang indah ketika dia melakukan sesuatu yang membanggakan anda. Dia sangat mengharapkan support dan simpati anda.

Semoga bermanfaat.
See you and the top




Baca selengkapnya......

Usaha jalan pemiliknya jalan jalan

Jumat, 21 Januari 2011

Ada beberapa pendapat yang beredar dimasyarakat, yang nampaknya benar, namun sebenarnya membelenggu mereka untuk maju dan berkembang.
Beberapa pendapat yang sempat saya rekam antara lain adalah;

Hidup hanya sekali karena itu harus dinikmati.
Memang benar hidup di dunia hanya sekali, justru itu mestinya kita berhati-hati dan berprestasi. Wong hidup hanya sekali kok malah disia siakan. Bukakankah ketika anda berfoya foya, santai dan makan enak-enak, menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang disukai, mendengarkan musik atau melihat film yang digemari, meminum minuman keras, narkoba, bermain perempuan , kebahagian yang diperoleh hanya ketika acara berlangsung itu saja? Setelah itu anda merasa biasa saja,menyesal, merana dan sedih kembali?
Masalah menikmati hidup tidak mesti berfoya-foya, santai dan kongkow-kongkow. Hidup bisa dinikmati dengan kerja keras. Hidup bisa dinikmati dengan sibuk memikirkan kemajuan dan kemanfaatan diri di masyarakat. Hidup bisa dinikmati dengan mendekatkan diri kepada Allah. Apakah anda mengira orang – orang seperti pak Soekarno, presiden kita yang pertama, para pejuang kemerdekaan para pejuang kebenaran mereka merasa tersiksa dan menderita ketika dipenjara atau bertempur di medan laga. Apakah anda mengira orang yang sibuk kerja keras sampai malam hariu, orang yang bangun di sepertiga malam untuk menghadap sang Maha Raja alam ini hidupnya tersiksa? Justru mereka inilah yang paling menikmati hidup, karena mereka telah memberikan telah mengabdikan djiwa dan raganya kepada, agama nusa dan bangsa.


Usaha jalan pemiliknya jalan-jalan.
Semboyan ini sangat disukai oleh pemula bisnis yang niatnya berusaha untuk menumpuk kekayaan dan yang ingin berfoya foya. Padahal faktanya seorang yang benar-benar pengusaha, justru dirinya disibukkan oleh berbagai macam urusan. Tetapi justru itulah kenikmatan mereka peroleh. Mereka merasa nikmat jika dapat memberikan lapangan kerja bagi banyak orang. Mereka merasa nikmat jika dapat membantu dana ke panati-panti social.

Menjadi pengusaha identik dengan kerja keras. Dari luar memang Nampak mereka jalan-jalan. Namun sejatinya mereka bekerja lebih keras daripada karyawannya.

La, yang terjadi belum apa-apa, para pengusaha amatiran yang baru mulai usaha ini, pikirannya sudah dipenuhi “ usaha jalan, pemiliknya jalan-jalan” sehingga mereka cukup memperkajakan karyawan, dia santai dirumah atau jalan-jalan. Maka anda lihat banyak pengusaha pemula yang jatuh terkulai, sehingga tidak mampu bangun lagi.

Buat apa rajin bekerja jika gaji kecil
Pendapat ini kebanyakan menghinggapi pekerja bawahan. Mereka berpikir menerima dulu baru memberi. Karena itu mereka tetap berada dibawah. Andaikan mereka berpikiran. Member dulu baru menerima, saya yaqin kehidupan dan karier mereka akan melesat jauh kedepan. Mereka tidak sadar, jika mereka berpendapat demikian, orang lain, atasan atau bos mereka juga bisa berpendapat demikian. Lalu siapa yang akan memulai transaksi. Jika anda tetap menunggu agar bos anda yang memulai memberi kenaikan gaji, baru anda bekerja lebih rajin maka siap-siaplah anda akan tetap berada dibawah. Namun jika anda member dahulu, maka siap-siaplah anda akan menerima. Mungkin anda tidak menerima imbalan dari bos anda yang sekarang. Tetapi anda pasti akan mendapat imbalannya, mungkin dari bos baru aatau anda yang menggaji anda sendiri dengan gaji seberapa anda mau.

Memulai dari kecil
Pendapat ini tidak salah dan saya setuju dengan pendapat ini. Namun saya melihat banyak terjadi kesalahan dalam praktiknya. Bagi mereka yang tidak mempunyai modal besar, memulai usaha dengan modal kecil dapat dilakukan. Namun sayangnya mereka hanya tahu, yang namanya memulai usaha dengan modal kecil itu ya usaha kaki lima. Lalu usaha kaki lima yang gampang dan katanya tidak pernah mati adalah kuliner. Sehingga mereka ramai raamai membuka usaha, mie ayam, nasi goring dan lain sebaginya. Sehingga karena suplaynya lebih banyak dari demandnya akhirnya usahanya terseok-seok dan akhirnya gulung tikar. Padahal banyak kita saksikan usaha, yang sekarang sudah besar awalnya dirintis dengan modal yang amat kecil. Sebutlah perusahaan Martha Tilar, Sari Ayu.

Kemarin saya sempat berkunjung ke industry kerajinan perhiasan emas . Ketika saya tanya sejarahnya ternyata industry tersebut awalnya dari usaha rumahan. Padahal sekarang karyawannya sudah ratusan orang. Saya juga telah menyaksikan toko sepatu yang sangat besar yang dibangun dari jualan sepatu keliling dari rumah kerumah.

Jadi anda boleh saja memulai usaha dari modal kecil, namun pilihlah usaha yang dapat dikembangkan menjadi usaha yang besar. Jenis usaha modal kecil yang dapat dikembangkan menjadi besar adalah jenis usaha yang tidak mudah dilakukan oleh sembarang orang. Usaha ini biasanya memerlukan keterampilan tinggi dalam membuatnya maupun pemasarannya. Sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya orang yang mempunyai semangat kerja keras, belajar dan pantang menyerahlah yang bisa melakukannya.

Jangan pernah anda bermimpi anda akan sukses usaha dengan modal kecil dibidang usaha yang mudah dilakukan. Yang berhasil dibidang ini adalah mereka yang mempunyai modal besar. Karena tidak ada orang yang mau bekerja pada anda. Karena sebentar lagi karyawan anda akan jadi saingan anda. Sehingga anda harus mengerjakannya sendiri. Jika anda tidak mau , maka siap-siaplah gulung tikar.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jika tahu caranya semuanya akan mudah digapai

Selasa, 18 Januari 2011

Kemarin siang saya bersama teman, melihat tanah yang rencananya sebagai tempat pembangunan perluasan perusahaan saya dan SMPIT yang akan kami dirikan. Ketika sedang asyik-asyiknya mengamati tanah tersebut, ada orang tua yang cukup sederhana menghampiri saya. Ternyata beliau adalah pemilik rumah, yang berbatasan dengan tanah saya. Lalu kami mengobrol kesana kemari, hingga sempat menanyakan tentang kegiatan yang beliau lakukan dari remaja hingga sekarang.

Dalam percakapan tersebut, pak Tua, sebutlah namanya demikian, karena saya belum sempat menanyakan namanya, nampak lugu dan sederhana. Dari percakapan dengan beliau terlitas nada pasrah. ”ya memang nasibnya begini mau diapakan” jawab beliau ketika saya tanya kehidupannya. Lalu sambil bercanda “ memangnya bapak dari dulu tahu, bapak ditakdirkan hidup demikian?”

Yah, jika anda bertanya kepada orang yang hidupnya kurang beruntung, nada pasrah pada ketentuan Allah sangat kental. Mereka seakan mengelak bertanggung jawab terhadap nasib “kurang beruntung” lalu menyalahkan atau bersandar pada nasib.”Yah, memang takdirnya begini mau diapakan. Kita terima saja apa adanya”.


Padahal, semua manusia tidak ada yang pernah diberi tahu, bagaimana nasibnya diwaktu yang akan datang. Apakah akan menjadi orang kaya atau miskin. Sehingga seakan-akan Allah memberi kesempatan kepada manusia” Ayo silahkan kamu semua mencari rizki sebanyak-banyak di muka bumi ini.” Semua orang diberi kesempatan yang sama, waktu 24 jam, diberi bekal yang sama, dua mata,dua telinga, dua tangan, dua kaki, satu mulut dan satu otak

Lalu jika diberi kesempatan dan perlengkapan yang sama kenapa ada perbedaan hasil yang jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya? Karena masing-masing orang berbeda didalam menggunakan kesempatan dan perlengkapan yang dimilikinya. Jika kita buat analogi, bukankah jika misalnya ada 10 orang diberi Handphone yang saya mereka akan berbeda didalam memanfaatkan Handphone tersebut? Mungkin ada orang yang dominan menggunakan handponenya untuk main Game. Sebagian yang lain barangkali menggunakannya untuk facebookkan,SMS dan chating dengan temannya, bicara yang tidak ada untungnya. Ada yang menggunakan handphonenya hanya untuk keren-kerenan. Dan ada yang menggunakannya untuk kemajuan, menambah pengetahuannya dan komunikasi yang menguntungkan dirinya.Kenapa mereka dapat berbeda didalam memanfaatkan handphone yang dimilikinya? Karena mereka berbeda didalam cara pandangnya.

Begitu pula dalam kehidupan ini, masing-masing orang berbeda dalam memahami makna hidup ini. Ada saebagian orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu kenapa mereka lahir didunia. Karena itu mereka hidup hanya sekedar hidup. Yang penting bisa bertahan hidup. Orang demikian tidak mau memanfaatkan kesempatan dan perlegnkapan yang diberikan Allah kepadanya dengan maksimal. Ada orang yang berpendapat hidup ini untuk dinikmati. Hidup hanya sekali kenapa, rugi jika tidak dinikmati. Oleh karena itu kesempatan dan perlengkapan yang diberikan Allah digunakan untuk memuaskan hawanafsunya.

Ada juga orang yang memandang hidup ini adalah perjuangan. Hidup adalah pengabdian kepada Allah. Sehingga mereka memanfaatkan kesempatan dan perlengkapan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan orang banyak.

Termasuk dikelompok manakah anda berada? Saya yaqin anda menginginkan kelompok yang terakhir. Karena anda adalah orang yang mengetahui kenapa anda dilahirkan di dunia ini. Namun bukankah untuk menjadi kelompok yang terakhir ini cukup sulit? Ya benar. Memang sulit jika kita tidak tahu caranya. Tetapi sangat mudah jika anda mengetahui caranya. Misalnya jika anda tidak tahu cara naik sepeda, maka anda akan berpendapat naik sepeda adalah sulit. Namun jika anda tahu caranya, anda akan mengatakan sangat mudah sekali.

Karena itu Islam sangat menganjurkan agar terus menuntut ilmu. Ilmu akan membuat apapun menjadi mudah. Jika anda mengetahui cara mencari rizki, maka mencari irzki akan menjadi mudah. Namun jika anda tidak tahu caranya, maka mencari rizki menjadi sesuatu yang sangat melelahkan.

Jadi apapun yang anda inginkan, cari tahu caranya kemudian praktikan. Jika hasilnya belum maksimal, mungkin cara anda mempraktekan ilmu yang anda tahu kurang benar. Atau barangkali ilmu anda sudah ketinggalan jaman. Karena it uterus perbarui ilmu anda hingga ajal menjemput

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Ketika jatuh tertimpa tangga

Sabtu, 15 Januari 2011

Jum’at kemarin saya kedatangan tamu, yang akan membeli heater, dan ternyata tamu tersebut mengenal saya. Lalu terjadilah percakapan yang cukup panjang diluar maksud untuk membeli heater. Sayang pertemuan yang meskipun cukup lama, hampir satu jam masih kurang untuk membicarakan obrolan yang menurut saya sangat menarik. Karena harus mempersiapkan sholat jum’at terpaksa percakapan dihentikan.

Sebutlah namanya pak Agus. Beliau baru saja bangkit dari keterpurukan yang dalam. Beliau menyatakan, hamper 3 bulan hanya mendekam di kamar merenungi tepatnya meratapi nasib buruk yang menimpa dirinya.


Beliau mengatakan, rasanya Tuhan telah berbuat tidak adil kepadanya. Beliau telah mempunyai usaha yang cukup maju. Dalam kehidupan kesehariannya beliau termasuk orang yang taat beribadah. Sholat tahajut, sholat Dhuha dikerjakan dengan rajin. Apalagi sholat wajib yang mesti dilakukan 5 kali setiap hari. Nyaris sempurna tidak pernah tertinggal.

Didalam bersedekah juga demikian, beliau santuni anak-anak yatim, janda-janda tua dan lain sebagainya. Beliau juga tidak kalah baik dengan karyawannya. Bahkan ada 2 karyawan yang mempunyai andil yang cukup besar diberinya saham kosong 5%.

Namun apa yang terjadi, disaat perusahaan sedang menikmati kejayaannya, ada sedikit kekeliruan dipembukuan ada uang yang raib Rp. 150 juta. Menurut versi pak Agus, ini murni kekeliruan di pembukuan, namun karyawan yang diberinya saham 5% tersebut menuduh pak Agus telah menggelapkannya. Sehingga terjadilah malapetaka itu.

Entah bagaimana ceritanya, 2 orang karyawan yang diberi saham kosong 5% tersebut bersama-sama dengan penyandang dana yang lain bersekongkol menyingkirkan pak Agus. Awalnya pak Agus dijanjikan akan menerima bagiannya. Namun setelah ditandangai perjanjian pengunduran dirinya sebagai pemegang saham, pak Agus tidak mendapatkan bagiannya sama sekali. Dengan alasan asset perusahaan lebih kecil dari beban hutangnya.

Melihat kenyataan ini pak Agus tress berat. Sehingga beliau sampai menurung diri dikamar hingga 3 bulan. Dalam meratapi malapetaka yang menimpa drinya, dia seakan meggugat Tuhan. Ya Tuhan apa salahku. Bukankah aku telah berusaha memenuhi setiap yang Engkau suruh kepadaku. Tetapi apa yang aku dapat sekarang?.............

Akhirnya, dengan berlalunya waktu, pak Agus mulai sadar bahwa dirinya masih dibutuhkan oleh anak dan istrinya. Jika kesedihan ratapan ini terus dilakukan, tidak akan bias menyelesaikan masalah. Nasi sudah menjadi bubur. Takdir sudah diketuk. Meskipun saya menangis mengelurkan air mata darah sekalipun tidak akan bias mengubah malapetaka ini.

Pembaca yang budiman, begitulah jika Allah yang Maha kuasa berkehendak. Kita tidak bisa menolaknya. Tetapi percayalah Allah bukan jahil dan bertindak semena-mena kepada manusia. Namun sebaliknya Allah sangat sayang kepada hambanya. Bahkan kepada hamba yang melawannya saja Allah masih tetap menyanyangi mereka. Allah mengharapkan hambanya memasuki surge yang telah disediakannya. Kerana itu di selalu mengingatkan dan meluruskan hambanya agar tidak keluar dari jalan menuju surga.

Namun sayang, maksud Allah yang baik ini disalah artikan oleh manusia. Mereka mengira jika malapetaka terjadi padanya Allah telah murka padanya. Sebaliknya jika mereka mendapatkan limpahan karunia, rizki yang berlimpah karier atau jabatan yang terus naik, Allah sayang padanya. Bukan bukan itu ukuran Allah sayang atau murka kepada kita. Bukankah kita tahu, orang yang paling sukses adalah orang yang paling banyak menerima kegagalan dan kepahitan hidup di masa sebelumnya.
Bukankah para Nabi dan Rasul yang dicintai Allah itu orang yang banyak menerima ujian dan cobaan yang amat berat?

Jadi mari kita menata diri, menata hati, menata pemahaman bahwa jika Allah menghendaki kita jadi hamba yang dicintaiNya, Dia akan membersihkan jiwa, raga dan harta benda kita dari sesuatu yang tercela. Dan alat yang dipakai untuk membersihkan itu sangat menyakitkan buat kita. Bukankah intan yang gemerlap itu dikarenakan telah mengalami proses yang sangat menyakitkan dan menyedihkan.

Jadi jika Allah menguji kita, mari kita berusaha untuk menerimanya dengan senang hati, bersabar dan bertawakal atau berserah diri kepada Allah. Saya yakin jika kita mampu bersikap demikian Malapetaka sebesar apapun yang menimpa kita tidak sampai membuat kita stress dan jatuh yang berkepanjangan.

Apalagi bagi seorang pengusaha tentu akan sering mendapatkan ujian, karena sepinya penjualan, kalah tender dan lain sebagainya. Sikapilah semua kejadian itu denga kesabaran dan tawakal kepada Allah. Tentu hidup kita akan tetap bahagian dan bersemangat walaupun jatuh tertimpa tangga. Karena hakikatnya kehidupan ini adalah permainan.. kepana kita mesti bersedih jika mengalami kalah pada sesi ini? Bukankah kita bisa bermain esok hari?

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan hidayah dan rahmatnya kepada kita semua. Sehingga kita bisa selamat dari segala ujian dan cobaan yang menimpa kita. Amin


Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......