Pemimpin Yang Hebat

Dulu ketika Ahcmad masih bekerja di perusahaan orang lain, Achmad mempunyai teman senior yang sangat prestatip. Senior ini, sebutlah namanya pak Aji, sebagai seorang Sales Manajer. Namun walaupun perusahaan menobatkan dia sebagai Sales Manager, dia tidak mempunyai anak buah. Ketika dia mengangkat anak buah selalu saja kandas ditengah jalan. Tetapi pak Aji ini memang hebat sebagai seorang sales personal. Mungkin dia salah satu orang yang bisa memimpin diri sendiri namun tidak bisa memimpin orang lain.

Suatu ketika Pak aji bersama karyawan yang lain, bersepakat untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Karyawan yang diajaknya juga cukup potensial dan memegang peran penting di perusahaan. Sehingga ketika mau keluar pak Aji berkata kepada Achmad, “lihat sepeninggal saya perusahaan ini akan hancur” Achmad tidak tahu mengapa pak Aji mengeluarkan pernyataan ini. Apakah pak Aji meresa kecewa dengan perusahaan, sehingga dalam kata katanya terselap dedam kesumat.


Ketika itu Achmad menjadi Manajer Produksi. Ahcmad merasa tidak terima dengan pernyataan itu. Dan Achmad menangkap ada kesombongan, dalam pernyataan itu. Karena itu Achmad balas dengan kalimat yang tidak kalah sombongnya. “ Selama saya masih disini perusahaan ini tidak akan bangkrut. Jika bangkrut, tak ombe uyuhmu ( tak minum air kencingmu)”. Maksud Achmad mengeluarkan kalimat tersebut ingin memberi pelajaran agar pak aji tidak berbuat seperti itu. Untung perusahaan tersebut, tidak bangkrut. Wah andaikan bangkrut beneran, Achmad minum air kencing orang dong. He he he

Agar perusahaan tidak bangkrut, akhirnya Acmad pindah jadi sales, meskipun gajinya harus turun menjadi sepertujuhnya. Akhirnya Achmad bekerja keras, dan omzet yang peroleh tidak kalah banyak dengan omzet yang diperoleh oleh mantan seniornya. Setelah Achmad diangkat sebagai Sales Manager, dia membina beberapa sales. Ketika dia keluar dari perusahaan tersebut, dia meninggalkan 3 orang sales yang sangat potensial. Yang pada akhirnya membawa kemajuan perusahaan itu samapai saat ini.

Pembaca, pada kisah diatas, saya ingin mengajak anda untuk melihat satu sisi dari sipat pemimpin yang baik. Seorang pemimpin yang baik dan berhasil, bukanya dia berhasil memajukan perusahaan atau organisasi ketika dia menjabat, lalu bangkrut ketika dia meninggalkan perusahaan. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selain mampu membuat perusahaan atau organisasinya tumbuh ketika dia menjabat, juga perusahaan atau organisasi tetap akan tumbuh dan berkembang ketika dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sangat bangga apabila perusahaan akan terus tetap tumbuh dan berkembang, meskipun dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sedih dan gagal apabila sepeninggal dia perusahaan hancur. Karena itu ketika dia masih menjabat, berusaha untuk menerapkan kultur yang baik dan menyiapkan pengganti yang jauh lebih baik darinya. Dia tidak takut disaingi ketenarannya.

Sebaliknya pemimpin yang tidak baik, merasa dirinya yang pailing hebat. Karena itu, dia tidak ingin memiliki pengganti yang lebih hebat darinya. Sehingga dia bisa mengatakan dengan lantang pada dunia” kalau bukan saya, siapa lagi?. Lihat apa yang terjadi setelah saya pergi?”
Pemimpin terbaik adalah orang-orang yang memiliki cita-cita yang lebih besar bagi perusahaan mereka daripada diri sendiri. Mereka mengetahui bahwa kekuatan terbesar perusahaan atau organisasi terletak pada para pegawai dan budayanya.

Semoga bermanfaat
See you at the top

3 comments:

Forum Technoledge mengatakan...

Makasih artikelnya mas,,sangat menarik

TRIVOLTA mengatakan...

Salah seorang dari investor saya memberi kemudahan modal dalam menjalankan bisnis saya. Invest di bisnis saya. Dan bila ada diantara calon pebisnis yang ingin memiliki bisnis sendiri, saya akan berbagi kesempatan ini.
Bagi calon pebisnis yang butuh modal 1 milyar untuk bisnisnya silakan kirim proposal bisnisnya ke email : andrihantya@gmail.com, dan bila sudah mengirimkan proposal silakan kirim sms untuk konfirmasi ke 0897-501-6280.

Konveksialzed mengatakan...

pemimpin yg baik ialah yg kenal siapa dirinya dan siapa tuhannya... hingga tdk ada kesombongan dlm hatinya karena menyadari betapa kecil dan hinanya diri ini

Posting Komentar