Sindrom Orang Udik

Akahir-akhir ini saya terlibat bisnis bersama dengan teman teman. Setelah melalukan berbagai pengamatan dan pengkajian yang intensive, akhirnya diputuskan berbisnis dibidang property. Berbagai langkah telah diputuskan untuk dijalan, mulai dari pemilihan nama, pembuatan web side dan langkah langkah praktis lainnya.

Namun dalam setiap diskusi, selalu saja muncul ide-ide baru, yang menurut saya akan membuyarkan tujuan semula, berbisnis dibidang property. Sehingga arah bisnisnya tidak focus. Sebagai missal, ketika menemukan ruko yang dianggap prospektif,ada kemungkinan berkembang dimasa depan, muncul ide untuk membeli ruko tersebut. Contoh yang lain, ketika melihat apartment yang baru dibangun muncul ide membeli apartment tersebut lalu dijadikan tempat untuk bisnis laundry.


Kecenderungan-kecenderungan pemikiran diatas saya menyebutnya sebagai sindrum orang udik yang pergi ke kota besar. Bagi orang udik yang belum pernah tahu kota besar, ketika menginjakan kaki pertama kali di kota besar, tentu wajahnya akan melongo, jarinya menunjuk-nunjuk penuh kekaguman. Wuuih semuanya so beautiful. Lalu semuanya rasanya ingin dilahap.

Dalam berbinis, apalagi bagi pemula, cara berpikir semacam ini akan sangat berbahaya. Karena kita akan kehilangan focus. Bagi pebisnis focus merupakan hal yang amat penting, apalagi nagi pemula.. Karena bagi pemula, bisnis adalah hal yang baru,oleh karena itu irama tubuh, sikap dan pemikirannya belum selaras dengan kondis pebisnis yang baik. Jika pemikiran, tenaga, dan modal yang tidak seberapa terpecah belah dengan banyaknya macam bisnis yang dilakukan tentu ini akan sangat berbahaya. Anda bukan mendapatkan untung dalam bisnis, tetapi anda akan bunting.

Jika anda perhatikan kebanyakan bisnis yang menjadi besar saat ini, awalnya mereka focus dalam satu bidang bisnis. Misalnya, Matahari department store, Ciputra, Purdi Candra, Coca Cola dan lain sebagainya, semuanya focus pada bidangnya masing-masing.

Beberapa bulan yang lalu saya juga silau untuk melakukan bisnis baru diluar bisnis saya, yaitu heater dan Thermocouple. Waktu itu saya tertarik untuk berbisnis keramik dekorasi. Beberapa peralatan sudah saya beli. Orang yang mengoperasikan sudah didapat. Setelah berjalan beberapa saat, saya disadarkan dengan suatu pertanyaan yang muncul dari lubuk hati ” sebenarnya apa yang kamu cari?. Kamu cari uang atau cari wah dimata orang. Agar dikatakan orang sukses dengan aneka bisnis yang banyak”. Ya ya ya, saya berbisnis untuk mencari uang, bukan agar dikatah “wah”. “ Jika demikian kenapa kamu tidak mengembangkan bisnis heater dan thermocouple, sehingga menjadi besar dan merajai pasar Indonesia dan jika memungkinan bisa ekspor ke luar negeri. Bukankah kesempatan ini masih terbuka lebar bagimu?”

Sejak saat itulah, usaha keramik dekorasi saya bekukan, lalu saya focus pada pengembangan bisnis semula. Jika saat ini saya membuat SMPIT ALFAWWAZ, itu dikarenakan bukan masalah bisnis, namun masalah idialisme dan investasi masa depan.

Oleh karena itu, jika ingin bisnis anda sukses, pilihlah suatu bisnis yang mempunyai kemungkinan menjadi besar dan sudah ada orang yang membuktikannya, kemudian fokuslah. Curahkan segenap potensi yang anda miliki, baik pemikiran, tenaga dan biaya untuk mengembangkan bisnis anda. Teruslah berjuang dan berjuang untuk mebesarkan bisnis anda. Pasanglah kaca mata kuda, sehingga anda tidak melihat indahnya bisnis orang lain atau hijaunya rumput tetangga. Percayalah bahwa bisnis anda akan besar dan rumput dihalaman anda yang paling hijau.
Semoga bermanfaat.
See you in the top

1 comments:

Aan Hunaifi mengatakan...

Menarik sekali idenya..trima kasih

Posting Komentar