Intinya pada Kerja Keras dan Cerdas

Suatu ketika saya didatangi oleh saudara dekat. Setelah berbincang cukup lama, akhirnya saya mengerti bahwa kedatangannya seakan mengadukan tentang nasibnya yang tak pernah beranjak menjadi lebih baik. Sudah lebih dari 10 tahun, hidupnya terasa monoton tidak ada perbaikan dalam hal ekonomi. Kemudian saya bertanya, apa yang ingin dilakukan? “ saya sebenarnya ingin usaha, tapi usaha apa ya. Lagian modalpun tidak ada!?” jawabnya singkat. “kenapa peternakan lele nya tidak dikembangkan saja. focus disana?” tanyaku kemudian.”modalnya tidak ada” “ lo, sampean kan sudah beternak lele cukup lama mestinya ada tabungan dong untuk mengembangkan usaha?’. “nabung apaan. Untuk makan saja habis”. “ lalu apa yang sampean lakukan disela sela ternak lele?’. Saya bertanya demikian, karena saya tahu mestinya berternak lele tidak banyak menyita waktu. Sehingga waktu yang ada dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Namun Dia diam tidak menjawab.

Kegundahan seperti diatas sering dialami oleh banyak orang, termasuk juga saya. Kegundahan tersebut seakan mengisyaratlkan bertapa lemah dan tidak berdayanya kita. Kita ingin maju, kita ingin sukses, kita ingin kaya, tetapi caranya bagaimana? Apa yang harus saya lakukan? Kondisi semacam ini seakan kita terjebak dalam lumpur hidup. Kita ingin berdiri tapi terasa tidak mampu. Saya teringat suatu peristiwa dalam hidup saya. Setelah lulus kuliah saya merantau mencari kerja ke Jakarta. Banyak sudah surat lamaran saya kirimkan ke berbagai insatansi, namun sudah dua bulan menunggu belum juga ada panggilan. Dalam penantian yang tidak tahu kapan berakhirnya ini, hati saya diliputi oleh rasa gelisah dan malu. Ya, bagaimana tidak malu. Saya seorang mahasiswa daru universitas ternama, namun mencari kerja begitu sulit dan kini sudah 2 bulan harus menumpang tidur dan makan dari saudara yang hanya lulusan SMA. Rasa malu iti makin lama makin memuncak, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ya Tuhan, andai saja saya ini, tidak tinggal dengan saudara, saya mau kerja apa saja yang penting halal dan bisa untuk mencukupi kebutuhan makan saya. Kerja kasarpun saya mau. Tetapi karena tinggal bersama saudara, saya malu jika bekerja kasar. Masak sarjana dari Universitas terkenal kerja kasar?. Itulah saya, sudah miskin ternyata gengsinya besar. Tetapi rupanya rasa malu, hidup menjadi parasit bagi orang lain ini lebih besar dari segalanya. Sehingga akhirnya saya memutuskan untuk jadi tukang ojek. Ya, ketika motor kakaku dirumah aku diam-diam meminjamnya untuk mengojek. Tetapi apa yang terjadi ternyata, menjadi tukang ojekpun saya gagal. Karena setelah mendapatkan penumpang, dan mau berjalan motor tidak bisa jalan. Ketika penumpang saya suruh turun, motor bisa jalan nomal. Namun ketika penumpang saya suruh naik, motor tidak bisa jalan. Padahal sudah saya gas kencang sekali. Ya Tuhan, bagaimana hambamu ini. Ingin mencoba tidak merepotkan orang, ingin berusaha keluar jadi parasit saja, saya tidak bisa?! Alhamdulillah selang beberapa hari kemudian saya mendapatkan panggilan dan bisa bekerja. Mungkin Allah tidak mengijinkan saya jadi tukang ojek. Mungkin yang naik ojek itu malaikat. He he he. Jika anda mengalami keadaan demikian, merasa buntu, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tidak tahu harus memulai darimana. Saran saya adalah lakukan saja apa yang dapat anda lakukan. Ya , anda tidak usah repot repot mencari dan mencari apa yang harus anda lakukan. Sehingga anda hanya diam seribu basa. Tetapi lakukan saja dengan sungguh sungguh apa yang terlintas dibenak anda yang dapat anda lakukan. Kemudian fokuskan dan bekerjalah dengan keras untuk melakukan apa yang anda lakukan tersebut. Kemudian cari cara bagaimana semuanya bisa ditingkatkan. Maka nanti ditengah perjalanan anda akan dibukakan pintu-pintu yang dapat mengantarkan anda ke gerbang kesuksesan yang anda impikan. Jika anda membaca perjalanan, hidup orang sukses, mereka semua berawal dari ini. Meraka awalnya juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Namun ketika mereka mengerjakan sesuatu mereka akan mengerjakannya dengan baik, sungguh-sunguh dan tuntas. Mereka akan mengerahkan segenap potensi yang dimilki. Mereka tidak mau melakukannya dengan setengah-setengah. Mereka sangat peduli dengan kualitas. Mereka ingin berbuat sesempurna mungkin. Tidak peduli harus berkorban lebih banyak, meskipun yang diperolehnya sedikit. Mereka akan selalu siap bekerja keras. Namun mereka terus berusaha untuk mencari dan mencari cara terbaik agar waktunya lebih produktip. Kemudian seandainya mereka sudah berhasil dan berkelimpahan mereka akan tetap bekerja keras. karena filosofi mereka tentang kehidupan bukan hasil yang diinginkan, namun karya apa yang dapat mereka persembahkan. Sementara itu jika anda mengamati orang yang gagal atau yang biasa-biasa saja. Mereka juga bekerja keras namun tidak cerdas. Orientasi mereka hanya pada hasil. Ketika mereka bekerja tidak mendapatkan hasil mereka akan berhenti. Dan seandainya sudah berhasil meraka juga akan berhenti. Karena sudah merasa puas terhadap apa yang diperoleh. Mereka tidak peduli terhadap masa depan. Karena itu mereka tidak pernah mempersiapkannya. Masa depan urusan nanti. Mereka ingin menikmati hidup sekarang. Mereka katanya tidak ingin kerja keras. Namun nyatanta kehidupan yang keras padanya. Sehingga kebanyakan dari mereka hidupnya diliputi oleh kekecewaan dan keluh kesah. Namun bagi orang sukses, hasil itu nomer dua. Hasil berupa kekayaan atau keberlimpahan itu hanya efek samping saja, yang pasti mereka akan memeperolehnya cepat atau lambat. Bagi mereka yang penting dan utama adalah bekerja dan berkarya sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat See you at the top

5 comments:

Anonim mengatakan...

Tulisan yang bagus, terima kasih atas motivasinya

Anonim mengatakan...

kebetulan juga saya mau merintis untuk berwiraswasta, tulisan ini menjadi motivasi bagi saya..terimakasih

hary mengatakan...

sangat inspiratif , izin copaz, www.keluhkasih.wordpress.com

Anonim mengatakan...

Subhanallah, sangat memotivasi, terutama untuk saya yang tengah menurun usahanya. trimakasih

Unknown mengatakan...

Jual baju ex. Butik/toko luar negri
Per BAL/KARUNGAN
BAL KHUSUS BUTIK : (tank top,dress,blouse,blouse kemeja,kaos,kardigan) @ 8,5jt isi +-700
BAL CAMPUR JPG: (tank top,dress,blouse,blouse kemeja,kaos,kemeja katun & sutra,lingerie,kardigan) @ 6,850 jt isi +-700
BAL DRESS : (daster,dress katun ABG- umur 30an, dress sifon all age, lingerie) @ 6,950 jt isi +- 350
BAL SUPER DRESS JPG: (dress katun & sifon ABG - umur 30an, gaun malam, MAXI dress) @ 7,450 jt isi +- 350
Tambahan Produk:
BAL CAMPUR JPG GRADE A @7,3jt: (tank top,dress,blouse,blouse kemeja,kaos,kemeja katun & sutra,lingerie,kardigan)
083894580922

Posting Komentar