Bahagianya Menitikkan Airmata

Kapan anda terakhir menangis ? menangis! Ah cengeng. Begitulah kebanyakan pendapat banyak orang. Apalagi bagi seorang laki-laki. Anda teringat kata-kata ibu? “ anak laki-laki kok nangis, cengenng!’ begitu kira-kira kata ibu ketika mendapati anak laki-lakinya jatuh lalu menangis.
Saya termasuk orang yang susah menangis. Bahkan ketika ikut pelatihan kemudian di sesi terakhirnya ada muhasabah, para peserta yang lain kebanyakan menengis sesenggukan, mata saya tetap mengering. Sehingga saya jadi heran dengan diri saya sendiri, kenapa saya susah menangis. Sudah membatukah hati saya?
Akhirnya, tangis itu tertumpah juga, ketika saya berdoa dihadapan Ka’bah. Ya Allah ternyata menangis itu indah dan bahagia sekali. Saya menangis sepuasnya, tidak kuhiraukan didekatku ada istriku dan banyak orang lain. Rasanya aku hanya asyik dengan diriku sendiri. Ya indah, benar benar indah sekali.

Setelah kejadian itu, saya mencoba mengulangi doa lagi, namun tangis itu tak kunjung tiba. Sudah kulemahkan dan kurendahkan kata-kataku. Namun tangis itu tak kujung tiba. Ketika saya melakukan Sa’I, dan membaca doa beserta artinya, tangis itu meledak lagi. Saya membayangkan betapa berat perjuangan ibunda siti hajar, ditengah padang tandus, tiada air dan teman ditinggal berdua dengan anak yang masih kecil oleh sang suami. Betapa sedih dan pilu hati sang ibunda. Namun karena ini perintah Allah, akhirnya dijalaninya dengan penuh ketaatan. Dan sebagai salah satu imbalannya jejak dan langkahnya diabadikan dan diikuti oleh seluruh kaum muslimin yang pergi haji maupun umroh.
Kini hatiku, gersang lagi. Kini hatiku keras lagi. Mungkin penyebabnya adalah banyaknya pekerjaan dan tekanan yang datang sehingga tiada waktu untuk menangis. Ketika badan sangat letih sehabis bekerja, masalah banyak yang datang, hati mulai bertanya; apa sebenarnya yang engkau cari? Itupun tidak mampu menitikkan air mata.
Mahalkah air mata itu? Ingin rasanya aku membelinya. Karena ternyata dibalik air mata itu ada kedamaian ,kebahagiaan dan keindahan. Ya aku sangat merindukan berlinangnya airnata itu. Aku ingin seperti para sholeh yang selalu mengucurkan airmatanya setiap malam dihadapan Raja alam ini. Sering juga aku mencoba cara ini namun gagal.
Dibalik kurinduanku menetesnya airmata, terdengar pertanyaan dalam hati, apakah air mata yang tercurah dari mereka yang papa juga seindah dan sebahagia tetesan airmata yang kurasakan. Jika benar alangkah indahnya hidup mereka. Namun jika tidak, ingin rasanya aku ulurkan sapu tangan untuk mengusap airmatanya.
Suatu pagi, airmata ini mengucur deras ketika saya membaca tulisan yang berjudul” tidak ada yang salah dengan sedekah” tulisan tersebut, mengisahkan seseorang yang sangat ingin bersedekah, lalu dia menyisihkan sebagian dari hasil usahanya, setelah satu tahun berjalan dan uang yang terkumpul sudah sangat banyak, didalam hari yang buta dia bawa uang tersebut dan ingin disedekahkan. Dalam perjalanan remang-remang ada seorang wanita dipinggir jalan.” Mungkin wanita ini yang sangat membutuhkan uang sedekah saya” pikirnya dalam hati. Lalu tanpa pikir panjang dia lemparkan bungkusan uang tersebut kemudaian dia lari. Karena tidak ingin identitasnya diketahui.
Esok paginya, terjadi kegemparan. Seorang pelacur, mendapat lemparan uang puluhan juta rupiah. “Ya, Allah, alangkah malang nasib ini, mau berusaha sedekah dengan ikhlas saja ternyata salah alamat” batinnya dalam hati. Namun orang tersebut tidak putus asa, dia mulai menabung lagi untuk melakukan sedekah kembali. Setelah uang terkumpul cukup banyak, ditengah malam yang gelap, dibawalah uang tersebut untuk disedekahkan. Dalam perjalan dia melihat sosok orang tua yang membawa tongkat. “ kali ini saya tidak akan salah lagi, inilah orang yang benar-benar membutuhkan sedekah saya” pikirnya dalam hati. Akhirnya tanpa pikir panjang dilemparlah bungkusan uang tertsebut, sambil lari dan berteriak.”terimalah ini sedekah saya”.
Esok paginya terjadi kegemparan, ada orang tua yang kaya namun pelit mendapat sedekah. “ Ya Allah, ternyata aku masih salah lagi?” kata seorang yang ahli sedekah ini. Dalam hati dia berniat, akan kucoba sekali lagilah. Kalau nanti salah lagi ya sudah. Dia mulai mengumpulkan uang lagi. Dan setelah terkumpil cukup banyak, sebagaimana yang dilakukan ditahun sebelumnya, dia membawa uang tersebut ditengah malam yang gelap. Dalam perjalanan dia menemukan seseorang yang sedang duduk dipinggir jalan.” Ya saya tidak akan salah lagi, orang inilah yang sangat membutuhkan bantuan saya. Jika tidak kenapa dimalam yang gelap hanya sendirian?” pikirnya dalam hati. Lalu dilemparkanlah uang tersebut sambil lari dan berkata, “terimalah sedekah saya”. Esok paginya, terjadilah kegemparan, seorang yang biasanya mencuri mendapat uang sedekah puluhan juta rupiah. “ ya Allah, rahasia apa dibalik semua ini. Untuk bersedekah saja ternyata sulit” gumam ahli sedekah ini.
Dua puluh tahun kemudian ahli sedekah ini mendatangi pengajian dari seorang ustad muda yang sangat terkenal. Sang ustad bercerita bagaimana tentang perjalanan hidupnya. Ternya dia adalah anak dari seorang pelacur yang mendapatkan sedekah dimalam hari itu. Setelah dia mendapatkan sedekah tersebut sang pelacur bertaubat dan dengan uang sedekah yang puluhan juta tersebut digunakan untuk membesarkan dan menyekolahkan anaknya sehingga menjadi ustad yang luar biasa ini.
Tidak berapa lama kemudian ahli sedekah ini juga mendapat kabar, ternyata orang tua yang kaya dan pelit tersebut sudah meninggal dan sebelum meninggal dia menyedekahkan hampir semua kekayaannya karena merasa malu, menerima sedekah diwaktu malam hari itu.
Kemudian maling yang dulu mendapatkah sedekah tersebut, akhirnya menjadi wali yang sangat terkenal, karena ketika malam itu dia sebenarnya sedang merencanakan pekerjaannya. Namun hatinya bimbang dan berjanji dalam hati akan bertaubat jika malam ini mendapatkan uang banyak. setelah mendapatkan uang sedekah dadakan ini sang maling akhirnya benar-benar bertaubat dan menjadi wali yang terkenal.
Allahu akbar. Tahukan sobat ketika saya menceritakan kisah ini mata saya memerah menitikkan air mata. Tahukan sobat ketika cerita ini saya sampaikan dihadapan para karyawan saya, air mata ini mengalir dan lama saya berhenti tidak bisa meneruskan kata kata saya.
Air mata itu benar-benar indah dan membahagiakan. hati tersa lembut dan melegakan. Lalu apa yang anda rasakan?
Semoga bermanfaat
See you at the top

2 comments:

Unknown mengatakan...

Aamiin...

w.MEGA.j mengatakan...

keren om ,saya jd ikut terharu

Posting Komentar