What is your Mission

Kamis, 16 Mei 2013

Dalam pertemuan kewirausahaan maupun bertemu dengan mereka yang baru memulai usaha, saya sering dianggap sebagai orang yang mematahkan semangat teman-teman pengusaha pemula . Hal ini karena saya sering melontarkan kritikan tentang, usaha yang mereka lakukan. Kritikan tersebut sebenarnya keluar dari rasa keprihatian yang mendalam, dimana saya sangat ingin mereka berhasil dalam usaha yang dirintisnya. Disamping itu saya juga kepengen usaha, teman-teman ini mempunyai visi dan misi yang jelas meskipun dimulai dari bawah.


Kritikan ini hadir juga disebabkan , kenyataan yang terjadi dilapangan betapa banyak pengusaha pemula yang gulung tikar. Menurut saya kegagalan tersebut disebabkan oleh cara berpikir yang pragmatis, memulai dari yang sederhana, mudah dan murah. Cara berpikir seperti ini jika dilakukan oleh mereka yang berpendidikan setingkat SMA, tidak masalah. Namun jika cara berpikir ini juga digunakan oleh mereka yang lulusan sarjana, insiyur, saya menjadi sangat prihatin.

Keprihatian saya ini paling tidak dikarena oleh 3 hal, pertama adalah rasa sayang terhadap ilmu yang telah mereka pelajari ketika kuliah. Masak seorang sarjana tehnik informatika mau usaha jualan mie ayam. Meskipun ada kemungkinan mereka berhasil, saya yakin kemungkinan besar mereka akan gagal. Karena apa? Karena mereka tidak akan total mengurusi usaha mie ayamnya.
Keprihatinan kedua adalah, kasihan mereka yang tidak sekolah atau yang sekolahnya rendahan harus bersaing dengan mereka yang sarjana. Dan keprihatinan yang ketiga adalah, lalu siapa yang akan menggarap lapangan usaha, dibidang Permesinan, IT dan bidang bidang usaha yang menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi? Padahal jenis usaha inilah yang sekarang ini masih kosong dan jarang pesaingnya. Jenis lapangan usaha inilah kedepan yang mampu membuat bangsa kita, negara kita sebagai negara yang kuat. Karena apa? Karena rakyatnya mau berpikir besar, dan melakukan hal-hal sulit.

Jika diperhatikan motivasi seseorang untuk memulai usaha, digerakkan oleh dua hal. Pertama adalah harta. Mereka berusaha karena mencari harta atau uang. Mereka yang berusaha dengan motif uang ini, akan berpikir usaha apa saja yang penting menghasilkan. Sehingga mereka terkadang kurang menghiraukan aturan agama. Mereka berusaha apa saja meskipun tidak sesuai dengan passion dan keterampilannya. Mereka yang berusaha dengan motip uang biasanya usahanya tidak konsisten, mereka mudah pindah-pindah bidang usaha dan selalu mengikuti trend. Temannya sukses dibidang A, maka mereka akan beralih dibidang A. ketika diperjalanan usahanya tidak menghasilkan sesuai yang diharapkan, bukan mencari penyebab kenapa ini terjadi, tetapi dia tengok kekiri dan kekanan mencari peluang-peluang baru. Mereka yang berusaha dengan motip uang tidak memiliki semanagt yang besar, meraka akan mudah puas dan cepat putus asa. Mereka tidak mampu menjadi perusahaan besar.

Penggerak motivasi berusaha yang kedua adalah berkontribusi atau spiritual. Mereka yang berusaha dengan motip kontribusi atau spiritual memiliki visi dan misi yang jelas. Mereka berusaha disesuaikan dengan passion dan skill mereka. Mereka tidak mudah digoyahkan oleh warna hijau rumput tetangga. Mereka akan tetap konsisten meniti jalan usaha yang dituju. Meskipun usahanya tertataih tatih mereka tidak peduli. Meskipun usahanya tidak menghasilkan mereka tidak peduli. Karena mereka berusaha untuk berkontribusi, bukan sekedar mencari uang. Mereka sudah merasa cukup mendapatkan kepuasan membantu, mempermudah orang lain. Mereka perpendapat mereka bekerja bukan untuk mengejar uang namun mereka ingin dikejar uang.

Jika anda perhatikan perusahaan yang digerakkan oleh semangat kontribusilah yang akan mampu menjadi perusahaan besar dan mendunia. Anda tahu semangat apa yang ada dalam perusahaan Ford, Microsoft, Honda dan lain sebagainya. Ya mereka digerakan oleh semangat kontribusi. Mereka ingin membantu masyarakat mendapatkan produk yang murah sehingga semua masyarakat dapat menikmatinya.

Bagaimana? Anda masih mau berpikir pragmatis dalam berusaha dan masih mau mngejar mengejar-ngejar uang terus? Anda akan capek. Sungguh akan capek.

Bukankah lebih enak jika anda dikejar oleh uang. Anda duduk-duduk uang datang sendiri. Anda berlari, uang mengejar anda. Anda tidur uang berduyun-duyun datang memenuhi rumah anda. Jika ini yang anda inginkan, hanya satu jalannya. Awali niat usaha anda dengan niat kontribusi. Anda ingin memudahkan orang. Anda ingin membantu orang. Anda ingin menyediakan sesuatu yang sangat diinginkan oleh orang lain. Memang awalnya sulit tapi endingnya anda akan mandi uang. Mau?

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Sabar dalam Menggapai Mimpi

Rabu, 08 Mei 2013

Apakah saat ini anda sedang mengalami keraguan dalam menggapai impian anda, antara dilanjutkan atau diabaikan?. Karena anda telah merasa berjuang dan berkorban terlalu banyak. Karena anda telah merasa menginvestasikan waktu, tenaga, harta dan pemikiran terlalu besar namun hasilnya belum nampak sama sekali?
Bersabarlah. Sebenarnya mewujudnya impian anda dalam kenyataan hanya menunggu waktu saja. Jika impian anda saat ini belum terwujud itu bukan berarti anda tidak layak mendapatkanya. Itu boleh jadi belum waktunya anda mendapatkannya. Itu boleh jadi cara yang anda gunakan belum mengarah ke pencapaian impian yang anda inginkan. Atau itu boleh jadi apa yang anda korbankan atau nilai tukar yang anda berikan belum sebanding dengan impian yang anda inginkan. Jika anda mengimpikan BMW baru sementara anda baru punya uang Rp.200 jt, dan anda mengingin pembelian cash, maka anda harus sabar menunggu hingga memeliki uang senilai BMW tersebut.

Percayalah, dan tambahkan kenyakinan anda, bahwa impian anda akan terwujud dalam kenyataan. Kenapa ? ya, karena anda mempunyai Allah yang Maha Perkasa, yang mampu mewujudkan apa saja. Apa artinya impian anda dibanding kekuasaanNya.? Sebenarnya dalam sekejappun impian anda bisa terwujud jika Dia menghendaki. Namun disamping Maha Perkasa Dia juga Maha Bijaksana, artinya Dia akan mempertimbangkan kepantasan anda saat menerimanya. Dia tidak ingin anda celaka gara-gara belum waktunya anda menerima tetapi sudah diberi.
Percayalah, bahwa apapun impian anda selama itu masih masuk dalam batas dapat diterima akal, akan dapat terwujud. Saya pernah mengalami sendiri. Bukankah dalam kenyakinan kita, bahwa umur, jodoh dan rizki itu sudah digariskan oleh yang Kuasa? Jika memperhatikan ini, seakan kita tidak bisa memilih dalam soal jodoh. Semua sudah diatur, kita tinggal pasrah saja.
Tetapi soal jodoh ini, ketika masih kuliah saya mengajukan 4 syarat, yaitu, pertama, umur lebih muda 4 tahun, pertimbangannya adalah katanya wanita lebih cepat tua dibandingkan laki-laki. Nanti kalau saya mau lari istri gak bisa diajak lari repotkan? Hehe he.Syarat kedua adalah, berjilbab. Ini sebagai tanda calon istri yang solihah, yang paham agama dan rajin mengaji. Syarat ketiga adalah, pegawai negri. Kenapa? Karena saya ingin menjadi seorang wiraswasta, saya ingin dapur keluarga kami nanti tetap ngebul bagaimanapun keadaan saya. Disamping supaya istri memiliki banyak waktu dirumah. Dan Syarat keempat, mau memliki anak empat. Alhamdulillah semua impian atau syarat itu terpenuhi oleh istriku, bahkan kami mendapatkan bonus satu anak, menjadi 5. Dan jika yang keguguran dihitung menjadi 6. Jadi meskipun jodoh sudah ditentukan oleh yang kuasa namun kita masih bisa memilihnya, mengajukan syarat-syaratnya yang sesuai dengan impian kita.
Untuk mendapatkan istri yang sesuai dengan impian kita tentunya tidak mudah dan diperlukan kesabaran. Bagaimana tidak, dalam perjalanan mencapai impian itu saya dipertemukan dengan wanita-wanita yang menarik hati.
Ketika kuliah, saya dipertemukan dengan seorang wanita yang menarik hati saya. Bahkan wanita ini boleh dikata cinta pertama saya. Ketika masih dalam suasana pertemanan, saya menyarankannya untuk memakai jilbab namun rupanya dia keberatan, dengan alasan belum siap. So meskipun hati saya sangat terpaut dengannya, namun dalam pikiran sadar saya selalu mengatakan, “Dia tidak masuk dalam impianmu meskipun sangat menarik hatimu “. Berat memang berjuang untuk menghapusnya dalam kenangan, tetapi itulah resiko yang harus aku alami untuk menggapai atau mewujudkan impian.
Kemudian ketika bekerja saya dipertemukan dengan seorang gadis yang cantik, kuning langsat, tinggi semampai dan orangnya sangat perhatian. Namun 3 syarat pertama tidak terpenuhi. Karena umurnya sama dengan saya, tidak berjilbab dan tidak pegawai negri. Banyak orang yang menyayangkan saya tidak kawin dengan dia. Apalagi belakangan pakaiannya yang dulunya suka pakai rok setinggi lutut kini sudah menutupi mata kaki dan memaki baju lengan panjang. Namun dia belum sampai mengenakan jilbab.
Lalu suatu saat bertemu dengan seorang gadis yang berjilbab dan umur beda 3 tahun. Namun dia bukan pegawai negeri. Ya Tuhan, akhirnya gagal juga. Sementara usiaku kian lama kian bertambah. Dan saat itu sudah berumur 28 tahun. Lalu sampai kapan aku akan mengejar impian itu?
Rintihan dan doa aku panjatkan setiap hari. Oh ternyata calon istri saya memang sedang dipersiapkan. Dia baru mau lulus kuliah dan dia baru mau menjadi calon PNS sebagai Dosen. Dan dia baru kurang lebih setahun memaki jilbab dan tepat seperti impian saya umurnya beda empat tahun. Subhanallah
Tahukah pembaca keyakinan apa yang menguatkan saya bahwa dia calon yang tepat buat saya meskipun awalnya tidak seberapa mencintai dia. Saya bermimpi dalam suasana yang gelap, ada suara yang lantang mengatakan “ JIka kamu mengawini dia, maka umurmu akan panjang, anakmu akan banyak dan rizkimu akan berlimpah” itu kata kata yang aku ingat. Mudah-mudahan masih ada tambahannya, “hidupmu akan berkah” amin ya robbal alamin

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......