Suatu ketika saya berbincang dengan kakak saya. “ Mas kapan anda sadar untuk mau menjalankan perintah Allah dengan baik. Tidak malas malsan seperti ini?”. Dengan tenang dia menjawab. Ya nanti jika rumahku, sudah seperti layaknya rumah orang lain.”. ketika rumahnya sudah dibangun, pertanyaan yang sama saya ajukan kembali. Jawabnya hamper sama, “ nanti kalau sudah ada perabotannya”. Pertanyaan yang sama saya ajukan pada tukang bangunan, dia menjawab “ bagaimana pak bisa sholat, badan kotor baju juga kotor, jika seperti bapak ya enak, dadan bersih, baju bersih sehingga sholat bisa tenang.
Menumbuhkan kesadaran diri
Posted by Unknown at 08.40 1 comments
Alasan Saya Menjadi Kaya
Apakah anda ingin Kaya? Eh, matre bener sih orang ini. Saya pernah mendapat pandangan sinis seperti ini, ketika saya menyampaikan sambutan tentang kekayaan di forum Halal bi Halal keluarga besar Bani Abdullah ompak. Saya dikatakan sekuler dan lain sebagainya. “Lo bagaimana anda tahu anda dikatain demikian?”. Dia mengucapkannya sendiri ketika kakak sepupu saya ini datang berkunjung ke rumah saya dan melihat pembangunan gedung SMPIT AL FAWWAZ. “ Iya, bener. Kita memang harus kaya. Dengan banyak uang kita bisa berbuat banyak, membantu fakir miskin, membuat Gedung Pendidikan, Mendirikan Rumah Sakit dan lain sebaginya” Kata kakak sepupu saya.
Posted by Unknown at 12.06 4 comments
Pamer atau menginspirasi
Selesai solat Jum’at, saya menyempatkan diri sejenak berhenti di Masjid. Tidak lama kemudian datang tetangga rumah yang meskipun sering ketemu di Masjid namun jarang sekali bercengkerama. Setelah basi basi beberapa saat, saya berkata “ Eh saya ada rencana Gedung SMPIT AL-FAWWAZ nanti menjadi Universitas lo. Saya sudah mulai penjajagan dengan salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta untuk mengadakan Kuliah jarak Jauh.” Lalu saya diam menunggu komentar atau apalah dari 2 teman tersebut. Namun mereka diam tidak komentar apa apa. Suasana jadi hening. Akhirnya untuk memecahkan keheningan itu saya berbicara dengan tema lain.
Dalam hati saya berbikir, ada apa dengan pernyataan saya ya. Apakah salah saya mengucapkan hal demikian. Atau itu dianggap pamer? Saya tidak bisa meraba isi hati mereka.
Posted by Unknown at 15.06 0 comments