Tampilkan, peran terbaikmu

Jumat, 26 April 2013

Disela-sela seminar “ innovation for competitiveness” yang diselenggarakan Jababeka Innovation Center, saya bertemu dengan teman lama. Setelah perbincangan cukup lama, sang teman bertanya” Sampean mengembangakan usaha Properti pakai modal sendiri atau bank?” “Pakai modal sendiri” jawab saya singkat.
“lo, bukannya kita lebih baik menggunakan modal dari bank, sehingga kita bisa menggunakan modal sendiri untuk hal-hal yang lebih tidak bisa dibiayai oleh bank.”
“ Saya mengiginkan keberkahan dan ketenangan”.
“ Bicara soal keberkahan, bagaimana pendapat sampean, tentang ; kita sudah berusaha yang terbaik, tidak mau menyakiti orang, tidak pernah ngemplang utang, terus kenapa kita disakiti dan dikemplang orang lain ya? Kita sudah berusaha baik dengan karyawan, mendidiknya, memberi fasilitas yang cukup kenapa, mereka tetap saja keluar bahkan menjadi pesaing kita ya?”

“Ya, kita ini siapa ya. Jika kita sudah berusaha dan merasa melakukan yang terbaik, baik mana keadaan kita dengan Rosul kita? Tentu kita sepakat Muhammad adalah yang terbaik dari seluruh umat manusia? Jika ukuran kesusahan dan kesedihan yang menimpa kita sebanding dengan kebaikan kita, mestinya Nabi Muhammad adalah orang yang paling terhindar dari marabahaya. Namun yang terjadi malah sebaliknya, kesusahan, kesedihan kesakitan dan kekecewaan yang disebabkan oleh tingkah polah orang disekitar kita terhadap kita tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang menimpa Nabi. Tentu anda tahu, bagaimana Nabi dilempari batu, kotoran unta dicaci maki, dikhianati dan diperangi oleh kaumnya. Bahkan orang yang datang belakang, tidak pernah melihat atau bertemu Nabi ikut mencacinya.” Teman saya diam saja.

“Jika kita memahami tentang kehidupan , sebenarnya kehidupan ini semuanya adalah ujian. Apa yang terjadi pada diri kita baik itu berupa kebaikan atau keburukan semuanya adalah ujian. Namun kebanyakan kita memahami ujian itu hanya sesuatu yang membuat kita sedih, susah, celaka, dan kecewa saja. pokoknya sesuatu yang tidak mengenakkan bagi kita. Sementara jika kita mendapatkan kemudahan, keberlimpahan, kesehatan dan semua yang membahagiakan kita menyangka bukan ujian tetapi karunia dan kasih sayang Allah. Padahal ini semua juga ujian, bagaiman kita bersikap dalam menerima karunia itu. Padahal jika Allah sayang pada hambanya, jika Allah ingin mengangkat kedudukan hambanya, jika si hamba tidak mampu mulia dari amal yang dilakukannya, maka Allah akan memberinya ujian ujian kesusahan, kekecewaan dan kesedihan. Allah akan mengangkat derajatnya lewat kesabaran si hamba. Allah akan membersihkan dosa si hamba dengan malapetaka dan kesusahan hidupnya. ”

“Jadi, bagaimana seharusnya kita bersikap?”
“Jika kita ingin hidup bahagia, aman, tentram, damai dan sejahtera, anggaplah hidup ini sebagai panggung sandiwara. Perankan dengan baik bahkan yang terbaik peran yang akan kita ambil. Kemudian apapun yang terjadi pada diri kita baik yang berasal dari kondisi lingkungan maupun orang-orang yang ada disekitar kita, anggaplah itu memang sessuatu yang mesti ada, sebagai penegasan peran yang kita ambil. Jika kita memiliki pandangan demikian maka tidak akan pernah membeci orang yang berperan sebagai orang judes kepada anda. Kita tidak akan marah terhadap orang yang tidak membayar hutangnya pada kita. Kenapa? Karena orang itu memang disuruh oleh sang sutradara untuk berperan pengemplang uang kita. Kenapa kita marah kepadanya. Kalau toh kita mau marah mestinya marahnya pada sang sutradara. Jika kita tidak terima dengan perlakuan peran si pengemplang uang kita, berarti kita bukan seorang pemain yang baik. Sebagai resikonya kita digolongkan sebagai pemain yang tidak baik. Tidak kompeten dan kita akan mengalami kekecewaan dan penderitaan karena sikap si pengemplang. Jika kita kemudian jatuh tersungkur karena sikap si pengemplang jangan salahkan mereka. Itu salah kita sendiri, karena kita salah mengambil sikap”
“ oh lantas, jika di dholimi orang lain kita, pasrah, diam saja dan bersyabar?”
“ Ya, tidak begitu. Kita tetap berusaha agar uang kita kembali, dengan cara yang baik dan hati yang dingin tentunya. Karena bukankah kita ingin mencari ketenteraman dan kebahagiaan hidup? Jika kita mengembangkan sikap amarah, belum tentu uang kita akan kembali namun yang pasti hati kita akan hancur, badan lemas dan pikiran buntu. Kita akan mengidap tekanan darah tinggi dan stroke.Kemalangan yang benar benar membuat diri kita malang. Namun jika kita bersikap dengan hati yang dingin, meskipun uang kita tidak kembali, kita masih bahagia, kita masih mempunyai semangat hidup dan pikiran yang jernih. Dan kita masih punya kesempatan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak dari yang hilang”
“ Sampean sudah bisa seperti itu?”
“ Belum, kita memang masih terus belajar, memerankan yang terbaik peran yang kita ambil. Permasalahan hidup akan terus kita hadapi selama kita masih hidup. Kita terkadang kalah dan salah bersikap dalam suatu momen. Itu hal yang wajar. Namun yang perlu kita usahakan adalah bagaimana kita bisa lebih banyak berperan yang benar dan terbaik. Karena tidak ada manusia yang tidak pernah salah.”
“ udah ya, yuk kita makan?!”
Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Titik Balik

Selasa, 23 April 2013

Pada perjalan hidup seseorang kadang diliputi suatu peristiwa sedih yang sangat membekas dalam hidupnya. Bagi sebagian orang ternyata peristiwa sedih, kecewa, dan duka ini mampu dijadikan sebagai langkah awal atau titik balik untuk merubah arah kehidupannya. Sehingga peristiwa sedih itu tidak berujung pada duka yang berkepanjangan. Namun berubah menjadi nikmat. Ya tepatnya sengsara membawa nikmat.
Saya memiliki seorang teman yang hanya lulusan SMP namun, cukup sukses dalam hidupnya. Karena penasaran terhadap pencapaian yang dia lakukan maka saya mencoba mengetahui latar belakangnya. Ternyata dia bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang ini dikarenakan rasa marahnya terhadap bibinya.

Ketika masih kecil, dikarenakan sulitnya ekonomi orangtuanya, dia diikutkan bibinya. Ketika ikut sang Bibi kesehariannya adalah mencari rumput dan kayu bakar.Pada suatu hari, ketika dia mau berangkat ke sawah belum sarapan, dia mencahut ketela pohon sang Bibi yang ada dipekarangan belakang rumah, lalu dibakar bersama teman-temannya. Namun kejadian itu diketahui oleh bibinya, dan beliau marah besar. Kata kata kotor dan pedas dari mulut sang Bibi sangat melakui hatinya. Lalu teman saya itu kabur dan pergi ke Jakarta. Hingga akhirnya dia memiliki rumah makan padang yang sangat laris.
Ketika merenungi hidup saya ternyata, disepanjang perjalanan, saya sering menggunakan kekecewaan dan kesedihan sebagai titik balik. Saya menjadikan peristiwa-peristiwa sedih yang menimpa pada diri saya sebagai pembangkit energy sehingga seakan saya tidak kekurangan energy tidak kekurangan semangat untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Ketika mendapati saya dilahirkan dari keluarga miskin, saya terpacu untuk keluar dari belenggu kemiskinan. Energy yang muncul dari semangat ini memunculkan ide untuk menjadi seorang sarjana. Untuk menggapai keinginan tersebut muncullah tekad yang luar biasa yang mampu menumbuhkan semangat belajar yang tinggi. Saya tidak peduli berapa lama dan berapa sering saya harus belajar. Saya bawa buku kemana mana. Sambil mengembala kambing, mencari kayu bakar, menyangkul di sawah buku selalu menyertai saya. Sehingga sampai-sampai saya dijuluki sebagai professor. Julukan Professor itu bukannya menyurutkan saya untuk belajar, namun justru mendorong saya terus giat belajar. Julukan professor itu mendorong saya mengerik rambut di dahi saya. Sehingga nampak lebih lebar bak Professor beneran.
Ketika, saya duduk di kelas satu semester satu Madrasah Aliyah ( setingkat SMA ), saya mendapatkan masalah. Nilai olah raga di rapor hanya 5. Ketika saya konfirmasi ke guru olah raga, katanya karena saya tidak ikut ujian olahraga. Padahal saya merasa ikut ujian olah raga.Namun diakhir pertemuan sang guru mengingatkan ke saya, jika nilai olah ragaku nanti di semester 2 dapat 5 lagi maka saya tidak akan naik kelas.
Saya mengartikan peringatan ini sebagai ancaman. Saya mengartikan guru ini dendam kepada saya, terhadap kejadian salah nilai ketika di Madrasah Tsanawiyah ( setingkat SMP). Karena tidak nyaman dengan ancaman itu akhirnya saya pindah ke sekolahan lain. Ternyata disekolah baru ini saya mendapatkan nikmat. Saya langsung menjadi rangking satu dari kelas satu sampai kelas 3. Saya menjadi rangking satu itu bukan karena saya pintar tetapi karena teman-teman yang dibawah setandar. He he he.. Namun kepuasan mendapat rangking 1 itu tidak menyurutkan saya untuk terus dan terus belajar, karena target saya bukan disini. Target saya adalah perguruan tinggi negeri.
Kejadian lain adalah ketika saya mendapatkan rasa malu yang luar biasa. Bagaimana gak malu saya tidak bisa ngomng apa-apa ketika disuruh maju kedepan sewaktu latihan pidato. Ya Allah, ngomong didepan teman sendiri saja tidak bisa keluar. Dada bergemuruh seakan mau meledak. Kejadian ini membuat semangat saya bangkit. “Lip, katanya kamu ingin jadi sarjana. Lalu sarjana macam apa jika kamu tidak bisa bicara didepan umum. Bagaimana kamu bisa menjadi pemimpin, jika tidak bisa bicara didepan umum?” kata-kata itu terus mengiang-ngiang dalam hatiku, sehingga mampu mendorongku untuk terus dan terus latihan pidato. Sebagai endingnya saya dipilih membawakan sambutan sebagai wakil kelas 3 ketika pelepasan murid kelas 3, dihadapan rastusan orang. Padahal banyak teman-temanku yang ahli dalam berpidato.Dan yang lebih menyenangkan, ketika turun dari podium ada kata-kata yang menyejukkan dari seorang ibu dari adik kelas yang dulu sempat saya taksir. “ Nak, Pidatomu bagus”
Kejadian berikutnya adalah komentar yang jelek dari teman saya sewaktu di Madrasah aliyah. “ Lip, kamu memang pintar, tapi kamu angkuh dan sombong.”. Komentar ini laksana petir ditelinga saya. “angkuh dan sombong” benarkah saya demikian? Jika saya angkuh dan sombong apa modal saya? Saya anaknya orang gak punya apa yang saya sombongkan? Apa itu mungkin karena sipat pndiam saya, sehingga saya tidak mau bergaul akrab dengan teman-teman. Apa itu karena saya tidak mau diajak mbolos sekolah? Atau itu karena saya tidak mau dicontekin? Namun dalam hatiku sebenarnya aku juga ingin mempunyai teman, pergi bersama-sama, bercanda-canda layaknya anak muda lainnya. Namun saya tidak mau mengorbankan masa depanku dan cita-citaku. Bagiku satu-satunya cara agar aku bisa kuliah adalah masuk diperguruan tinggi negri lalu mendapat biasiswa.
Namun, kata-kata itu mampu membuat diriku berubah dari pendiam menjadi ceria, bersahabat dengan teman-teman, setelah saya menemukan jawabannya dari sebuah buku “bahasa perasaan”. Saya teringat dalam buku tersirat kalimat”Janganlah kamu mengatakan seseorang itu sombong atau angkuh sebelum kamu menyapanya. Jika setelah kamu menyapanya tapi dia tidak membalas sapaan kamu, baru kamu bisa mengatakan dia itu sombong dan angkuh”. Ahai, saya menemukan jawabanya. Ternyata selama ini saya pendiam dan salah dalam mengamalkan sebuah Hadist yang berbunyi. “jika kamu tidak bisa berkata baik lebih baik diam” Sejak itu saya mulai menyapa orang lain. Dan sebagai endingnya, ada kata kata yang menyejukkan dari seorang adik kelas setelah setengah tahun tidak bertemu” Lip, makan apa aja selama ini. Sungguh kamu telah berubah banyak.”
Kejadian ke lima, ketika saya bekerja. Diawal-awal saya bekerja, tempat kerja saya bagaikan neraka saja layaknya. Saya bekerja disebuah perusahaan kecil, dimana, pemiliknya suami, istri dan orang tuanya bekerja disana. Namun si istri mempunyai temperamen tinggi. Orangnya gugupan, mudah marah dan kiler. Banyak orang yang tidak bisa bekerja sama dengan dia, termasuk saya. Hampir setiap malam saya mimpi buruk, sampai sampai kakak saya menyarankan untuk pindah kerja saja.
Namun kejadian ini saya menantang saya. “Saya harus bisa menaklukkan dia.” Tekad saya dalam hati. Lalu saya bekerja sebaik mungkin. Saya mengerjakan apa saja. saya berusaha dengan keras bagaimana agar perusahaan ini bisa berkembang dan maju. Akhirnya sang suami suka dengan kerja saya. Pada saat itulah sang istri tidak bisa berbuat semena-mena dengan saya, sehingga saya minta pada sang suami agar sang istri kerja dirumah saja. sejak saat itu perusahaan terasa adem ayem penuh dengan kedamaian.
Itulah beberapa kisah sedih, yang jika kita menyikapinya dengan cara yang baik, bukan menjadikan kesedihan yang berkepanjangan. Namun justru mampu menjadi titik balik dalam hidup untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Jadi jika anda mengalami kepahitan, dan kegetiran hidup, jangan bersedih. Jadikan apa yang anda alami itu sebagai penyemangat hidup. Jadikan semua itu sebagai energy yang tiada habisnya untuk menggapi kehidupan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

4 Pelajaran Kesuksesan Dibalik Perintah Sholat (part 2#)

Senin, 22 April 2013

Pada postingan “ 4 pelajaran kesuksesan dari perintah sholat” yang lalu,kita telah sampai pada poin kedua. Pada postingan kali ini kita akan membahas poin ke 3 dan ke 4.
3. Ada hadist Nabi yang menyatakan kurang lebih, barang siapa sholat ‘Isa berjamaah di Masjid, maka baginya pahala seakan akan sholat separo malam suntuk. Dan Barang siapa sholat ‘Isa’ dan shubuh berjamaah di masjid, maka baginya seakan akan sholat semalam suntuk.
Dalam hadist lain dinyatakan bahwa, barang siapa sholat subuh berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk di Masjid hingga matahari terbit kemudian sholat 2 rokaat, maka baginya mendapatkan pahala umrah.

Makna tersurat dari hadist tersebut sudah jelas. Namun jika kita dalami lebih jauh ada makna yang tersirat, yaitu mengenai keistimewaan waktu dan pentingnya berbeda denngan yang lain. Waktu isa’ dan shubuh adalah waktu yang berat untuk melakukan aktifitas. Pada waktu itu godaan cukup berat, yakni rasa malas, capek dan kantuk.
Apalagi diwaktu shubuh, kebanyakan manusia lebih cenderung bermalasan-malasan untuk bangun kita dirangsang dengan pahala yang cukup menggiurkan untuk bangun dan melakukan sholat. Kondisi ini tentu sangat berat bagi mereka yang kurang peduli terhadap masa depan (baca Akhirat). Padahal waktu shubuh itu waktu yang sangat baik bagi kesehatan otak dan tubuh kita.
Hadist tersebut seakan menyatakan jika anda ingin sukses mendapat imbalan yang jauh lebih besar dari orang lain, maka mulailah lebih awal dan selesailah lebih akhir. Ketika orang lain masih tidur anda sudah bangun ketika orang lain bangun anda sudah berjalan atau bahkan anda sudah lari. Ketika orang lain sudah istirahat anda masih kerja, ketika orang lain sudah tidur anda masih juga bekerja.
Lewat hadist ini Rasul juga ingin memberitahu bahwa, pada diri kita ada waktu waktu produktip, maka bekerjalah pada waktu-waktu itu, maka hasilnya akan berbeda dengan waktu yang lainnya.
4. Ada hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, sholat di Masjidku pahalanya 1000 kali, dan sholat di Masjidil haram pahalanya 100 000 kali, dibanding sholat di masjid masjid lain.
Arti tersirat dari hadist tersebut adalah, jika anda ingin sukses mendapat imbalan yang lebih banyak, ada tempat tempat tertentu yang memberikan imbalan yang jauh lebih besar dar pada tempat yang selama ini kita tempati. Jika anda anda sekarang menjadi seorang staff anda akan mendapatkan gaji yang berlipat jika anda seorang manager atau President Direktur. Jika anda sekarang seorang karyawan yang hebat dan berprestasi anda akan mendapatkan penghasilan yang berlipat jika menjadi seorang pengusaha yang hebat.
Jika anda sekarang menempati tempat usaha yang biasa-biasa saja tanpa pertumbuhan yang berarti percayalah akan ada tempat yang cocok dengan usaha anda, sehingga usaha anda akan berkembang dengan pesat. Jika system usaha anda tidak bisa membuat pertumbuhan usaha anda berkembang dengan baik, percayalah akan ada cara atau system yang dapat melejitkan usaha anda dalam waktu yang lebih singkat.
Tentunya jika anda ingin pahala sholat 100. 000 kali anda mesti sholat di Masjidil Haram, anda mesti memiliki bekal utamanya kesehatan, waktu dan biaya. Begitu pula ketika anda ingin berpindah tempat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar, dari staff ke Direktur Utama, dari Pekerja ke Pengusaha, dari pengusaha kacangan menjadi pengusaha besar, anda mesti meluangkan waktu, biaya dan tenaga untuk mencapai tempat tersebut.
Namun kebanyakan dari kita kurang memperhatikan dalam masalah ini. Mereka katanya ingin perubahan hidup, perubahan karier, perubahan penghasilan, namun mereka tidak mau pindah dari tempat yang sekarang. Bukankah seorang tukang sapu jalan, tidak mungkin mendapatkan gaji 10 juta meskipun dia sudah bekerja puluhan tahun?
Bahkan ada yang merasa, sudah berbuat banyak, menjadi karyawan baik, berbuat sebaik mungkin dalam bekerja, lalu mereka heran kenapa kariernya tidak kunjung naik. Kenapa gajinya tidak kunjung berubah. Perlu anda sadari baik saja tidak cukup, tetapi anda mesti jauuuh lebih baik dari orang-orang disekitar anda. Itu baru harga minimal yang harus anda bayar, jika anda ingin mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari sekarang.

Semoga bermanfaat
Seeyou at the top

Baca selengkapnya......

Bahagianya Menitikkan Airmata

Kamis, 11 April 2013

Kapan anda terakhir menangis ? menangis! Ah cengeng. Begitulah kebanyakan pendapat banyak orang. Apalagi bagi seorang laki-laki. Anda teringat kata-kata ibu? “ anak laki-laki kok nangis, cengenng!’ begitu kira-kira kata ibu ketika mendapati anak laki-lakinya jatuh lalu menangis.
Saya termasuk orang yang susah menangis. Bahkan ketika ikut pelatihan kemudian di sesi terakhirnya ada muhasabah, para peserta yang lain kebanyakan menengis sesenggukan, mata saya tetap mengering. Sehingga saya jadi heran dengan diri saya sendiri, kenapa saya susah menangis. Sudah membatukah hati saya?
Akhirnya, tangis itu tertumpah juga, ketika saya berdoa dihadapan Ka’bah. Ya Allah ternyata menangis itu indah dan bahagia sekali. Saya menangis sepuasnya, tidak kuhiraukan didekatku ada istriku dan banyak orang lain. Rasanya aku hanya asyik dengan diriku sendiri. Ya indah, benar benar indah sekali.

Setelah kejadian itu, saya mencoba mengulangi doa lagi, namun tangis itu tak kunjung tiba. Sudah kulemahkan dan kurendahkan kata-kataku. Namun tangis itu tak kujung tiba. Ketika saya melakukan Sa’I, dan membaca doa beserta artinya, tangis itu meledak lagi. Saya membayangkan betapa berat perjuangan ibunda siti hajar, ditengah padang tandus, tiada air dan teman ditinggal berdua dengan anak yang masih kecil oleh sang suami. Betapa sedih dan pilu hati sang ibunda. Namun karena ini perintah Allah, akhirnya dijalaninya dengan penuh ketaatan. Dan sebagai salah satu imbalannya jejak dan langkahnya diabadikan dan diikuti oleh seluruh kaum muslimin yang pergi haji maupun umroh.
Kini hatiku, gersang lagi. Kini hatiku keras lagi. Mungkin penyebabnya adalah banyaknya pekerjaan dan tekanan yang datang sehingga tiada waktu untuk menangis. Ketika badan sangat letih sehabis bekerja, masalah banyak yang datang, hati mulai bertanya; apa sebenarnya yang engkau cari? Itupun tidak mampu menitikkan air mata.
Mahalkah air mata itu? Ingin rasanya aku membelinya. Karena ternyata dibalik air mata itu ada kedamaian ,kebahagiaan dan keindahan. Ya aku sangat merindukan berlinangnya airnata itu. Aku ingin seperti para sholeh yang selalu mengucurkan airmatanya setiap malam dihadapan Raja alam ini. Sering juga aku mencoba cara ini namun gagal.
Dibalik kurinduanku menetesnya airmata, terdengar pertanyaan dalam hati, apakah air mata yang tercurah dari mereka yang papa juga seindah dan sebahagia tetesan airmata yang kurasakan. Jika benar alangkah indahnya hidup mereka. Namun jika tidak, ingin rasanya aku ulurkan sapu tangan untuk mengusap airmatanya.
Suatu pagi, airmata ini mengucur deras ketika saya membaca tulisan yang berjudul” tidak ada yang salah dengan sedekah” tulisan tersebut, mengisahkan seseorang yang sangat ingin bersedekah, lalu dia menyisihkan sebagian dari hasil usahanya, setelah satu tahun berjalan dan uang yang terkumpul sudah sangat banyak, didalam hari yang buta dia bawa uang tersebut dan ingin disedekahkan. Dalam perjalanan remang-remang ada seorang wanita dipinggir jalan.” Mungkin wanita ini yang sangat membutuhkan uang sedekah saya” pikirnya dalam hati. Lalu tanpa pikir panjang dia lemparkan bungkusan uang tersebut kemudaian dia lari. Karena tidak ingin identitasnya diketahui.
Esok paginya, terjadi kegemparan. Seorang pelacur, mendapat lemparan uang puluhan juta rupiah. “Ya, Allah, alangkah malang nasib ini, mau berusaha sedekah dengan ikhlas saja ternyata salah alamat” batinnya dalam hati. Namun orang tersebut tidak putus asa, dia mulai menabung lagi untuk melakukan sedekah kembali. Setelah uang terkumpul cukup banyak, ditengah malam yang gelap, dibawalah uang tersebut untuk disedekahkan. Dalam perjalan dia melihat sosok orang tua yang membawa tongkat. “ kali ini saya tidak akan salah lagi, inilah orang yang benar-benar membutuhkan sedekah saya” pikirnya dalam hati. Akhirnya tanpa pikir panjang dilemparlah bungkusan uang tertsebut, sambil lari dan berteriak.”terimalah ini sedekah saya”.
Esok paginya terjadi kegemparan, ada orang tua yang kaya namun pelit mendapat sedekah. “ Ya Allah, ternyata aku masih salah lagi?” kata seorang yang ahli sedekah ini. Dalam hati dia berniat, akan kucoba sekali lagilah. Kalau nanti salah lagi ya sudah. Dia mulai mengumpulkan uang lagi. Dan setelah terkumpil cukup banyak, sebagaimana yang dilakukan ditahun sebelumnya, dia membawa uang tersebut ditengah malam yang gelap. Dalam perjalanan dia menemukan seseorang yang sedang duduk dipinggir jalan.” Ya saya tidak akan salah lagi, orang inilah yang sangat membutuhkan bantuan saya. Jika tidak kenapa dimalam yang gelap hanya sendirian?” pikirnya dalam hati. Lalu dilemparkanlah uang tersebut sambil lari dan berkata, “terimalah sedekah saya”. Esok paginya, terjadilah kegemparan, seorang yang biasanya mencuri mendapat uang sedekah puluhan juta rupiah. “ ya Allah, rahasia apa dibalik semua ini. Untuk bersedekah saja ternyata sulit” gumam ahli sedekah ini.
Dua puluh tahun kemudian ahli sedekah ini mendatangi pengajian dari seorang ustad muda yang sangat terkenal. Sang ustad bercerita bagaimana tentang perjalanan hidupnya. Ternya dia adalah anak dari seorang pelacur yang mendapatkan sedekah dimalam hari itu. Setelah dia mendapatkan sedekah tersebut sang pelacur bertaubat dan dengan uang sedekah yang puluhan juta tersebut digunakan untuk membesarkan dan menyekolahkan anaknya sehingga menjadi ustad yang luar biasa ini.
Tidak berapa lama kemudian ahli sedekah ini juga mendapat kabar, ternyata orang tua yang kaya dan pelit tersebut sudah meninggal dan sebelum meninggal dia menyedekahkan hampir semua kekayaannya karena merasa malu, menerima sedekah diwaktu malam hari itu.
Kemudian maling yang dulu mendapatkah sedekah tersebut, akhirnya menjadi wali yang sangat terkenal, karena ketika malam itu dia sebenarnya sedang merencanakan pekerjaannya. Namun hatinya bimbang dan berjanji dalam hati akan bertaubat jika malam ini mendapatkan uang banyak. setelah mendapatkan uang sedekah dadakan ini sang maling akhirnya benar-benar bertaubat dan menjadi wali yang terkenal.
Allahu akbar. Tahukan sobat ketika saya menceritakan kisah ini mata saya memerah menitikkan air mata. Tahukan sobat ketika cerita ini saya sampaikan dihadapan para karyawan saya, air mata ini mengalir dan lama saya berhenti tidak bisa meneruskan kata kata saya.
Air mata itu benar-benar indah dan membahagiakan. hati tersa lembut dan melegakan. Lalu apa yang anda rasakan?
Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

4 Pelajaran Kesuksesan Dibalik Perintah Sholat (part 1#)

Jumat, 05 April 2013

Dalam Islam sholat merupakan ibadah yang utama. Bahkan dinyatakan oleh Nabi, sholat diibaratkan sebagai tiang agama. Maka barang siapa yang mendirikan sholat dengan baik, dianggap mendirikan agama. Dan barang siapa yang meninggalkan sholat, berarti merobohkan agama dalam dirinya.

Dalam hadist yang lain dinyatakan bahwa, amalan yang pertama dihisab atau dinilai adalah sholat. Maka barang siapa mendirikan sholat dengan baik dan sempurna, maka dianggap baik pula amal-amal yang lainnya. Dan barang siapa kedapatan sholatnya tidak baik dan tidak sempurna, maka kemungkinan besar tidak baik pula amal-amalnya yang lain. Oleh karena itu jika ada yang melakukan sholat namun maksiat jalan terus, korupsi, pergaulan bebas, berakhlak yang tidak baik, maka perlu diragukan kualitas sholatnya.


Allah dan Rosulnya sangat menekankan perintah sholat ini, sehingga kita tidak dibolehkan meninggalkannya dalam kondisi apapun? Jika kita tidak bisa malakukan sholat dalam keadaan berdiri, dibolehkan duduk, jika tidak bisa duduk, maka dibolehkan berbaring. Jika tidak bisa dengan gerakan dapat dilakukan dengan isyarat. Jika terpaksa tidak bisa dengan isyarat dapat dilakukan dengan hati. Sampai akhirnya jika tidak bisa dilakukan dengan cara apapun maka wajib orang lain mensholatkan lalu dikubur.

Disisi lain jika tidak bisa dilakukan pada waktunya kita bisa melalukannya diwaktu lain dengan syarat dan ketentuan berlaku. Jadi intinya kita tidak bisa memberikan alasan dengan dalih apapun, untuk tidak melakukan sholat.

Lalu pertanyaannya adalah, kenapa Allah dan Rosulnya sangat menekankan tentang sholat ini. Apakah jika banyak orang yang tidak sholat berarti keAgungan dan keMuliaan Allah berkurang, karena i banyak manusia yang tidak patuh pada perintahNya?

Tidak. Sama sekali keAgungan Allah tidak akan berkurang sediktpun meskipun, seluruh manusia sejak jaman Nabi Adam sampai manusia terkahir ingkar terhadap perintah Allah. Lalu kenapa ?

Ternyata Allah ingin memberikan pembelajaran dan pelatihan kesuksesan bagi umat Islam. Menurut saya setidaknya ada 4 pelajaran Kesuksesan yang dapat diambil dari perintah sholat ini:

1. Jika Anda ingin sukses tidak boleh excuse atau alasan dalam kondisi apapun. Anda tidak boleh meninggalkan atau tidak mau mengerjakan dengan alasan kurangnya sarana prasarana. Anda tidak boleh beralasan tidak mempunyai modal untuk tidak melakukan usaha. Anda tida bisa mengatakan manajemen yang curang ketika karier anda tidak naik-naik. Anda tidak bisa beralasan kekurangan modal, ketika usaha anda tidak maju-maju.

Bahkan anda tidak boleh untuk tidak melakukan sesuatu meskipun anda terhalang untuk melakukan seseuatu pada waktunya. Anda harus menggantinya dilain waktu dan tidak boleh mengurangi atau meninggalkan pekerjaan lain karena alasan waktunya dipakai untuk mengganti pekerjaan anda yang tertunda. Sungguh ini merupakan disiplin yang amat sangat ketat. Jika ummat Islam mampu mengambil semangat ini, sungguh umat Islam benar-benar akan menjadi umat yang terbaik yang pernah hidup dimuka bumi ini.

2. Ketika cara anda melakukan sholat berbeda, pahalanyapun jauh berbeda. Anda melakukan solat sendiri, anda hanya dapat satu pahala. Anda melakukan dengan berjamaah, meskipun hanya dengan dua orang pahalanya berlipat 27 kali. Allah melalui perintah sholat berjamaah ini ingin menujukkan pada umat Islam, bahwa cara itu sangat penting untuk menggapai sesuatu. Kanapa ada orang yang gajinya 1 juta perbulan sementara yang lain mampu bergaji 1 milyar per bulan? Kenapa ada pengusaha yang hanya mempunyai profit 10 juta per bulan, sementara yang lain bisa memilki profit 50 milyar per bulan? Kenapa ada guru yang berpenghasilan 1-2 juta perbulan, sementara ada guru lain yang berpenghasilan puluhan juta perbulan? Sungguh ini hanya berbeda dalam cara melakukanya saja.

Kebanyakan orang, untuk menambah penghasilan banyak yang melakukannya dengan cara menambah jam kerja alias nglembur. Untuk menambah penghasilan, seorang guru mengajar dibanyak tempat, mengajar privat dan lain sebagainya. Cara ini sama saja dengan, untuk mendapatkan pahala 27 x anda melakukan sholat 27 kali. Jika anda melakukan sholat dhuhur 4 rokaat, lalu untuk mendapatkan pahala 27 x anda melakukan sholat dhuhur 27 x. uh berapa banyak waktu yang anda perlukan? Berapa banyak tenaga yang anda butuhkan?. Anda akan gempor, he he he.

Lalu bagaimana caranya? Bagi seorang pekerja, anda bisa melakukannya dengan mempersiapkan, membekali dan memantaskan diri, menanggung tanggung jawab yang lebih berat dan besar. Jika manajemen di perusahaan tempat anda bekerja tidak memungkinkan untuk meniti karier (menurut pandangan anda) jangan kawatir, intan yang berkilau akan selalu menarik bagi orang lain. Dan banyak orang yang menginginkan intan tersebut, apa lagi harganya lebih rendah dari harga pasar.

Bagi seorang guru, untuk menambah penghasilan mestinya tidak dengan mengajar dibanyak tempat atau anda menekuni profesi lain, tetapi jadilah seorang guru yang hebat, guru yang cemerlang dalam suatu bidang. Sekali lagi intan yang cemerlang akan menarik banyak orang. Anda akan dibayar mahal. Anda akan diminta membuat buku, anda akan diminta untuk memberikan seminar, dan pelatihan. Anda akan diminta untuk menjadi konsultan atau mentor. Anda akan tetap menjadi seorang guru yang mulia, membentuk peradapan bangsa, membangun genersi yang mulia, namun penghasilan anda jauh dan jauh dari guru yang biasa-biasa saja. Karena terbatasnya tempat, maka hikmah k 3 dan 4 akan dimuat pada edisi berikutnya

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Sebarapa Berat Beban Yang Anda tanggung

Kamis, 04 April 2013

Suatu ketika saya berkunjung ke customer. Saya dapati dia sedang istirahat tiduran santai diatas sebuah bangku kayu yang cukup panjang. “ Gimana kabarnya mas, lagi santai ya?” kataku membuka percakapan setelah dia bangun dari tidurnya. Orang yang saya tanya diam saja, sambil membenahi baju dan rambutnya.

Kami berdua akhirnya ngobrol panjang lebar. Maklum kami memang sudah lama tidak ketemu setelah perusahaan saya, diblack list karena dianggap barangnya kurang bagus. Padahal barang itu rusak karena pada saat libur lebaran tidak dilakukan perawatan dengan baik. Masalah ini diblow up besar-besaran oleh salah satu karyawan perusahaan tersebut, yang mengharapkan komisi, dan kami tidak memberikannya. Karena perusahaan, PT Alfa Fikrindo Utama, kami berkomitmen untuk tidak memberikan komisi dalam bentuk apapun kepada customer.


Dalam percakapan tersebut saya menggali, kenapa nampaknya teman saya tersebut, tidak kunjung naik kariernya. Padahal dia seorang sarjana dan bekerja ditempat itu sudah puluhan tahun.

“Ah ngapain pak jadi manajer, gajinya tidak terpaut banyak. Tetapi pekerjaannya luar biasa banyak. Waktu kerja jadi tidak terbatas. Sering dimarah-marahin. Enakan begini santai.” Jawabnya ketika saya tanya tentang kariernya.

Akhir-akhir ini saya mendengar, dia telah dipromosikan menjadi manajer namun beberapa bulan kemudian diturunkan kembali karena rupanya dia tidak sanggup menanggung beban dan tugas sebagai seorang manajer.

Sahabatku, bagaimana anda memandang cerita diatas? Ya, inilah kehidupan, sebagaimana layaknya di sekolahan. Ketika anda mampu menerima pelajaran dan kemudian dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, maka anda layak naik kelas. Ketika anda memang pantas naik kelas, maka anda akan bisa bertahan atau berprestasi di kelas yang lebih tinggi tersebut.Namun jika ada anak yang tidak mampu mencerna pelajaran dan mengerjakan soal-soal, kemudian si guru merasa kasihan dengan anak tersebut dan menaikkannya. Kemungkinan besar yang terjadi adalah anak tersebut tambah stress dan terpaksa guru menurunkan lagi kelasnya.

Dari cerita diatas dapat diambil pelajaran, ternyata kesuksesan itu berbanding lurus dengan kesanggupan beban yang dipikul. Makin besar beban yang mampu dipikul makin besar pula tingkat kesuksesan yang dapat diraih. Dengan kata lain, jika anda hanya mampu menyelesaikan permasalah Desa, maka anda hanya pantas sebagai kepala desa. Jangan bermimipi jadi camat apalagi jadi Bupati. Jika anda hanya mampu menanggung beban tugas Bupati, jangan bermimpi jadi Gubernur atau Presiden.

Lalu bagaimana agar kita mampu terus berkembang dan menanggung beban makin besar dan luas?. Otot dan otak kita telah memberi pelajaran. Otot yang kuat atau otak yang cerdas adalah otot atau otak yang selalu dilatih. Dimulai dari beban atau persoalan yang ringan terus berkembang menjandi beban dan permasalahan yang berat. Dimulai dari beban atau permasalah yang sempit menuju permasalahan yang luas dan komplek

Ketika karier anda masih staf, bayangkan apa yang akan anda lakukan ketika anda menduduki jabatan Manajer. Mulailah berpikir dan belajar bagaimana mengurus bawahan, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh seorang manajer. Jadilah sebagai manajer informal.

Kerjakan pekerjaan meskipun itu bukan bagian anda. Bantulah teman anda yang mengalami kesulitan baik pribadi maupun dalam pekerjaan meskipun mereka bukan sebagian dengan anda. Jika anda tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu teman tersebut, belajarlah atau tanyakan pada teman anda yang lain yang mengethaui permasalahannya.

Lo, kenapa kita mesti capek-capek begini? Anda melakukan semua ini adalah dalam rangka latihan dan mempersiapkan diri anda untuk menanggung beban dan permasalahan yang lebih berat lagi. Jika tugas anda sekarang ini hanya mengangkat beban 10 kg, tetapi tubuh anda sudah terlatih mengangkat beban 25 kg, bukannya anda tidak akan keberatan dan kesusahan jika anda dinaikkan pangkat dan diminta menanggung beban 25 kg?

Bersiap diri seblum tugas datang. Memantaskan diri sebelum tugas yang diharapkan datang. Bukankah itu kehidupan yang menyenangkan, tanpa beban dan kepayayaan. Karena keadaan dan kekuatan anda selalu diatas beban yang anda tanggung
Semoga bermanfaat. See you at the top

Baca selengkapnya......