Tersesat Jalan

Senin, 31 Januari 2011

Kemarin malam saya kedatangan taman dari Semarang. Di pagi harinya sang tamu saya ajak berkeliling melihat tempat usaha saya, PT Alfa Fikrindo Utama. Kemudian kira-kira pukul 8 pagi setelah menikmati sarapan nasi Gudek di pasar Fesifal Cikarang Baru, sang tamu mohon pamit. Karena saya mesti pergi ke Jakarta bertemu dengan beberapa teman di Mall Taman Angrek yang akan membicarakan mengenai Investasi.

Sebenarnya saya sudah menawari sang tamu, untuk bareng ke Jakarta, karena saya takut mereka akan tersesat. Namun nampaknya sang tamu tidak ingin mengganggu saya karena waktu saya sudah sangat terbatas.


Setelah mandi dan berpakaian saya langsung berangkat ke Jakarta, karena teman-teman sudah datang semua. Setelah beberapa saat berjalan, saya menelpon teman dari Semarang tersebut, karena takut mereka tersesat. Benar ternyata mereka tersesat.

“Gak sabarin Sih, Coba kalau mau nunggu saya, anda tidak akan tersesat” kataku dalam telepon.
“iya- iya. Tapi gak apa-apa, pak sambil cari pengalaman” Jawabnya
“itu, benar. Kita bisa mencari pengalaman. Jika waktu anda banyak kejadian seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi jika waktu anda sempit atau terbatas tentu akan menjadi masalah. Anda belum sampai tempat, sementara waktu yang tersedia telah habis”

Kejadian teman yang tersesat tersebut, memberikan pelajaran yang amat penting. Batapa banyak diantara kita yang mengalami tersesat jalan. Dan yang lebih parah lagi kita tidak sadar atau tidak tahu bahwa kita telah tersesat. Bahkan kita merasa benar-benar yakin bahwa jalan atau cara yang kita tempuh adalah cara yang benar.

Sebagai contoh misalnya, teman saya yang dari semarang tersebut adalah seoranng yang ahli dibidang keramik. Beliau ahli dalam segala hal tentang keramik. Beliau bisa membuat oven keramik, membuat burnernya dan paham benar terhadap campuran dan proses tentang keramik. Andaikan saja beliau diberi modal dan disuruh membuat pabrik keramik, maka beliu dapat melakukannya dengan baik. Karena itu perusahaan tempat belaiu bekerja sangat mebutuhkan tenaga dan pikirannya. Keadaan ini membuat beliau puas dengan apa yang ada selama ini. Apalagi istrinya juga pernah mengatakan” Mas, ingat lo, ada banyak orang yang hidupnya bergantung dengan anda.(Maksdunya bawahan-bawahan beliau)”. Dengan demikian beliau yakin telah berada dijalan yang benar.

Namun bagi saya, sebenarnya beliau sedang tersesat jalan. Lo kok?. Ya , jika beliau ahli dibidang keramik, kenapa beliau tidak berusaha sendiri atau menularkan ilmunya kepada orang lain, mungkin dengan menulis buku atau mengajar?.Padahal ilmu ini jarang dimiliki olehorang lain. Sehingga waktu, tenaga, pengetahuan dan pengalamannya lebih bermanfaat bagi orang banyak..

Kemudian jika beliau mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap”kelangsungan hidup” para bawahannya, mestinya beliau menularkan ilmunya kepada bawahannya sehingga mereka bisa mengikuti jejaknya dan menggantikan posisinya. Lalu beliau bisa menggunakan ilmu dan pengalamannya untuk berwirausaha. Beliau bisa lebih bermanfaat, perusahaan yang ditinggal masih tetap berjalan dan orang dibawahannya bisa naik pangkat menduduki jabatan yang ditinggalkannya. Seandainya beliau tetap tinggal sebagai karyawan tentu, bawahannya tidak akan bisa naik pangkat. karena bukankah bawahan akan naik pangkat jika, atasannya naik pangkat atau pergi ke tempat yang lain.

Contoh yang lain, adalah mengenai kehidupan beragama. Seorang pemeluk agama tentu merasa yakin agama yang dipeluknya adalah benar dan mampu mengantarkannya ke surge yang dijanjikannya. Tetapi masalahnya adalah agama di Dunia ini banyak. Di Indonesia saja lebih dari 5. Apakah berarti semua agama benar, lalu semuanya akan mengantarkan umatnya masuk surga?. Padahal semua agama mengklain hanya jalannyalah yang benar yang mampu memasukan umatnya ke surga. Kristen mengklaim, hanya lewat Yesus lah, manusia baru akan selamat. Sementara Islam juga mengklaim, hanya melalui Islamlah keselamatn itu bisa diraih. Berarti disini menunjukkan bahwa sebenarnya hanya ada satu jalan yang dapat menyampaikan manusia masuk surga.

Lalu apakah karena anda yakin terhadap suatu agama lantas anda akan selamat dan masuk surga? Tidak. Sekali lagi tidak. Keyakinan anda tidak akan mempengaruhi jalan yang anda lalui. Walaupun anda yakin seyakin-yakinnya bahwa jalan (agama) yang anda tempuh itu benar, tetapi jika pada dasarnya jalan(agama) itu salah. Anda tidak akan sampai ke Surga.

Berarti tugas kita adalah mencari dan terus mencari jalan yang benar yang mampu mengantarkan kepada apa yang kita inginkan. Kita harus sering bertanya, agar langkah perjalanan kita mendapat bimbingannya sehingga kita tidak tersesat jalan. Namun anda jangan sembarang tanya kepada sembarang orang, anda harus bertanya kepada ahlinya. Jika ahlinya banyak, maka sempatkahlah untuk bertanya kepada semuanya sebagai bahan perbandingan, siapa tahu diantara mereka ada yang mempunyai jalan yang lebih baik, lebih praktis, lebih cepat dan lebih benar. Sehingga anda benar-benar berada dijalan yang benar.


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Ternyata kuliah di ITB tidak semahal yang dibayangkan

Sabtu, 29 Januari 2011

Kemarin disela-sela istirahat setelah diskusi panjang untuk persiapan pelatihan kewirausahaan dan tehnik mengelas, tehnik perkakas dan kelistrikan yang diselenggarakan oleh ITB bandung bekerjasama dengan BLK Bekasi, kami membicarakan tentang peran insitusi pendidikan untuk kemajuan bangsa. Ketika itu saya sempat menanyakan peran ITB terhadap kemajuan bidang permesinan di Indonesia. Saya nyatakan kepada mereka bahwa, bahwa bidang permesinan adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Karena mesin merupakan suatu alat yang mampu menciptakan sesuatu menjadi lebih murah, lebih mudah, lebih cepat dan lebih baik. Jika suatu bangsa tidak mau mengembangkan industry permesinan maka alamat akan menjadi bangsa yang tertinggal. Karena mereka akan selalu menduduki posisi kedua kebawah. Kenapa karena mereka menunggu Negara lain menciptakan dulu mesin yang mereka butuhkan.


Pihak ITB, katanya sudah mulai merintis kearah itu, dan kini sedang mempersiapkan sertifikasi atau standardisasi untuk mesin yang masuk. Kebijakan ini akan sedikit menghambat masuknya mesin-mesin dari luar. Kemudian kita mendorong industry dalam negeri untuk memproduksi permesinan.

“Tapi nampaknya pemerintah belum bisa mendukung program ini. Nyatanya perusahaan Tekmako yang memproduksi mobil dan permesinan tidak didukung, sehingga mereka mati suri. Pindad yang memproduksi mesin bubut tidak berkembang.” Kata saya.

“Sekarang kita sedang mengusahakan kearah sana pak. Kita mendorong pemerintah mewujudkan impian kita bersama” kata pak Agung, salah satu dari utusan ITB.

Ya mudah-mudahan pemerintah segera menyadari akan kekeliruannya dan segera bangkit untuk memberikan angin segar bagi perindustrian permesinan kita. Karena alasan itu pulalah saya, sering mengajak teman-teman TDA yang lulusan tehnik, untuk membuka usaha dibidang permesinan. Kita jangan hanya mengejar keuntungan melulu, sehingga bisnis apapun gak masalah yang penting berkembang dan untung. Kita hendaknya didalam berwirausaha kita mempunyai idialisme. Disamping mendapatkan uang kita juga dapat menaikkan kebanggaan Negara kita tercinta. Jangan hanya mengurusi makanan saja. Masa insiyur yang diurusi urusan perut melulu. He he he.

Kemudian diskusi dilanjutkan dengan mahalnya biaya kuliah. “Memang sepertinya mahal pak” kata pak Agung. “Tetapi sebenarnya ini bagus untuk mengerem animo orang kaya untuk masuk di ITB. Coba bayangkan jika biaya kuliah dibuat murah. Nanti yang masuk ke ITB orang kaya semua. Tapi percayalah sebenarnya kita bisa kuliah di ITB dengan modal dengkul”
“Modal dengkul” kataku seakan tak percaya.
“ Ya benar. Anda bisa kuliah dengan modal dengkul. Yang penting anda masuk atau diterima dulu. Nanti jika anda tidak mempunyai biaya anda akan dicarikan biasiswa. Di ITB banyak biasiswa pak. Dan bahkan jika anda tidak mempunyai biaya untuk pergi ke Bandung sekalipun , silahkan cari hutangan terlebih dahulu. Nanti akan diganti oleh ITB”
“Wah luar biasa ya. Tapi masalahnya apakah masyarakat mengetahui ini?. Jika mereka belum tahu berita baik ini, tentu mereka yang mempunyai potensi tetapi tidak beruntung dari segi materi, akan merasa down dahulu ” tanyaku kemudian.
“itulah kelemahan kami, memang PR kami masih lemah. Mudah-mudahan kedepan bisa diperbaiki.”

Suatu kabar gembira yang kucup mengejutkan. Memang pepatah lama yang berbunyi “ dimana ada kemauan disitu ada jalan” memang tetap relefan sampai kapanpun. Sekarang semuanya terserah pada kita. Anda mau gak?


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Keberatan dari sang Istri

Jumat, 28 Januari 2011

Setelah mengikuti Sholat Jamaah Dluhur di Masjid Darus Salam Cikarang Baru, saya bertemu dengan teman ketika menunaikan ibadah haji. Setelah basa-basi menanyakan keadaan masing-masing, tidak lupa saya menanyakan perkembangan bisnis yang dilakukannya sepulang ibadah haji.
“ oh pak, sekarang saja kerja lagi” jawabnya bernada sedikit agak kesal. Lo kenapa? “Tahu tuh, apa maunya istri saya. Jadi saya bekerja ini dengan sangat terpaksa,mengikuti kehendak istri. Sebenarnya saya sudah tidak mau bekerja. Saya ingin berusaha sendiri saja. Tapi bagaimana ya istri rebut terus. Katanya dia gak tega melihat saya di rumah. Kalau bekerja kan jelas saya berangkat pakai baju yang necis dan bersepatu. Tetapi kalau usaha sendiri, saya hanya bakai kaus oblong dan pakai sandal jepit. Mungkin dia malu kepada temannya, melihat keadaan saya demikian”.

“Mungkin istri belum melihat, keuntungan dari usaha yang telah anda rintis. Dan barangkali dia pesimis dengan keberhasilannya” kataku menimpali untuk meredakan kekesalannya.
“Sebenarnya usaha yang saya rintis itu sudah cukup lumayan lo. Paling tidak sekarang ini telah menghasilkan Rp. 4 juta perbulan. Itu sudah bersih”
“Sebenarnya sudah lumayan ya. Tinggal sedikit diseriusi saja penghasilan dapat dinaikkan. Mungkin istri merasa malu anda terlihat seperti pengangguran. Mungkin hal ini dapat disiasati dengan cara anda mencari tempat usaha yang agak jauh. Lalu anda berangkat kerja dan pulang kerja layaknya anda kerja ditempat orang lain. Pakai baju yang rapid an bersepatu. Memang ada orang yang masih mempunyai pendapat demikian.”


Pembaca yang budiman, apakah anda mengalami hal yang sama dengan pak haji teman saya tersebut?. Ya memang sulit ya,jika istri tidak mendukung rencana kita untuk usaha. Untung istri saya tidak bereaksi ketika saya keluar dari tempat kerja dan berencana usaha sendiri.

Memang sebelum keluar dari pekerjaan saya sudah sering membicarakan rencana ingin berusaha dengan istri. Ketika dia mengajukan keberatan, saya jelaskan untung ruginya. Lalu saya berikan contoh teman-teman yang lebih dahulu merintis usaha. Apalagi saya berusaha dibidang yang sama dengan pekerjaan yang saya geluti. Jadi saya hanya pindah kamar. Apa yang ditakuti?

Lantas bagaimana solusinya jika istri menolak rencana kita untuk berwiraswasta? Mungkin saran saya adalah, cari tahu terlebih dahulu keberatan apa yang paling mendasar yang diajukan oleh istri. Gali keberatan itu sampai ke akar-akarnya. Jika anda sudah menemukannya jawablah dengan meyakinkan dan sertai dengan bukti atau tindakan yang kongkrit.
Misalnya keberatan yang mendasar bagi istri ketika kita berusaha adalah takut gagal. Disamping anda menjelaskan untuk mengurangi ketakutannya anda harus memulai usaha terlebih dahulu disambi bekerja. Jika penghasilan usaha anda melebihi gaji and ketika bekerja, saya kira keberatan istri dapat terjawab dengan baik.
Jika keberatan istri karena gengsi dan penampilan, seperti yang dialami teman saya tersebut. maka anda dapat memilih tempat usaha yang terpisah dengan tempat tinggal anda. Sehingga anda bisa berangkat kerja dengan mengenakan pakaian kerja layaknya anda bekerja ditempat orang lain. Berpakaian yang rapih, bersepatu membawa tas dan mengendarai mobil. Lakukan, apa yang biasa anda lakukan ketika anda masih bekerja, misalnya bersalaman dan mencium kening istri ketika akan pergi kerja.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Hormati orang kaya, maka anda akan menjadi kaya.

Pernahkan anda mendengar, bahwa orang kaya itu jahat, pelit dan tamak?. Ya, benar sayapun pernah mendengarnya. Bahkan ketika saya masih kecil, hidup di desa yang cukup jauh dari kota, pernyataan itu sudah saya dengar. Orang kaya itu pelit, serba perhitungan. Saya mendengarnya sendiri, saudara nenek saya yang kaya, apabila ada satu cabe saja yang jatuh dijalan akan beliau ambil. Beliau akan sangat marah jika melihat orang makan tetapi tidak dihabiskan.

Jika anda masih menyimpan pendapat itu, saya minta mulai sekarang tolong hilangkan . Karena pernyataan itu kurang tepat atau tidak benar. Namun bukan kerena alasan itu saja, saya meminta anda menghilangkan peryataan tersebut dari alam bawah sadar anda, tetapi pernyataan tersebut akan menghalangi anda menjadi orang kaya. Lo kok? .


Ya, bagaimana mungkin anda akan menjadi seperti orang yang anda beci? Anda berpendapat orang kaya itu jahat, licik, dan pelit. Semua sipat-sipat itu adalah jelek dan tentunya anda tidak mau menjadi orang semacam itu. Pendapat inilah yang akan membuat anda sulit menjadi kaya.

Sekarang pernyataannya rubahlah, bahwa orang kaya itu dermawan, rendah hati, hemat dan jujur. Coba renungkan, mana mungkin orang banyak mau bekerja kepada orang yang pelit dan tidak jujur? Mana mungkin uang bisa terkumpul kepada orang yang sombong, angkuh dan boros? Sifat jahat sangat dibenci orang, karena itu sebenarnya sangat sulit menjadi kaya dengan cara jahat. Karena kekayaan akan berpihak kepada orang yang jujur dan dicintai banyak orang. Lihat saja, apakah bisa langgeng kekayaan yang diperoleh dengan cara tidak jujur. Apakah ada pengusaha yang bisa berkembang menjadi besar dengan cara yang tidak jujur. Jadi orang-orang yang benar-benar kaya itu tentulah diperoleh dengan cara yang jujur dan terhormat. Mereka tentu memiliki sifat-sifat yang baik, dermawan, rendah hati, ramah dan hemat.

Jadi jika anda mempunyai teman orang kaya yang diperoleh dengan cara yang baik, hormatilah dia. Jika anda melihat Mobil Jaguar melintas didepan anda berilah hormat dan salut kepadanya. Lalu lengkapi kekaguman anda dengan menanyakan kepadanya “Bagaimana anda bisa seperti ini. Mohon kiranya saya diberi pentunjuk dan arahan. Saya ingin seperti anda” atau kirimlah email kepada orang yang anda kenal, lalu ceritakan bagaimana anda sangat mengagumi terhadap prestasi yang telah mereka raih.

Perasaan ini akan menumbuhkan kecintaan anda terhadap orang kaya. Dan saya yakin cepat atau lambat anda akan bisa berada ditempat yang anda cintai. Hidup yang berkelimpahan.

Saya cinta dengan orang kaya.
Saya bangga dengan orang kaya
Dan saya akan menjadi salah satu dari mereka
Karena mereka ternyata kumpulan orang-orang jujur
Mereka ternyata kumpulan orang-orang dermawan

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Menjadi Kaya dengan mengingat mati

Kamis, 27 Januari 2011

Dulu para ahi berpendapat bahwa kesuksesan yang dapat diraih oleh seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan otaknya, yang sering dikenal dengan IQ. Atau kecerdasan intelektual. Namun pendapat tersebut akhir-akhir ini telah bergeser menjadi “kesuksesan seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional atau sering disebut dengan EQ”. Padahal sejak 14 abad yang lalu islam telah mengisaratkan bahwa, orang yang cerdas yang akan membawa dirinya menjadi orang sukses dunia dan akhirat adalah bukan orang yang cerdas otaknya atau intelejensianya, tetapi orang yang selalu mengingat mati.

Orang yang selalu mengingat mati, akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang dikatakan, sikap dan perilakunya. Sehingga orang yang demikian tentu mempunyai emosi yang baik. Ucapan mereka terkontrol. Mereka tidak mau memelihara prasangka negatip, iri, dengki dan dendam. Karena sikap ini akan menghanguskan amal baiknya. Sebaliknya mereka mempunyai sikap yang santun, rendah hati, dan suka menolong atau meringankan beban orang lain. Karena mereka percaya jika mereka meringankan beban orang lain, Allah akan meringankan bebannya.


Dengan demikian, jika anda ingin menjadi orang sukses dan kaya, resepnya sangat mudah, lakukan satu hal saja satu hal, “selalu ingat mati”. Namun sayang, banyak pendapat yang menyatakan sebaliknya. Ingat mati justru akan melemahkan usaha seseorang. Ingat mati membuat orang menjadi malas bekerja dan berkarya. Buktinya sebagian besar umat islam miskin.

Salah, salah besar. Pendapat tersebut salah besar. Justru ingat mati akan membuat seseorang menjadi pekerja keras, menjadi orang yang produktip. Selalu berkarya dan berkarya. Mereka tidak akan pernah berhenti, meskipun mereka telah mencapai puncak kejayaan sekalipun. Karena mereka selalu kawatir, sudah cukupkah amal yang telah dikumpulkan sebagai bekal hidup diakhirat? Mereka yang selalu mengingat mati, meyaqini bahwa, mereka tidak akan sanggup mengumpulkan bekal yang akan bisa menjamin cukup untuk hidup di akhirat. Karena mereka di akhirat akan hidup abadi tanpa dapat mencari bekal kembali. Mereka hanya bisa hidup dengan bekal yang telah dikumpulkannya selam hidup di dunia. Oleh sebab itu mereka akan terus dan terus berkarya, menggunakan dengan sebaik-baiknya setiap waktu, tenaga, pikiran dan harta yang dimilikinya. Hanya orang yang selalu mengingat matilah yang mampu mempunyai semangat demikian.

Jika seseorang aktifitas seseorang hanya didasarkan pada keduniaan saja, mereka akan cepat mudah berhenti, baik karena putus asa karena usahanya yang telah dilakukan tidak berhasil sebagaimana yang diharapkan, atau mungkin disebabkan oleh merasa puas dengan apa yang telah diraih.

Saya mempunyai seorang teman yang sekarang sedang saya kompori untuk untuk menjadi seorang pengusaha. Sudah beberapa kali saya dorong, namun belum juga beranjak membuka usaha. Setelah beberapa kali berbicara, selain dia merasa takut gagal, dia juga perpendapat, untuk apa usaha sendiri. Toh apa yang telah diperoleh selama ini lebih dari cukup. Dia selain mendapatkan gaji yang lumayan besar, dia telah mempunyai pasif income yang cukup untuk menghadapi pension nanti. Lalu mengapa mesti repot-repot?

Saya mendorong dia untuk menjadi pengusaha itu, karena saya melihat dia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa sukses menjadi pengusaha. Jika dia mau usaha saya yakin hasilnya akan jauh dan jauh lebih besar dari yang sekarang ini didapat.

Namun sampai sekarang dia tetap berpendapat lebih baik begini saja, lalu sisa waktu yang ada dipakai untuk beribadah kepada Allah.


“ Mas, saya senang mendengar anda berniat menggunakan sisa waktu anda untuk beribadah. Namun anda mesti ingat bahwa, ibadah itu bukan hanya sholat, puasa, membaca alqur’an dan mengaji. Anda memang saat ini sudah berkecukupan, ekonomi anda insya Allah aman hingga anda meninggalkan dunia ini. Namun coba lihat, saudara, tetangga dan teman anda. Mereka banyak yang menganggur. Mereka banyak yang hidup kekurangan. Akankah mereka akan anda biarkan begitu saja?. Sementara anda diberi kelebihan kemampuan yang bisa anda gunakan untuk menciptakan lapangan kerja? Nanti jika anda meninggal dan ditanya Ilmumu kamu pakai untuk apa? Apa jawaban anda? Jika seandainya anda saat sekarang sudah lebih dari cukup, jika dengan berusaha anda bisa diberi kelimpahan harta, bukankah itu anda bisa sumbangkan pada orang yang lebih membutuhkan. Andaikan saja saat sekarang anda membayar zakat 20 juta pertahun. Lalu karena anda usaha anda bisa membayar zakat 100 juta pertahun, bukankah itu berarti anda akan jauh lebih bermanfaat. Harta adalah keuatan. Jika anda mempunyai banyak harta, anda dapat berbuat banyak kebaikan. Anda bisa menyantuni anak yatim, janda-janda tua. Anda dapat membangun rumah-rumah ibadah, sekolahan dan lain sebagainya. Apakah anda cukup hanya menjadi penonton ketika orang lain banyak melakukan kebaikan. Atau kenapa anda tidak mengambil peran sebagai orang kaya yang mencari hartanya dengan cara yang baik dan halal, lalu membelanjakannya dengan untuk kemaslahatan umat?”


Saemoga kita selalu diberi kesadaran oleh Allah agar senantiasa ingat mati. Sehingga kita bisa memanfaatkan waktu, tenaga,pikiran dan harta yang kita miliki untuk meraih kejayaan didunia dan akhirat. amin


Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jika anda katakan anda berharga, maka anda akan berharga.

Rabu, 26 Januari 2011

Ketika anda mendatangi pertemuan atau seminar, cobalah perhatikan deretan bangku mana yang paling penuh duluan. Lalu anda sender mengambil tempat duduk di deretan bangku ke berapa?

Sepanjang pengamatan saya, bangku yang penuh pertama kali adalah deretan bangku ketiga ke belakang. Apakah anda termasuk orang yang suka duduk di deretan bangku tersebut?. Bahkah dalam shof sholat berjamaahpun demikian, jika memungkinkan kita lebih suka berada di shof kedua kebelakang. Jika ada shof yang lowong, kita member kesempatan orang lain untuk mengisinya. Padahal ini dalam keadaan beribadah, dimana pahala yang diterima orang yang berada di shof pertama akan jauh lebih tinggi daripada di shof dibelakangnya.


Lalu kenapa orang lebih suka duduk di deretan bangku belakang, ketimbang dibangku yang pertama? Mungkin jawabnya akan berbeda-beda. Namun sebenarnya ada perasaan yang jauh dilubuk hati mengatakan” saya tidak pantas duduk dibangku pertama”. Ya, perasaan rendah diri. Mungkin anda menolak, terhadap tuduhan ini dengan mengutarakan berbagai argumentasi.

Namun bukahkah anda tahu bahwa, orang yang penting dan terhormat selalu mendapatkan deretan bangku yang terdepan?. Lalu kenapa anda tidak mau duduk di deretan bangku pertama? Kenapa anda tidak mau berdiri di deretan shof pertama ketika anda sholat. Sadarkah anda siapa yang sedang anda hadapi? Jika anda berada di deretan bangku pertama dari sekian ratus peserta seminar, atau di deretan shpf pertama dari sekian ribu jamaah. Betapa mulianya betapa pentingnya kedudukan anda dihadapan para pembicara atau Allah SWT?

Tanpa anda sadari ada perasaan rendah diri dalam hati anda jauh dipojok yang paling dalam. Sangking jauhnya sampai-sampai anda tidak menyadarinya. Padahal rasa rendah diri ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan anda. Coba anda bayangkan apa yang terjadi jika dalam lubuk hati anda, ada rasa tidak pantas menjadi orang kaya, tidak pantas menjadi pemimpin. Akankah anda bisa menjadi kaya atau menjadi pemimpin?

Jadi yang menjadikan anda kaya atau miskin adalah keyakinan pada diri anda sendiri. Apakah anda pantas atau tidak menjadi orang kaya. Apakah anda pantas atau tidak menjadi seorang pemimpin. Coba berdirilah dicermin, amati benar-benar orang yang ada didepan anda, apakah dia pantas menjadi orang kaya. Lalu seberapa banyak kekayaan yang dapa dimilikinya?. Apakah dia pantas menjadi seoarang pemimpin?. Seberapa besar pengaruh yang dapat dibawahinya? Jika orang yang ada didepan anda tersebut pantas menjadi orang kaya atau pemimpin doronglah dia untuk membuktikan keyakinan anda, bahwa orang yang berada didepan anda itu untuk mewujudkan impiannya, sebagaimana yang anda dugakan.

Lalu pantaskanlah dia untuk selalu berada duduk dibangku terdepan dalam setiap seminar maupun pertemuan lain. Bertanyalah, dan berilah komentar. Karena sebagai orang penting pendapat anda akan selalu didengar dan dinantikan . Berdirilah dishof terdepan ketika sholat berjamaah. Saya yaqin cepat atau lambat orang yang ada didepan anda yang anda anggap pantas menjadi orang kaya atau pemimpin sukses itu akan segera membuktikan kepada anda bahwa dia memang pantas menjadi orang kaya atau pemimpin yang dirindukan.

Lakukan hal ini setiap hari ketika anda bercermin dan berilah selamat dan senyum yang indah ketika dia melakukan sesuatu yang membanggakan anda. Dia sangat mengharapkan support dan simpati anda.

Semoga bermanfaat.
See you and the top




Baca selengkapnya......

Usaha jalan pemiliknya jalan jalan

Jumat, 21 Januari 2011

Ada beberapa pendapat yang beredar dimasyarakat, yang nampaknya benar, namun sebenarnya membelenggu mereka untuk maju dan berkembang.
Beberapa pendapat yang sempat saya rekam antara lain adalah;

Hidup hanya sekali karena itu harus dinikmati.
Memang benar hidup di dunia hanya sekali, justru itu mestinya kita berhati-hati dan berprestasi. Wong hidup hanya sekali kok malah disia siakan. Bukakankah ketika anda berfoya foya, santai dan makan enak-enak, menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang disukai, mendengarkan musik atau melihat film yang digemari, meminum minuman keras, narkoba, bermain perempuan , kebahagian yang diperoleh hanya ketika acara berlangsung itu saja? Setelah itu anda merasa biasa saja,menyesal, merana dan sedih kembali?
Masalah menikmati hidup tidak mesti berfoya-foya, santai dan kongkow-kongkow. Hidup bisa dinikmati dengan kerja keras. Hidup bisa dinikmati dengan sibuk memikirkan kemajuan dan kemanfaatan diri di masyarakat. Hidup bisa dinikmati dengan mendekatkan diri kepada Allah. Apakah anda mengira orang – orang seperti pak Soekarno, presiden kita yang pertama, para pejuang kemerdekaan para pejuang kebenaran mereka merasa tersiksa dan menderita ketika dipenjara atau bertempur di medan laga. Apakah anda mengira orang yang sibuk kerja keras sampai malam hariu, orang yang bangun di sepertiga malam untuk menghadap sang Maha Raja alam ini hidupnya tersiksa? Justru mereka inilah yang paling menikmati hidup, karena mereka telah memberikan telah mengabdikan djiwa dan raganya kepada, agama nusa dan bangsa.


Usaha jalan pemiliknya jalan-jalan.
Semboyan ini sangat disukai oleh pemula bisnis yang niatnya berusaha untuk menumpuk kekayaan dan yang ingin berfoya foya. Padahal faktanya seorang yang benar-benar pengusaha, justru dirinya disibukkan oleh berbagai macam urusan. Tetapi justru itulah kenikmatan mereka peroleh. Mereka merasa nikmat jika dapat memberikan lapangan kerja bagi banyak orang. Mereka merasa nikmat jika dapat membantu dana ke panati-panti social.

Menjadi pengusaha identik dengan kerja keras. Dari luar memang Nampak mereka jalan-jalan. Namun sejatinya mereka bekerja lebih keras daripada karyawannya.

La, yang terjadi belum apa-apa, para pengusaha amatiran yang baru mulai usaha ini, pikirannya sudah dipenuhi “ usaha jalan, pemiliknya jalan-jalan” sehingga mereka cukup memperkajakan karyawan, dia santai dirumah atau jalan-jalan. Maka anda lihat banyak pengusaha pemula yang jatuh terkulai, sehingga tidak mampu bangun lagi.

Buat apa rajin bekerja jika gaji kecil
Pendapat ini kebanyakan menghinggapi pekerja bawahan. Mereka berpikir menerima dulu baru memberi. Karena itu mereka tetap berada dibawah. Andaikan mereka berpikiran. Member dulu baru menerima, saya yaqin kehidupan dan karier mereka akan melesat jauh kedepan. Mereka tidak sadar, jika mereka berpendapat demikian, orang lain, atasan atau bos mereka juga bisa berpendapat demikian. Lalu siapa yang akan memulai transaksi. Jika anda tetap menunggu agar bos anda yang memulai memberi kenaikan gaji, baru anda bekerja lebih rajin maka siap-siaplah anda akan tetap berada dibawah. Namun jika anda member dahulu, maka siap-siaplah anda akan menerima. Mungkin anda tidak menerima imbalan dari bos anda yang sekarang. Tetapi anda pasti akan mendapat imbalannya, mungkin dari bos baru aatau anda yang menggaji anda sendiri dengan gaji seberapa anda mau.

Memulai dari kecil
Pendapat ini tidak salah dan saya setuju dengan pendapat ini. Namun saya melihat banyak terjadi kesalahan dalam praktiknya. Bagi mereka yang tidak mempunyai modal besar, memulai usaha dengan modal kecil dapat dilakukan. Namun sayangnya mereka hanya tahu, yang namanya memulai usaha dengan modal kecil itu ya usaha kaki lima. Lalu usaha kaki lima yang gampang dan katanya tidak pernah mati adalah kuliner. Sehingga mereka ramai raamai membuka usaha, mie ayam, nasi goring dan lain sebaginya. Sehingga karena suplaynya lebih banyak dari demandnya akhirnya usahanya terseok-seok dan akhirnya gulung tikar. Padahal banyak kita saksikan usaha, yang sekarang sudah besar awalnya dirintis dengan modal yang amat kecil. Sebutlah perusahaan Martha Tilar, Sari Ayu.

Kemarin saya sempat berkunjung ke industry kerajinan perhiasan emas . Ketika saya tanya sejarahnya ternyata industry tersebut awalnya dari usaha rumahan. Padahal sekarang karyawannya sudah ratusan orang. Saya juga telah menyaksikan toko sepatu yang sangat besar yang dibangun dari jualan sepatu keliling dari rumah kerumah.

Jadi anda boleh saja memulai usaha dari modal kecil, namun pilihlah usaha yang dapat dikembangkan menjadi usaha yang besar. Jenis usaha modal kecil yang dapat dikembangkan menjadi besar adalah jenis usaha yang tidak mudah dilakukan oleh sembarang orang. Usaha ini biasanya memerlukan keterampilan tinggi dalam membuatnya maupun pemasarannya. Sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya orang yang mempunyai semangat kerja keras, belajar dan pantang menyerahlah yang bisa melakukannya.

Jangan pernah anda bermimpi anda akan sukses usaha dengan modal kecil dibidang usaha yang mudah dilakukan. Yang berhasil dibidang ini adalah mereka yang mempunyai modal besar. Karena tidak ada orang yang mau bekerja pada anda. Karena sebentar lagi karyawan anda akan jadi saingan anda. Sehingga anda harus mengerjakannya sendiri. Jika anda tidak mau , maka siap-siaplah gulung tikar.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jika tahu caranya semuanya akan mudah digapai

Selasa, 18 Januari 2011

Kemarin siang saya bersama teman, melihat tanah yang rencananya sebagai tempat pembangunan perluasan perusahaan saya dan SMPIT yang akan kami dirikan. Ketika sedang asyik-asyiknya mengamati tanah tersebut, ada orang tua yang cukup sederhana menghampiri saya. Ternyata beliau adalah pemilik rumah, yang berbatasan dengan tanah saya. Lalu kami mengobrol kesana kemari, hingga sempat menanyakan tentang kegiatan yang beliau lakukan dari remaja hingga sekarang.

Dalam percakapan tersebut, pak Tua, sebutlah namanya demikian, karena saya belum sempat menanyakan namanya, nampak lugu dan sederhana. Dari percakapan dengan beliau terlitas nada pasrah. ”ya memang nasibnya begini mau diapakan” jawab beliau ketika saya tanya kehidupannya. Lalu sambil bercanda “ memangnya bapak dari dulu tahu, bapak ditakdirkan hidup demikian?”

Yah, jika anda bertanya kepada orang yang hidupnya kurang beruntung, nada pasrah pada ketentuan Allah sangat kental. Mereka seakan mengelak bertanggung jawab terhadap nasib “kurang beruntung” lalu menyalahkan atau bersandar pada nasib.”Yah, memang takdirnya begini mau diapakan. Kita terima saja apa adanya”.


Padahal, semua manusia tidak ada yang pernah diberi tahu, bagaimana nasibnya diwaktu yang akan datang. Apakah akan menjadi orang kaya atau miskin. Sehingga seakan-akan Allah memberi kesempatan kepada manusia” Ayo silahkan kamu semua mencari rizki sebanyak-banyak di muka bumi ini.” Semua orang diberi kesempatan yang sama, waktu 24 jam, diberi bekal yang sama, dua mata,dua telinga, dua tangan, dua kaki, satu mulut dan satu otak

Lalu jika diberi kesempatan dan perlengkapan yang sama kenapa ada perbedaan hasil yang jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya? Karena masing-masing orang berbeda didalam menggunakan kesempatan dan perlengkapan yang dimilikinya. Jika kita buat analogi, bukankah jika misalnya ada 10 orang diberi Handphone yang saya mereka akan berbeda didalam memanfaatkan Handphone tersebut? Mungkin ada orang yang dominan menggunakan handponenya untuk main Game. Sebagian yang lain barangkali menggunakannya untuk facebookkan,SMS dan chating dengan temannya, bicara yang tidak ada untungnya. Ada yang menggunakan handphonenya hanya untuk keren-kerenan. Dan ada yang menggunakannya untuk kemajuan, menambah pengetahuannya dan komunikasi yang menguntungkan dirinya.Kenapa mereka dapat berbeda didalam memanfaatkan handphone yang dimilikinya? Karena mereka berbeda didalam cara pandangnya.

Begitu pula dalam kehidupan ini, masing-masing orang berbeda dalam memahami makna hidup ini. Ada saebagian orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu kenapa mereka lahir didunia. Karena itu mereka hidup hanya sekedar hidup. Yang penting bisa bertahan hidup. Orang demikian tidak mau memanfaatkan kesempatan dan perlegnkapan yang diberikan Allah kepadanya dengan maksimal. Ada orang yang berpendapat hidup ini untuk dinikmati. Hidup hanya sekali kenapa, rugi jika tidak dinikmati. Oleh karena itu kesempatan dan perlengkapan yang diberikan Allah digunakan untuk memuaskan hawanafsunya.

Ada juga orang yang memandang hidup ini adalah perjuangan. Hidup adalah pengabdian kepada Allah. Sehingga mereka memanfaatkan kesempatan dan perlengkapan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan orang banyak.

Termasuk dikelompok manakah anda berada? Saya yaqin anda menginginkan kelompok yang terakhir. Karena anda adalah orang yang mengetahui kenapa anda dilahirkan di dunia ini. Namun bukankah untuk menjadi kelompok yang terakhir ini cukup sulit? Ya benar. Memang sulit jika kita tidak tahu caranya. Tetapi sangat mudah jika anda mengetahui caranya. Misalnya jika anda tidak tahu cara naik sepeda, maka anda akan berpendapat naik sepeda adalah sulit. Namun jika anda tahu caranya, anda akan mengatakan sangat mudah sekali.

Karena itu Islam sangat menganjurkan agar terus menuntut ilmu. Ilmu akan membuat apapun menjadi mudah. Jika anda mengetahui cara mencari rizki, maka mencari irzki akan menjadi mudah. Namun jika anda tidak tahu caranya, maka mencari rizki menjadi sesuatu yang sangat melelahkan.

Jadi apapun yang anda inginkan, cari tahu caranya kemudian praktikan. Jika hasilnya belum maksimal, mungkin cara anda mempraktekan ilmu yang anda tahu kurang benar. Atau barangkali ilmu anda sudah ketinggalan jaman. Karena it uterus perbarui ilmu anda hingga ajal menjemput

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Ketika jatuh tertimpa tangga

Sabtu, 15 Januari 2011

Jum’at kemarin saya kedatangan tamu, yang akan membeli heater, dan ternyata tamu tersebut mengenal saya. Lalu terjadilah percakapan yang cukup panjang diluar maksud untuk membeli heater. Sayang pertemuan yang meskipun cukup lama, hampir satu jam masih kurang untuk membicarakan obrolan yang menurut saya sangat menarik. Karena harus mempersiapkan sholat jum’at terpaksa percakapan dihentikan.

Sebutlah namanya pak Agus. Beliau baru saja bangkit dari keterpurukan yang dalam. Beliau menyatakan, hamper 3 bulan hanya mendekam di kamar merenungi tepatnya meratapi nasib buruk yang menimpa dirinya.


Beliau mengatakan, rasanya Tuhan telah berbuat tidak adil kepadanya. Beliau telah mempunyai usaha yang cukup maju. Dalam kehidupan kesehariannya beliau termasuk orang yang taat beribadah. Sholat tahajut, sholat Dhuha dikerjakan dengan rajin. Apalagi sholat wajib yang mesti dilakukan 5 kali setiap hari. Nyaris sempurna tidak pernah tertinggal.

Didalam bersedekah juga demikian, beliau santuni anak-anak yatim, janda-janda tua dan lain sebagainya. Beliau juga tidak kalah baik dengan karyawannya. Bahkan ada 2 karyawan yang mempunyai andil yang cukup besar diberinya saham kosong 5%.

Namun apa yang terjadi, disaat perusahaan sedang menikmati kejayaannya, ada sedikit kekeliruan dipembukuan ada uang yang raib Rp. 150 juta. Menurut versi pak Agus, ini murni kekeliruan di pembukuan, namun karyawan yang diberinya saham 5% tersebut menuduh pak Agus telah menggelapkannya. Sehingga terjadilah malapetaka itu.

Entah bagaimana ceritanya, 2 orang karyawan yang diberi saham kosong 5% tersebut bersama-sama dengan penyandang dana yang lain bersekongkol menyingkirkan pak Agus. Awalnya pak Agus dijanjikan akan menerima bagiannya. Namun setelah ditandangai perjanjian pengunduran dirinya sebagai pemegang saham, pak Agus tidak mendapatkan bagiannya sama sekali. Dengan alasan asset perusahaan lebih kecil dari beban hutangnya.

Melihat kenyataan ini pak Agus tress berat. Sehingga beliau sampai menurung diri dikamar hingga 3 bulan. Dalam meratapi malapetaka yang menimpa drinya, dia seakan meggugat Tuhan. Ya Tuhan apa salahku. Bukankah aku telah berusaha memenuhi setiap yang Engkau suruh kepadaku. Tetapi apa yang aku dapat sekarang?.............

Akhirnya, dengan berlalunya waktu, pak Agus mulai sadar bahwa dirinya masih dibutuhkan oleh anak dan istrinya. Jika kesedihan ratapan ini terus dilakukan, tidak akan bias menyelesaikan masalah. Nasi sudah menjadi bubur. Takdir sudah diketuk. Meskipun saya menangis mengelurkan air mata darah sekalipun tidak akan bias mengubah malapetaka ini.

Pembaca yang budiman, begitulah jika Allah yang Maha kuasa berkehendak. Kita tidak bisa menolaknya. Tetapi percayalah Allah bukan jahil dan bertindak semena-mena kepada manusia. Namun sebaliknya Allah sangat sayang kepada hambanya. Bahkan kepada hamba yang melawannya saja Allah masih tetap menyanyangi mereka. Allah mengharapkan hambanya memasuki surge yang telah disediakannya. Kerana itu di selalu mengingatkan dan meluruskan hambanya agar tidak keluar dari jalan menuju surga.

Namun sayang, maksud Allah yang baik ini disalah artikan oleh manusia. Mereka mengira jika malapetaka terjadi padanya Allah telah murka padanya. Sebaliknya jika mereka mendapatkan limpahan karunia, rizki yang berlimpah karier atau jabatan yang terus naik, Allah sayang padanya. Bukan bukan itu ukuran Allah sayang atau murka kepada kita. Bukankah kita tahu, orang yang paling sukses adalah orang yang paling banyak menerima kegagalan dan kepahitan hidup di masa sebelumnya.
Bukankah para Nabi dan Rasul yang dicintai Allah itu orang yang banyak menerima ujian dan cobaan yang amat berat?

Jadi mari kita menata diri, menata hati, menata pemahaman bahwa jika Allah menghendaki kita jadi hamba yang dicintaiNya, Dia akan membersihkan jiwa, raga dan harta benda kita dari sesuatu yang tercela. Dan alat yang dipakai untuk membersihkan itu sangat menyakitkan buat kita. Bukankah intan yang gemerlap itu dikarenakan telah mengalami proses yang sangat menyakitkan dan menyedihkan.

Jadi jika Allah menguji kita, mari kita berusaha untuk menerimanya dengan senang hati, bersabar dan bertawakal atau berserah diri kepada Allah. Saya yakin jika kita mampu bersikap demikian Malapetaka sebesar apapun yang menimpa kita tidak sampai membuat kita stress dan jatuh yang berkepanjangan.

Apalagi bagi seorang pengusaha tentu akan sering mendapatkan ujian, karena sepinya penjualan, kalah tender dan lain sebagainya. Sikapilah semua kejadian itu denga kesabaran dan tawakal kepada Allah. Tentu hidup kita akan tetap bahagian dan bersemangat walaupun jatuh tertimpa tangga. Karena hakikatnya kehidupan ini adalah permainan.. kepana kita mesti bersedih jika mengalami kalah pada sesi ini? Bukankah kita bisa bermain esok hari?

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan hidayah dan rahmatnya kepada kita semua. Sehingga kita bisa selamat dari segala ujian dan cobaan yang menimpa kita. Amin


Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Petruk Jadi Ratu

Senin, 10 Januari 2011

Ketika membaca judul ini mungkin sebagian pembaca merasa aneh. Namun jika anda orang Jawa, saya yakin akan pernah mendengar kalimat tersebut. Petruk jadi ratu, suatu judul dalam kisah perwayangan. Saya sendiri tidak tahu persis bagaimana ceritanya. Namun membaca kalimat tersebut, saya bisa menebak hikmah yang terkandung didalamnya.

Petruk adalah seorang pembantu pandowo. Orang rendahan yang ilmunya maupun wawasannya sangat sedikit. Orang yang hidupnya tidak serius dan tidak mempunyai visi dan misi dalam hidupnya. Lalu secara tiba-tiba petruk dadi Ratu. Tentu pembaca akan menebak, kerajaan yang dipimpin oleh petruk akan kacau balau akhirnya dalam waktu singkat petruk akan jatuh dan akhirnya menjadi pembantu lagi.


Dalam kehidupan ini mungkin kita sering mendengar atau mempunyai teman, atau tetangga yang hidupnya seperti cerita Petruk jadi Ratu ini. Ada seseorang yang merintis suatu usaha, kemudian mereka berhasil. Semuanya telah mereka miliki, rumah mewah, mobil mewah dan lain sebagainya. Namun setelah berada di atas ternyata mereka lengah dan lupa daratan, akhirnya jatuh tersungkur.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka belum siap menerima anugerah yang besar. Apa yang akan terjadi jika seandanya seorang anak SD diberi uang 1 milyar?. Tentu tidak lebih dari setahun anak tersebut sudah miskin kembali. Karena mereka belum siap menerima uang sebesar itu.

Disnilah perlunya kegagalan dan peristiwa-peristiwa pahit yang datang menghampiri kehidupan manusia. Allah mengirimkan peristiwa peristiwa yang menjadikan kita gagal , sedih atau kecewa pada hakekatnya adalah untuk mempersiapkan kita menjalani kehidupan yang lebih tinggi derajatnya. Jika kita lulus mengadapi ujian atau tantangan tersebut, maka dengan sendirinya kita akan naik tingkat atau derajat. Namun jika kita gagal, kita akan jatuh dan tersungkur. Ketika itu pilihan ada pada diri kita apakah kita akan bangkit kembali dengan mengambil pelajaran dari kegagalan yang dialami atau tetap tergeletak lemas, sambil menangisi nasib.

Selepas pengajian subuh, saya bertemu dengan tetangga sudah hampir sebulan tidak pernah kelihatan di Masjid. “ Hai mas, lama ya tidak pernah ketemu, kemana saja” tanyaku sambil menghampirinya.” Aduh, aku lagi kena musibah?” jawabnya singkat.
“ Musibah apa?”
“ ibuku dikampung sakit keras”
“ Saya turut, prihatin. Sekarang bagaiamana? Sudah sembuh?”
“ Alhamdulillah, sudah mendingan. Karena itu saya bisa saya tinggal”
“Memangnya ibu sakit apa?”
“Kaget mendengar, saya ditipu orang”
“ Ditipu orang kejadiannya bagaimana?”
” Saya kan sedang kredit mobil, namun sudah 2 bulan telat membayar. Lalu mobil mau ditarik jika tidak segera dilunasi. Karena saya belum punya uang, akhirnya BPKB saya gadaikan., untuk melunasi kredit tersebut. E e e 2 bulan kemudian mobil saya di sergap centeng. Katanya saya terlambat bayar. Padahal saya tidak terlambat. Setelah ditelusuri ternyata BPKB mobil saya digadaikan lagi dengan nilai yang lebih tinggi dan tidak dibayar. Akhirnya mobil saya di minta paksa. Duh rasanya ingin saja saya “santet” orang itu. Sekarang aku jadi pusing sekali ditambah dengan ibu yang sakit”.

“Eeh jangan begitu. Memangnya dia itu siapa? Dia itu kan cuma orang yang berperan sebagai penipu, sedang kejadian penipuan itu terjadi karena sekenario Allah. Jadi Allah yang mengijinkan orang itu menipu anda. Jika anda berbuat seperti itu berarti anda telah melawan Allah. Jika anda berbuat demikian Allah bukan bersimpati pada anda malah sebaliknya akan murka. Jika ini yang anda terima, tentu kekecewaan, kesedihan dan kesengsaraan akan meliputi dalam kehidupan anda. Namun sebaliknya jika anda menerima kejadian ini dengan sabar(bukan berarti anda pasrah dan membiarkan penipuan itu) anda akan mendapatkan kedamaian dan Allah pasti akan mengembalikan mobil anda atau menggantinya dengan yang lebih baik”

Kesuksesan itu perlu waktu, proses dan kesabaran. Anda akan menemuai halangan atau rintangan ketika anda menggapai kesuksesan yang anda raih. Semua halangan, rintangan atau kejadian-kejadian yang menghadang langkah kita merupakan cara Allah untuk mempersiapkan diri kita menjadi orang sukses sebagaimana yang diimpikan. Allah akan menyiapkan dan memantaskan diri anda menjadi Ratu yang sebenarnya. Karena itu bersabarlah terhadap prosesnya. Jangan pernah anda berpikiran instant dan berjalan mulus saja. apakah anda mau memerankan “Petruk jadi Ratu”?.
Semoga bermanfaat.
See in the top

Baca selengkapnya......