Learn how to learn

Senin, 26 September 2016

Kita dapat memberi hanya sebatas yang kita punya Ya kita hanya bisa memberi uang jika kita punya uang. Jumlah uang yang kita berikan dibatasi oleh jumlah uang yang kita miliki Begitu pula kita hanya bisa memberi ilmu dan keterampilan sebatas yang kita miliki. Jika ilmu kita cekak tentu kita hanya dapat memberi ilmu yang sedikit pula. Lalu mungkinkah dwngan ilmu dan keterampilan yang serba sedikit inienghasilkan siswa siswi yang berkualitas ? Ya tentu bisa kalau yang kita berikan pada siswa adalah ilmu untuk mencari ilmu. Bagaimana cara belajar Dan kenapa kita harus belajar.

Hal ini sama jika anda tidak memiliki uang jangan khawatir anda tidak bisa memberi uang yang banyak. Karna anda masih bisa memberi ilmu bagaimana mencari uang. Namun permasalahannya dapatkan anda bisa memberi ilmu tentang mencari uang jika anda sendiri tidak bisaemdapatkan banyak uang? Hal yang sama bisakah anda bisa mengajari bagaimana cara belajar yang baik untuk mendapatkan ilmu yang banyak jika anda sendiri tidak memiliki ilmu yang banyak? Bagaimana cara yang anda berikan benar jika anda sendiri gagal mendapatkannya? Analogi kenapa kita mesti mengikut cara yang diajarkan nabi Muhammad agar kita sukses masuk surga.? Alasan yang paling logis ya karena Nabi Muhammad telah dinyatakan berhasil masuk surga. Jadi jalan yang ditempuh benar. Karna itu jika kita mengikuti jalan beliau pasti akan sampai ditempat yang sama. Jadi disinilah perlunya menjadi teladan apa yang kita ajarkan. Kembali pada bahasan semula. Jika kita tahu bagaimana cara belajar yang baik dan terbukti kita memiliki ilmu yang cukup banyak. Maka cara kita paling tidak telah teruji kebenarannya. Sehingga kalau kita ajarkan pada orang lain insya Allah akan berhasil Jika kita mengajarkan pada siswa bagaimana cata belajar maka dikala siswa membituhkan ilmu kelak untuk kehidupannya mereka tahu bagaimana cara mencarinya Pertanyaannya sekarang adalah apakah anda memberi uang atau memberi cara mencari uang. Apakah anda memberi ilmu atau memberi tahu cara bagaimana mencari ilmu sehingga dalam waktu yang singkat dapat ilmu yang banyak.

Baca selengkapnya......

Belajar dari Teko.

Sabtu, 10 September 2016

Tahukah anda  Teko?
Ya,  tempat minum yang isi akan dituang ke beberapa gelas.

Coba perhatikan teko.
1. Apa yang dikeluarkan teko tergantung  pada apa yang dimasukkan kedalamnya. Jika yamg dimasukkan madu  akan keluar madu. Jika yang dimasukan susu akan keluar susu.  Jika dimasuklan air pitih akan keluar air putih. Jika yang dimasukkan air cberan alan keluar  air comberan. Jika yang dimasukkan  racun akan keluar racun.

2. Jika teko terisi dengan penuh maka dia akan bisa memberi ke banyak orang untuk diminum. Apa lagi jika teko sering diisi  maka dia akan bisa memberi minum ke banyak orang.
Sebaliknya jika teko jarang diisi maka dia akan sering mengecewakan banyak orang. Ada orang haus ketika menuang ternyata gak ada isinya.

3. Teko ketika diisi terus menerus maka dia akan mengeluarkan isi otomatis tanpa kita menuangnya. Kenapa karena luber.

4. Teko yang kecil akan sedikit isinya.  Sedikit diisi sudah penuh.  Teko yang besar akan banyak isinya. Tidak mudah penuh.

5. Teko yang tertutup tidak bisa diisi. Teko yang terbuka terus akan merusak isi yang ada didalamnya.  Pengendalian tutup teko sangat penting terhadap isi dam kualitas isi teko.

Lalu pelajaran apa yang bisa diambil dari teko ini?
Otak manusia bisa diibaratkan seperti teko.

1.Apa yang keluar dari seseorang tergantung pada apa yang masuk. Jadi jika ada anak yang bicara kotor dan berperilaku tidak baik. Itu berarti lingkungan anak tersebut tidak baik. Lingkungan itu bisa berarti rumah, teman pergaulan dan lain lain .  Maka jika ingin memperbaiki  anak atau memperbaiki diri, perbaikilah lingkungannya. Apa yang didengar, apa yang dilihat dan apa yang dirasa anak atau anda akan menentukan bagaimana anak atau anda. berperilaku. Kebanyakan orang adalah bentukan lingkungannya.  Kecuali orang yang memiliki visi pribadi , dia akan menjadi pengendali bagi dirinya.

2. Otak yang setiap saat diisi dengan ilmu, tentu akan banyak memberi kebaikan bagi pemiliknya dan orang disekitarnya. Dia akan bisa banyak membantu dan bahkan akan membantu meski tanpa harus diminta.  Karena dia sudah merasa berkelimpahan.

3. Otak itu sebenarnya sangat fleksible seperti karet. Jika tidak ada isinya otak akan mengecil.  Namun jika otak diisi terus dan terus, awalnya mamang tidak nyaman. Itu pertanda otak sedang melakukan peregangan.  Maka pada saat itu jangan berhenti mengisi. Jika anda berhenti mengisi maka otak akan tetap kecil.  Maka besarkanlah kapaaitas otak anda dengan terus dan terus belajar.  Ya menjadi pribadi belajar. Maka kapasitas otak akan meningkat.  Sehingga akan menjadi teko yang besar yang mampu memberi banyak minum orang lain dan terpuaskan semuanya.

4. Tutup otak anda pengendalinya anda sendiri. Otak yang tertutup akan sulit meneeima ide atau ilmu baru.  Otak yang yerbika bebas akan memasukkan semua informasi yang diterima sehingga akan mengacaukan isi yang ada didalamnya.  Tutup otak yang dikendalikan dengan baik akan membuat kualitas otak menjasi baik.  Disinilah letak pentingnya peran kita dalam mengendalikan  kehidupan kita.

Jadi jika ingin memgubah kehidupan kita , hal pertama yang silakukan adalah dengan mengendalikan tutup otak kita. Yaitu menyeleksi apa yang masuk dalam otak dengan baik dan hati hati.                        

Baca selengkapnya......