Amalan Hati Orang Kaya

Selasa, 18 Desember 2012


Pernahkah anda bertanya, apa sebenarnya yang dilakukan oleh seseorang sehingga mengantarkan mereka menjadi orang kaya atau sukses?. Apakah anda membayangkan mereka melakukan sesuatu yang besar, yang hebat, dimana anda tidak bisa melakukannya. Apakah anda mengira, orang  kaya dan sukses itu sudah merupakan takdir mereka. Sehingga anda mengatakan mereka orang yang beruntung, mereka  orang-orang yang terpilih. Kenapa anda berpendapat demikian? Apakah karena anda melihat  mereka tidak bekerja sekeras anda bekerja? Apakah karena mereka  sebenarnya tidak secerdas anda?  Apa  karena mereka tidak sepeduli anda?
Ada sebuah cerita, suatu  ketika Nabi sedang duduk-duduk bersama sahabat. “ sebentar lagi akan datang calon penduduk Syurga” Nabi berkata memecah kesunyian. Lalu tidak lama berselang datang  orang yang biasa-biasa saja. Pada kesempatan yang lain, ketika  Nabi sedang duduk-duduk di Masjid berkata” Sebentar lagi akan datang calon penduduk surga”. Tidak lama kemudian datanglah orang yang sama  seperti kejadian sebelumnya.

Ada  seorang sahabat yang  penasaran dengan pernyataan Nabi tersebut.  “Apa yang istimewa dengan orang ini, sehingga Nabi menyatakan sebagai penduduk Syurga. Padahal orang ini dikenal tidak sesoleh dibandingkan dengan sahabat lain” gumamnya dalam hati. Karena rasa ingin tahu yang tinggi, maka sahabat tersebut berkunjung kerumah orang yang dikabarkan Nabi sebagai penduduk Syurga. “ Maaf bolehkah aku menginap dirumahmu barang semalam atau dua malam karena sekarang saya ada masalah dengan orang tuaku” kata sahabat tersebut setelah dipersilahkan masuk. “ Silahkan saja?”  jawab calon penghuni Syurga. Ketika malam tiba, sahabat tersebut tidak tidak, dia mengamati apa yang dilakukan tuan rumah ketika malam hari. Ternyata dia tidak melakukan apa-apa. Apa yang dia lakukan hal-hal yang biasa-biasa saja.
Karena apa yang diinginkan sahabat yang menginap tersebut belum tercapai, maka dia memutuskan untuk menginap semalam lagi. Pada malam keduapun dia tidak melihat tuan rumah melakukan amalan-amalan yang istimewa. Akhirnya pagi harinya sahabat tersebut memutuskan untuk bertanya langsung ke tuan rumah. “ Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih, anda telah menjamu saya dengan baik. Kedua maafkan saya, saya telah berbohong kepada anda. Sebenarnya saya tidak ada masalah dengan orang tua saya.  Saya melakukan ini karena tidak menemukan alasan lain, bagaimana caranya agar saya dapat menginap dirumah anda. Adapun yang membuat saya ingin menginap dirumah anda adalah rasa ingin tahu saya, mengenai amalan amalan apa yang anda lakukan sehingga Nabi mengatakan anda adalah calon penghuni Syurga. Namun setelah dua malam menginap dirumah anda ternya saya tidak menemukan amalan-amalan istimewa yang anda lakukan. Bolehkah saya tahu, sejatinya anda melakukan apa sehingga anda dikabarkan sebagai calon penghuni Syurga?.
“Seperti yang anda lihat, saya tidak melakukan apa-apa”. Jawab tuan rumah. “Baiklah kalau begitu. Saya permisi dulu. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan anda menerima saya. Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai anda.” Kata sahabat sambil melangkah keluar.
“ eh tunggu sebentar, mungkin barangkali ini. Setiap menjelang tidur saya memohon kepada Allah untuk membersihkan hati saya. Lalu saya memaafkan setiap orang yang telah menyakiti saya diwaktu siang hari.” Kata tuan rumah setelah mengingat ingat amalan apa yang dia lakukan.
Dari cerita diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi orang sukses kita tidak perlu melakukan hal-hal yang besar atau istimewa. Anda cukup melakukan hal-hal yang sederhana seperti yang dilakukan oleh orang biasa-biasa saja. Namun anda lakukan dengan cara yang berbeda. Cerita diatas menunjukkan betapa pentingnya amalan hati untuk mempermudah kesuksesan. Amalan hati seperti, Jujur, tanggungjawab, semangat,peduli, melihat kata bukan hanya sekedar yang tersurat, berpikir positip, pemaaf pada diri sendiri maupun orang lain merupakan hal yang terkadang sulit terlihat dari luar. Sehingga ketika kita menemukan orang biasa-biasa saja, tidak bekerja keras dan tidak memiliki ilmu yang banyak, kita mengatakannya sebagai orang yang beruntung.
Padahal dengan bersikap demikian, kita tidak bisa mengambil pelajaran. Karena jika kita sudah mengatakan “keberuntungan” itu sudah hak Tuhan, gak bisa dinalar. Namun jika kita percaya pasti ada sebab dibalik kesuksesan yang diterima seseorang maka kita bisa mengambil pelajar.
Cerita diatas juga membuktikan bahwa meskipun anda melakukan jurus ATM ( Amati, Tiru dan Modifikasi) jika anda tidak meniru amalan hati yang dilakukan, hasil yang anda peroleh akan jauh berbeda.
Karena itu ketika, anda belajar kesuksesan pada orang yang sudah sukses, pelajarilah sampai kedalam hatinya, pandangan-pandangannya dan, sikapnya. Kemudian tata ulang amalan hati anda, maka anda akan merasakan betapa mudah sebenarnya menjadi orang sukses dan kaya itu.
Semoga Bermanfaat
See at The top

Baca selengkapnya......

Ternyata Anda Tidak Benar Benar Ingin Kaya

Rabu, 12 Desember 2012


Suatu hari saya memanggil karyawan saya yang masih keponakan . Dia memiliki kebiasaan merokok.  Sedangkan di Perusahaan kami, diharapkan karyawan tidak merokok. Saya sudah berusaha menasehatinya dengan berbagai macam  cara. Namun masih belum berhasil.
Kebetulan keponakan saya tersebut baru saja menikah. Dan tentunya dia ingin segera memiliki rumah. Lalu saya tawarkan kepada dia bantuan sebesar Rp. 15 juta untuk membeli   rumah dan umroh gratis, tetapi dengan syarat  berhenti merokok. Bantuan akan cair jika sudah berhenti merokok minimal selama satu tahun. Ternyata dia diam saja. Tidak ada terlihat  expresi senang dan bahagia di wajahnya  mendapat  tawaran tersebut. Ya dengan hanya berkorban berhenti merekok saja, nampaknya dia enggan padahal mendapatkan biaya umroh gratis dan dana tunai 15 juta.
Padahal jika dia ditanya, apakah dia ingin sukses? Apakah dia ingin kaya? Tentu dia menjawab ingin, meskipun terdengar kurang semangat dan tampak diraut wajahnya kurang percaya diri.
Lalu bagaimana dengan anda, apakah anda benar-benar ingin kaya dan sukses? Ahh bohong.  Anda  ingin sukses dan kaya karena anda ditanya demikian, lalu anda menjawab, ya, agar tidak dikatakan orang  aneh.  Sementara kata kata kaya dan sukses , merupakan kata-kata asing yang jarang anda dengar apalagi anda ucapkan. Coba berapa kali anda mengucapkan kata-kata itu dalam sehari, dalam seminggu, dalam sebulan, dalam setahun atau seumur hidup anda..
Kenapa saya bertanya demikian,  karena kata kata anda merupakan ekspresi dari pikiran dan hati anda. Jika anda sering mengatakannya berarti, hati dan pikiran anda  sangat ingin sukses dan kaya  terwujud dalam kehidupan anda.  Namun jika kata sukses dan kaya jarang sekali keluar dari bibir anda berarti anda telah  berbohong. Jika anda membohongi diri saya tidak masalah. Namun jika anda membohongi diri sendiri sungguh kasihan. Diri sendiripun masih anda bohongi.
 Jika anda benar-benar ingin sukses , coba apa yang berani anda pertaruhkan? Dengan cara apa anda berani membayar kesuksesan dan kekayaan yang anda inginkan?  Atau alat tukar apa yang berani anda berikan untuk membayar kesuksesan dan kekayaan yang anda inginkan.

Jika anda berani menukar kebiasaan anda nonton tv, cangkruk dengan teman teman yang tidak produktip dengan belajar dan bergabung dengan teman-teman yang inspiratip.  Jika anda berani menghentikan kebiasaan merokok, memperhatikan pengeluaran anda sekecil apapun yang tidak bermanfaat   lalu ditabung. Jika anda berani menukar kebiasaan setelah sholat  langsung pergi dengan duduk sejenak memohon ampun atas dosa yang anda lakukan selama ini kemudian diikuti dengan rintihan doa. Jika anda  berani menukar kemalasan anda bekerja dengan semangat kerja yang lebih tinggi bahwa kerja itu bukan hanya sekedar mencari uang tetapi mencari ilmu dan keterampilan. Jika anda berani menukar keraguan anda  dengan keyakinan bahwa anda layak dan pantas untuk kaya dan sukses. Jika anda berani menukar langkah anda yang lambat menjadi  cekatan dan lari. Jika anda berani menukar kebiasaan anda  tidak peduli terhadap lingkungan dan menjadi peduli dan ringan tangan. Jika anda berani menukar kekecewaan ketika gagal dengan semangat pembelajar. Saya baru percaya jika  anda memang benar benar ingin sukses.
Aduuuuh banyaknya? Ya itu belum seberapa, sebenarnya masih banyak lagi. Besarnya kesuksesan yang anda raih tergantung  seberapa banyak dan dengan apa anda berani  membayarnya. Ibarat anda membeli mobil, jika anda  hanya memiliki uang Rp. 20 Juta, anda hanya mendapatkan mobil bulukan. Jika anda berani membayar Rp. 200 juta  anda dapat mobil sekelas Terios.   
Namun jangan kawatir. Anda tidak akan kesusahan atau kesulitan melakukan pembayarannya jika anda sudah mulai melakukan dua atau tiga pembayaran saja. Anda akan merasakan  melakukan pembayaran yang lain  akan jauh lebih mudah. Seperti yang saya rasakan sekarang ini. Saya tidak merasakan berat melakukan sesuatu untuk menggapai kesuksesan yang ingin saya raih.  Saya tidak merasa  tersiksa ketika  belajar berlama lama, saya tidak merasa berat dengan kerja sampai malam hari. Semuanya saya rasakan indah dan menyenangkan. Kenapa demikian? karena irama tubuh saya sudah mengikuti kebiasaan saya.

So, stop sampai disini.  Berhentilah membohongi diri sendiri. Jika anda ingin  benar benar ingin sukses. Buktikan keinginanan anda.  Sesulit dan seberat apapun lakukan pembayarannya. Agar jika ada orang yang tidak percaya dengan anda mereka akan kecelek. Bahwa anda adalah orang yang jujur dan bertanggungjawab. Bahwa  anda adalah orang yang pantas mendapatkan kesuksesan.Agar orang-orang yang dekat dengan anda( Bapak, Ibu, Istri, anak anak dan saudara) bangga dengan anda. Bahagia dengan kehadiran anda di Dunia ini.
Semoga bermanfaat
See You at The top



Baca selengkapnya......

Dari mana memulai membenahi negeri ini?

Senin, 24 September 2012

Apakah anda termasuk orang yang muak terhadap negeri ini? Apakah anda termasuk orang yang prihatin terhadap sikap para pemimipin para pengelola negeri ini?. Apakah anda sangat membenci korupsi? Namun coba renungkan, jika seandainya anda yang duduk sebagai Presiden, sebagai anggota DPR, sebagai Bupati dan sebagai Polisi, apa kira-kira anda tidak melaukan hal yang sama dengan mereka? Jika saya pribadi menerima tawaran ini, saya tidak bisa menjamin saya tidak terpengaruh oleh, sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri, golongan dan korupsi. Oleh karena itu, saya dari awal tidak pernah bermimpi menjadi PNS atau pejabat pemerintahan, meskipun jika saya mau kesempatan itu sangat terbuka bagi saya.

Jika anda amati korupsi, itu telah merasuk kesegala penjuru, bukan hanya di pemerintahan saja, namun juga ke perusahaan-perusahaan swasta. Jika anda sebagai sales, tentu anda akan menemukan bagian maintenance, pembelian dan bahkan satpam yang meminta tip atau komisi. Lalu pertanyaannya siapa yang salah dalam hal ini? Menurut saya yang salah adalah masyarakat, ya kita-kita ini. Lo kok bisa?. Coba renungkan secara sederhana saja, kira-kira korupsi ini mulainya dari mana? Menurut saya, korupsi ini awalnya ditimbulkan oleh sikap kita yang baik hati, yaitu rasa kasihan, bagi bagi rezki, tanda terima kasih, tidak mau repot dan lain sebaginya. Sebagai contoh misalnya, ketika anda maaf, ke kamar kecil, disitu tertulis kalimat “ Gratis,terima kasih anda tidak memberi tip”, namun anda tetap saja memberi tip, mungkin dengan berdalih kasihan. Contoh yang lain ketika anda, mengurus surat-surat misalnya, tanpa diminta anda memberikan tip, sebagai tanda terima kasih. Ketika akhir tahun dengan kebaikan hati anda, dengan dalih bagi-bagi rezki anda mengirimkan parsel kepada orang pembelian customer anda. Coba anda renungkan baik-baik, sebagai manusia biasa yang membutuhkan uang, ketika menerima uang pemberian tersebut kira-kira sikapnya bagaimana? Tentu mereka akan senang hati dan bahagia. Bukankah setiap orang ingin senang dan bahagian? Lalu apakah salah apabila petugas, sebagai tanda terima kasih kemudian mengutamakan orang yang member tip untuk dilayani lebih dahulu dan lebih baik. Kemudian ada orang lain merasa menjadi korban, karena dinomor-duakan, karena petugas mendahulukan anda, akhir berniat memberi uang jasa kepada petugas agar urusannya segera diselesaikan. Mungkin begitulah kira-kira awal terjadinya korupsi. Karena itu ketika saya mendirikan usaha sendiri, saya berniat untuk tidak memberikan apapun kepada pelanggan, kecuali jamuan ketika mereka berkunjung ke tempat kami. Awalnya kami merasa takut, apa mungkin usaha saya bisa mendapatkan order jika menerapkan cara seperti ini? Walaupun dengan sedikit rasa takut dan was-was niat ini saya lakukan. Saya berprinsip, “bukan customer yang memberi rezki kepada saya tetpai Allah. Masak Allah akan menyulitkan hambaNya yang berniat baik”. Usaha ini bukannya tanpa ada ujian, ada beberapa order yang gagal karena kami tidak mau member uang komisi. Namun Allah selalu menggantinya dengan yang lebih banyak dan lebih baik. Alhamdulillah rasa takut dan was-was kita sudah mulai hilang. Sehingga jika gagal transaksi karena tidak mau memberi komisi ke customer, tidak memjadi masalah karena kami tahu itu adalah cobaan dari Allah, dan jika kami lulus akan diberi ganti yang lebih banyak. Jadi langkah pertama untuk membenahi negeri ini adalah melalui cara dengan tidak melibatkan diri menjadi pendukung atau pelaku timbulnya korupsi. Memang itu susah dan sakit, tetapi begitulah langkah awalnya. Sedangkan langkah berikutnya adalah dengan membangun generasi yang mempunyai keimanan yang tangguh dan keilmuan yang luas. Anda sudah melihat sendiri, korupsi tidak bisa dihapus dengan menaikkan gaji dan memenjara para pelaku korupsi. Karena negara kita sedang berkembang. Sedang ciri masyarakat berkembang adalah berbudaya konsumtip, ingin kelihatan kaya. Biar tekor asal kesohor. La, untuk menutupi tekor ini yang paling mudah dan sepat adalah dengan melakukan korupsi. Membasmi sikap demikian tidak mudah. Merubah mindset demikian tidak mudah. Ibarat kita menanam sirih berharap berbuah semangka. Cara yang mudah untuk menghasilkan buah semangka adalah menanam bibit semangka. Untuk menggantikan tanaman sirih tersebut. sambil kita menungguh pohon sirih mati kita tanam pohon semangka. Karena itu, kami mencoba mengambil peran menanam bibit semangka dengan mendirikan SMPIT ALFAWWAZ. Kami berharap SMPIT ALFAWWAZ menjadi sekolahnya calon orang sukses. Kami ingin menjadikan lembaga ALFAWWAZ menjadi lembaga yang mengolah sampah menjadi emas. Ini nampaknya sesuartu yang sangat idialis, namun saya sekira asal kita masih bisa membayangkan, kita Insya Allah akan bisa mewujudkan. Ini memang tidak mudah karena itu salah satu alasan saya kenapa program ini saya sampaikan diforum ini adalah ingin mendapat masukan saran dan nasehat demi terwujudnya lembaga pendidikan yang mengubah Sampah menjadi Emas Semoga bermanfaat, See you at the top

Baca selengkapnya......

Napak Tilas Kesuksesan Orang Lain

Selasa, 18 September 2012

Pernahkan anda bertanya kenapa, ada sebagian orang yang mendapatkan kekayaan dan kesuksesan begitu mudah sementara yang lain sangat sulit? Pernahkan anda bertanya kenapa ada sebagian orang mengerjakan banyak hal sementara yang lain, sangat sedikit? Pertanyaan-pertanyaan seperti diatas, selalu mengusik hatiku. Saya selalu saja kagum terhadap seseorang yang mempunyai pencapaian sangat banyak namun waktu yang diperlukan sangat sedikit. Saya mengenal seseorang yang umurnya sepantaran dengan saya, namun beliau mampu mengendalikan 9 perusahaan, menulis 3 buku dan menjadi seorang trainer yang handal. Dan yang lebih menggembirakan kehidupan rumahtangganya sangat harmonis dan anak-anaknya cukup berprestasi.

Ketika membaca bukunya Merry Riana, hati saya sangat tergetar dan berkesan, bagaimana seorang wanita yang lahir dizaman sekarang, mempunyai kesadaran yang begitu tinggi dan mampu meraih prestasi yang sangat membanggakan diusia muda? Semantara anak muda sekarang ini terkenal malas dan tidak peduli terhadap masa depan. Mereka asyik dengan dunia penuh dengan hura-hura dan membuang waktu. Setelah mengamati perjalanan kehidupan mereka, para orang sukses, saya dapat mengambil 3 hal yang mereka lakukan sehingga mereka mampu mengerjakan banyak hal dan menjadi orang sukses. Pertama, mereka sadar terhadap masa depan. Mereka menyadari bahwa hidup ini, bukan merupakan hal yang sia-sia. Namun hidup ini mempunyai misi. Oleh karena itu mereka mengisi hidup ini dengan kerja keras dan kerja keras. Apabila mereka telah selesai mengerjakan sesuatu mereka akan segera mengerjakan hal lain. Sehingga hidup mereka benar-benar efisien. Mereka tidak mengenal lelah. Karena ketika mengerjakan sesuatu hati mereka hadir dan sangat menikmati apa yang mereka lakukan. Sehingga mereka mampu bekerja lebih lama dari kebanyakan orang. Kedua, mereka tahu apa yang harus dikerjakannya dan bagaimana cara mengerjakannya dengan baik dan cepat.. Awalnya merekapun tidak tahu apa yang harus dilakukan. Namun karena dia menyadari bahwa hidup ini merupakan misi, maka mereka mengerjakan apa saja yang penting bermanfaat bagi kehidupannya dan orang lain. Dari kegemarannya melakukan banyak hal, akhirnya meraka menyadari untuk mencari cara terbaik untuk melakukan sesuatu. Sehingga mereka menjadi orang yang sangat produktip, karena mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Sebagai contoh orang dapat menambal ban lebih cepat dan hasil lebih baik jika mereka tahu bagaimana caranya menambal ban yang baik. Jika mereka tidak tahu caranya menambal ban, waktu seharipun tidak cukup untuk menambal ban. Dan yang ketiga adalah, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Mereka menyadari bahwa setiap kita diberi waktu sama 24 sehari, tujuh hari dalam seminggu. Maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan agar dapat berhasil dengan maksimal adalah memilih pekerjaan yang bernilai tinggi, mengerjakan dengan cepat karena tahu bagaimana cara mengerjakannya dan mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Sebagai contoh, sepulang dari Sholat Jama’ah Subuh di Masjid saya melakukan dengan berjalan mengelilingi taman sambil menghafal Alqur’an. Atau mengajak anak jalan atau sepedahan bersama anak saya yamg masih kecil. Sehingga sambil olahraga, menjalin keakrapan dengan keluarga. Namun saya masih merasakan apa yang saya lakukan tersebut, masih kurang maksimal terbukti hasil yang saya peroleh masih jauh dari apa yang diperoleh orang-orang yang lebih sukses dari saya. Oleh karena itu, saya tidak malu-malu bertanya kepada mereka yang lebih sukses dari saya. Saya berpendapat, akan jauh lebih mudah dan hemat mencapai kesuksesan jika kita melakukan napak tilas kepada orang yang lebih sukses dengan melakukan apa yang mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya. Karena walaupun kita melakukan hal yang sama dengan mereka apabila cara kita melakukan tidak sama tentu hasilnya berbeda. Bahkan seandanya kita sudah melakukan hal yang sama dengan cara yang sama hasil dan waktu yang diperlukanpun bisa saja berbeda. Itu masih tergantung dari keterampilan kita dan passion kita. Oleh karena itu kita diminta untuk bergaul dengan mereka yang tujuannya tidak lain untuk menyamakan passion atau frekwensi kita. Jika sudah tuning bukankah akan enak didengar dan dirasa? Semoga bermanfaat see you at the top

Baca selengkapnya......

Kaya Melaui Silaturahmi

Kamis, 13 September 2012

Bagi bangsa ini halal bi halal sudah menjadi tradisi. Halal bi halal yang diisi dengan silaturahmi, berkunjung ke kampong halaman, rumah saudara, rumah teman, memang banyak manfaatnya. Bahkan Nabi Muhammad menyemangatinya dengan menjanjikan imbalan yang sangat luar biasa yaitu dimudahkan rezki dan dan dipanjangkan umurnya, selain tentunya mendapat pahala yang luar biasa besar bagi ummat Islam. Namun pertanyaannya adalah sudahkah anda menerima janji yang diberikan Nabi tersebut? Benarkah silaturahmi yang anda lakukan dapat menambah rezki dan memperpanjang umur? Jika belum lalu siapa yang salah? Apakah hadist diatas salah atau kitanya yang tidak melakukan silaturahmi dengan benar?

Jika melihat sumbernya hadist tersebut benar atau shoheh. Denagn demikian jika kita belum mendapatkan manfaat silaturahmi sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad, berarti cara kita melakukan silaturahmi kurang benar. Hal ini sama dengan janji Allah yang menyatakan” sesungguhnya Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”, lalu kenapa bangsa ini yang notabene mayoritas Islam tetapi terkenal sebagai bangsa yang korup? Jika anda mendatangi reuni entah itu reuni keluarga atau reuni kampus, apa yang mereka lakukan?. Mereka kebanyakan mengenang masa lalu, memperbincangkan masa lalu yang lucu lucu. Mereka hanya bersenang senang. Jika demikian bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari silaturahmi mendatangkan rezki dan menambah umur? Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Jika saya melakukan silaturahmi yang sering saya lakukan adalah memperhatika kondisi teman teman, mulai dari anaknya berapa, anaknya bagaimana? kariernya seperti apa? Ekonominya seperti apa, dan kedudukannya atau aktifitasnya dimasyarakat bagaimana? Setelah saya mengetahui keadaan teman , lalu saya bandingkan dengan keadaan saya. Bagaimana mungkin si fulan lebih mapan dari saya padahal,ketika kuliah, prestasinya lebih jelek dibanding saya?. Kita kuliah ditempat yang sama, dosennya sama, pelajarannya sama, nilai dia lebih jelek dari saya namun setelah terjun di masyarakat kok dia lebih unggul dari saya. Tentu ada yang salah. Ya ada yang salah. Kesadaran ini membuat saya melakukan introspeksi dan mencari tahu bagaimana sang teman dapat sampai pada kedudukan seperti itu. Sebagai contoh misalnya, ketika saya masih kerja sebagai manajer pemasaran, saya bertemu dengan kakak kelas yang telah menjadi Derektur suatu perusahaan. Setelah pertemuan itu hati saya terasa “panas”. “ ah masa saya kalah dengan dia, waktu kuliah prestasi saya kan lebih baik dari dia. Tidak bisa. Saya harus menjadi Direktur juga”. Sejak saat itu pikiran saya dipenuhi dengan pertanyaan “ bagaimana caranya agar saya bisa jadi Direktur ya?”. Akhirnya saya menemukan cara menjadi Direktur yang paling mudah dan cepat. “ Saya harus keluar dari tempat kerja dan membuat usaha sendiri.” Setelah 3-4 tahun dari keputusan tersebut saya keluar dan menjadi Direktur bagi perusahaan saya sendiri. Walaupun saat itu merangkap sebagai sales, bagian pembelian dan tukang kirim barang. Alhamdulillah, perusahaan yang saya dirikan terus berkebnag dan berkembang hingga sampai saat ini. Dan saya merasakan andai saja penghasilan yang saya peroleh selama 13 tahun bekerja dikumpulkan ternyata tidak lebih banyak dibandingkan usaha sendiri yang hanya 5 tahun. Ada banyak contoh lain tetang manfaat silaturahmi bagi saya. Dan apa yang dinyatakan Nabi bahwa silaturahmi akan menambah rezki dan memperpanjang umur itu, benar dan saya telah banyak membuktikannya. Jika anda belum mendapatkan atau belum maksimal hasilnya janji Nabi tersebut, ubahlah cara anda bersilaturahmi. Anda boleh boleh saja mengenang masa lalu atau cerita kesana kemari, dengan teman anda. Jadikan percakapan itu sebagai bunga-bunga pertemuan, sedangkan intinya adalah anda mengambil pelajaran dari kesuksesan teman anda yang belum anda miliki Semoga bermanfaat. See you in the top

Baca selengkapnya......

Menumbuhkan kesadaran diri

Senin, 30 Juli 2012

Suatu ketika saya berbincang dengan kakak saya. “ Mas kapan anda sadar untuk mau menjalankan perintah Allah dengan baik. Tidak malas malsan seperti ini?”. Dengan tenang dia menjawab. Ya nanti jika rumahku, sudah seperti layaknya rumah orang lain.”. ketika rumahnya sudah dibangun, pertanyaan yang sama saya ajukan kembali. Jawabnya hamper sama, “ nanti kalau sudah ada perabotannya”. Pertanyaan yang sama saya ajukan pada tukang bangunan, dia menjawab “ bagaimana pak bisa sholat, badan kotor baju juga kotor, jika seperti bapak ya enak, dadan bersih, baju bersih sehingga sholat bisa tenang.

Jawaban mereka atas pertanyaan diatas rupanya, mengikuti alur yang sama, saya akan …. Jika …… untuk mengerjakan sesuatu mereka nunggu, sesuatu yang lain, baru mereka berjalan. Mereka baru bertindak jika mereka mendapat rangsangan yang positip dari luar. Apakah anda juga menjawab dengan alur yang sama jika diajukan pertanyaan yang sama? Apakah orang semacam ini kira-kira bisa sukses? Apakah masa depan orang semacam ini akan cerah dan bahagia?Orang seperti ini ibarat mobil mogok yang akinya soak. Mobil baru berjalan jika didorong. Tentu ini sangat merepotkan. Orang seperti atas, disebut sebagai orang yang pasip. Orang yang inginnya selalu mendapat rangsangan dari luar baru dia mau bertindak. Orang seperti ini akan menjadi bagian dari rencana orang lain. Mereka akan selalu menjadi “korban” atau akaibat dari kehidupan. Lawan orang pasip adalah orang aktip. Orang aktip menyadari dialah yang mengendalikan hidupnya. Maka mereka selalu bertindak dan bertindak. Hidup mereka penuh dengan inisiatip. Mereka sangat ringan tangan. Mereka tidak suka menunggu diperintah. Mereka suka mengambil peran didepan. Sehingga mereka bisa mewarnai kehidupan. Baik kehidupannya sendiri maupun kehidupan orang lain. Lalu bagaimana kita bisa termasuk golongan kedua. Golongannya orang aktip? Sebenarnya sangat mudah, untuk menjadi golongan orang kedua. Kita hanya memerlukan kesadaran diri. Ya anda perlu menyadari bahwa hidup ini bukan sekedar permainan yang tidak ada gunanya. Anda lahir kedunia ini mengemban misi khusus. Jika anda gagal maka celakalah anda. Anda akan mendapan celaan, cacian dan kesengsaraan hidup yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya. Nanti anda akan menyesal yang tiada putusnya. Namun jika anda berhasil menyelesaikan misi dengan baik , anda akan dieluelukan bagai seorang pemenang dalam olimpiade. Anda akan mendapatkah penghargaan yang jauh lebih tinggi dari segala penghargaan yang ada. Jika kesadaran ini tumbuh dalam hati anda, merasuk dalam jiwa anda, anda akan menjadi orang baru yang penuh dengan energy positip, semangat yang membara memanfaatkan potensi yang anda baik itu harta, tenaga dan pemikiran anda menjadi pelopor kehidupan. Anda tidak akan kehabisan tenaga. Anda tidak akan kehabisan cara. Anda tidak akan kehabisan kesabaran. Karena bagi anda yang terpenting bertindak dan terus bertindak. Tidak peduli betapa sulit medan yang harus dilalui. Tidak peduli betapa terjal jalan yang harus didaki. Karena itu saudaraku, sebelum kesempatan yang diberikan habis, mari kita bangun dari keterlenaan. Mari kita kembali ke misi awal keberadaan hidup kita didunia, yaitu menjadi Hamba Allah yang terbaik amalnya. Semoga bermanfaat. See you at the top

Baca selengkapnya......

Alasan Saya Menjadi Kaya

Rabu, 25 Juli 2012

Apakah anda ingin Kaya? Eh, matre bener sih orang ini. Saya pernah mendapat pandangan sinis seperti ini, ketika saya menyampaikan sambutan tentang kekayaan di forum Halal bi Halal keluarga besar Bani Abdullah ompak. Saya dikatakan sekuler dan lain sebagainya. “Lo bagaimana anda tahu anda dikatain demikian?”. Dia mengucapkannya sendiri ketika kakak sepupu saya ini datang berkunjung ke rumah saya dan melihat pembangunan gedung SMPIT AL FAWWAZ. “ Iya, bener. Kita memang harus kaya. Dengan banyak uang kita bisa berbuat banyak, membantu fakir miskin, membuat Gedung Pendidikan, Mendirikan Rumah Sakit dan lain sebaginya” Kata kakak sepupu saya.

Memang mengatakan kata Kaya ini, ternyata butuh suatu keberanian. Karena sebagai orang timur, kata “kaya” itu sangat jarang diucapkan. Itu seakan kata yang gak elok untuk diucapkan. Makanya wajar jika kebanyakan kita tidak kaya. Saya sendiripun terkadang masih merasa risih jika mengucapkan “kaya”. Takut dikatan sok, dalam lain sebagainya. Padahal dalam hati saya ingin kaya. Sungguh hati saya mengatakan saya ingin kaya. La kalau saya tidak ingin kaya bagaimana mungkin saya bisa mewujudkan cita-cita saya untuk membangun pesantren di atas lahan lebih dari 10 H, yang memiliki banyak gedung bertingkat 2, ada kolam perikanan, peternakan ayam, bebek,kambing dan sapi. Pesantren tersebut juga memilki, area pertanian, perkebunan dan area tanaman sayur mayur. Sedangkan saya orangnya tidak mau merepotkan orang lain. Alasan itulah yang membuat saya harus kaya. Jika saya tidak ada rencana atau impian itu. Saya tidak perlu kaya. Karena buat apa uang banyak, sementara saya orangnya tidak suka berfoya-foya. Anak dan istri juga tidak keberatan hidup sederhana. Kemudian apa yang menjadi alasan anda untuk menjadi kaya? Benarkah anda ingin kaya? Jika anda tidak mempunyai alasan yang kuat untuk menjadi kaya mana mungkin bisa menjadi kaya? Daftarlah alasan alasan anda yang kuat untuk menjadi kaya. Lalu buatlah itu sebagai keharusan yang harus diwujudkan. Sebagai indicator alasan alasan anda kuat apabila, anda setiap saat selalu ingat terhadap alasan alasan anda tersebut. Ketika anda makan, ketika anda mau tidur bahkan ketika anda sedang mandipun selalu mengingatnya. Persis seperti lagunya Dina Mariana. Kemudian minimal disetiap anda selesai melakukan sholat, tidak lupa anda selalu berdoa kepada Allah untuk membantu mewujudkan impian anda. Lebih baik lagi, ketika anda ingat anda langsung berdoa demi terwujudnya impian anda. Mudah-mudahan alasan –alasan kita untuk menjadi kaya, didengar oleh yang Maha Kaya, sehingga kita layak untuk menerima kekayaanNya. Semoga bermanfaat. See you at the top

Baca selengkapnya......

Pamer atau menginspirasi

Sabtu, 21 Juli 2012

Selesai solat Jum’at, saya menyempatkan diri sejenak berhenti di Masjid. Tidak lama kemudian datang tetangga rumah yang meskipun sering ketemu di Masjid namun jarang sekali bercengkerama. Setelah basi basi beberapa saat, saya berkata “ Eh saya ada rencana Gedung SMPIT AL-FAWWAZ nanti menjadi Universitas lo. Saya sudah mulai penjajagan dengan salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta untuk mengadakan Kuliah jarak Jauh.” Lalu saya diam menunggu komentar atau apalah dari 2 teman tersebut. Namun mereka diam tidak komentar apa apa. Suasana jadi hening. Akhirnya untuk memecahkan keheningan itu saya berbicara dengan tema lain. Dalam hati saya berbikir, ada apa dengan pernyataan saya ya. Apakah salah saya mengucapkan hal demikian. Atau itu dianggap pamer? Saya tidak bisa meraba isi hati mereka.

Saya menganggap sikap mereka itu aneh, karena berlawanan dengan sikap saya apabila mendengarkan kabar gembira dari teman tentang kesuksesannya. Walaupun terkadang dalam hati ini diliputi dengan rasa tidak percaya. Tetapi uniknya rasa tidak percaya tersebut justru menambah rasa penasaran saya untuk ingin tahu. Sehingga yang terjadi adalah rasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan lebih jauh lagi, tentang kesuksesan teman tersebut. Sikap saya ini ternyata sangat menguntungkan. Saya memiliki semangat yang kuat untuk mendirikan Yayasan Pendidikan, setelah mendengar teman saya yang biasa-biasa saja menurut ukuran saya, mampu memiliki Yayasan Pendidikan meskipun masih ala kadarnya. Kenyataan ini justru memacu diri saya untuk segera mewujudkan rencana saya untuk mendirikan sekolahan. Ya jika dia bisa kenapa saya tidak. Alhamdulillah sekarang SMPIT ALFAWWAZ telah berdiri dan telah menerima siswa. Suatu ketika saya mengunjungi teman saya yang ada di Surabaya, dia berkata mempunyai kebon sengon lebih dari 50 H. Ketika mendengar ucapan itu, saya tidak percaya. Ah , ngibul bagaimana mungkin dia punya kebun seluas itu, dia masih kerja ditempat orang, sedang rumah dan kendaraanyapun masih sederhana, atau pas pasan. Namun sekali lagi rasa tidak percaya saya itu bukan membuat saya cuek atau diam terhadap penyataannya. Tetapi malah membuat saya tertarik untuk mengetahuainya. Setelah dia meceritakan yang sebenarnya, baru saya tahu oh ternyata dia bekerjasama dengan orang yang punya lahan. Dia hanya menanami saja jika ongons tanam dan bibit cuma, 1500 per pohon, pantas dong jika dia bisa memiliki kebon sengon seluas 50 H? jika satu hektar ditanami 2000 pohon, kan cuma keluar modal 3 juta? Gara-gara teman punya kebon sengon akhirnya saya tertarik juga untuk membuat kebon sengon. Setelah beberapa kali gagal menemukan lahan, kini saya alihkan keiinginan memiliki kebon sengon dengan ke kebon Sawit. Andai saja saya berdiam diri ketika mendengar cerita teman saya dengan sengonnya mungkin saya tidak akan mempunyai kebon sawit. Nah sekarang enak mana, ketika anda mendengar tentang kesuksesan teman anda. Apakah anda akan diam seribu bahasa dengan hati penuh rasa curiga. Dan membuat teman anda merasa tidak enak hati. Atau menanggapi atau merasai turut bahagia akan kesuksesan teman kita. sehingga dapat membuat teman kita merasa senang atas sikap kita. Kemudian sebagai balasannya kita dapat dituntunya untuk memiliki hal yang sama atau yang semisal dengan yang dimiliki oleh teman kita, bahkan lebih baik lagi. Mempunyai sekolahan di gedung milik sendiri dan memilki kebon sawit ditanahnya sendiri. Jika kita berprasangka baik, terhadap orang yang menceritakan kesuksesanya. Sebenarnya mereka ini ingin menginspirasi kita. Ingin agar kita sukses seperti mereka. Bukan ingin pamer atas kesuksesannya.. ya bukan ingin pamer tetapi ingin menginspirasi. Semoga bermanfaat See you at the top.

Baca selengkapnya......

Seberapa cepat langkah Anda

Jumat, 11 Mei 2012

Tahukah anda apa yang menyebabkan seseorang menjadi pemenang atau winner?. Saya yaqin akan muncul banyak jawaban. Namun menurut saya, ada 3 hal yang sangat menentukan seseorang menjadi winner. Ketiga hal tersebut adalah, kecepatan, focus dan tangguh. Coba bayangkan ketika anda bepergian, atau mengikuti lomba lari marathon, ketiga hal diatas sangat jelas peranannya untuk menjadi pemenang. Kecepatan sangat diperlukan untuk mencapai finis secepat mungkin. Namun kecepatan saja tidak banyak bermanfaat jika anda tidak focus mengarahkan mobil anda ketempat yang dituju atau mengarahkan langkah kaki anda ke garis finis. Begitu pula, kecepatan dan focus tidak ada artinya sama sekali jika anda tidak memliki ketangguhan atau daya tahan yang kuat. Kecepatan mobil atau lari anda memang diatas orang lain, namun jika sebentar sebentar istirahat, kapan nyampeknya?

Kecepatan mobil atau lari kita, sangat mudah untuk diukur atau diidentifikasi.Lalu bagaimana dengan kecepatan kita didalam menapaki perjalanan hidup ini? Bagaimana cara kita mengukurnya? Saya mempunyai cara yang cukup sederhana untuk mengukur kecepatan langkah saya dalam menapaki kehidupan ini. Cara ini tidak cukup valid namun sangat bermanfaat jika anda mengharapkan laju kecepatan perjalanan hidup anda bertambah, sehingga anda akan menjadi orang yang jauh lebih bersemangat, berbahagia dan jauh lebih sukses dari sebelumnya. Cara saya untuk mengukur kecepatan langkah perjalanan kehidupan adalah, dengan cara membandingkan kehidupan saya dengan teman-teman. Utamanya dengan teman-teman sekolah, kuliah atau teman sepantaran “seusia atau dibawah” dengan saya. Kenapa saya memilih tolok ukur dengan, teman teman sekolah, kuliah atau teman seusia? Karena mereka saya anggap, sebagai tolok ukur yang mendekati kevalidan. Saya mengetahui kemampuan dan latar belakang mereka, karena sekolah atau kuliah ditempat yang sama, mendapat pelajaran yang sama dari guru yang sama. Sedangkan teman seusia dasar pemikirannya adalah, kita mempunyai waktu yang saya. Jika kita mengerjakan hal yang sama dengan waktu yang sama, bukankah kecepatan yang menentukan besarnya hasil yang akan diperoleh? Lalu apa yang dibandingkannya? Saya membandingkannya ke semua segi kehidupan, dimulai dari, keharmonisan keluarga, jumlah penghasilan, kekayaan yang dikumpulkan, karya-karya yang dihasilkan, ketaqwaan kepada Allah SWT, aktifitas dan peran dimasyarakat dan lain sebagainya. Oleh karena itu saya sangat senang berkunjung ke rumah teman, dengan harapan dapat membandingkan dan mengambil pelajaran dari sang teman. Saya berusaha mencarai tahu dari kehidupan sang teman, dalam arti yang positip. Misalnya, ketika saya bertemu dengan teman yang sudah menjadi Direktur, saya tidak berpikir,” Dia menempati jabatan itu karena,perusahaan itu milik saudaranya”. Yang jelas, faktanya dia sudah menjadi Direktur, sedangkan saya baru jadi sales manajer. Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar saya bisa menjadi Direktur sesegera mungkin. Paling tidak ada 2 keuntungan jika anda melakukan cara diatas, selain anda mengetahui kecepatan langkah anda, sehingga anda dapat berusaha untuk menambah kecepatan ,anda juga akan mendapatkan ilmu kehidupan secara real, jika anda memiliki jiwa yang terbuka(open mind). Bukankah cara diatas akan menumbuhkan rasa tidak mudah puas dan kurang bersyukur? Oh tidak. Karena semangatnya berbeda. Cara diatas didasarkan pada niat untuk menjadi orang yang memiliki kehidupan harmonis, bahagia dan bermanfaat bagi sebanyak-banyak manusia. Cara diatas berfungsi untuk mengoptimalkan atau mengupgred potensi dan waktu yang kita miliki sebaik mungkin. Bukankah Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba untuk kebaikan? Semoga bermanfaat See you at the top

Baca selengkapnya......

Pemimpin Yang Hebat

Senin, 12 Maret 2012

Dulu ketika Ahcmad masih bekerja di perusahaan orang lain, Achmad mempunyai teman senior yang sangat prestatip. Senior ini, sebutlah namanya pak Aji, sebagai seorang Sales Manajer. Namun walaupun perusahaan menobatkan dia sebagai Sales Manager, dia tidak mempunyai anak buah. Ketika dia mengangkat anak buah selalu saja kandas ditengah jalan. Tetapi pak Aji ini memang hebat sebagai seorang sales personal. Mungkin dia salah satu orang yang bisa memimpin diri sendiri namun tidak bisa memimpin orang lain.

Suatu ketika Pak aji bersama karyawan yang lain, bersepakat untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Karyawan yang diajaknya juga cukup potensial dan memegang peran penting di perusahaan. Sehingga ketika mau keluar pak Aji berkata kepada Achmad, “lihat sepeninggal saya perusahaan ini akan hancur” Achmad tidak tahu mengapa pak Aji mengeluarkan pernyataan ini. Apakah pak Aji meresa kecewa dengan perusahaan, sehingga dalam kata katanya terselap dedam kesumat.


Ketika itu Achmad menjadi Manajer Produksi. Ahcmad merasa tidak terima dengan pernyataan itu. Dan Achmad menangkap ada kesombongan, dalam pernyataan itu. Karena itu Achmad balas dengan kalimat yang tidak kalah sombongnya. “ Selama saya masih disini perusahaan ini tidak akan bangkrut. Jika bangkrut, tak ombe uyuhmu ( tak minum air kencingmu)”. Maksud Achmad mengeluarkan kalimat tersebut ingin memberi pelajaran agar pak aji tidak berbuat seperti itu. Untung perusahaan tersebut, tidak bangkrut. Wah andaikan bangkrut beneran, Achmad minum air kencing orang dong. He he he

Agar perusahaan tidak bangkrut, akhirnya Acmad pindah jadi sales, meskipun gajinya harus turun menjadi sepertujuhnya. Akhirnya Achmad bekerja keras, dan omzet yang peroleh tidak kalah banyak dengan omzet yang diperoleh oleh mantan seniornya. Setelah Achmad diangkat sebagai Sales Manager, dia membina beberapa sales. Ketika dia keluar dari perusahaan tersebut, dia meninggalkan 3 orang sales yang sangat potensial. Yang pada akhirnya membawa kemajuan perusahaan itu samapai saat ini.

Pembaca, pada kisah diatas, saya ingin mengajak anda untuk melihat satu sisi dari sipat pemimpin yang baik. Seorang pemimpin yang baik dan berhasil, bukanya dia berhasil memajukan perusahaan atau organisasi ketika dia menjabat, lalu bangkrut ketika dia meninggalkan perusahaan. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selain mampu membuat perusahaan atau organisasinya tumbuh ketika dia menjabat, juga perusahaan atau organisasi tetap akan tumbuh dan berkembang ketika dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sangat bangga apabila perusahaan akan terus tetap tumbuh dan berkembang, meskipun dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sedih dan gagal apabila sepeninggal dia perusahaan hancur. Karena itu ketika dia masih menjabat, berusaha untuk menerapkan kultur yang baik dan menyiapkan pengganti yang jauh lebih baik darinya. Dia tidak takut disaingi ketenarannya.

Sebaliknya pemimpin yang tidak baik, merasa dirinya yang pailing hebat. Karena itu, dia tidak ingin memiliki pengganti yang lebih hebat darinya. Sehingga dia bisa mengatakan dengan lantang pada dunia” kalau bukan saya, siapa lagi?. Lihat apa yang terjadi setelah saya pergi?”
Pemimpin terbaik adalah orang-orang yang memiliki cita-cita yang lebih besar bagi perusahaan mereka daripada diri sendiri. Mereka mengetahui bahwa kekuatan terbesar perusahaan atau organisasi terletak pada para pegawai dan budayanya.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Kaya Melalui Investasi

Rabu, 07 Maret 2012

Sebagai seorang muslim mestinya kita sangat bersyukur, karena disamping ajaran ini terbukti kebenarannya, agama Islam sangat lengkap. Sehingga sebagai way of life, Islam tidak ada cacatnya sama sekali. Jika pada saat ini ada sebagian ummat Islam yang nampaknya terkesan, kumuh, terbelakang, miskin dan menyandang gelar teroris, itu semua dikarenakan adanya ummat islam yang masuk Islam tidak secara totalitas. Disamping ada lembaga atau Negara tertentu yang memang berharap ajaran Islam terkesan tidak baik dan tidak beradab.

Namun sekuat dan sekeras apapun usaha mereka untuk menghancurkan Islam, percayalah usaha mereka akan tetap sia-sia. Bahkan ibarat intan makin digosok akan makin cemerlang.


Salah satu ajaran Islam,yang patut diperhatikan yang ada kaitannya dengan bisnis adalah sabda nabi yang berbunyi, “ Ketika anak adam meninggal terputuslah semua amalnya, kecuali ilmu yang bermanfaat, amal jariah dan anak soleh yang mendoakan kedua orang tuanya”.

Hadist diatas mengajarkan tentang pahala yang diperoleh tanpa beramal, jika ditafsirkan dalam arena bisnis, mendapat uang tanpa harus bekerja. Yang dikenal dengan istilah Investasi. Jadi jika seandainya ummat Islam, memperhatikan hadist ini dengan baik tentunya dia akan menjadi seorang investor yang sukses.

Namun kenyataannya tidaklah demikian, banyak ummat Islam yang tidak peduli dengan konsep amal jariah atau investasi. Padahal konsep ini sangat menguntungkan, mendapatkan tanpa harus bersusah payah bekerja. Susah payahnya hanya cukup diawal saja. sehingga kita dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengerjakan hal-hal lain yang lebih bermanfaat lagi. Bukankah cara ini dapat digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar dari kapasitas kita?

Coba anda renungkan, apa mungkin ada orang yang kaya raya tanpa melalui investasi? Apa mungkin orang akan masuk surga tanpa berorientasi amal jariah. Rasanya tidak orang kaya tanpa melalui investasi. Rasanya tidak ada orang yang masuk surga tanpa menggunakan konsep amal jariah. Karena waktu kita terbatas, tangan kita hanya dua, kaki kita hanya dua. Jika uang atau pahala yang masuk ditentukan oleh aktifitas kita sendiri, tentu akan sulit masuk surga atau menjadi kaya.

Oleh karena itu, mulai sekarang arahkan segenap potensi yang anda miliki, baik tenaga, waktu dan pikiran untuk membangun investasi, atau amal jariah. Amalkan dan ajarkan ilmu yang anda miliki. Tabung dan investasikan harta yang anda miliki. Cari tahu bagaimana caranya berinvestasi atau beramal jariah dengan keterbatasan yang kita miliki. Gunakan waktu anda untuk membangun investasi dan amal jariah. Nanti tanpa anda sadari anda akan mempunyai harta dan pahala yang berlimpah.

Alangkah indahnya jika suatu saat ada yang mengatakan” Mas, tahukah anda kenapa saya bisa berubah seperti sekarang ini?. Ini semua karena anda. Ya karena andalah saya bisa seperti ini.” Bukankah ini pertanda kita melakukan sesuatu yang kecil, sederhana namun menghasilkan sesuatu yang luar biasa?

Mungkin ada yang bilang” oh , anda enak saja ngomong demikian, Karen anda mempunyai harta berlebih atau ilmu yang banyak, sehingga anda bisa berinvestasi atau beramal jariah dengan mudah? Tetapi saya, pendapat saja pas pasan, ilmu tidak punya, lalu mau berinvestasi atau bearmal jariah dengan cara apa?”

Bukankah semua orang asalnya tidak memiliki apa apa?. Bukankah semua orang asalnya tidak tahu apa apa? Lalu bagaimana mereka bisa kaya dan banyak ilmu? Tentunya mereka berupaya sekuat tenaga melebihi halangan yang ada dihadapannya. Mereka juga mengamalkan hadist” sampaikan walau satu ayat”

Percayalah kebanyakan orang sukses awalnya seperti kita, miskin dan bodoh. Karena usaha yang mengenal lelahlah sehingga mereka bisa seperti ini. So, tidak ada alasan, untuk tidak menjadi sukses dan masuk surga. Kita semua memilki peluang yang ada. Hanya upayanya saja yang perlu terus dan terus kita tingkatkan dan perbaiki, sehingga kita lebih mudah menjadi kaya dan masuk surga.

Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Sindrom Orang Udik

Selasa, 06 Maret 2012

Akahir-akhir ini saya terlibat bisnis bersama dengan teman teman. Setelah melalukan berbagai pengamatan dan pengkajian yang intensive, akhirnya diputuskan berbisnis dibidang property. Berbagai langkah telah diputuskan untuk dijalan, mulai dari pemilihan nama, pembuatan web side dan langkah langkah praktis lainnya.

Namun dalam setiap diskusi, selalu saja muncul ide-ide baru, yang menurut saya akan membuyarkan tujuan semula, berbisnis dibidang property. Sehingga arah bisnisnya tidak focus. Sebagai missal, ketika menemukan ruko yang dianggap prospektif,ada kemungkinan berkembang dimasa depan, muncul ide untuk membeli ruko tersebut. Contoh yang lain, ketika melihat apartment yang baru dibangun muncul ide membeli apartment tersebut lalu dijadikan tempat untuk bisnis laundry.


Kecenderungan-kecenderungan pemikiran diatas saya menyebutnya sebagai sindrum orang udik yang pergi ke kota besar. Bagi orang udik yang belum pernah tahu kota besar, ketika menginjakan kaki pertama kali di kota besar, tentu wajahnya akan melongo, jarinya menunjuk-nunjuk penuh kekaguman. Wuuih semuanya so beautiful. Lalu semuanya rasanya ingin dilahap.

Dalam berbinis, apalagi bagi pemula, cara berpikir semacam ini akan sangat berbahaya. Karena kita akan kehilangan focus. Bagi pebisnis focus merupakan hal yang amat penting, apalagi nagi pemula.. Karena bagi pemula, bisnis adalah hal yang baru,oleh karena itu irama tubuh, sikap dan pemikirannya belum selaras dengan kondis pebisnis yang baik. Jika pemikiran, tenaga, dan modal yang tidak seberapa terpecah belah dengan banyaknya macam bisnis yang dilakukan tentu ini akan sangat berbahaya. Anda bukan mendapatkan untung dalam bisnis, tetapi anda akan bunting.

Jika anda perhatikan kebanyakan bisnis yang menjadi besar saat ini, awalnya mereka focus dalam satu bidang bisnis. Misalnya, Matahari department store, Ciputra, Purdi Candra, Coca Cola dan lain sebagainya, semuanya focus pada bidangnya masing-masing.

Beberapa bulan yang lalu saya juga silau untuk melakukan bisnis baru diluar bisnis saya, yaitu heater dan Thermocouple. Waktu itu saya tertarik untuk berbisnis keramik dekorasi. Beberapa peralatan sudah saya beli. Orang yang mengoperasikan sudah didapat. Setelah berjalan beberapa saat, saya disadarkan dengan suatu pertanyaan yang muncul dari lubuk hati ” sebenarnya apa yang kamu cari?. Kamu cari uang atau cari wah dimata orang. Agar dikatakan orang sukses dengan aneka bisnis yang banyak”. Ya ya ya, saya berbisnis untuk mencari uang, bukan agar dikatah “wah”. “ Jika demikian kenapa kamu tidak mengembangkan bisnis heater dan thermocouple, sehingga menjadi besar dan merajai pasar Indonesia dan jika memungkinan bisa ekspor ke luar negeri. Bukankah kesempatan ini masih terbuka lebar bagimu?”

Sejak saat itulah, usaha keramik dekorasi saya bekukan, lalu saya focus pada pengembangan bisnis semula. Jika saat ini saya membuat SMPIT ALFAWWAZ, itu dikarenakan bukan masalah bisnis, namun masalah idialisme dan investasi masa depan.

Oleh karena itu, jika ingin bisnis anda sukses, pilihlah suatu bisnis yang mempunyai kemungkinan menjadi besar dan sudah ada orang yang membuktikannya, kemudian fokuslah. Curahkan segenap potensi yang anda miliki, baik pemikiran, tenaga dan biaya untuk mengembangkan bisnis anda. Teruslah berjuang dan berjuang untuk mebesarkan bisnis anda. Pasanglah kaca mata kuda, sehingga anda tidak melihat indahnya bisnis orang lain atau hijaunya rumput tetangga. Percayalah bahwa bisnis anda akan besar dan rumput dihalaman anda yang paling hijau.
Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Bukan Kemampuan, tetapi kemauan yang menyala-nyala

Rabu, 29 Februari 2012

Setelah berbagaimacam alasan kesibukan, saya kemukakan agar tidak dicalonkan sebagai ketua RW dilingkungan tempat tinggal saya, namun masyarakat tetap kekeh untuk mencalonkan saya. Dan benar saja, akhirnya saya mendapatkan suara mayoritas, meskipun bersaingan dengan banyak calon yang lain termasuk ketua RW yang lama.

Ketika pembentukan kepengurusan, saya melihat ada seseorang yang ibadah dan keimanannya cukup kuat. Saya pikir beliau mau menjadi bendahara RW. Namun ternyata beliau menolak dengan alasan “tidak mampu dan belum berpengalaman”. Padahal orang tersebut di tempat kerjanya mempunyai kedudukan yang cukup terhormat. Akhirnya bujuk rayu saya lakukan agar beliau bersedia, namun tetap kekeh menolaknya.


Ketika menerima penolakan seperti ini saya jadi berpikir, benarkah beliau tidak mampu. Masak hanya mengelola keuangan RW saja, seorang sarjana yang mampu menduduki jabatan lumayan diperusahaan ternama tidak mampu. Bukan, beliau bukan tidak mampu tetapi beliau tidak mau.

Tentunya kita menyadari bahwa, setiap orang pada awalnya tidak mampu. Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, semua orang tanpa terkecuali, semuanya tidak mampu. dengan berlalunya waktu, dengan semangat rasa ingin tahu yang ditanamkan Allah kepada semua anak, akhirnya kita bisa berbicara, makan, minum, merangkat, berjalan dan seterusnya. Dengan demikian pengalaman, pengetahuan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu itu sebenarnya tidak penting. Yang terpentig adalah kemauan. Ya saya ulangi yang penting bukan kemampuan tetapi kemauan. Karena dengan kemauan , semuanya bisa dipelajari.

Mungkin ada yang berkata,” semua orang mau kaya dan sukses tanpa terkecuali”. Jika hanya menedngar jawaban lewat mulut, memang tidak ada yang menyangkal, semua orang pasti mau kaya dan sukses. Coba cari jawabannya lewat sikap dan perilaku, anda akan mendapatkan jawaban, bahwa mereka sebenarnya tidak mau. Kalau toh anda menemukan perilaku yang menujukkan kemauan seseorang untuk kaya dan sukses, ternyata kemauan itu masih ada tingkatak tingkatannya.

Lalu seberapa besar tingkat kemauan anda untuk menjadi sukses? Anda dapat melihatnya dari seberapa gigih, ulet, usaha dan pengorbanan yang anda berikan kepada apa yang anda inginkan. Saya menyebut kemauan seperti ini dengan kemauan yang menyala-nyala. Jika anda mempunyai kemauan yang menyala nyala, rasanya kesuksesan anda sudah ada didepan anda. Andrew Carnagie yang terkenal itu pernah berkata, “ Berikan kepada saya seorang yang berkemampuan rata-rata tetapi dengan kemauan yang menyala-nyala, setiap kali akan saya kembalikan seorang pemenang kepada anda”

Lalu bagaimana tolok ukur kemauan yang menyala-nyala itu? Coba resapi dan rasakan getaran sumpah Patih Gajah Mada,” Saya tidak akan makan buah Palapa sebelum menyatukan Nusantara”, jika yang menyatakan sumpah ini anda bagaimana kira-kira perasaan anda. Lalu siapa atau apa yang mampu menghentikan langkah anda kecuali anda sendiri?

Atau coba resapi dan rasakan sabda Nabi tuntunan kita Muhammad SAW ketika menolak tawaran pembesar Qurais agar beliau tidak berdakwah,“Paman, seandainya mereka meletakkan Matahari di tangan kananku dan Bulan ditangan kiriku agar aku berhenti menyebarkan agama ini, aku tidak akan berhenti menyebarkan agama ini”.

Begitulah kemauan para pemenang. Mereka tidak setengah setengah dalam mengejar keinginannya. Mereka akan terus berusaha dengan mengerahkan segenap apa yang dimilikinya untuk mengejar apa yang diimpikannya.

Baca selengkapnya......

Tuhan, Kenapa mesti saya?

Selasa, 31 Januari 2012

Manusia diciptakan oleh Allah, dengan tabiat keluh kesah dan ingin yang mudah. Oleh karenanya wajar jika kabanyakan dari kita suka berkeluh kesah. Sipat ini dikelompokkan dalam sikap negatip. Barangkali timbul pertanyaan, jika keluh kesah adalah sikap yang tidak baik kenapa Allah menciptakan sikap ini?

Sebenarnya semua ciptaan Allah itu semuanya baik dan positip dan semuanya netral tergantung siapa yang menggunakannya dan seberapa besar jumlahnya. Sebagai contoh, Allah menciptakan hujan, jika hujan itu kadarnya normal, maka sangat berguna bagi kehidupan, tetapi jika jumlahnya berlebihan maka akan menghancurkan kehidupan. Contoh yang lain adalah pisau. Jika pisau berada ditangan orang baik maka sungguh pisau tersebut akan bermanfaat bagi kehidupan, namun jika pisau tersebut ditangan orang yang tidak baik akan menjadi mesin pembunuh dan pembuat kerusakan.


Begitu pula tentang keluh kesah, jika sikap ini disalurkan dengan cara yang benar maka akan menjadi kebaikan. Namun jika disalurkan dengan cara yang salah maka akan membawa kesengsaraan.

Keluh kesah jika dialamatkan kepada Allah, maka akan menimbulkan kekuatan, dan kedamaian. Karena kita percaya, bahwa Allah selalu menghendaki kebaikan bagi hambanya. Meskipun saat itu yang dirasakan oleh sihamba adalah kepedihaan, kekecewaan, rasa malu yang mendalam, kepahitan, rasa sakit yang tidak tertahankan dan sebagainya. Dia merasa yakin bahwa, apabila dia bisa melewati peristiwa itu dengan baik, maka kejayaan, kebahagian dan kesuksesanlah yang akan diraih. Dengan kepercayaan semacam ini akan terhindar dari rasa putus asa dan kesedihan yang bekelanjutan. Karena mereka sadar ini semua pasti akan berakhir.

Namun apabila keluh kesah itu dialamatkan pada orang lain, maka yang terjadi adalah kepedihan yang berkepanjangan. Dia akan merasa dialah yang paling menderita di dunia ini. Kenapa mesti saya?. Kenapa mesti saya?. Itulah kata-kata yang sering diucapkan. Dia tidak menyadari jika kalimat itu diucapkan akan menambah dalam luka yang ada dihati. Seakan dia tertusuk pisau, bukan pisaunya dicabut, tapi justru ditancapkan lebih dalam. Akhirnya dia terkulai tidak berdaya.

Pembaca, siapapun orangnya jika mereka masih hidup, pasti akan selalu tertimpa sesuatu yang membahagiakan maupun yang menyusahkan. Sadarlah kedua hal itu sebenarnya tujuannya sama, yaitu untuk menguji siapa diatara kita yang baik amalnya. Ketika anda mendapatkan kemudahan berbisnis, karier yang cemerlang dan kebahagiaan yang selalu menyertai, sadarlah bahwa itu semua adalah ujian. Jangan anda salah sangka, karena anda dimudahkan dalam berbisnis berarti anda disayang Allah. Atau sebaliknya ketika bisnis anda hancur dan keluarga anda berantakan, berarti anda sedang dimukai Allah. Bukankah anda tahu bahwa penderitaan, kekecewaan dan kepahitan hidup yang anda terima saat ini jauh lebih kecil dibandingkan penderitaan dan kepahitan hidup yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Apa itu berarti Nabi sedang dibenci dan dimurkai Allah?

Oleh karena itu, mari kita tata ulang pemahaman kita terhadap apa yang menimpa diri , keluarga dan di sekitar kita. Mari semuanya kita kembali kepada Allah, sehingga kita akan keluar menjadi orang paling baik amalannya, baik disaat duka maupun bahagia.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Jurus (DM) Dalam Bisnis

Senin, 30 Januari 2012

Saya tidak ahli bela diri. Namun konon katanya Jurus Dewa Mabuk (DM)merupakan jurus andalan yang sulit dikalahkan. Saya tidak tahu bagaimana Juurus Dewa Mabuk itu. Jika melrenungi namanya, maka orang yang memainkannya harus mabuk alias tidak sadarkan diri. Orang yang demikian biasanya akan hilang rasa malu, takutnya. Dia hanya satu yang dipikirnya, yang penting saya menang.

Setelah dipikir-pikir ternyata saya telah menerapkan Jurus Dewa Mabuk, untuk mendapatkan siswa di SMPIT Al-Fawwaz. Ya segala macam cara telah dilkaukan yang penting terhormat dan tidak menyalahi aturan. Dalam hatiku hanya satu, bagaimana caranya agar SMPIT AL-FAWWAZ yang baru berdiri ini dipenuhi dengan siswa-siwa baru.


Banyak telah dilakukan antara lain :

Membuat blog agar masyarakat luas mengenal SMPIT AL-FAWWAZ.
Memasang sepanduk di sekita lokasi,
Menyebar catalog ke Masjid-Masjid, dan ibu ibu majlis taklim
Memasang iklan di Cikarang post
Mendatangi SD di sekitar lokasi SMPIT AL-FAWWAZ
Menawarkan Gratis Biaya masuk ke siswa yang berpretasi
Menawarkan Biasiswa kepada yatim yang berprestasi
Mendatangi orang tua siswa yang berprestasi untuk menawarkan program-program
Mengadakan try out ujian Nasional
Mengadakan Open House
Meminta doa restu orang tua
Bercerita kepada setiap teman orang yang dijumpai
Berdoa, berdoa dan terus berdoa
Pokoknya segala macam cara dilakukan untuk menggapai tujuan. Jika nanti ditengah perjalanan menemukan cara baru, akan terus dilakukan. Usaha dan perjuangan akan terus berlangsung sebelum tercapainya apa yang diinginkan.

Jurus Dewa Mabuk ini tidak mengenal putus asa dan berhenti. Seberapa bapak belurnya, seberapa payahnya dan seberapa sakitnya, akan terus tetap maju dan maju.

Coba gunakan Jurus Dewa Mabuk ini untuk menjalankan usaha anda Insya Allah berhasil. Namun yang perlu diingat jangan mabuk beneran, tetapi hanya pura-pura mabuk saja. Karena jika anda mabuk beneran, anda tidak mempunyai kekuatan. Bisa-bisa pertarungan belum dimulai anda sudah terjungkal sendirian.


Selamat mencoba,
See you in the top

Baca selengkapnya......

Berpikir Mikro

Kamis, 12 Januari 2012

Dirumahku, diterapkan aturan tidak boleh menyalakan TV pada malam hari. Aturan itu diambil untuk mengurangi dampak negatip TV terhadap anak-anak. Karena aturan itupun saya akhirnya juga jarang nonton TV, apalagi saya juga sudah muak dengan berita dan acara-acara TV yang hanya menebar berita-berita buruk, pembunuhan, kecelakaan, kerusakan pejabat Negara, pohon tumbang dan perkelaian antara pengiring temanten di daerah yang pelosokpun masuk pemberitaan. Saya tidak tahu apa urgensinya menampilkan berita-berita semacam itu. Apakah hanya untuk memenuhi selera penonton saja yang menginginkan berita keburukan?

Namun akhir-akhir ini saya tertarik dengan berita tentang”Sandal Jepit”. Saya belum tahu persis bagaimana cerita tentang sandal jepit itu. Ketertarikan itu, merayu saya untuk melihat TV, akhirnya mata saya tertuju pada acara TV One, dengan acara Lawyer club, yang membahas tetang, sandal Jepit. Setelah menyaksikan acara tersebut, hati dan pikiran saya menjadi tak karuan, sedih, marah, benci bercampur aduk. Apalagi setelah ditambah dengan pernyataan para petinggi lintas agama yang menyatakan, Negara ini sudah tidak ada pemimpinya lagi. Oh dada ini rasanya sesak. Inikah indonesiaku?


Saya tidak tahu apakah pembaca, juga mengalami hal demikian ketika menyaksikan acara-acara di TV. Andaikan benar sama seperti apa yang saya rasakan, tentu betapa kacaunya hati dan pikiran kita jika setiap hari menyaksikan TV, dengan tayangan seperti itu. Rasa marah, benci dan pesimis bercampur menjadi satu yang pada gilirannya akan menyebabkan gaerah menjadi lemas.

“Lo, kenapa saya jadi begini?” tanyaku dalam, hati ketika menyadari, energiku telah disedot oleh tayangan “sandal jepit”. “aku tidak boleh larut seperti ini. Itu kan permasalahan masyarakat luas, Indonesia. Itu kan permasalahannya, para pemimipin pemimpin kita. Aku tidak boleh termakan oleh isu isu semacam itu. Isu yang menyangkut orang lain saja hatimu seperti itu, apalagi jika menyangkut dirimu sendiri atau keluargamu” batinku terus bergolak.

“ oooo, berarti, kamu egois dong tidak perduli terhadap nasib orang lain” sisi batinku yang lain berteriak.
“Lantas aku harus bagaimana? Marah, benci dan pesimis seperti ini?. Kamu lihat sendiri kan, betapa kacaunya hatiku? Dan akhirnya membuat hari-hariku tidak bergaerah. Apa tidak lebih baik saya abaikan “sandal jepit” itu dan berkarya lebih bermanfaat untuk kebaikan diri, keluarga dan lingkungan sekitar saya. Karena bisanya hanya begini, apa gak sebaiknya ini saja yang saya lakukan?”

Ya , begitulah. Hatiku saling berbantah bantahan. Akhirnya yang menang adalah, saya harus mengenyampingkan cerita”sandal jepit”. Biarlah cerita itu sebagai urusan para petinggi negeri. Jika mereka tidak peduli, biarlah. Yang penting saya tetap bekerja dan berusaha dengan baik, apa yang seharusnya saya lakukan.
Sedangkan tugas saya adalah, bekerja dan berusaha yang terbaik bagi saya keluarga dan lingkungan saya. Ya berpikir mikro, karena saya adalah orang kecil. Orang bawahan. Saya tidak bisa mempengaruhi dunia. Saya hanya bisa mempengaruhi diri saya sendiri untuk bekerja lebih baik. Dan saya tidak mau pengaruh buruk keadaan dunia berpengaruh pada kehidupan saya.
Biarlah dunia kacau, resesi. Yang peting dari saya tidak kacau dan ekonomi saya, perusahaan saya tidak resesi. Saya hanya bisa menjaga keadaan saya.

Saya jadi teringat suatu kisah orang tua orang tetap bersemangat mengembangkan usahanya, meskipun waktu itu perekonomian lagi krisis. Orang tua tersebut melakukan hal itu karena tidak tahu keadaan dunia luar. Namun apa yang pak tua lakukan membuat usahanya tetap berkembang meskipun pesaingnya pada ambruk. Namun ketika anaknya yang kuliah dari kota pulang kampong, merasa heran dan kaget melihat apa yang dilakukan bapaknya. Akhirnya menyuruh bapaknya untuk menghentikan expansinya. Akhirnya tidak berapa lama usaha pak tua bangkrut dan tutup. Karena dia telah mengijinkan suasana krisis ekonomi masuk ke dalam hatinya.

Andaikan pak tua tidak terpengaruh anaknya, barangkali ceritanya lain. Kenapa ? karena paka tua akan terus berusaha untuk membuat usahanya terus berjalan dengan yang membara. Namun ketika anakny mempengaruhi pikiran pak tua, akhirnya pak tua tidak berbuat apa-apa. Memang lagi krisis, mau berbuat apa. Percuma kan?

Ooo tidak. Jika pak tua tidak menyadari bahwa ekonomi lagi krisis, jika dia mengalami penurunan penjualan maka dia akan terus berusaha untuk menjual dan menjual. Namun ketika pak tua menyadari ekonomi sedang krisis, segala usaha yang dilakukan sia sia saja. karena itu lebih baik diam.

See you at the top

Baca selengkapnya......