Engkau tidak akan lebih besar dari apa yang dapat engkau pikirkan tentang dirimu.

Kamis, 25 Juni 2009

Kebanyakan dari kita jika ingin bepergian untuk wisata, maka kita akan merencenakan sedetail mungkin acara yang akan dilalui jam per jam bahkan barangkali ada yang permenit. Kemudian kita akan mendaftar seluruh perbekalan yang akan kita bawa. Hal ini dilakukan karena kita tidak ingin wisata kita berantakan dan berharap bisa berjalan secara optimal. Sehingga uang yang kita keluarkan tidak sia-sia.
Namun kebanyakan dari kita dalam menjalani hidup ini, jarang sekali yang merencanakan. Bahkan ada yang sama sekali tidak tahu mau kemana, dari kecil hingga dewasa , bahkan sampai tua mereka tidakatahu. Padahal hidup ini merupakan episode wisata. Karena tiap hari selalu berganti dengan hari baru, suasana baru, semangat baru,pekerjaan baru dan kitapun ( jika menyadari) selalu dalam keadaan baru.
Mereka didalam memahami hidup hanya sebatas pada rutinitas. Usia 3 tahun mulai masuk playgroup, setelah itu masuk TK, SD, SMP,SMA dan Perguruan tinggi. Setelah lulus PT mencari kerja kemudian nikah, punya anak, punya cucu dan meninggal. Semuanya berjalan dengan otomatis karena kehendak waktu, tanpa ada perencanaan. Hidupnya dikendalikan oleh waktu bukannya waktu yang semestinya dikendalikan.
Jika hidup hanya demikian adanya, maka jarang orang yang tahu apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidup ini, kemudian alih-alih berusaha dengan sekuat tenaga menggali potensi yang ada pada dirinya untuk mewujudkan apa yang sebenarnya dia inginkan.
Sikap yang demikian akan membuat si empunya merasa under estimate, merasa dirinya tidak mampu dan rendah. Padahal Allah telah memberikan potensi yang sangat luar biasa pada tiap diri manusia. Namun potensi tersebut ditutup oleh yang bersangkutan karena prasangka negatip yang ada pada dirinya. Ibarat gunung es disamudra, yang nampak dipermukaan hanya kecil. Padahal dibawah permukaan merupakan gunung yang sangat besar dan perkasa.
Jadi kekerdilan diri bukan disebabkan oleh tidak adanya kekuatan yang ada pada dirinya namun disebabkan oleh adanya cara pandang yang salah pada dirinya. Maka muncullah ungkapan seperti judul diatas.” Engkau tidak akan lebih besar dari apa yang dapat engkau pikirkan tentang dirimu”.
Agar dapat keluar dari keterkurungan jiwa ini maka kita hendaknya sadar bahwa kita terbelenggu atau tersandera oleh diri sendiri. Oleh karena itu kita harus berusaha keluar dari keterkungkungan tersebut. Caranya adalah dengan menumbuhkan keinginan atau meciptakan cita-cita yang tinggi diatas dari apa yang munkin dapat kita raih. Missal kita mampu membeli motor, maka cita-cita kita adalah membeli mobil. Kemudian berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Jika ditengah jalan menemui berbagai rintangan yang dapat mengendorkan semangat untuk mewujudkan cita-cita, maka kita dapatmembaca atau melihat kisah sukses orang-orang besar. Dari kisah perjalanan orang sukses ternyata juga banyak menghadapi halangan. Bedanya orang sukses sukses memandang kegagalan sebagai tantangan sementara orang gagal melihat kegagalan sebagai rintangan, dan beban. Sehingga mereka tidak mau menghadapi rintangan tetapi menghindarinya. Padahal didalam hidup ini kita terkunkung dan tertutup oleh rintangan-rintangan, mau berjalan kemana saja rintangan akan tetap menghadang. Bahkan berjalan ditempatpun rintangan tetap menghadang. Karena itu dari pada hanya menunggu rintangan yang datang akan lebih baik kita songsong dan kita cari rintangan sehingga kita bisa bergerak maju dan tidak berjalan ditempat.
Karena itu lakukan apapun walau kecil sekalipun, karena langkah –langkah kecil terus dilakukan akan menyebabkan hal-hal besar terjadi. Ada istilah “take action miracle happen”. Jangan pernah berpikir lebih baik bengong atau tidak melakukan apa-apa daripada melakukan tetapi tidak ada hasilnya.
Sebagai seorang pengusaha sikap ini mutlak diperlukan. Seorang pengusaha tidak boleh berhenti atau merasa puas dengan apa yang telah diraih. Karena berhenti pada hakekatnya mudur. Bukankah kita mengenal kata-kata bijak yang menyatakan bahwan : “ bertahan yang baik adalah dengan menyerang”. Kebenaran dari kata-kata ini dapat anda lihat dipermainan sepakbola. Team yang hanya bertahan tanpa menyerang maka bola selalu berada di daerahnya. Dan sewaktu-waktu tentu ada bola yang masuk gawang. Namun sebaliknya team yang selalu menyerah akan menyebabkan bola selalu berada didaerah lawan.
Oleh karena itu mari kita ubah cara pandang kita dengan melihat sesuatu diluar kemampuan kita. Lalu kita lakukan dengan penuh percaya diri, bahwa kita sanggup dan mampu melakukannya. Maka tanpa kita sadari kemampuan itu akan datang dengan sendirinya, sehingga kita bisa mendapatkan apa yang sebelumnya mustahil dapat kita raih. Rubah pola pikir anda. Berpikirlah besar diluar kemampuan anda. Maka keajaiban akan mendatangi anda dan menunutun anda meneju apa yang anda cita-citakan.
Selamat berjuang untuk menggapai hidup yang lebih besar lebih mulia dan bahagia. See you in the top.

Baca selengkapnya......

KUALITAS YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN

Senin, 22 Juni 2009

Untuk menyambut kedatangan seorang pejabat tinggi dari ibukota, seorang saudagar menata ulang rumahnya. Ia ingin membuat tamunya terkesan, sehingga ia mempekerjakan tukang-tukang yang terbaik.

Bangunan rumah sudah dirombak, pagar kayu sudah diganti, tetapi di halaman belakang si saudagar melihat gudang yang rusak sebagian karena rayap. Pikir si saudagar, gudang bukanlah tempat penting yang akan dikunjungi orang, karenanya ia merasa tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk perbaikan.
Ia lalu mencari seorang tukang kayu biasa untuk memperbaiki gudang itu seadanya, hanya menggunakan kayu bekas pagar dan dengan biaya yang rendah. Yang penting baginya adalah agar gudang tidak terkesan kusam.

Dua minggu kemudian, saat melihat gudang yang baru selesai diperbaiki, si saudagar terkejut mendapatkan gudang tersebut dikerjakan dengan sangat rapih dan indah. Kuatir akan dimintai biaya yang lebih tinggi, si saudagar mengingatkan kepada si tukang kayu bahwa ia sudah menyepakati biaya yang akan dibayarkan, dan tidak bersedia untuk membayar lebih.

Sambil memandang dengan puas kepada hasil kerjanya, si tukang kayu berkata: ”Sejujurnya saya katakan kepada Tuan, bahwa minggu lalu saya sudah dapat menyelesaikan perbaikan gudang ini seadanya. Tetapi, saat melihat hasilnya, saya merasa malu pada diri sendiri sehingga saya bongkar dan kerjakan ulang dengan sebaik mungkin. Tuan jangan kuatir, walaupun berhari-hari saya dan pekerja saya harus bekerja keras sampai larut malam, saya tidak akan meminta bayaran yang lebih tinggi. Cukup bayar sesuai dengan yang sudah kita sepakati saja. Bagi saya, hasil kerja saya yang bagus ini jauh lebih berharga daripada sekedar uang tambahan.”

Mendengar ucapan si tukang kayu, si saudagar merasa malu karena sudah salah sangka. Ia merasa kagum dengan prinsip dan cara kerja si tukang kayu tersebut. Saat menjamu tamu agungnya, saudagar ini bahkan merasa lebih bangga akan gudang daripada bagian rumah yang lainnya. Ia bercerita tentang si tukang kayu tersebut kepada setiap orang yang dia jamu. Si tukang kayu ini mendapat banyak pesanan dari kerabat si saudagar. Pelanggannya kian hari kian bertambah. Ia menjadi seorang pengusaha yang sukses, tetapi tetap rendah hati dan selalu menjaga kualitas kerjanya secara luar biasa.

Pembaca sekalian,
Jangan pernah membatasi kualitas kerja hanya karena kita tidak dibayar mahal. Jika hal ini terjadi, nasib tidak akan berubah, sebab kualitas kerja yang terbatas tidak mungkin akan mendatangkan penghasilan yang lebih baik.

Sebaliknya, jika kita terus menerus melakukan yang terbaik, nasib akan berubah karena kita akan mendapat kepercayaan penuh dari Atasan atau Pelanggan. Kita akan dipercaya untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, dan dinilai layak untuk mendapat penghasilan yang lebih besar. Jalan menuju sukses akan terbuka lebar.
Lakukan yang terbaik setiap saat, dan bersiaplah untuk menuai sukses.
Selamat mencapai sukses yang luar biasa.

Baca selengkapnya......

Apa yang kau cari temanku?

Sabtu, 13 Juni 2009

Jika anda pergi ke toko buku,disana anda akan melihat berbagai macam buku best seller yang kebanyakan temanya adalah tentang kekayaan. Rupanya orang sekarang mulai terjangkiti dengan virus yang namanya “kekayaan”.
Lantas jika diajukan pertanyaan , memang kenapa jika kita anda kaya?. Banyak diantara mereka lantas berperilaku sangat konsumtip. Mereka membayangkan tinggal di rumah mewah, mengendarai mobil mewah, pelesiran ke berbagai negara, tidur dihotel berbintang,dan makan di restoran terkenal dan mahal.
Kemudian jika ditanyakan lebih lanjut, untuk apa semuanya itu dilakukan? Tentu jawabnya untuk mencari kebahagiaan. Benarkah?. Benarkah dengan kita melakukan semau itu hidup kita akan bahagia? Jika untuk meraih kebahagian itu harus menjadi kaya dan melakukan hal-hal tersebut diatas, maka alangkah tidak adilnya Tuhan. Karena hanya memberikan kebahagiaan pada orang kaya saja.
Namun ternyata faktanya tidak demikian. Tawa ria dimilki oleh semua orang tidak pandang bulu, yang berkantong tebal maupun kosong melompong. Tawa ria ada di gubuk reot maupun diistana. Begitu pula kesedihan, kekecewaan dan tangis bukan milik orang yang miskin dan papa saja. Tetapi juga singgah dirumah mewah dan istana megah.
Tawa dan kesedihan adalah keadaan hati. Sedangkan suasana hati tidak hanya ditentukan oleh banyaknya harta. Coba tanya kepada mereka yang bergelimang harta namun, tidak mampu bangkit dari tempat tidur karena sakit yang mengenaskan. Apakah mereka merasa bahagia? Atau Tanya kepada orang yang kaya dari hasil korupsi. Apa mereka bahagia? Ya mungkin dari luar mereka nampak bahagia, namun dilubuk hatinya bersemayam kecemasan was-was dan ketakutan. Untuk menutupi atau menghindari dari perasaan itu mereka, mencari kesenangan kesengan lain. Namun setelah sesampai di rumah hatinya kembali resah dan gelisah. Kebahagian yang mereka rasakan adalah kebahagiaan semu. Pernah saya mendengar kesaksian dari salah seorang konglomerat di negeri ini. Ketika dia membangun sebuah proyek raksasa awalnya dia bahagia namun setelah selesai kebahagiaan itu sirna. Keadaan tersebut berlansung terus menerus, sehingga dia sadar apa sebenarnya yang dicari? Kemudian dia memulai untuk mendekat kepada agama, sejak itulah dia merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.
Saya menyampaikan ini bukan berarti anti kaya. Tetapi saya ingin mendudukkan pengertian yang sebenarnya konsep tentang harta. Jangan sampai kita tertipu oleh manisnya dunia. Namun setelah itu kita akan sengsara selama-lamanya. Manisnya dunia itu ibarat fatamorgana, dari kejauhan nampak air yang menggenang namun setelah didekati ternyata kering kerontang tidak ada apa-apanya.
Ada sebuah cerita yang barangkali bisa menjadi inspirasi. Seoang eksekutif muda berjalan-jalan santai di pinggir pantai. Di kejauhan terlihat lelaki tua yang sedang memancing. Dengan rasa penasaran si pemuda mendekati lelaki tua tersebut. “ pak sedang apa ?” Tanya sang pemuda memulai pembicaraan. “ seperti yang anda lihat anak muda, saya sedang mencari ikan dengan memancing” jawab pak tua sambil memandang anak muda yang menyapanya. “ apa pekerjaan bapak selain memancing?” Tanya pemuda. “ hanya memancing seperti ini” jawap pak tua pendek.. “ Kenapa tidak menggunakan jaring saja,biar hasilnya lebih banyak” lanjut pemuda itu. “ Memangnya kalau menghasilkan banyak ikan kenapa?” tanya pak tua sambil memandang pemuda itu. “ Ya, jika mendapatkan banyak ikan, nanti bisa dijual. Lalu hasilnya sebagian bapak simpan dan nanti bisa dibelikan perahu”. “ memangnya kenapa jika saya sudah mempunyai perahu?” tanya pak tua ingin memahami jalan pikiran anak muda tersebut.” Ya. Jika bapak mempunyai perahu, maka bapak akan dapat mencari ikan lebih banyak lagi. Lalu jika uang bapak sudah banyak, dapat dibelikan kapal yang besar sehingga ikan yang dihasilkan lebih banyak.” Terang si pemuda. “memangnya kenapa jika aku sudah punya kapal besar dan banyak uang?” selidik pak tua setelah memahami arah pembicaraan sang pemuda.” Ya, bapak bisa mendirikan pabrik pengalengan ikan. Sehingga nanti bapak tinggal, santai saja, pelesiran mengelilingi dunia” terang pemuda dengan semangat. “ ya ya ya.” Pak tua manggut-manggut, lalu berkata. “ lalu jika saya sudah berkeliling dunia, apa yang harus aku lakukan?”. Sang pemuda nampak bingung. “iya ya. Apa yang dilakukan ya.” Bisik pemuda dalam hati. “ bukankah aku akhirnya mancing lagi?” kata pak tua memecah kesunyian. “ Anak muda apa yang engkau pikirkan itu sudah aku jalani, diwaktu muda. Aku kerja keras mencari uang dan akhirnya memilki banyak usaha. Aku bisa pergi kemana-mana berkeliling dunia tanpa ada masalah keuangan. Aku kira dulu dengan memiliki rumah yang mewah, mobil mewah, berkeliling dunia kebahagiaan aku bisa raih. Namun setelah semua itu sudah aku miliki ternyata tidak ada apa-apanya. Kebahagiaan yang aku rasakan barangkali sama dengan kebahagiaanku ketika aku menerima permen dari ayahku sepulang kantor. Bahkan barangkali kebahagian yang aku rasakan masih kalah dengan kebahagian orang yang sudah dua hari tidak makan, kemudian mendapatkan makanan walaupun hanya dengan lauk sambal saja. Karena itu anak muda, jangan engkau sampai terlena dengan menghabiskan waktumu hanya untuk mengejar uang saja. Tetapi isilah hidupmu dengan ilmu dan agama sehingga hidupmu akan terasa bermakna dan mendapatkan kebahagiaan yang hiqiki. Kebahagian yang sebenarnya bukan terletak pada seberapa banyak harta yang dimilki. Kebahagian terletak di hati. Hal-hal kecil bisa mendatangkan kebahagian jika engkau pandai memaknainya. Jika engkau bisa mebuat bahagia dengan hal-hal kecil maka, hidup anda akan bahagia. Dan kebahagiaan sejati apa bila hidup anda bermanfaat bagi banyak orang. Sedang untuk menjadi orang bermanfaat tidak berarti harus menjadi penguasa. Kita bisa melakukan hal-hal yang remeh, seperti senyum kepada setiap oarng yang kita temui umpamanya”.
Sebagai orang beriman tentu kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Suatu kehidupan yang kekal abadi. Layaknya sebuah kehidupan tentu disana juga memerlukan onkos atau biaya. Namun amat disayangkan, disana tidak ada pekerjaan atau usaha yang dapat dilakukan untuk membiayai hidup. Biaya hidup disana hanya berdasarkan bekal yang telah dikumpulkan sewaktu di dunia. Alangkah konyol dan naifnya, kita mencari bekal untuk hidup di dunia yang sementara, mengorbankan banyak waktu dan tenaga, sampai-sampai kita melupakan mengumpulkan bekal akhirat.
Bagahimana kita bisa dengan mudah bangun pagi untuk berangkat bekerja dengan hanya untuk mengejar uang Rp. 50.000 atau Rp 200.000,-, sementara kita merasa berat untuk menunaikan panggilan sholat subuh di masjid. Padahal kita tahu betapa besar balasan yang akan kita peroleh, jauh lebih baik dari dunia dan isinya. Sungguh alangkah naif dan bodohnya kita, jika kita melupakan hal-hal yang sangat penting dan bernilai besar ditukar dengan ha-hal yang remeh dan tidak bermakna.
Sadarkah anda untuk apa harta yang anda kumpulkan, jika tidak didasari dengan niat yang benar didalam mencarinya. Harta yang anda kumpulkan tidak hanya untuk pemuas, mata, telinga, mulut dan kemaluan dan nafsu saja. Bagaimana tidak, coba anda renungkan, bagi mereka yang tidak didasari oleh agama, harta yang mereka peroleh hanya untuk membeli rumah mewah, mobil mewal, alat-lat music yang bagus, pelesiran, makan-makan dan perempuan.
Oleh sebab itu temanku, mari kita niatkan langkah didalam membina dan memperbesar usaha k, untuk mencari keridhoaNya, menyediakan lapangan kerja dan hasilnya digunakan untuk membantu sesama.

Baca selengkapnya......

MENGAPA BERBANK SYARIAH?

Selasa, 09 Juni 2009

Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah
Sejauh ini jasa perbankan konvensioal yang kita kenal menyediakan berbagai layanan simpanan, pinjaman,
transaksi valuta asing, dan berbagai produk perbankan lainnya. Nasabah investor mendapatkan bunga sebagai imbalan
karena dananya disimpan di bank. Di sisi lain, bunga dibebankan kepada nasabah kredit, atau debitur, sebagai imbalan
kepada bank atas pinjaman yang diberikan untuk menjalankan usaha.
Tingkat suku bunga kredit lebih besar dari suku bunga simpanan, karena dari selisih bunga tersebut bank konvensional
memperoleh pendapatan utamanya. Suku bunga merupakan persentase dari jumlah pokok simpanan atau kredit, yang
besarnya ditentukan di muka. Bunga sudah langsung dibebankan kepada nasabah kredit sejak terjadi transaksi, bahkan
sebelum diketahui keberhasilan usahanya. Itulah sistem bunga yang menjadi dasar operasional bank konvensional,
dimana uang diperlakukan sebagai komoditas yang diperjualbelikan.
Sedangkan jual beli valuta asing di bank konvensional selain menyediakan layanan transaksi tunai berdasarkan nilai
kurs pada saat itu, juga menyediakan layanan transaksi forward, currency swap, dan option.
Transaksi tunai, adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing berdasarkan nilai kurs hari ini, yang
mempunyai 3 cara penyerahan, yaitu:
- Today, adalah transaksi pembelian atau penjualan valuta asing (USD) terhadap valuta domestik (Rp) atau terhadap
valuta asing lainnya berdasarkan nilai kurs hari ini, dengan penyerahan hari ini juga.
- Tomorrow, adalah transaksi pembelian atau penjualan valuta asing (USD) terhadap valuta domestik (Rp) atau
terhadap valuta asing lainnya berdasarkan nilai kurs hari ini, dengan penyerahan 1 hari kerja setelah tanggal transaksi.
- Spot, adalah transaksi pembelian atau penjualan valuta asing (USD) terhadap valuta domestik (Rp) atau terhadap
valuta asing lainnya berdasarkan nilai kurs hari ini, dengan penyerahan 2 hari kerja setelah tanggal transaksi.
Contoh transaksi tunai adalah sebagai berikut: Pada tanggal 7 Maret 2007 Nilai kurs tengah BI USD terhadap Rupiah
yaitu: 1 USD = Rp 9.200. Suatu bank konvensional memberlakukan kurs USD terhadap Rupiah pada hari itu adalah
dengan nilai kurs jual 1 USD = Rp 9.300 Artinya, bank menjual 1 USD seharga Rp 9.300. Dan nilai kurs beli 1 USD = Rp
9.100 Artinya, bank membeli 1 USD seharga Rp 9.100. Transaksi tunai – today, nasabah A membeli USD 100
pada bank tersebut dengan nilai Rp 930.000 Artinya, secara tunai nasabah menyerahkan Rp 930.000 kepada bank,
sekaligus nasabah menerima USD 100 dari bank. Transaksi tunai – tomorrow, nasabah B menjual USD 100 ke
bank tersebut seharga Rp 910.000 Artinya, secara tunai nasabah menyerahkan USD 100 kepada bank pada hari ini,
sementara bank menyerahkan Rp 910.000 kepada nasabah 1 hari kerja setelah tanggal transaksi. Transaksi tunai
– spot, nasabah C menjual USD 100 ke bank tersebut seharga Rp 910.000 Artinya, secara tunai nasabah
menyerahkan USD 100 kepada bank pada hari ini, sementara bank menyerahkan Rp 910.000 kepada nasabah 2 hari
kerja setelah tanggal transaksi. Pada transaksi tunai bank memperoleh keuntungan dari selisih kurs jual/beli mata uang
valuta asing terhadap Rupiah atau pun terhadap mata uang asing lainnya. Transaksi forward dan swap adalah
transaksi berjangka dengan menyerahkan mata uang valuta tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa yang akan
datang dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal kontrak. Karakteristik kedua transaksi foreign
exchange tersebut ialah diterapkannya sistem hedging (memagari) atas nilai kurs mata uang valuta tertentu. Hedging
dimaksudkan untuk melindungi nilai kurs valuta tertentu sebagai upaya mengantisipasi dan meminimalkan risiko
kerugian akibat pergerakan kurs yang fluktuatif. Sistem devisa bebas (free floating) yang diterapkan pemerintah
Indonesia saat ini memungkinkan terjadinya fluktuasi kurs. Kedua jenis transaksi tersebut dibutuhkan untuk
memudahkan/memastikan perhitungan biaya produksi serta membuat proyeksi arus kas oleh nasabah kredit atau pun
nasabah Letter of Credit (L/C) yang bergerak dalam usaha ekspor-impor. Transaksi forward adalah suatu
transaksi/kontrak pembelian atau penjualan suatu valuta asing terhadap valuta domestik (atau terhadap valuta asing
lainnya) pada tanggal valuta di masa datang dengan rate/harga yang ditentukan sekarang (pada tanggal kontrak).
Transaksi forward dapat dilakukan untuk jangka waktu 1 minggu sampai dengan 1 tahun.
Tujuan transaksi forward untuk:
- Memenuhi kebutuhan cicilan hutang dalam mata uang asing dan mengantisipasi kecenderungan kurs valuta asing
yang meningkat. Nasabah dapat melakukan pembelian forward dengan jangka waktu yang sesuai dengan jadual
pembayaran cicilan kredit. Pada contoh di atas, cicilan hutang sebesar USD 1 juta yang dibayarkan ke bank sebesar Rp
9.100 juta, pada Hari 2 yaitu tanggal jatuh tempo;
- Memenuhi kebutuhan pembayaran L/C impor dan mengantisipasi kecenderungan kurs valuta asing yang meningkat.
Importir dapat melakukan pembelian forward dengan jangka waktu sesuai saat pembayaran L/C impor;
- Mengantisiasi kecenderungan kurs valuta asing yang menurun, eksportir dapat melakukan transaksi jual forward
dengan jangka waktu sesuai dengan penerimaan pembayaran ekspor (saat negosiasi WEB – wesel ekspor
berjangka).
Currency swap, adalah suatu transaksi/kontrak membeli atau menjual valuta asing terhadap valuta domestik
(atau terhadap valuta asing lainnya), pada tanggal valuta tertentu sekaligus dengan perjanjian untuk menjual atau
membeli kembali pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan datang, dengan harga yang ditentukan pada tanggal
kontrak. Kedua transaksi (menjual dan membeli kembali, atau sebaliknya) tersebut dilaksanakan sekaligus, dan dengan
counterparty yang sama. Transaksi swap dapat dilakukan untuk jangka waktu 1 minggu sampai dengan 1
tahun. Tujuan transaksi swap untuk memenuhi kebutuhan akan mata uang lokal sekaligus pembayaran hutang dalam
mata uang asing. Yaitu bagi nasabah yang menerima kredit dalam mata uang asing, dengan melakukan transaksi swap
sell/buy. Dengan menjual USD terhadap Rupiah pada valuta spot (pada saat menerima pinjaman dalam mata uang
USD), dan membeli kembali USD terhadap Rupiah pada valuta di masa yang akan datang (pada saat pelunasan
pinjaman dalam mata uang USD).
Kantor Berita Ekonomi Syariah
http://www.pkesinteraktif.com Powered by Joomla! Generated: 23 September, 2008, 13:58
Transaksi option (posisi call atau put), yaitu transaksi jual-beli valuta asing terhadap rupiah, yang merupakan transaksi
atas dasar perjanjian yang memberikan hak kepada bank untuk menjual-membeli hak beli atau jual atau suatu transaksi
valuta asing terhadap rupiah dengan harga tertentu pada tanggal berakhirnya perjanjian atau tanggal tertentu dalam
periode perjanjian transaksi. Itulah layanan foreign exchange di bank konvensional yang menyediakan transaksi
derivatif sebagai turunan dari nilai tukar dengan penerapan sistem hedging, dimana transaksi tidak dilakukan secara
spot dan tunai. Untuk memperjelas tentang transaksi jual beli valuta asing yang sesuai syariah, dengan ini dikutip fatwa
DSN (Dewan Syariah Nasional) No.28/DSN-MUI/III/2002 tentang Transaksi Jual Beli Mata Uang. Transaksi jual beli
mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut
- Tidak untuk spekulasi (untung-untungan);
- Ada kebutuhan transaksi nasabah bank atau untuk berjaga-jaga (simpanan);
- Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai dan
- Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara
tunai. Jenis-jenis transaksi valuta asing yang dihalalkan dan diharamkan oleh DSN MUI:
- Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the
counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap
tunai. Sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan
transaksi inernasional.
- Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang
dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram,
karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di
kemudian hari. Padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali
dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
- Transaksi SWAP, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan
dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung
unsur maisir (spekulasi).
- Transaksi OPTION, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak
harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya
haram, karena mengandung unsur spekulasi.
Fungsi utama perbankan, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan jasa pengiriman uang.
Fungsi-fungsi tersebut pernah dilaksanakan di zaman Rasulullah Saw. Dalam praktek perbankan konvensional yang
dikenal saat ini, fungsi tersebut dilakukan berdasarkan sistem bunga. Bank konvensional tidak serta merta identik
dengan riba, namun kebanyakan praktek bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi ribawi. Secara umum,
suatu kegiatan dapat digolongkan sebagai riba bila menerima manfaat tanpa melakukan usaha, tanpa
mempertimbangkan pemanfaatan atau hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu tertentu, dan diperhitungkan
secara pasti di muka yang biasanya berdasarkan persentase. Jenis-jenis riba yang berlaku di perbankan
konvensional yaitu: satu, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan secara tunai.
Dua, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga tabungan, deposito,
giro. Tiga, riba jahiliyah dapat ditemui dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya. Jelaslah bahwa
perbankan konvensional dalam melaksanakan beberapa kegiatannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memperkenalkan praktek perbankan berdasarkan prinsip syariah.
Secara garis besar hal-hal yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah adalah sebagai berikut:
No. Bank Konvensional Bank Syariah 1. Bebas nilai Berinvestasi pada usaha yang
halal 2. Sistem Bunga Atas dasar bagi hasil, margin keuntungan dan fee 3. Besaran
bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha 4. Profit oriented (kebahagian
dunia saja) Profit dan falah oriented (kebahagian dunia dan akhirat) 5. Hubungan debitur –
kreditur Pola hubungan: 1. kemitraan (musyarakah dan mudharabah) 2. penjual – pembeli
(murabahah, salam dan istishna) 3. sewa menyewa (ijarah) 4. debitur – kreditur; dalam pengertian equity
holder (qard) 6. Tidak ada lembaga sejenis dengan Dewan Pengawas Syariah Ada Dewan Pengawas
Syariah (DPS) Perbedaan antara sistem bunga bank dengan prinsip bagi hasil bank syariah adalah sebagai
berikut: No. Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil 1. Asumsi selalu untung Ada
kemungkinan untung/rugi 2. Didasarkan pada jumlah uang (pokok) pinjaman Didasarkan pada rasio
bagi hasil dari pendapatan/keuntungan yang diperoleh nasabah pembiayaan 3. Nasabah kredit harus
tunduk pada pemberlakuan perubahan tingkat suku bunga tertentu secara sepihak oleh bank, sesuai dengan fluktuasi
tingkat suku bunga di pasar uang. Pembayaran bunga yang sewaktu-waktu dapat meningkat atau menurun tersebut
tidak dapat dihindari oleh nasabah di dalam masa pembayaran angsuran kreditnya. Margin keuntungan untuk
bank (yang disepakati bersama) yang ditambahkan pada pokok pembiayaan berlaku sebagai harga jual yang tetap
sama hingga berakhirnya masa akad. Porsi pembagian bagi hasil berdasarkan nisbah (yang disepakati bersama)
berlaku tetap sama, sesuai akad, hingga berakhirnya masa perjanjian pembiayaan (untuk pembiayaan konsumtif)
4. Tidak tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat meskipun jumlah
keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik Jumlah pembagian bagi hasil berubah-ubah
tergantung kinerja usaha (untuk pembiayaan berdasarkan bagi hasil) 5. Eksistensi bunga diragukan
kehalalannya oleh semua agama termasuk agama Islam Tidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil
6. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
Kantor Berita Ekonomi Syariah
http://www.pkesinteraktif.com Powered by Joomla! Generated: 23 September, 2008, 13:58
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama kedua pihak Untuk nasabah yang
menyimpan uang di bank syariah dalam bentuk tabungan atau deposito dengan menggunakan sistem bagi hasil
keuntungan pada akad mudharabah yang diterapkan memungkinkan nasabah investor/deposan/penabung untuk
mengawasi kinerja bank syariah secara langsung. Bila jumlah keuntungan yang dihasilkan bank dari pembiayaan
semakin besar, maka bagi hasil untuk nasabah investor/deposan/penabung juga semakin besar. Sebaliknya, jika bagi
hasil yang diterima nasabah investor semakin kecil, maka hal itu disebabkan oleh menurunnya kemampuan bank syariah
untuk menghasilkan keuntungan. Ini merupakan peringatan dini bagi nasabah investor secara transparan akan kinerja
bank syariah yang dipercayainya mengelola dana. Pada bank dengan sistem bunga, nasabah investor tidak dapat
mengetahui kinerja keuangan bank dari indikasi bunga yang diperoleh, karena tiap bulan memperoleh bunga yang
besarnya tetap. Jadi nasabah bank konvensional tidak dapat mengetahui secara dini dan transparan kinerja bank.
Pengelolaan yang buruk akan menyebabkan bank syariah mengalami kerugian. Bila dalam akad disepakati yang dibagi
hasilkan adalah profit (pendapatan dikurangi biaya), maka secara teoritis ada kemungkinan terjadi bagi hasil negatif.
Namun bila dalam akad disepakati yang dibagihasilkan adalah pendapatan (revenue sharing), maka tidak mungkin
terjadi bagi hasil negatif. Paling buruk hanyalah bagi hasil nol. Itu pun terjadi hanya bila pendapatan bank nol. Bank
syariah tidak mengharuskan nasabahnya beragama Islam. Karena bank syariah memiliki prinsip universalitas, sehingga
diperkenankan bertransaksi dengan nasabah non-Islam dengan perlakuan yang sama.(awip. www.pkesinteraktif.com)
Kantor Berita Ekonomi Syariah
http://

Baca selengkapnya......

Sukses berbisnis tanpa uang suap, Mungkinkah?

Senin, 08 Juni 2009

Banyak para pengusaha yang beranggapan berbisnis jika tidak member i uang suap, tidak akan lancar dan sukses. Maka bukan menjadi rahasia umum, jika banyak pengusaha memberi suap yang dalam bahasa halusnya dikenal dengan istilah komisi atau intertaine. Bahkan untuk menjustifikasi agar kelihatan tidak melanggar norma agama, diistilahkan dengan bagi-bagi rezki, toh saya memberinya tanpa ada perjanjian dimuka dan ikhlas.
Namun permasalahannya adalah suap adalah masalah penting utamanya bagi umat islam. Karena panutan kita Nabi Muhammad SAW telah menyatakan bahwa orang yang menyuap dan yang menerima suap akan masuk neraka. Lebih jauh lagin harta yang subhat apalgi haram, mempunyai konsekwensi yang sangat besar .
Bukahkah agama mengajarkan bahwa harta ynag haram akan medorong si empunya masuk ke neraka. Neraka. Bagi seorang pengusaha muslim akankah kita berani bermain-main dengan masalah yang akan membawa kita masuk neraka. Dimana siksa yang paling ringan adalah kaki menginjak bara api neraka sementara otak mendidih.
Suap tidak berurusan tentang nama, jika diganti namanya menjadi boleh atau halal, juga bukan karena jumlahnya sedikit atau banyak. Namun suap adalah masalah hati, sebagaimana kata Nabi; sesuatu itu tergantung niatnya. Sebagai contoh, seorang customer minta pulsa. Barangkali dengan dikirimkan pulsa senilai 100.000,- sudah gak ada masalah tetapi di hati kita terbersit, yah kita kasih saja biar gak ada masalah. Apa artinya ini ?
Lantas pertanyaanya, mungkinkah kita berbisnis di jaman sekarang ini tanpa menggunakn suap?. Jika kita berniat, dan jika niat kita kuat maka mungkin saja kita berbisnis tanpa suap. Saya berbisnis B to Alhamdulillah sudah berjalan 5 tahun dan berjalan baik dan lancer. Omset tumbuh dari tahun ke tahun cukup baik. Dalam perjalanan waktu kami menemui customer yang minta komisi namun kami tolak dengan halus dan jika mereka muslim kami sampaikan bahwa “kami ingin berusaha dengan cara yang baik dan benar kami sekuat tenaga ingin mencari harta yang halal dan berkah. Karena itu cara seperti ini kami tidak mau melakukannya.” Memang ada customer yang tidak mau tahu sehingga mereka meninggalkan kami . Namun toh itu jumlahnya tidak seberapa. Kami berprinsip, yang member i rizki bukan mereka tetapi Allah. Jika Allah berkehendak rizki kepada kami maka tidak ada stu kekuatanpun yang mampu menghalangi kami dari mendapatkan rizki tersebut. Kami juga meyakini bahwa Allah itu baik dan suka pada orang yang berbuat baik. Jika kami ditimpa kesialan atau kekalahan Allah akan menggatinya dengan yang lebih baik. Kami percaya itu.
Pernah suatu ketika saya akan mendapatkan order 40 juta. Percushing mengatakan “ Oke pak. Semua sudah sepakat. Bapak tinggal nunggu PO saja. Beri kami waktu satu minggu untuk membujat PO.” Namun seminggu telah berlalu PO tidak kunjung datang. Akhirnya saya menelpon percashing tersebut ternyata sudah membeli ketempat lain. Terus terang saya kecewa. Tetapi itulah takdir Allah siapa yang mampu mengelak?. Namun rupanya Allah member jalan lain. Dua hari berikutnya Allah mengirim seseorang datang menemui saya member order yang nilainya lebih besar namun pengerjaanya lebih cepat dan lebih mudah. Pekerjaan yang lepas tersebut memerlukan waktu 1 bulan dan ada mengandung resiko. Sementara pekerjaan pengganti tersebut hanya memerlukan waktu satu minggu dan nyaris ytanpa resiko.
Untuk menanamkam niat yang kuat agar tidak mudah tergoyahkan oleh godaan-godaan kita mesti memiliki keyakinan sbb:
Harta bukan segalanya. Memang sulit untuk berbahagia tanpa harta tapi harta tidak bisa membuat bahagia yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang disebabkan berlimpahnya harta hanya sesaat dan semu. Tetapi yang membuat bahagia adalah hati yang tenang dan tenteram. Harta sedikit ditangan orang yang tenang akan terasa banyak tetepi harta yng berlimpah ditangan orang yang resah terasa sedikit.
Yang memberi atau membagi harta itu Allah. Percayalah bagian rezki kita sudah ditentukan Allah. Tidak ada orang yang mampu memudahkan atau menghalangi apa yang dikehendaki Allah. Ini bukan berarti kita berkeyakinan pasrah, tidak berikhtiar tetapi coba renungkan hal berikut. Missal kita mendapatkan order iika tidak menyuap maka kita akan kalah. Lalu kita menyuap dan menang dan kita mendapatkan keuntungan. Setelah itu terjadilah kecelakaan mobil ringsek. Uang keuntunganpun habis untuk biaya pengobatan dan memperbaiki mobil. Jika kita tahu tetang kejadian ini dan disuruh memilih, mendapat harta dengan tidak halal tetapi akhirnya habis juga karena kecelakaan tersebut dan tidak memndapatkan harta tersebut tetapi tidak mengalami kecelakaan, anda memilih yang mana?
Harta merupakan sarana ujian dari Allah. Artinya jika kita disempitkan bukan berarti Allah murka kepada kita atau sebaliknya jika Allah memudahkan rezki kita bukan berarti kita disayang atau dimuliakan Allah. Betapa banyak orang yang hancur karena harta yang mereka miliki dan betapa banyak orang yang fakir tetapi dimuliakan.
Harta yang halal akan membuat harta menjadi berkah. Harta yang berkah akan membuat pemiliknya merasa aman tenteram dan bahagia. Harta yang berkah akan membuat pemiliknya merasa harta sedikit menjadi banyak. Karena Allah menutup atau membatasi keinginan pemiliknya. Sebaliknya harta yang tidak halal akan mebuat pemiliknya resah dan serba kekurangan. Malapetaka akan silih berganti datang. Karena Allah akan membuka semua keinginan dirinya, anak dan istrinya. Sehingga penghasilan 50 juta perbulan masih belum ada apa-panya, hutang menumpuk, anak terkena narkoba, istri selingkuh dan sebagainya. Apalah artinya jumlah harta yang banyak jika hidup terasa di neraka?
Jika kita mempunyai keyakinan yang mendalam tetang hal diatas, insya Allah kita akan lebih tahan didalam menghadapi problem bisnis yang bagaimanapun beratnya. Karena kita berbisnis bukan semata mencari harta yang banyak. Namun kita berbisnis hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT dan menjadi orang lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang.
“ Ya Allah yang membolakbalikan hati. Janganlah engkau cabut hidayah yang telah bersemayam di hati kami. Namun kami berharap terus tambahkah hidayah tersebut sehingga kami mampu menjadi orang mensyukuri nikmatiMu, mampu berjalan sesuiai syariahMu dan mempu meninggalkan hal-hal yang jauh dari keridhoaanMu”

Baca selengkapnya......