Berani Bermimpi dan Berpikir besar

Senin, 30 November 2009

Walaupun yang hadir hanya 4 orang, saya, Pak Eko eshape, pak Ruwi dan Pak Budi ternyata pertemuan MMC1 tetap berjalan dengan semarak, bahkan menurut saya menjadi lebih terkesan.Acara dibuka memang agak sedikit terlambat, namun setelah acara master mind di buka oleh tuan rumah yang si empunya Jaguar Musik, ternyata acara berjalan dengan serius dan hikmat.

Keseriusan suasana dimulai ketika pak Eko Eshape, menceritakan tentang mimpinya menulis buku yang sudah kesampaian. Kemudian Beliau merasa bingung mau mimpi apalagi ya? Ternyata kebingungan pak Eko, juga dirasakan teman-teman yang lain. Iya-ya mau mimpi apa ya?

Saya kira, kebingungan ini sebagai sesuatu yang wajar. Karena kebanyakan orang tidak mempunyai mimpi dalam hidupnya. Kenapa demikan?. Ada sebagian orang tidak mempunyai mimpi karena takut mimpinya tidak kesampaian sehingga membuatnya kecewa. Sedangkan sebagian yang lain tidak menyadari kenapa mesti bermimpi dan apa pentingnya mimpi dalam kehidupannya.

Pembaca , hidup manusia adalah suatu perjalanan yang bukan tanpa maksud. Manusia berbeda dengan hewan atau makhluk Allah yang lain. Karena manusia diperlengkapi dengan akal fikiran, yang dimaksudkan sebagai alat untuk menggapai keridhoanNya. Allah menciptakan manusia seakan-akan seperti sebuah “permainan”. Siapa yang mau menurut perintahNya dan meninggalkan laranganNya, mereka akan mendapatkan keridhoanNya dan sebaliknya siapa yang menentangnya akan mendapat kemurkaanNya. Jadi perjalannya hidup manusia itu endingnya adalah untuk menggapai keridhoaan Allah semata, Bukan ketenaran, kekayaan yang berlimpah atau kekuasaan.

Karena hidup adalah suatu perjalanan, maka bagi mereka yang menyadari akan tujuan hidupnya, mereka akan lebih cepat sampai dibandingkan orang yang tidak mengetahui atau menyadari tentang tujuan hidupnya. Kenapa demikan?. Karena tujuan hidup yang mereka miliki akan menuntunya untuk menggunakan tenaga, waktu dan pikirannya secara efektip dan efisien demi tercapainya tujuannya. Sedangkan orang yang tidak tahu atau lupa akan tujuan hidupnya, mereka akan mudah tertipu dan terlena sehingga tujuan hidup yang sebenarnya tidak mereka dapatkan. Dengan demikian tujuan hidup mutlak dimiliki.

Didalam menempuh perjalanan hidup ini, dapat kita bagi menjadi 3 kelompok manusia.
Pertama , kelompok manusia yang tidak mempunyai tujuan atau mimpi dalam hidupnya. Kedua, kelompok manusia yang mempunyai mimpi rendah atau kecil. Dan yang ketiga adalah, kelompok manusia yang mempunyai mimpi besar.

Untuk memudahkan pemahaman dari kelompok kedua dan ketiga di atas perhatikan ilustrasi berikut. Misalkan Ali dan Fikri ingin bepergian dengan jalan kaki. Jauh dekatnya jarak yang mereka tempuh menggambarkan besar kecilnya mimpi atau tujuan yang mereka miliki. Mimpi Ali adalah mau berjalan kaki dari Jakarta ke Cikampek. Sedangkan mimpi Fikri adalah ingin jalan kaki dari Jakarta ke Surabaya.

Karena tujuan Ali hanya sampai Cikampek, maka ketika Ali telah sampai di Cikampek, dia akan menghabiskan waktunya disana sampai dia menemukan tujuan atau mimpi baru. Ketika dia menemukan mimpi baru, misalnya ke Cirebon, dia baru meneruskan perjalanan. Hal yang sama dia lakukan sesampainya di Cirebon. Dia terlena di Cirebon atau menentukan mimpi baru dan berusaha menggapainya kembali.

Sementara itu, ketika Fikri sudah sampai di Cikampek, mungkin dia akan beristirahat sebentar kemudian sesegera mungkin dia akan melanjutkan perjalannya ke Cirebon. Karena dia sadar perjalannya yang akan dilaluinya masih jauh. Begitu pula ketika dia sampai di Cirebon. Dia akan segera melanjutkan pejalanan ke Tegal dan seterusnya sehingga sampai di Surabaya
.
Dari ilustrasi perjalanan Ali dan Fikri tersebut dapat disimpulkan bahwa Fikri yang mempunyai tujuan besar tidak mudah terlena dan tergoda ketika impian-impian kecilnya telah tercapai.
Ini berarti mimpi besar membantu anda untuk menggunakan waktu, tenaga, harta dan pikiran dengan efektip dan efisien.

Didalam menggapai keridhoaan Allah SWT, ada banyak cara yang dapat dilakukan. Namun secara garis besarnya ada 2 syarat yang harus dipenuhi. Pertama, adalah beriman kepadanNya. Karena iman adalah sarat diterimanya amal. Dan yang kedua adalah beramal sholeh atau bermanfaat bagi banyak orang.

Barangkali anda bingung dengan cara apa anda menggapai keridhoaan Allah, cukuplah anda bertanya dalam diri sendiri,” Ketika anda meninggalkan dunia ini, anda ingin dikenang sebagai apa?” Ketika anda meninggal mereka merasa kehilangan atau sebaliknya malah bersyukur?. Berapa lama keluarga, tetangga, teman dan masyarakat dapat mengenang anda?.

Jika anda ingin dikenang masyarakat sebagai orang yang baik dan tertulis dengan tinta emas dalam sejarah, maka anda harus memulainya dengan bermimpi dan berpikir besar. Karena harga sesuatu itu berdasarkan qualitasnya. Rumah yang kecil dan jelek berharga murah. Sedangkan rumah yang besar dan mewah berharga mahal.

Jangan takut bermimpi besar. Apalagi takut bermimpi karena takut tidak tercapai. Anda tidak berani bermimpi punya mobil Jaguar takut kecewa, lalu anda jalani hidup ini dengan menaiki motor. Tetapi jika seandainya anda bermimpi mengendarai Jaguar dan kemudian hanya mendapatkan Kijang, bukankan itu sudah lebih baik dari pada motor?

Selamat bermimpi. Temukan mimpi besar anda.
See you in the top.

Baca selengkapnya......

Bagaimana caranya Ya?

Kamis, 26 November 2009

Gagal, baik besar maupun kecil, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Kegagalan pada masalah kecil, bisa jadi tidak menjadi masalah. Tetapi kegagalan hal yang besar, Wow bisa berabe akibatnya.

Ketika orang menghadapi kegagalan ada yang bersikap tenang dan sabar. Namun ada juga yang kalang kabut, gak bisa tidur, gak bisa makan, muka murung, badan lemas,depresi dan lain sebagainya. Padahal jika kita renungkan kegagalan yang telah terjadi tidak bisa tarik kembali. Lalu kenapa kita mesti tertekan dan lebur dengan hal yang sudah terjadi yang tidak mungkin diubah kembali?. Kenapa kita tidak berpikir kepada mencari solusinya?

Ketika menghadapi suatu masalah atau kegagalan ,orang sering menyesali kenapa itu mesti terjadi. Jadi kata tanya yang sering dipakai adalah “Kenapa?”. Jika anda mengajukan pertanyaan ini maka yang akan anda pikirkan adalah mencari penyebab dari kegagalan atau suatu masalah. Mencari penyebab berarti akan mencari siapa yang salah. Cara berpikir demikian akan menghabiskan tenaga dan waktu. Sementara solusi untuk keluar dari masalah atau kegagalan belum terpikirkan.

Tetapi jika anda mengubah pertanyaan “Kenapa menjadi Bagaimana” maka tenaga dan pikiran anda akan terfokus pada cara bagaimana keluar dari suatu masalah. Misalnya anda gagal memenangkan tender suatu proyek. Jika pertanyaan yang anda ajukan “ kenapa yasa gagal”, pikiran anda akan mencari jawaban kenapan anda gagal. Kemudian jika anda sudah menemukan penyebabnya anda akan menyesal dan bersedih. Kenapa saya tidak melakukan ini?

Tetapi jika anda bertanya “ Bagaimana caranya saya bisa menang ditender dimasa mendatang” maka pikiran anda selain menemukan penyebab dari kegagalan, anda juga menemukan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk memenangkan tender dikemudian hari. Yang lebih menyenangkan lagi hati anda tidak bersedih tapi justru bersemangat. Kenapa demikian? Karena anda telah menemukan jalan keluarnya dan perasaan sedih dan kecewa tertutupi dengani jawaban semangat untuk menggapai kemenangan dimasa mendatang.

Kata tanya “Bagaimana?” juga dapat dipakai mencari jawaban dari masalah yang anda hadapi. Uniknya jika anda sering membisikkan kata “Bagaimana” setiap hari untuk mencari jawaban dari masalah yang anda hadapi, nanti dengan tanpa anda sadari jawaban tersebut akan anda peroleh. Dan kadang datangnya disaat yang aneh, misalnya ketika anda sedang mandi, tahu-tahu terlintas jawaban yang menjadi masalah anda.

Oleh sebab itu biasakan anda setiap saat membisikkan “ Bagaimana ya caranya?”, saya yakin tanpa anda sadari solusi yang anda harapkan akan muncul di pikiran anda.
Selamat mencoba,
See you in the top

Baca selengkapnya......

10 Tip Mengelola Bisnis

Rabu, 25 November 2009

Menurut Brian Trancy ada sepuluh area penting yang mesti diperhatikan bagi para pebisnis yang ingin sukses. Kemampuan Anda didalam mengelola kesepulan area tersebut akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bisnis Anda. Kesepuluh area peting tersebut adalah;

Tujuan
Apa tujuan dari bisnis? Banyak orang berpikir bahwa tujuan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi mereka salah. Tujuan sejati sebuah bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Sepenuhnya 50 persen dari waktu Anda, upaya, dan pengeluaran harus difokuskan pada penciptaan dan mempertahankan pelanggan dengan berbagai macam cara.

Kepuasan pelanggan

Ukuran keberhasilan bisnis adalah kepuasan pelanggan. Kemampuan Anda untuk memuaskan pelanggan Anda sedemikian rupa sehingga mereka membeli dari Anda, bukan dari orang lain, bahwa mereka akan membeli lagi, dan bahwa mereka membawa teman-teman mereka adalah penentu pertumbuhan dan profitabilitas bisnis anda.

Nilai Tambah

Persyaratan untuk membangun kekayaan dan kesuksesan bisnis adalah nilai tambah dari jasa atau barang anda. Semua kekayaan berasal dari penambahan nilai. Semua pertumbuhan dan profitabilitas bisnis datang dari penambahan nilai. Karena itu setiap hari, Anda harus mencari cara untuk menambahkan lebih banyak dan lebih banyak lagi nilai dari jasa atau barang anda kepada pelanggan. Jika tidak maka bisnis anda akantergulung oleh zaman. Contoh yang nyata adalah layer tabung kini diganti dengan layer LCD, Camera film kini terlindas oleh Camera digital.

Fokus

Orang yang paling penting dalam bisnis adalah pelanggan. Anda harus fokus pada pelanggan setiap saat. Ada banyak type pelanggan, pelanggan yang selalu berubah-ubah , setia, tidak sabar, dan penuntut . Meskipun demikian, pelanggan harus menjadi fokus utama dari segala sesuatu yang Anda lakukan dalam bisnis.

Kontribusi

Dalam kehidupan, pekerjaan, dan bisnis, Anda akan selalu diberi imbalan dalam proporsi langsung dengan nilai kontribusi Anda kepada orang lain. Fokus pada kontribusi luar, untuk perusahaan Anda, pelanggan Anda, dan masyarakat Anda, adalah syarat utama bagi Anda untuk menjadi orang lebih berharga.

Pertanyaan

Pertanyaan yang paling penting Anda bertanya, untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan, atau mencapai tujuan bisnis apa pun adalah, "Bagaimana?" Setiap hari ajukan pertanyaan "Bagaimana?" terhadap setiap masalah yang anda hadapi dalam bisnis. “ bagaimana caranya mendatangkan customer. Bagaimana caranya meningkatkan pembelian per Customer. Dan lain sebagainya” Kemudian bertindaklah atas jawaban yang anda peroleh agar bisnis anda bisa berkembang dengan pesat.

Strategi

Dalam dunia yang cepat berubah dan kompetisi yang agresif, Anda harus melakukan perbaikan terus-menerus dalam setiap area bisnis Anda dan kehidupan pribadi. Seperti Pat Riley, pelatih bola basket, berkata, "Jika Anda tidak mendapatkan yang lebih baik, Anda semakin parah."

Kegiatan

Detak jantung bisnis Anda adalah penjualan. Dun & Bradstreet menganalisis ribuan perusahaan yang bangkrut selama bertahun-tahun dan menyimpulkan bahwa nomor-satu alasan untuk kegagalan usaha adalah "penjualan rendah." Ketika mereka diteliti lebih lanjut, mereka menemukan bahwa nomor-satu alasan untuk keberhasilan bisnis adalah "penjualan yang tinggi. " karena itu arahkan semua kegiatan anda menuju peningkatan penjualan.

Arus kas

Anka yang paling penting dalam bisnis adalah arus kas. Arus kas untuk bisnis seperti darah dan oksigen pada tubuh . Anda dapat memiliki setiap kegiatan bekerja secara efisien dalam bisnis Anda, namun jika arus kas anda tersendut, maka bisnis anda akan mati. Seperti darah yang mengalir ke otak tersumbat, maka akan terjadi strok.

Pertumbuhan

Setiap bisnis harus memiliki rencana pertumbuhan. Pertumbuhan harus menjadi tujuan dari semua kegiatan bisnis Anda. Anda harus memiliki tujuan untuk tumbuh 10 persen, 20 persen, atau bahkan 30 persen setiap tahun. Beberapa perusahaan tumbuh 50 persen dan 100 persen per tahun, dan bukan oleh kebetulan. Satu-satunya indikasi pertumbuhan adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dapat diperoleh melalui pertumbuhan jumlah pelanggan baru. Mencari supplier baru yang menawarkan harga lebih murah dengan qualitas yang lebih baik atau sama.

Semoga bermanfaat
See you in the top

Baca selengkapnya......

Ketika bekerja, sadarkah anda mendapat imbalan 3 x sekaligus?

Senin, 23 November 2009

Ketika saya masih menjadi seorang karyawan, saya merasa bersyukur dikaruniai sipat yang tidak mudah kecewa terhadap perlakuan yang saya anggap tidak adil yang saya terima. Saya justru memiliki keinginan bagaimana caranya agar perusahaan tempat saya bekerja, menjadi perusahaan maju dan besar. Segala macam cara saya lakukan dari bekerja tanpa perhitungan waktu ( saya sering pulang jam 7 or jam 8 malam), membeli buku-buku untuk mencari solusi masalah perusahaan, meskipun itu bukan menjadi tanggungjawab saya.Padahal waktu itu istri bos yang berkedudukan sebagai kasir, sangat membenci saya. Karena saya type orang yang tidak mudah mengikuti aturan-aturan yang kurang sesuai dan suka memberontak.

Rasa memiliki dan ingin memajukan perusahaan, membuat saya terus belajar manajemen dan ilmu-ilmu lain yang mendukung terhadap kemajuan perusahan. Saya ingat ketika menjabat sebagai manager marketing, saya membantu mengatur kelancaran bagian distribusi, menggambar, melakukan pembelian, sampai surat-surat keluar negeri.
Saya melakukan semua itu dengan penuh sukacita dan tanpa pamprih.

Belakangan saya menyadari ternyata sikap yang demikian sangat menguntungkan bagi saya pribadi. Paling tidak ada tiga keuntungan yang saya peroleh :

Pertama, Bos menyenangi saya, sehingga tanpa dimintapun saya mendapatkan kenaikan gaji dan berbagai vasilitas. Bos menaruh kepercayaan penuh kepada saya, sehingga saya mendapatkan banyak ilmu dari beliu.

Kedua, saya mendapatkan banyak ilmu, mulai dari manajemen, surat menyurat, relationship, menggambar tehnik, kelistrikan dan lain-lainya. Ilmu ini sangat bermanfaat dikemudian hari. Dan mungkin jika dinilai dengan uang gaji yang saya peroleh selama saya bekerja tidak ada apa-apanya dibandingkan ilmu yang saya terima. Gaji yang saya terima akan segera cepat habis. Namun ilmu, kebiasaan kerja keras, semangat kerja yang baik, disiplin, peduli, dan sikap-sikap yang baik lainnya tidak akan hilang insya Alllah sampai akhir hayat saya.

Ketiga, saya mendapatkan hubungan (Relationship)baik dengan banyak orang dari sesama teman kerja sendiri, customer, dan supplier. Sehingga ketika saya keluar dan membangun usaha sendiri saya, sudah mengetahui jalur-jalurnya. Dan tema-teman baik tersebut, kini mereka sangat membantu kesuksesan saya saat ini

Tetapi jika kita melihat kenyataan dunia kerja, banyak dari para karyawan kecewa dan mengeluh dari mulai gaji yang tidak naik-naik sampai perlakuan yang mereka anggap tidak adil yang mereka terima. Padahal jika direnungkan, sebenarnya apa yang diperoleh oleh seorang karyawan yang mengeluh dan kecewa? Kenaikan gaji? Kenaikan pangkat? Tidak . Saya pikir mereka tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan dan kekecewaan itu sendiri.

Kenapa demikian? Orang mengeluh dan kecewa terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, akan membuat dirinya malas, cuek dan tidak berusaha mencari solusi jika ada masalah diperusahaannya. Mereka berpikir “Buat apa bekerja keras, buat apa capek-capek memikirkan masalah perusahaan toh bos tidak perduli dengan kita”
Sehingga mereka bekerja ogah-ogahan. Mereka hanya melalukan apa yang diperintahkan atau apa yang menjadi tanggungiawabnya saja. Mereka bekerja dengan perasaan tertekan dan sedih.

Sementara hukum alam selalu berbicara, “berilah maka kamu akan saya”. Artinya akan sulit kiranya anda akan mendapatkan pemberian orang lain jika anda tidak mau memberi. Jika anda mau memberi pasti akan diberi. Jadi bukan “take and give tetapi give and take”.
Oleh sebab itu jika anda karyawan atau seorang pengusaha berpikirlah “ Apa yang dapat saya berikan kepada perusahaan atau customer. Apa yang bisa saya lakukan agar perusahaan maju, customer senang.”

Mungkin anda akan berpikir “Enakan perusahaan atau customer dong. Lalu kitanya kapan”. Percayalah jika anda tidak mendapatkan gaji atau loyalitas dari customer, anda akan mendapatkan ilmu dan semangat kerja yang baik. Nanti pasti ada orang atau tangan yang akan mengentaskan anda dari tempat itu. Karena anda mutiara. Rasanya tidak layak jika ada mutira yang jatuh atau tersimpan di comberan. Mutiara letaknya di etalasi sebuah toko yang mewah. Atau di baju dan tangan para wanita cantik.

Namun jika anda tetap kecewa, sedih dan penggerutu, tidak ada orang yang suka mendengar keluhan anda. Dan tidak ada orang yang mau mengentaskan anda dari tempat itu. Karena anda bukan batu mutiara. Sehingga anda akan tetap hidup penuh dengan kekecewaan, keluh-kesah dan bersedih. Sampai anda menyadari bahwa sikap itu tidak baik dan tidak disukai orang lain.

Hidup ini adalah pilihan. Dan pilihan ada ditangan anda. Anda mau pilih mana, hidup penuh semangat, banyak ilmu, banyak teman dan ada kemungkinan anda akan mendapat gaji atau penghasilan yang besar dan kenaikan pangkat. Atau anda hidup penuh dengan keluh kesah dan kekecewaan, dan masa depan yang suram.

Mari kita berusaha untuk menjadi mutira yang indah walaupun itu sulit dan berat. Karena batu akan menjadi mutira yang indah jika mereka sanggup menahan panasnya api, dan pedihnya gosokan batu.
Semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Balas dendam

Kamis, 19 November 2009

Ketika anak saya di pesantren, saya sangat senang karena dia akan mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti, sholat jama’ah setiap waktu, bangun malam,sholat tahajud, membaca alqur’an setiap hari, puasa daud dan lain sebagainya. Namun saya terkejut ketika dia liburan pulang kerumah, dia tidak bangun, sebelum dibangunkan, dia tidak membaca alqur’an jika tidak disuruh, apalagi puasa dan sebagainya. Yang terjadi justru banyak tidur, dan nonton TV. Suatu ketika saya tanya, kenapa berbuat demikian? Jawabnya “ balas dendam”. Dipondok kurang tidur, dipondok hanya belajar, dipondok tidak pernah nonton TV, sebab itu dipuas-puaskan.

Saya pernah mendengar seseorang, yang semasa kecilnya merasa tersiksa, karena harus ikut pamannya agar bisa sekolah. Karena orangtuanya tidak mampu menyekolahkannya. Berkat didikan dari pamannya yang keras tersebut, dia cukup berhasil. Ketika dia mempunyai anak, dia berketetapan hati, anaknya tidak boleh ikut orang lain. Karena dia tidak ingin anaknya menderita seperti dirinya. Sehingga didalam mendidik anaknya dia menerapkan system yang longgar. Anak seakan dibiarkan semaunya asal bahagia. Sehingga anaknya tidak mengenal disiplin, tanggung jawab dan tentu saja menjadi anak pemalas.

Salah seorang teman saya, yang sudah resign dari pekerjaanya dan kini mempunyai usaha sendri, mengatakan sekarang saya bebas, saya bisa apa saja, bahkan tidur setelah sholat subuh.

Ada cerita yang lebih menarik lagi, ada seoarng pimpinan suatu perusahaan, dengan gaji lebih dari Rp. 40.000.000,- per bulan. Namun dia heran kenapa uang ditabungan saldonya tidak lebih dari Rp. 5.000.000,-. Kenyataan ini membuatnya resah sehingga dia mendatangi Pak Adi W Gunawan, seorang ahli dibidang “alam pikiran”. Ternyata dari terapi ditemukan bahwa, sang Direktur tersebut mengalami balas dendam terhadap kejadian di masa kecilnya. Sewaktu kecil ibunya termasuk orang yang hidup hemat, sehingga ibunya mengajarkan hidup hemat kepadanya. Suatu ketika dia meminta uang ke ibunya, untuk membeli sesuatu yang sangat dia inginkan. Namun ibunya tidak mengabulkannya. Kejadian itu berbekas dihatinya, sehingga timbul amarah yang sangat besar, “ ketika saya dewasa nanti tidak akan ada yang bisa melarang saya membeli apapun”.

Begitulah akhirnya amarah yang tersimpan di alam bawah sadarnya mempungaruhi kehidupannya. Ketika dia memegang uang, pikirannya selalu sibuk memikirkan untuk membeli apa. Sehingga dia tidak bisa mengendalikan diri. Apapun yang dia mau dia beli, walaupun itu barang yang tidak dia perlukan.

Pembaca, dari cerita tersebut diatas semuanya mengisyaratkan tentang balas dendam. Barangkali anda juga pernah mendengar cerita senada dari teman-teman anda. Atau bahkan anda sendiri sebagai salah satu pelakunya.

Nampaknya tidak ada masalah dengan urusan balas dendam seperti ini. Ini hal yang wajar. Namun menurut hemat saya ada sesuatu yang kurang pas dengan masalah ini. Kegiatan padat yang dilakukan dipesantren, kebiasaan disiplin dan kerja keras yang ditanamkan si paman, dan kebiasan kerja keras, penggunaan waktu yang baik, merupakan sesuatu yang tidak mengenakkan. Sehinnga tidak perlu dilanjutkan.

Padahal semua itu merupakan prinsip dasar dari sebuah kesuksesan. Mestinya kegiatan pesatren yang padat, kegiatan sholat berjamaah, kegiatan bangun pagi, membaca alqur’an terus dilanjutkan tidak perduli dipondok maupun dirumah bahkan dimana saja. Mestinya kebiasaan kerja keras dan disiplin yang ditanamkan oleh paman, sehingga bisa mengantarkannya menjadi orang yang sukses, terus dilanjutkan untuk mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya juga tahu arti tanggung jawab dan disiplin. Sehingga anak-anaknya akan jauh lebih sukses dari didrinya

Mestinnya, kebiasaan bangun pagi, menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, kerja keras, sewaktu masih menjadi karyawan, menjadi modal dasar untuk membangun kesuksesan bisnisnya. Sehingga bisnisnya akan berkembang dengan baik dan pesat. Kalau toh kita masih memiliki waktu luang, bukan lantas kita pakai untuk santai-santai tetapi hendaknya kita pakai untuk berbuat lebih baik. Karena masih banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang menunggu anda.
Balas dendam terhadap sesuatu kebiasaan yang baik, tidak menguntungkan bagi kita. Bahkan akan menjadi kendala kesuksesan kita dimasa mendatang. Lalu bagaimana agar kita tidak terjangkit dengan penyakit ini?. Kita hendaknya menyadari bahwa kebiasaan-kebiasan yang telah kita punyai itu adalah sesuatu yang baik. Dan karena kebiasaan tersebutlah anda bisa menajadi seperti sekarang ini. Oleh karena itu kebiasaan tersebut mesti terus dipelihara dan ditingkatkan bahkan diturunkan kepada anak cucu kita.

Demikian semoga bermanfaat.
See you in the top

Baca selengkapnya......

Apakah buku yang anda baca bisa merubah masa depan anda?

Rabu, 18 November 2009


Ketika saya duduk di bangku Madrasah Aliyah, sekolah agama setingkat SMA, salah seorang temanku mengatakan, “Kamu itu angkuh dan sombong”. Setelah mendengar kata-kata yang tidak enak didangar itu, saya bukannya tersinggung tetapi merenung.

Benarkah saya angkuh dan sombong. Bukankah tidak sebaliknya dia yang angkuh dan sombong. “ Bagaimana saya bisa sombong dan angkuh, wong tampang saja tidak punya. Apalagi kekayaan, bayar SPP saja sering telat, baju saja sering tidak dimasukkan, bukan karena bandel, tetapi karena malu untuk menutupi celana yang sobek bagian pantatnya.”

Lalu apa yang menyebabkan saya dikatakan angkuh dan sombong?.” Apa karena saya pendiam?, Tidak suka bergaul, apalagi yang sipatnya hura-hura.Tidak mau menyapa orang, karena saya tidak mau basa-basi?”

Ya, kalau kesan sombong dan angkuh itu disebabkan oleh sikap seperti diatas, memang benar. Saya mempunyai sipat itu. Tetapi sikap tersebut timbul karena obsesiku tentang masa depan. Saya dilahirkan dari keluarga miskin, dengan delapan saudara. Saya ingin kehidupanku nanti tidak ingin seperti itu. Saya ingin kaya, saya ingin makmur saya ingin sukses.

Ketika itu satu-satunya jalan yang bisa mengantarkan saya menuju kesuksesan dan kekayaan yang saya inginkan adalah, kuliah. Tetapi saya menyadari, tidak mungkin bisa kuliah, karena biaya tidak ada. Namun, alhamdulillahnya saya, mempunyai jalan keluar. “Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Dimana ada prestasi, maka akan dihargai. Saya benar-benar menerpakan pepatah tersebut.

Tetapi karena saya keluarga miskin, makananyapun tidak bergizi, sehingga otakpun tidak cerdas. Namun,alhamdulilllah saya dibekali oleh Allah kemauan yang keras untuk belajar. Sehingga ketika orang cerdas, mungkin belajar satu kali sudah bisa paham, bagi saya belajar sepuluh kali pun tidak masalah.

Sikap yang demikian, membuat waktu saya banyak tersita untuk belajar. Tidak ada waktu untuk bermain. Tidak ada waktu untuk bercanda, kongkow-kongkow dengan teman. Bahkan ketika pergi ke sawah, mencangkul membantu orang tua, mengembala kambing, mencari kayu bakar, saya membawa buku.

Tuduhan teman, bahwa saya orang angkuh dan sombong, itu benar-benar menggangu pikiran saya. Hatiku jadi gelisah. Karena saya juga ingin punya teman. Lantas apa yang harus saya lakukan untuk menghilangkan tuduhan tersebut? Apakah saya harus, lebih banyak bersama mereka? Mau ikut kemana saja mereka pergi? Lalu bagaimana dengan masa depan saya?

Tidak , saya tidak mau menggadaikan masa depan saya dengan pertemanan. Saya tidak mau masa depan saya hancur, demi membuat teman-teman mau menerima saya.

Lalu bagaimana agar saya bisa terlepas dari sebutan itu, tetapi tidak mengorbankan masa depan? Alhamdulillah akhirnya saya menemukan sebuah buku yang berjudul “ Bahasa perasaan”. Ada satu kalimat dalam buku tersebut yang masih saya ingat sampai sekarang. “ Jangan pernah mengatakan seseorang itu angkuh atau sombong sebelum kamu menyapanya. Jika kamu sudah menyapanya kemudian dia tidak membalas sapaanmu, boleh kamu mengatakan dia itu sombong.”

Kata-kata tersebut dengan sungguh-sungguh aku prektekkan. “Ya kamu harus memulai menyapanya terlebih dahulu. Kamu harus berbasa-basi.” Kataku dalam hati. Sejak itu setiap saya ketemu siapapun yang saya kenal, saya beranikan diri untuk menyapanya terlebih dahulu. Mulai dari Assalamu alaikum, mau kemana? Bagaimana kabarnya? Dan seterusnya.

Pembaca, buku adalah sumber inspirasi. Buku adalah guru yang tidak pernah bosan mengajarimu, sampai anda mengerti. Buku adalah guru yang akan mengajarimu apa saja, apapun yang anda mau. Karena itu berakrablah dengan membaca buku. Tidak masalah berapa banyak yang dapat anda pahami dari sebuah buku.

Cukup satu ide saja yang dapat anda ambil dari sebuah buku, lalu anda dengan sungguh-sungguh menerapkanya dalam kehidupan anda. Saya yakin kehidupan anda akan jauh lebih baik, bahagia, kaya, sukses dan berkah.

Semoga bermanfaat.

See you in the top

Baca selengkapnya......

Siapa yang menentukan penghasilan anda?

Senin, 16 November 2009

Selesai kuliah setelah menganggur kurang lebih 3 bulan saya mendapat 2 panggilan pekerjaan sekaligus. Pertama, datang dari sebuah perusahaan elektronik besar, yang mempunyai karyawan ratusan orang. Yang kedua berasala dari perusahaan kecil yang beroperasi di ruko, dengan karyawan tidak lebih dari 30 orang.

Ketika wawancara, di pabrik elektronik, kelihatanya saya diterima dan ditawari gaji Rp. 300.000,- per bulan. Gaji standart bagi seorang sarjana ketika itu, tahun 1991. Namun saya juga tetap mendatangi panggilan yang kedua. Ketika wawancara dengan perusahaan yang kedua, saya diwawancarai langsung oleh pemilik perusahaan. Karena sistem diperusahaan itu masih sederhana, semua masih dipegang oleh sang majikan.

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang baik itu, untuk menanyakan, tugas yang akan saya emban dan masa depan karier saya jika bekerja disitu.


“ Kamu akan saya arahkan menjadi manager produksi.” Katanya. “ Berapa lama waktu yang diperlukan untuk , mencapai kedudukan itu?.” Tanyaku kemudian. “ Ya tergantung dari kamu. Jika kamu pandai dan terampil, kira-kira membutuhkan waktu 2 tahun”

“Lalu, berapa gaji yang akan saya terima jika menjadi manager produksi?”Tanyaku kemudian setelah mulai tertarik terhadap penawarannya.

“ Kamu akan mendapatkan penghasilan kira-kira 2-2,5 juta.”

“ Baik, saya mau bekerja disini dan menerima gaji awal Rp. 75.000,- , tetapi setelah saya lulus percobaan gaji saya harus Rp. 300.000,- karena saat ini saya juga diterima di perusahaan electronic, dengan gaji awal Rp. 300.000,-“

“ baik, kamu bisa mulai masuk kerja, besuk pagi” Jawab sang direktur mengakhiri wawancara kami.

Barangkali pembaca bertanya-tanya, kenapa saya memilih perusahan kecil daripada perusahaan besar?. Ya, ketika itu saya berfikir, akan lebih baik kerja diperusahaan kecil daripada perusahaan besar. Kenapa?. Paling tidak ada 3 alasan kenapa saya memilih perusahaan kecil.


Pertama, saya sudah mendapatkan gambaran karier saya 2-3 mendatang. Jabatan manager itu kosong, karena semua masih dipegang bos. Jadi saya akan lebih mudah mencapai jabatan itu. Coba bandingkan jika diperusahaan besar yang sudah mempunyai system. Untuk menjadi manager tidak gampang. Karena jabatan itu sudah diisi. Jadi agar anda jadi manager, atasan anda harus naik pangkat, atau pindah kerjaan dan atau harus ada peluang manager baru. Ini cukup sulit, disamping sainganya cukup berat.

Kedua, pekerjaan kita langsung diawasi oleh bos,sehingga bos akan tahu seberapa besar dedikasi kita didalam bekerja. Peluang ini akan mempercepat kesuksesan bagi orang yang mau bekerja dengan sungguh-sungguh.

Ketiga, Bos akan mengetahui dengan baik sumbangsih kita didalam memajukan perusahaan. Karena dia yang memegang semuannya akan dengan mudah kita mengajukan kenaikan gaji dan vasilitas lain.

Pembaca, dari pengalaman nyata tersebut, ada sesuatu hal yang cukup berharga yang dapat diambil pelajaran, yaitu “saya menentukan penghasilan saya sendiri”. Saya bekerja dan mengejar kareier dengan sungguh-sungguh. Sehingga ketika sudah menjadi manager produksi selama 2 tahun, saya berani berpindah jadi selesman dengan gaji 1/8 nya.


Saya juga sempat terlena menjadi manager marketing, selama 6 tahun. Namun alhamdulillah, saya segera tersadar dan kemudian mendirikan perusahaan sendiri. Saya keluar, bukan karena kecewa, saya keluar bukan karena penghasilan kurang. Tetapi saya keluar untuk menggapai keberkahan hidup yang lebih luas lagi.

Jika kita perhatikan betapa banyak, para karyawan yang berjalan ditempat, karier tidak naik-naik. Gaji hanya menyesuaikan kanaikan harga, bahkan walaupun gaji naik, bukan berarti tingkat kehidupan naik tetapi malah menurun. Kenapa?. Karena kenaikan gaji tidak seimbang dengan kenaikan gaji.

Jika mereka ditanya, kenapa anda demikian?. Yang sering saya dengar, bukan menyalahkan diri sendiri, tetapi malah menyalahkan orang lain, lingkungan, perusahaan dan sebagainya. Apakah kita tidak sadar jika gaji atau penghasilan kita yang menentukan adalah diri kita sendiri. Bukan atasan, bukan perusahaan dan bukan yang lainnya. Tetapi kita sendiri.

Perusahaan atau usaha yang kita buka ibarat suatu kolam atau telaga. Anda datang mengambil air. Air yang akan anda bawa pulang tegantung dari wadah yang anda bawa. Anda datang membawa cangkir, jangan berharap anda pulang dengan air satu ember. Jika anda ingin mendapatkan air satu ember maka cangkir anda harus diganti dengan ember. Bagaimana carannya mengganti?. Tentu dengan belajar, menambah ilmu, mengganti teman, menambah wawasan, membaca buku, mendatangi seminar, menambah keterampilan, sering berkunjung atau silaturahmi dan mempunyai seorang pembimbing yang mempunyai ember atau bahkan tangki.

Saya yakin jika anda mau melakukan hal-hal tersebut diatas karier, usaha dan penghasilan anda akan meningkat dengan pesat.

Baca selengkapnya......

10 Bisnis yang bakal berjaya hingga 10 tahun mendatang

Rabu, 11 November 2009

Oleh Anne Ahira
Hampir semua orang punya cita-cita ingin memiliki bisnis sendiri.
Tapi sering kali, mereka bingung bagaimana memulainya, bisnis apa
yang harus mereka geluti dan bagaimana pula prospeknya.

Kebetulan "INC" -media bisnis terkemuka di Amerika- belum lama ini
merilis informasi penting bagi para pebisnis yang ingin mengetahui
bisnis yang prospeknya paling menjanjikan hingga lebih dari 10
tahun mendatang. Mereka adalah:

=> Internet Bisnis, data processing dan jasa informasi lainnya.
=> Sistem komputer dan jasa yang berhubungan dengannya.
=> Sofware.
=> Jasa ketenagakerjaan.
=> Konsultasi: management,science, dan teknis.
=> Home Health Care.
=> Jasa penasihat keuangan pribadi.
=> Jasa perawatan anak.
=> Seni, hiburan dan rekreasi.
=> Fim/video.

Dari data tersebut, terlihat bisnis nomor SATU yang paling
menjanjikan hingga lebih dari 10 tahun mendatang adalah internet
bisnis.

Revolusi informasi memang tengah berjalan. Seperti juga ketika
mobil yang merevolusi kereta kuda, kamera digital yang mulai
menggantikan kamera manual dan kini INTERNET juga telah mengubah
kebiasaan masyarakat dalam mencari informasi dan berbisnis.

Dan sekarang kita atau setidaknya anak muda sekarang yang menjadi
future market- semakin sering mendengar kata-kata seperti ini,
'Lihat di internet aja' atau 'Cari di internet aja'.

Apapun, mulai dari membandingkan harga gadget, booking tiket
pesawat, lihat berita terkini, lihat iklan penjualan rumah atau
mobil, beli macam-macam barang, dan masih banyak lagi. "Apapun
bisnisnya", internet tempat jualannya :-)

Internet memang tempat menjadi pemasaran produk dan jasa yang
paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas,
ke seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget
dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif
dan efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga.
semoga bermanfaat,
see you in the top

Baca selengkapnya......

Siapkah bisnis anda ditiru orang?

Barangkali anda sering mendengar keluhan dari teman anda yang usahanya ditiru orang lain. Bahkan kita pernah mendengar keluhan dari seorang anggota milis TDA, yang menceritakan temannya, yang berbisnis fotokopi ditendang dari ruko yang dikontraknya. Kemudian si pemilik ruko tersebut usaha dibidang yang sama.

Teman saya juga mengalami hal serupa. Dia mengontrak ruko untuk usaha Bakso. Teman saya tersebut nampaknya mujur, usaha Bakso yang dirintisnya berhasil dan sangat ramai. Namun apa dikata, ruko yang dikontraknya tidak boleh diperpanjang. Kemudian selang beberapa minggu kemudian, ruko terisi dengan aktivitas menjual bakso juga. Namun rupanya bakso yang dia jual kurang diminati oleh pelanggang. Setelah 3-4 bulan berikutnya usaha bakso tersebut gulung tikar.

Sedangkan teman saya membuka usahanya kembali dengan mengontrak ruko lain dengan jarak 500 meter dari ruko semula. Walaupun usahanya berjalan namun tidak serame ditempat pertama.

Teman saya yang lain juga merintis usaha fotokopi. Sudah lebih dari satu tahun dia usaha sendirian di tempat itu. Kalau toh ada jaraknya agak jauh sekitar 500 m. Awalnya usahanya sepi. Namun kini mulai rame dari satu mesin fotokopi kini ada 4 mesin fotokopi.

Kemarin saya melihat, selang 2 ruko dari tempatnya usaha telah dibuka toko fotokopi, yang lebih besar dan mesinnya lebih baru. Tidak tanggung-tanggung mesin fotokopinya langsung 3 unit.

Wah ngeri ya.Jika itu anda siapkan anda menghadapi tantangan yang demikian?.
Lalu pertanyaannya kenapa orang suka meniru bisnis orang lain? Atau kenapa bisnis mudah ditiru?
Paling tidak ada 3 jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas ;

Pertama, orang mempunyai kecenderungan menghindari resiko dan sesuatu yang sulit. Karena itu suatu bisnis yang sudah terbukti berhasil dan mudah menjalankannya, akan banyak orang tertarik untuk menjalankan atau meniru bisnis tersebut. Contohnya, bisnis ikan Louhan, Jankrik, wartel, warnet, minimarket, bakso, mie ayam, fotokopi,dan lain sebagainya. Bisnis semacam ini akan mudah ditiru orang. Asal mempunyai modal, mereka bisa menjalankannya.

Kedua, aktifitasnya terlihat dari luar. Jika ada rumah makan yang ramai, berarti bsinis kuliner di tempat itu menjanjikan. Keramaian bisnis tersebut mudah dilihat dari luar, sehingga mengundang orang untuk mengikuti jejaknya. Jika aktivitasnya tidak terlihat, maka sulit orang untuk menirunya. Seperti bisnis supplier be to be yang sekarang saya jalankan. Orang luar sulit untuk mengetahui keramaian bisnis saya. Disamping itu orang juga akan kesulitan meniru karena, ilmu yang dibutuhkanya cukup rumit, dan butuh pengalaman yang banyak.

Ketiga, Modal kecil dan tidak membutuhkan banyak pengalaman. Usaha seperti ini akan diincar oleh banyak peminat. Oleh karena itu anda mesti hati-hati jika ingin menjalankan bisnis semacam ini.

Lalu bagaimana jika bisnis anda tidak ingin ditiru orang lain?. Tentunya anda harus mencari bisnis yang membutuhkan skil dang pengetahuan yang sulit dipelajari. Ini tugasnya para sarjana, sehingga mereka mampu menggunakan ilmu dan otaknya untuk menjalankan usahanya.

Barangkali ada yang adem ayem menyikapi masalah ini dengan beranggapan, makin banyak pengusaha yang kumpul disuatu tempat, akan menjadi pusat perbelanjaan. Kita kasih contoh misalnya, di glodok, atau di food court. Ya jika tempat itu dan bisnis yang dijalankan bisa mengundang orang datang, mungkin tidak masalah. Tetapi jika hanya mengandalkan orang sekitar saja, tentu akan menjadi masalah. sebagai contoh umpamanya, dengan semakin menjamurnya alfamaret dan indomaret di suatu daerah, saya yakin tentu akan mengurangi omzet dari toko yang telah ada lebih dulu. Apalagi jika di satu ruas jalan yang tidak panjang ada 3 orang yang jualan bakso, tentu akan jadi masalah, utamanya bagi mereka yang kurang modal dan baksonya biasa-biasa saja.
Ini sebenarnya yang saya maksud, jika kita seumpama yang bermodal cukup berpendidikan cukup lalu, membuka warung Bakso, di sekitar warung bakso yang dikelola dan dimiliki oleh seorang lulusan SD dan bermodal cekak, gimana kira-kira perasaan kita?

Semoga bermanfaat.
See you in the top.

Baca selengkapnya......

Apakah anda seperti lalat yang terperangkap kaca cendela?

Senin, 09 November 2009

Minggu lalu, tepatnya tgl. 5 dan 6 November, saya pergi ke Surabaya, untuk melihat mesin press yang kami butuhkan. Saya tertarik melihat mesin tersebut karena harganya sangat murah, hanya 1/15 dari mesin buatan China.

Setelah melihat mesin tersebut saya tidak heran lagi, jika harganya sangat murah. Karena mesinnya memang sangat-sangat sederhana, tetapi dapat berfungsi dengan baik. Namun yang mengherankan bagi saya adalah kenapa saya tidak pernah berpikir atau mempunyai ide untuk membuat mesin press seperti itu? Padahal idenya sangat sederhana. Hanya dengan sekali melihat saja, saya yakin bisa membuatnya.

Mungkin barangkali ini, yang menyebabkan banyak diantara kita yang sulit menjadi sukses. Sukses dibuat rumit, sehingga mereka tidak mampu atau sulit menggapainya. Hal ini disebabkan karena mereka berpikir lurus kedepan. Atau tepatnya mereka mengenakan kacamata kuda. Sehingga mereka tidak bisa melihat kanan dan kiri. Apalagi melihat ke belakang.

Saya jadi teringat akan kisah seekor lalat yang mati didekat kaca cendele. Lalat yang ingin keluar dari ruangan, melihat sinar matahari lewat candela yang ada kacanya. Dia berpikir” ini jalan keluar”. Namun ketika dia terbang menuju sumber cahaya matahari, dia terbentur kaca candela. Dengan hati yang optimis dan penuh semangat dia berusaha keluar dari kamar lewat kaca candela tersebut. Namun semakin dicoba rasanya semakin sulit saja. Akan tetapi dia tidak putus asa, dia terus mencoba sehingga mengitari seluruh bagian kaca candela tersebut. Dia terjebak dalam keyakinannya bahwa hanya ada satu jalan untuk bisa keluar ruangan itu. Akhirnya dia mati kelelahan. Padahal apabila dia mau berpaling kebelakang dia bisa selamat. Namun itu tidak dilakukanya karena dia tidak tahu kalau ada jalan disitu. Yang dia tahu hanya jalan yang ada didepannya.

Pembaca, jika anda perhatikan betapa banyak orang terjebak dalam kehidupannya. Mereka mengira tidak ada jalan lain kecuali jalan yang dia tempuh. Kalau toh mereka tahu meraka tidak mau menempuhnya karena takut akan gagal. Sehingga mereka berusaha menerima dan menikmati apa yang dia lakukan . Mereka berusaha menekan kesedihan dan kekecewaan yang mereka alami. Kemandekan karier, kekurangan uang, akhirnya terpaksa mereka terima.

Padahal apabila mereka mau melihat kanan dan kiri, mau melihat kebelakang kemudian mau menempuh jalan yang terbentang itu, mereka akan bisa berlepas dari keterpaksaan yang selama ini mereka alami.

Apakah anda saat ini juga terperangkap?, ya saya juga masih terperangkap, semua orang masih terperangkap. Namun bedanya, mereka telah banyak terlepas dari berbagai macam perangkap. Semakin anda banyak terbebas dari perangkap maka semakin bebaslah anda. Namun jangan berharap anda akan terbebas dari semua perangkap. Karena itu berarti anda mati. Selama anda masih hidup perangkap kaca candela masih tetap anda.
Untuk mengetahui cerita tentang bagaimana saya bisa terlepas darimperangkap pekerjaan, bisa anda baca disini

Semoga bermanfaat,
See you in the top

Baca selengkapnya......

Rame-rame bisnis kuliner.

Kamis, 05 November 2009


Jika kita perhatikan disekitar kita banyak tumbuh usaha kuliner. Dari yang bersekali kaki lima sampai ke yang bertarap restoran. Dari teman Master Mind TDA Cikarang saja, dimana saya sebagai ketuanya ada 3 orang yang berbisnis kuliner.

Jika anda pergi ke kawasan kota Jabebeka, akan terlihat jelas pertumbuhan usaha kuliner ini . Dulu pada tahun 2004 ketika saya masuk di daerah ini, mencari makanan sangat susah, apalagi jika mau pilih-pilih, bisa jadi gak jadi makan. Namun sekarang, luar biasa, mau makan apa saja ada. Mau yang duduk di kursi atau yang lesehan. Mau yang pakai piring atau beralaskan daun pisang. Mau dikebun atau dipinggiran sawah. Pokoknya lengkap.


Namun dari sekian banyak yang tumbuh hanya sedikit yang bertahan. Pernah suatu ketika dibuka restoran “ Bandar Bakso”, dengan menempati areal dua ruko di Komplek Pertokoan Roksi, tetapi hanya dalam hitungan bulan sudah tutup. Ada juga rumah makan padang yang namanya sudah cukup familier di telinga kita, juga tutup. Kemudian tempat tersebut diganti dengan rumah makan Haji Slamet dari Solo yang menjual menu bebek.

Industri kuliner memang sangat menarik, dan anggapan para pebisnis pasti akan laku karena berkaitan dengan masalah perut. Disamping itu usaha kuliner bisa dikatakan tidak memerlukan banyak modal.

Oleh karena itu pantas banyak peminatnya dari yang bermodal tipis maupun tebal. Dari yang lulusan SD sampai lulusan sarjana. Karena usaha ini praktis tidak memerlukan banyak pengetahuan. Kalaupun toh diperlukan namun mudah dipelajari. Teman saya yang jualan bakso keliling, ketika ditanya waktu yang diperlukan untuk mempelajari membuat bakso, katanya cukup satu minggu.

Melihat kenyataan diatas kadang saya berpikir, jika para sarjana ikut-ikutan usaha kuliner yang tidak membutuhkan ilmu dan keterampilan yang banyak. Serta cukup dengan modal kecil, sepertinya anda telah mengambil peluang usaha para lulusan SMA kebawah dan pengusaha kaki lima. Karena itu ketika teman saya seoang manager perusahaan ingin membuka usaha bakso keliling saya protes. “Tegakah engkau mengambil lahan orang yang minim modal dan pengetahuan. Kenapa engkau tidak menggunakan ilmu dan pengalamanmu untuk berusaha yang lebih menggunakan daya kreasi, ilmu dan modal sedikit besar?”

Ya, para pencari peluang usaha ,para sarjana, dan para insinyur mari kita mengisi lahan usaha lain yang belum banyak tersentuh, dan belum banyak ditangani. Saya yakin masih banyak peluang usaha yang tersedia.
Semoga Bermanfaat.
See you in the top.

Baca selengkapnya......