Ketika saya masih menjadi seorang karyawan, saya merasa bersyukur dikaruniai sipat yang tidak mudah kecewa terhadap perlakuan yang saya anggap tidak adil yang saya terima. Saya justru memiliki keinginan bagaimana caranya agar perusahaan tempat saya bekerja, menjadi perusahaan maju dan besar. Segala macam cara saya lakukan dari bekerja tanpa perhitungan waktu ( saya sering pulang jam 7 or jam 8 malam), membeli buku-buku untuk mencari solusi masalah perusahaan, meskipun itu bukan menjadi tanggungjawab saya.Padahal waktu itu istri bos yang berkedudukan sebagai kasir, sangat membenci saya. Karena saya type orang yang tidak mudah mengikuti aturan-aturan yang kurang sesuai dan suka memberontak.
Rasa memiliki dan ingin memajukan perusahaan, membuat saya terus belajar manajemen dan ilmu-ilmu lain yang mendukung terhadap kemajuan perusahan. Saya ingat ketika menjabat sebagai manager marketing, saya membantu mengatur kelancaran bagian distribusi, menggambar, melakukan pembelian, sampai surat-surat keluar negeri.
Saya melakukan semua itu dengan penuh sukacita dan tanpa pamprih.
Belakangan saya menyadari ternyata sikap yang demikian sangat menguntungkan bagi saya pribadi. Paling tidak ada tiga keuntungan yang saya peroleh :
Pertama, Bos menyenangi saya, sehingga tanpa dimintapun saya mendapatkan kenaikan gaji dan berbagai vasilitas. Bos menaruh kepercayaan penuh kepada saya, sehingga saya mendapatkan banyak ilmu dari beliu.
Kedua, saya mendapatkan banyak ilmu, mulai dari manajemen, surat menyurat, relationship, menggambar tehnik, kelistrikan dan lain-lainya. Ilmu ini sangat bermanfaat dikemudian hari. Dan mungkin jika dinilai dengan uang gaji yang saya peroleh selama saya bekerja tidak ada apa-apanya dibandingkan ilmu yang saya terima. Gaji yang saya terima akan segera cepat habis. Namun ilmu, kebiasaan kerja keras, semangat kerja yang baik, disiplin, peduli, dan sikap-sikap yang baik lainnya tidak akan hilang insya Alllah sampai akhir hayat saya.
Ketiga, saya mendapatkan hubungan (Relationship)baik dengan banyak orang dari sesama teman kerja sendiri, customer, dan supplier. Sehingga ketika saya keluar dan membangun usaha sendiri saya, sudah mengetahui jalur-jalurnya. Dan tema-teman baik tersebut, kini mereka sangat membantu kesuksesan saya saat ini
Tetapi jika kita melihat kenyataan dunia kerja, banyak dari para karyawan kecewa dan mengeluh dari mulai gaji yang tidak naik-naik sampai perlakuan yang mereka anggap tidak adil yang mereka terima. Padahal jika direnungkan, sebenarnya apa yang diperoleh oleh seorang karyawan yang mengeluh dan kecewa? Kenaikan gaji? Kenaikan pangkat? Tidak . Saya pikir mereka tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan dan kekecewaan itu sendiri.
Kenapa demikian? Orang mengeluh dan kecewa terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, akan membuat dirinya malas, cuek dan tidak berusaha mencari solusi jika ada masalah diperusahaannya. Mereka berpikir “Buat apa bekerja keras, buat apa capek-capek memikirkan masalah perusahaan toh bos tidak perduli dengan kita”
Sehingga mereka bekerja ogah-ogahan. Mereka hanya melalukan apa yang diperintahkan atau apa yang menjadi tanggungiawabnya saja. Mereka bekerja dengan perasaan tertekan dan sedih.
Sementara hukum alam selalu berbicara, “berilah maka kamu akan saya”. Artinya akan sulit kiranya anda akan mendapatkan pemberian orang lain jika anda tidak mau memberi. Jika anda mau memberi pasti akan diberi. Jadi bukan “take and give tetapi give and take”.
Oleh sebab itu jika anda karyawan atau seorang pengusaha berpikirlah “ Apa yang dapat saya berikan kepada perusahaan atau customer. Apa yang bisa saya lakukan agar perusahaan maju, customer senang.”
Mungkin anda akan berpikir “Enakan perusahaan atau customer dong. Lalu kitanya kapan”. Percayalah jika anda tidak mendapatkan gaji atau loyalitas dari customer, anda akan mendapatkan ilmu dan semangat kerja yang baik. Nanti pasti ada orang atau tangan yang akan mengentaskan anda dari tempat itu. Karena anda mutiara. Rasanya tidak layak jika ada mutira yang jatuh atau tersimpan di comberan. Mutiara letaknya di etalasi sebuah toko yang mewah. Atau di baju dan tangan para wanita cantik.
Namun jika anda tetap kecewa, sedih dan penggerutu, tidak ada orang yang suka mendengar keluhan anda. Dan tidak ada orang yang mau mengentaskan anda dari tempat itu. Karena anda bukan batu mutiara. Sehingga anda akan tetap hidup penuh dengan kekecewaan, keluh-kesah dan bersedih. Sampai anda menyadari bahwa sikap itu tidak baik dan tidak disukai orang lain.
Hidup ini adalah pilihan. Dan pilihan ada ditangan anda. Anda mau pilih mana, hidup penuh semangat, banyak ilmu, banyak teman dan ada kemungkinan anda akan mendapat gaji atau penghasilan yang besar dan kenaikan pangkat. Atau anda hidup penuh dengan keluh kesah dan kekecewaan, dan masa depan yang suram.
Mari kita berusaha untuk menjadi mutira yang indah walaupun itu sulit dan berat. Karena batu akan menjadi mutira yang indah jika mereka sanggup menahan panasnya api, dan pedihnya gosokan batu.
Semoga bermanfaat.
See you in the top
Ketika bekerja, sadarkah anda mendapat imbalan 3 x sekaligus?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar