Awali harimu dengan terseyum

Senin, 31 Mei 2010

Ketika saya masih kecil, rasa-rasanya belum pernah mendapatkan petuah bahwa senyum itu sedekah. Namun petuah yang masih saya ingat sampai sekarang adalah “Diam itu emas. Bicaralah seperlunya saja. Jika tidak bisa berkata baik lebih baik diam”. Petuah ini sangat membekas di sanubari saya. Karena itu saya menjadi pendiam dan menarik diri dari pergaulan. Sikap ini klop dengan kemaun saya untuk menggapai cita-cita, yaitu Kuliah.

Hingga suatu saat, ketika duduk di bangku Madrasah Aliyah, saya mendapatkan omongan yang jelek, dari seorang teman. “Lif, saya akui kamu itu pintar, namun sayang kamu angkuh”. Mendengar komentar demikian, hati saya seakan menangis. “Angkuh? Apa yang saya angkuhin. Saya anaknya orang miskin. Apa yang dapat saya banggakan. Kepintaran saya. Oh tidak sama sekali tidak. Saya tidak merasa pintar dan bangga walaupun nilai saya seluruhnya 10. Apalah artinya nilai 10 itu, bagi seorang yang sekolah di Madrasah. Tentu bisa jadi nilai kimia 10 yang akau peroleh di Madrasah ini, sebenarnya hanya 6 jika dibandingkan dengan di SMA. Saya tidak bangga sebelum dapat masuk di Perguruan Tinggi Negri yang Favorit”.


Saya benar-benar tidak bisa melupakah sindiran itu. Lalu saya mulai mawas diri, kenapa teman saya sampai berkata demikian. “ Mungkin karena saya pendiam, dan tidak mau bergaul dengan mereka, sehingga dikatakan angkuh” “ Tetapi sebenarnya saya juga butuh teman. Bukan aku yang angkuh tetapi kalian” hatiku terus berkecamuk. Hingga suatu saat saya membaca sebuah buku yang intinya agar saya memulai menyapa orang lebih dahulu. saya tidak bulah menunggu sapaan orang, tetapi saya harus menyapa lebih dahulu.

Alhamdulillah, setelah menerapkan saran diatas, sifat pendiam saya agak sedikit terkekis. Namun tidak bisa hilang sama sekali. Apalagi jika di rumah sikap pendiamku seakan tidak berkurang. Sehingga sering kali istri menyindir “ Hanyo apa bedanya bapak dengan Fawwaz ( anak ke empat saya yang baru berumur 1,7 tahun yang kata orang wajahnya hingga hidungnya mirip dengan ku. Bahkan kesukaannya pun hamper sama, suka sayuran, musik dam senang dipijitin).”
Lalu istri saya menjawab sendiri” kalau Fawwaz murah seyum sedang, Bapak pelit senyum?!.”

Senyum. Suatu pekerjaan yang sebenarnya mudah namun, terkadang sulit untuk melalukannya. Mendengar sindirin sang istri, pikiran saya jadi terusik. “ Masak saya pelit tersenyum. Padahal ada orang lain yang mengatakan saya ini ramah dan murah senyum lo”. Oh selidik punya selidik ternyata saya bisa bercanda, tersenyum dengan orang lain namun terhadap istri sangat terbatas. Memang tabiat saya tidak mau membebani istri dengan masalah-masalah baik itu masalah kantor atau masalah lainnya. Sehingga saya tidak bisa berbicara banyak dengan istri. Karena itu saya sedikit bicara dan jarang tersenyum baik dengan istri maupun anak-anak.

Untuk melatih dan membiasakan tersenyum ternyata tidak mudah. Apalagi seperti saya yang berkarakter pendiam. Namun dengan kesadaran dan tekat yang teguh, saya mulai merasakan hasilnya. Saya menjadi lebih mudah tersenyum.

Latihan yang sering saya lakukan adalah dengan tersenyum sendiri dan berusaha menapilkan senyum yang setulus mungkin ketika sedang mandi. Karena kamar madi saya ada cerminnya, maka saya bisa melihat wajah saya yang berseri-seri ketika tersenyum.

Ternyata, selain saya lebih mudah tersenyum, latihan tersenyum ketika mandi di pagi hari, membawa keceriaan dan menambah semangat hidup. Dan tahukah anda ternyata setelah saya amati, senyuman juga mendatangkan senyuman. Senyuman yang tulus bila diikuti dengan jabat tangan yang bersahabat, bisa mendatangkan order sangat besar.

Tidak percaya, coba buktikan sendiri. Saya telah membuktikannya, ternyata senyum bukan hanya sedekah saja, tetapi senyum bisa menjadi senjata ampuh bagi seorang marketer atau sales untuk mendapat simpati customernya.

Jika simpati sudah anda raih bukahkah sekarang tinggal menunggu datangnya order?

Tersenyumlah maka dunia akan tersenyum padamu. Tersenyumlah maka energi postip akan menghampirimu. awali harimu dengan tersenyum, maka hidupmu akan jauh lebih bersemangat.

Salam senyum,
Semoga bermanfaat,
See you at the top.

Baca selengkapnya......

Bisnis Warnet, antara Keuntungan dan Modhorotnya

Sabtu, 29 Mei 2010

Suatu hari saya berkunjung ke salah seorang teman. Kini beliau sudah tidak bekerja lagi. “ Saya ingin seperti pak Muallif saja, mau buka usaha. Jawabnya ketika saya tanya kenapa berhenti bekerja. “ Lalu bidang usaha apa yang akan digeluti?”
“ Saya punya rumah yang dirombak menjadi rumah kost dan kios.. Jadi rencana saya selain punya kos-kosan, saya mau buka warnet dan bimbingan belajar.”
“ Warnet?” Kataku sedikit meninggi seakan tidak percaya. “ Jika bimbingan belajar okelah, saya dukung. Tetapi jika warnet jangan?. Memang bisnis ini cukup menguntungkan, tetapi sebagai seorang muslim tentunya kita mesti selainkan memikirkan keuntungan juga azas manfaat” karena teman saya terdiam maka saya melanjutkan,


“ Mas, tahukan, siapa kira-kira peminat warnet itu. Anak-anak seusia SD, SMP dan SMA. Lalu kira-kira apa yang mereka lakukan di warnet?. Saya takut mas, mereka akan terkena ketagihan main game online dan membuka situs-situs yang dilarang. Saya yakin kebanyakan mereka ke warnet hanya mencari hiburan, bukan untuk sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat. Kalau toh ada paling hanya sekian persen saja. Karena itu saya perpandangan, bisnis warnet tidak baik ditinjau dari segi azas manfaat. Jika kita berbisnis mengundang dosa, tentu kita akan mendapat kebagian dosanya.Belum lagi uang yang didapat, andaikan itu menjadi uang haram, itu berarti kita sudah memasukkan bara api neraka ke perut anak dan istri.”
“Rencananya, saya akan buatkan system, dimana computer bisa dimonetor dari sentral. “Jika pelanggan mengakses yang tidak baik, kita bisa matikan mousenya.”
“Siapkah anda memonitor terus? Dan jika karena gara-gara cara itu, pelanggan anda lari, siapkah menerimanya?. Mas, saya hanya mengingatkan sedang keputusannya ada di tangan anda, karena anda yang berbuat anda yang akan mengambil resikonya.”

Warnet, memang sebuah peluang usaha yang cukup mudah dan menggiurkan. Dengan modal yang cukup murah 10- 20 juta anda sudah bisa membukanya tanpa memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidangnya. Tinggal duduk manis konsumen datang sendiri. Tanpa perlu berpikir yang rumit-rumit. Karena itu bisnis ini cepat menjamur, seperti jamannya wartel.

Teman saya yang lain yang lebih dulu membuka warnet, kini terpaksa gigit jari, setelah tempat yang di kontraknya tidak bisa diperpanjang. Namun tahukah anda, hanya berselang 2-3 hari sang pemilik tempat sudah mengisinya dengan peralatan warnet yang jauh lebih bagus. dan yang lebih menyakitkan lagi yang menjalankannya adalah karyawan teman saya tersebut.

Mudah, cepat untung dan modal kecil, bisnis seperti inilah yang menjadi idola bangsa ini. mereka tidak mau susah-susah. Mereka tidak mau menggunakan pikiran dan tenaganya untuk mendapatkan bisnis yang lebih menantang dan berkresai tinggi. Padahal jika kita memperhatikan hukum alam, binis demikian tidak bisa tahan lama karena cepat jenuh. Namun rupanya mereka jarang mempertimbangkan masalah ini.

“la, bisanya hanya ini, mau gimana lagi?” kilah mereka.

Bagi para pebisnis warnet, pernahkan anda mendengar, betapa banyak anak yang kecanduan main internet? Disamping dari segi dampak negatip dari warnet itu sendiri, caba anda bayangkan kira-kira apa yang dilakukan anak-anak jika meraka tidak mempunyai uang sementara kejanduan main internet?. Tentu mereka akan menjadi pencuri-pencuri kecil uang orang tuanya atau teman sekolahnya.

Dapatkan anda bayangkan betapa bahayanya jika anak kejanduan internet?. Mereka akan menjadi anak yang kurang memiliki tanggungjawab, dan tidak punya prestasi di sekolah, karena mereka akan sulit berkonsentrasi. Maukah jika anak anak anda menjadi korbanya?

Lalu apa jadinya masa depan bangsa ini, jika anak-anak yang akan menjadi generasi penerus merupakan korban penjandu permainan-permainan internet? Salah satu alasan anak saya sekolah di pesantren adalah saya merasa kwalahan menjegah anak saya main di warnet. Mari kita selamatkan bangsa ini.

Semoga bermanfaat
See you at the top


Baca selengkapnya......

Film Kehidupan

Sabtu, 22 Mei 2010

Selesai sholat subuh berjamaah di Masjid, saya menyempatkan diri membaca buku Ryadhus Sholihin. Ada sebuah hadist yang membuat hatiku bergetar, “Hei Abu bakar jika kamu membuat mereka murka, itu artinya kamu mengundang kemarahan Allah”. Hadist tersebut menceritakan tentang komentar Abu bakar, terhadap sahabat yang lain di sebuah pertemuan. Kemudian Abu bakar beranjak pergi, dan menanyakan kejadian yang barusan beliau alami kepada Rasullullah. Lalu Rasul berkata yang kurang lebih demikian “ Hei Abu Bakar jika kamu membuat mereka jengkel, itu artinya membuat Allah murka” .

Deg, hatiku bergetar. Pikiranku melayang ke beberapa kejadian yang saya alami, dimana saya masih sering membuat orang lain jengkel atau marah. Ya Allah saya telah banyak melakukan kesalahan yang mengundang kemurkaanMu. Karena itu saya bermohon kepadaMu,ampunkanlah dosa dan kesalahanku. Kemudian bimbinglah dan berikan kekuatan kepadaku agar saya dapat terhindar dari kesalahan dan dosa.


Kemudian saya membayangkan seakan apa yang saya alami, merupakan episode –episode dari sebuah filem atau sinetron. Semua pemain harus tunduk pada ketentuan sang sutradara. Jika sutradara ingin menampilkan sebuah tema kesabaran, maka sang pelaku utama harus rela mengalami berbagai macam cobaan, rintangan maupun halangan. Sang pelaku utama tidak boleh merasa gusar, sedih apalagi marah terhadap perlakuan lawan mainnya yang mendatangkan berbagai macam perlakuan yang tidak menyenangkan. Karena jika sang pelaku utama merasa gusar, sedih dan marah, maka predikat sabar, dan tabah tidak akan melekat padanya.

Namun jika sang pelaku utama mampu menampilkan kesabaran dan ketabahan dengan baik, dia akan mendapatkan sanjungan dan pujian. Bahkan dia akan mendapatkan piala citra.

Seperti itulah gambaran kehidupan di dunia ini. Setiap diri adalah pelaku utama dari sebuah film yang menceritakan tentang kehidupannya. Sedangkan sang sutradara adalah Allah SWT. Sang Sutradara berkeinginan kita sebagai pemeran utama dari sebuah lakon kehidupan, menjadi seorang bintang yang akan mendapatkan piala citra. Karena itu Allah memberikan berbagai macam adegan –adegan, yang dapat melatih kita menjadi pemain yang handal. Terkadang adegan-adegan itu diualngi sampai beberapa kali. karena sang sutradara menganggap adegan yang dilakukan belum pas. Sang sutradara menginginkan anda menjadi bintang.

Jadi apapun yang menimpa kita, baik itu kemalangan, cacian, hinaan, kemudahan, keberuntungan dan pujian semua itu adalah merupakan episode-episode kehidupan yang berguna untuk menjadikan anda menjadi sang bintang.

Jika kita belum berhasil memerankan dengan baik, maka episode itu akan terus diulang walaupun dengan stting berbeda namun hakekatnya sama. Sehingga kita bisa memerankannya dengan baik dan benar seperti yang diharapkan sang sutradara.

Sebagai contoh umpamanya, mengenai tanggapan dari blog saya ini. Ada sebagaian teman, memuji dan menyemangati saya untuk terus menulis, karena tulisan saya dianggap bermanfaat. Episode ini membuat hati saya sedikit tersanjung dan terus berupaya sekuat tenaga untuk terus menulis. Selain itu saya berusaha menata hati agar tidak besar kepala sehingga tidak salah niat. Karena niat saya semula adalah agar tulisan saya bisa menjadi amal jariah.

Disisi lain saya mendapatkan cemoohan, omelan , tuduhan, caci maki dan hinaan. Adegan ini seakan Allah ingin mementaskan adegan kesabaran terhadap diri saya. Allah ingin mengetahui reaksi saya. Allah ingin mengetahui sikap saya. Apa yang akan saya lakukan jika mendapatkan adegan semacam itu. Apakah saya akan marah, balas mengumpat dan membeci pelaku penghinaan. Apakah dengan adegan itu saya akan menjadi sedih, kecewa lalu berhenti menulis dan tidak bisa tidur?

Jika peran yang saya mainkan belum sesuai dengan apa yang diharapkan Allah tentu, pelaku pencaci dan penghina tersebut akan terus bekerja , karena dia memerankan itu atas ijin Allah. Sebagaimana setan diijinkan Allah untuk menggoda manusia. Mereka. akan berhenti ketika saya dianggap telah memerankan yang terbaik, saat menghadapi cacian ,makian, tuduhan dan hinaan. Jika peran yang saya mainkan sudah cukup baik maka akan datang lagi cacian yang lebih besar. Adegan ini akan terus terjadi barangkali sampai episode film kehidupan saya berakhir.

Pada hakekatnya kejadian dalam berbisnispun juga sama, kesulitan dan rintangan, akan tetap menghadang. Makin besar sekala bisnis anda, akan semakin besar pula halangan dan rintangannya.

Jika demikan kenapa kita mesti resah dan gelisah. Karena kehidupan ini adalah ujian. Bukankah kita mestinya mengucapkan terima kasih kepada orang yang mengahadang, menghina dan mencaci kita. Karena pada dasarnya mereka telah mengantarkan kita sebagai bintang.

Walaupun kita telah menyadari bahwa apapun yang terjadi pada diri kita baik ataupun buruk semuanya adalah ujian. namun kita masih saja terlena dan luka. Karena itulah kita selalu bermohon kepada Allah, semoga diberikan kekuatan dan kesabaran didalam menjalani kehidupan ini. sehingga kita bisa selamat dari tipu daya kehidupan ini.
Semoga Bermanfaat,
See you at the top

Baca selengkapnya......

Omzet turun, profit naik, kok bisa ya?

Jumat, 21 Mei 2010

Seusai mengikuti acara CEO Business Forum, yang diadakan oleh Jababeka Industrial Estate, di President Excutive Club Jababeka saya bertemu dengan salah seorang teman yang bergerak dalam bidang machining. “Gimana kabarnya mas, sehat ?” tanyaku memulai pembicaraan. “alhamdulillah, Selalu sehat”, jawab mas Deni.
“Gimana mengenai bisnis, lancarkan?”
“Alhamdulillah, sudah menunjukkan trend naik. Jika otomotip naik, kami ikut naik. Karena pasar kami kebanyakan otomotip”.
“ Gimana omzet tahun 2009 dibandingkan tahun 2008”, kataku ingin tahu. Sudah menjadi kebiasaan saya, jika bertemu dengan teman pengusaha selalu menanyakan omzet. Ini saya lalukan, sebagai motivasi untuk terus berkembang. Saya termasuk orang yang mengagumi mas Deni. Orangnya masih muda, 32 tahun, tetapi sudah mempunyai usaha dengan omset 10 milyar per tahun. Padahal beliau merintis dari nol. Dan usaha yang beliau geluti termasuk usaha yang padat modal.

Memang mas Deni termasuk orang yang mampu menunda menikmati apa yang beliau miliki. Beliau juga termasuk orang yang mampu memegang prinsip. Pernah beliau menolak order sebesar 350 juta, gara-gara bagian pembeliannya minta komisi. Walaupun menjadi pengusaha yang sibuk, beliau tetap menyempatkan diri untuk sholat berjamaah di masjid. Soal sedekah apalagi, beliau sangat dermawan. Saya pernah menyaksikan beliau menyumbang 20 juta untuk pembangunan Masjid.

“omzet 2009 memang turun dibandingkan tahun 2008, namun profitnya tetap naik” jawab mas Deni membuyarkan lamunanku.
“Hah, Omzet turun, profit naik?. Kok bisa ya?” kataku terheran-heran.
“ Kami memang selalu berusaha bersaing dengan diri sendiri. Kami ingin perusahaan kami terus naik kelas. Ketika diawal pendiriannya kami berusaha seperti apa yang dilikukan pengusaha machining lain. Menjadi tukang Bubut. Namun kami merasakan jika tetap bertahan di area ini kami akan mendapatkan saingan yang ketat. Karena area ini tidak membutuhkan pengetahuan yang tinggi dan modal yang besar. Semua orang bisa masuk. Lulusan STM pun bisa masuk. Karena itu kami naik ke area high precision machining. Saingan kami akhirnya hanya perusahaan dari Japan. Karena peralatan kami cukup lengkap, kami berani bertanding di kecepatan pengiriman. Apalagi pada kondisi krisis kemarin. Perusahan tidak berani stock barang banyak-banyak. Maka kecepatan pengiriman menjadi sesuatu yang penting, sedangkan harga tidak jadi masalah. Karena itu walaupun omzet turun, profit kami naik” jawab mas Deni panjang lebar.

“Wah enak ya, omzet turun, profit masih tetap bisa naik. Aku mau dong?. Tetapi gimana ya cara ini jika diterapkan di perusahaanku?” kataku dalam hati.

Ini bisa menjadi pekerjaan rumah yang menarik, Omzet turun, profit tetap naik. Sungguh luar biasa. Semoga saya bisa mengambil pelajaran. Sehingga saya tidak risau dengan penurunan omzet. Bagaimana dengan anda?


Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

CEO Business Forum

Kamis, 20 Mei 2010


Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk hadir di CEO Business Forum, yang diadakan oleh Jababeka Industrial Estate. Tema yang diangkat pada seminar kali ini adalah “ Indonesian Automotive Industry : Trends and Business Opportunities Facing Global Market Year 2010”. Adapum Keynote Speakerr kali ini tidak tanggung-tanggung, yaitu Bp. Gunadi Sindhuwinata, Chairman of AISI dan Bp. Dyonisius Beti. President Director PT Yamaha Motor Kencana Indonesia.

Saya datang agak terlambat 20 menit dari jadwal acara, namun acara belum dimulai. Walaupun para undangan yang terdiri dari para pemimpin dan pemilik perusahaan di Jababeka, namun ketika saya masuk ada sesuatu yang agak aneh. Jajaran kursi depan masih kosong, belum terisi sama sekali. Kejadian ini saya anggap aneh, kenapa sebuah forum yang terdiri dari para pemimpin perusahaan, namun mereka masih merasa ‘malu’ untuk duduk yang paling depan.

Karena mengerti keutamaan duduk di shof paling depan ketika solat, saya memberanikan diri untuk duduk dikursi terdepan. Sambil mengajak teman saya yang sudah duluan datang”Mas, anda kan sering sholat berjamaah. Anda tahukan jika duduk dibarisan terdepan itu dapat bonus unta?” kataku sambil tersenyum padanya. “Yuk kita isi kursi terdepan dulu”. Walaupun agak terpaksa mas Teguh akhirnya mau duduk di barisan terdepan. Menurut hemat saya, Islam bukan hanya ingin menganjurkan umatnya berlomba-lomba mengisi shof terdepAN ketika sholat. Namun dibalik itu ada hikmah yang terkandung, menjadi orang Islam hendaknya berusaha selalu menjadi pioner, terdepan dan berprestasi. Keutamaan diibadah mestinya juga diwujudkan dalam bermasyarakat.

Ada banyak ilmu yang dapat saya ambil dari pertemuan ini, diantaranya adalah strategi yang diterapkan Yamaha motor sehingga menjadi yang sekarang ini. untuk mendapatkan posisi yang sekarang ini ( Market share Yamaha bersaing ketat dengan Honda) Yamaha mengusung istilah “Kando” yang dapat diartikan secara bebas menjadi “ Semakin didepan”. Moto ini dijadikan motivasi di internal karyawan dan dijadikan tautan emosi antara customer dan Yamaha. Artinya pengendara motor Yamaha, diharapkan mendapatkan kepercayaan diri bahwa hari ini mesti lebih baik dari hari kemarin.

Kemudian didalam beriklan Yamaha menyentuh dan menggarap keseluruh lapisan masyarakat, dari para siswa SMA, para pemuda dan karyawan, dan para ibu. Yamaha juga masuk di komunitas-komunitas kemasyarakatan, bahkan juga ke pengajian umum. Maka tidak heran bila strategi ini mampu memberikan pertumbuhan omset hingga 80%.

Disamping itu Yamaha juga menerapkan strategi profit oriented not market share, artinya Yamaha tidak sembarangan dalam melepas produknya. Yamaha menetapkan uang muka yang lebih tinggi dibanding produk pesaing. Strategi ini berhasil memilah customer dan dapat membuat pertumbuhan yang signifikan ketika krisis melanda, sementara pabrikan motor yang lain terseok-seok disebabkan kredit macet, karena customer tidak bisa melanjutkan cicilannya.

Sementara itu pak Gunadi, menyoroti masalah peluang yang masih tetap terbuka di bisnis otomotip. Menurut pak Gun, rasio kepemilikan motor saat ini baru 8 : 1, artinya 8 orang punya 1 motor, sementara di Malaysia 3 : 1. Di era pasar bebas ini pak Gun tidak merasa kawatir bersaing dengan China. “ Di era pasar bebas ini, saya tidak mengkawatirkan arus barang, namun saya mengkawatirkan arus manusia.” Kata beliau. Pak Gun merasa prihatin dengan kompetensi dan rasa tanggungjawab yang dimiliki para pekerja Indonesia.” Jika tidak segera diperbaiki saya kawatir, kita bisa import office boy” lanjut beliau.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Tampilkan karya terbaikmu

Rabu, 19 Mei 2010

Seandainya seorang muslim benar-benar mau menjalankan, perintah agama dengan baik, mestilah mereka akan menjadi orang yang sukses, bahagia dan kaya raya. Bagaimana tidak, karena Islam mengajarkan dan mendorong umatnya untuk menjadi rahmatan lil alamin. Umat Islam dianjurkan menjadi orang yang terbaik yang pernah ada dimuka bumi. Dan menurut Islam, sebaik-baik manusia adalah orang paling baik akhlaknya dan paling banyak manfaatnya bagi kehidupan ini.

Jika kita renungkan menjadi bisnismen adalah salah satu cara untuk menjadi orang yang banyak manfaat bagi orang lain. Anda dapat memperhatikan dan merenungkan, betapa besar jasa pedagang yang membawa makanan pokok hingga sampai ke meja makan anda. Anda bisa renungkan betapa besar jasa Honda yang mampu menyediakan motor dan mobil yang bisa memudahkan perputaran roda kehidupan ini. belum lagi jasa mereka para pebisnis yang dapat menyediakan lapangan kerja. Bukankah ini jika diniatkan kebaikan, juga bisa dijadikan ladang amal dan amal jariah jika sudah meninggal kelak?

Maka sangat tepat sekali jika Nabi Muhammad di masa mudanya juga bergelut dalam bidang perdagangan. Namun sayang para pengikutnya jarang sekali yang mau mengikuti sunnah ini. Padahal banyak yang sudah mendengar bahwa pedagang atau pebisnis dibukakan 9 pintu rizki, sementara bagi pekerja hanya dibukakan 1 pintu rezki. Ternyata keluasan dan kemudahan pintu rizki 9 dibanding 1, masih belum cukup untuk mendobrak “ketakutan” yang diciptakan bahwa usaha itu sulit.

Tetapi itulah kehidupan. Memang hidup ini oleh Sang Pencipta dijadikan sebagai ladang untuk berkarya bagi umat manusia. Hidup ini layaknya seperti perlombaan. Allah yang maha adil telah memberi bekal yang sama, akal, panca indra dan waktu. Semuanya sama. Siapa yang mau menggunakan bekal tersebut dengan baik, merekalah yang akan menjadi peemenangnya. Dan barang siapa yang tidak mau menggunakan bekal tersebut mereka akan celaka baik di dunia dan akhirat.

Karena itu, mari saudaraku mumpung kita masih diberi waktu dan kesempatan, kita gunakan untuk bekerja lebih baik dan lebih keras lagi. Kita isi waktu yang masih tersisa ini dengan karya besar. Kerahkan seluruh kekuatan anda untuk menampilkan hasil karya yang terbaik yang bisa anda lakukan.

Ingatlah hidup bukan untuk bersantai-santai dan bersenang-senang. Hidup untuk berkarya dan bekerja. Semoga Allah senantiasa memberi kesadaran kepada kita semua apa arti kehidupan ini. sehingga kita mampu menjalani seperti apa yang diharapkan oleh Sang pencipta kehidupan.

Semoga bermanfaat
See you at the Top.

Baca selengkapnya......

Burung yang warna bulunya sama akan terbang bersama-sama

Jumat, 14 Mei 2010

Suatu ketika saya terlibat diskusi, tentang poligami. Kebetulan salah satu dari peserta diskusi adalah orang yang pernah melakukan poligami namun gagal. Kini beliau,sebutlah namanya mas Oki, tinggal memiliki 1 orang istri yang sebelumnya mempunyai 3 istri.
Diskusi diawali dengan cerita mas Oki tentang pengalaman dirinya, kenapa melakukan poligami. “ Mungkin saya ini , seperti pepapatah yang menyatakan , ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’ Disamping itu karena kondisi dan lingkungannya sangat mendukung. Anda tahu, saya orang Makasar, ekonomi saya lebih dari cukup dan tinggal di Bandung dengan lingkungan yang dingin dan wanitanya sangat ramah dan cantik-cantik “. Kata mas Oki.
“oh , jadi mas Oki menyalahkan lingkungan dan keturunan?” kataku menimpali.
“ini gen mas ini gen.” jawab mas oki dengan mimik yang lucu.
“Saudara mas Oki berapa? Lalu yang melakukan poligami berapa?” kataku.
“Saya 8 bersaudara, tetapi yang mengikuti jejak ayah, hanya 2 orang.” Jawab mas Oki.
“ Iya, mas, sebagai laki-laki apalagi yang sudah mapan, memang kadang cukup repot. Awalnya mungkin kita tidak niat. Namun karena keuangan kita cukup baik, akan banyak orang yang mendekat. Ini yang kadang sulit menghindarinya. Godaan dari dalam barangkali bisa diredam, namun godaan dari luar” Sambung mas Yanto.

“ Ya saya memahmi kondisi ini. apalagi di jaman sekarang ini. Aurot Wanita semakin terbuka. Dan lagi, mereka tampak ramah dan agresif. Namun mas, jika hidup kita dikendalikan oleh lingkungan ini sangat berbahaya. Iya kalau lingkungan yang ada bagus, jika tidak?. Menurut saya hidup ini harus mempunyai prinsip. Walaupun itu teman baik, atau istri kita sekalipun jika apa yang mereka inginkan tidak sesuai dengan prinsip kita, kita harus berani menolaknya. Memang ini kedengarannya ektrim. Tetapi begitulah jika kita ingin selamat dan sukses. Lagian, sebenarnya burung yang warna bulunya tidak sama tidak akan mungkin akan selalu bersama-sama. Jadi walaupun sedikit kita pasti mempunyai kesamaan entah itu sikap atau prinsip dengan orang tersebut jika kita bisa berteman akrab denganya.” Jawabku.

Diskusi terus berlanjut dan rupanya semakin seru. Namun saya potong cukup disini, karena inti dari diskusi itu sudah kita dapatkan. Menurut saya, apa yang terjadi pada diri kita, kita tidak bisa menyalahkan orang lain. Kita tidak boleh menyalahkan orang tua kita, istri atau anak kita, lingkungan kita, pendidikan kita dan sebagainya. Semua yang terjadi pada diri kita adalah tanggung-jawab kita sendiri. Hal ini dibenarkan oleh Islam, anda tidak bisa menyalahkan orang lain jika anda berbuat salah. Dosa yang dilakukan akan kita pikul sendiri, meskipun kita berdalih kita melakukannya karena dorongan orang lain.

Sebagai seorang wira usahawan berpegang teguh terhadap prinsip yang benar itu sangat penting, jika tidak anda akan tertipu dan terpedaya oleh gemerlapnya dunia. Anda akan mudah terbawa oleh arus materialisme, hidup serba wah dan terjebak pada pergaulan bebas. Anda akan terjebak pada sikap menghalalkan segala cara demi keberlangsungan bisnis dan usaha anda.

Jika ini sudah terjadi, bisnis yang anda lakukan akan mendatangkan petaka. Apa artinya anda begelimang uang jika rumahtangga anda berantakan? Saya mempunyai seorang teman, yang telah membuka usaha kurang lebih 2 tahun. Orangnya sangat bersemangat dan energik, bicaranya ceplas-ceplos. Maklum dia orang Surabaya. Awal perkenalan dengannya dia mengendarai mobil jelek. Namun dalam tempo 1 tahun dia sudah berganti mobil Inova yang baru. Waktu itu saya sempat menasehati” Mas, dalam bisnis harus hati-hati. Hindarkan sekuat tenaga dari cara-cara yang tidak diridhoi Allah. Lambat tapi selamat itu lebih baik dari pada cepat akhirnya jatuh. Uang yang halal akan membawa keberkahan, nilainya sedikit tapi manfaatnya banyak. Sementara uang haram walau benyak tapi menfaatnya kecil”

Setelah hampir satu tahun tidak bertemu, sebulan yang lalu dia menelpon saya dengan nada yang lemah dan menghiba. “ Mas aku jatuh. Mungkin aku sedang disentil Allah. Keluargaku berantakan dan semua yang kumiliki ludis. Istri pertamaku minta cerai. Sekarang aku mengasingkan diri dari kejaran istri kedua. Tolong jika ada yang tanya no. teleponku jangan diberkan ya?!”.

Begitulah kehidupan, kesulitan atau kemudahan yang ada di dunia ini semuanya adalah ujian. Mari kita memohon kepada Allah mudah-mudahan kita senantiasa dituntun menuju kejalanya, diberikan kekuatan dan kemudahan untuk bisa menjalankan perintahnya dan meninggalkan segala larangannnya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa mendatang. Kita hanya bisa berupaya dan berdoa, semoga Allah menghindarkan kita dari murkaNYa baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Istiqomah, Salah Satu Kunci Sukses

Rabu, 12 Mei 2010

Ketika kuliah saya berteman akrab dengan Agustinus Chondro, yang selalu mendapat nilai dengan rangking tertinggi. Suatu saat saya pernah bertanya, bagaimana dia belajar sehingga mempunyai nilai yang bagus. Dia mengatakan“ Tiap hari minimal saya belajar 2-3 jam. Jika suatu hari saya tidak belajar karena ada halangan, maka saya mesti menggantinya dihari yang lain” jawabnya . “Apakah anda tidak capek dan bosan dalam menepati jadwal anda yang ketat” tanyaku selanjutnya.
“ Oh, sebaliknya. Hidupku jadi bersemangat”

Jawaban mas Agus, kedengarannya sederhana dan seakan jawaban standard. Tetapi jika direnungkan ternyata dalam jawaban tersebut mengandung makna ketekunan, konsistensi atau istiqomah dan tanggungjawab. Dan sipat-sipat ini memang melekat pada orang yang sukses. Rasanya tidak ada orang yang sukses tanpa sipat-sipat ini.

Ketika mendapatkan pencerahan, baik itu setelah membaca buku atau mengikuti seminar kita sering mempunyai keinginan yang kuat untuk menjalankan nasehat atau strategi yang baru kita dapat. “Ini ide bagus. Saya akan menjalankannya”. Namun ketika sudah sampai di rumah, keinginan itu jauh berkurang bahkan bisa jadi hilang sama sekali. Sehingga perubahan sikap, yang diharapkannya tidak terjadi.

Sikap inilah yang menjadi kendala utama kenapa orang sulit berubah atau maju. Mereka tidak mampu mengalahkan diri sendiri. Mereka tidak mampu mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang lebih baik dan berdaya guna. Sikap ini adalah hal yang wajar dan sesuai dengan hukum alam. Setaiap orang pasti mengalaminya.

Jika anda pernah belajar ilmu fisika, tentu anda ingat bahwa setiap electron akan mengitari inti sesuai dengan energi yang dimilikinya. Keadaan semacam ini dikatan sebagai keadaan inert (keadaan seimbang). Jika electron tersebut ingin naik ke tingkat energi yang lebih tinggi, mereka memerlukan energi dari luar. Jika energi dari luar dihentikan, electron akan kembali ke keadaan semula (inert).

Begitu halnya dengan manusia, setiap orang berkecenderungan berada di daerah inert. Pada keadaan ini anda akan merasa nyaman dan tenteram, yang sering kita kenal dengan zona nyaman. Pada keadaan ini, aktivitas sehari-hari yang dilakukan tidak memerlukan pemikiran dan dan energi yang berlebihan. Semuanya telah berjalan dengan teratur dan mengalir begitu saja.

Namun ketika, anda berkeinginan berpindah zona yang lebih tinggi, kebiasaan yang ada, cara yang biasa dilakukan, harus diubah. Pada saat inilah timbul ketidaknyamanan karena irama tubuh anda, kebiasaan anda belum menyesuaikan diri. Anda perlu ektra tenaga, dan pemikiran agar dapat terus berada di zona yang lebih tinggi dari zona nyaman. Sedikit saja terlena, anda akan jatuh ke zona nyaman kembali.

Agar tetap berada di zona yang lebih tinggi dari zona nyaman, diperlukan impian dan kesadaran yang terus menerus untuk mewujudkan impian tersebut. Kesadaran yang tinggi akan memberikan arah, mendorong pertumbuhan, menumbuhkan kedisplinan (istiqomah) dan mampu mnegalahkan kemalasan dan kesulitan yang dihadapi.
Agar perubahan yang dilakukan tidak memberatkan dan hangat-hangat tahi ayam, Islam mengajar kita untuk mengganti kebiasaan yang buruk dengan kebiasaan yang baik sedikit demi sedikit dan dilakukan secara terus menerus (istiqomah). Lalu anda dapat menambahnya dengan memberikan sangsi jika melalaikan kebiasaan yang akan anda terapkan. Ketika saya mulai membiasakan untuk solat berjamaah di Masjid, saya memberi sangsi pada diri sendiri dengan membayar infak Rp.200.000 untuk sholat shubuh dan Rp. 100.000,- untuk sholat yang lainnya. Setelah lama mempraktikkan hal ini, saya merasakan bahwa uang tersebut belum berarti apa-apa. Belum bisa menggantikan pahala yang saya dapat dari melakukan sholat berjamaah, sehingga saya merasa sedih dan kehilangan. Perasaan inilah yang dapat memelihara saya untuk tidak mudah meninggalkan sholat berjamaah di Masjid.

Tentunya kita menyadari bahwa, cara yang selama ini dilakukan masih banyak kekurangannya. Karena itu kita perlu terus berusaha untuk memperbaiki kebiasaan, sikap dan cara kerja kita. Sehingga dari hari ke hari nilai waktu kita terus bergerak naik. Jika sekarang nilai waktu kita Rp. 10.000,- per jamnya, kita terus berupaya agar bisa berkembang secepatnya. Kita tidak boleh merasa apa yang kita lakukan adalah yang terbaik dan maksimal. Sadarilah masih banyak cara yang lebih baik dan lebih cepat untuk meningkatkan nilai waktu anda.

Saya sangat terinspirasi oleh sajak Douglas Malloch, yang saya temukan di bukunya Frank Bettger “ Jurus anti Gagal Dalam menjual” terbitan Gramedia. Mungkin sajak ini bermanfaat bagi anda. Coba resapi dan renungkan dalam-dalam.

Anda mungkin tidak ada kelirunya
Dalam cara anda hidup, pekerjaan yang anda lakukan,
Tetapi saya dapat melihat dengan jelas, apa yang salah dengan diriku,
Bukannya saya malas atau melalaikan tugas dengan sengaja.

Saya bekerja sekeras orang lain, namun sedemikian sedikit yang saya peroleh.
Pagi sudah lewat, dan kini menginjak tengah hari.
Tiba-tiba malampun mendekat, tanpa saya sadari.
Dan, ya ampun. Disekitar saya bertumpuk hal-hal yang belum saya selesaikan.
Kalau saja saya bisa lebih teratur!
Kerap kali sudah saya sadari,
Bukan manusianya yang penting; manusianya juga harus punya rencana.

Anda mungkin tidak ada kelirunya, tetapi inilah kesulita-kesulitan langsung saya.
Saya mengerjakan hal-hal yang bernilai banyak,
atau bahkan yang tidak ada nilainya apapun.
Banyak hal yang benar-benar penting terlewatkan begitu saja.
Saya coba ini, coba itu, tetapi tidak pernah sampai selesai.
Kerjaku sekeras yang lain-lain,
Tetapi begitu sedikit hasilnya.
Kalau saja saya dapat bekerja dengan tertib,
anda akan heran, begitu banyak hal yang akan saya capai.

Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......

Malu, Musuh terberat

Selasa, 11 Mei 2010

Pada saat duduk di bangku sekolah baik tingkat Madrasah Tsanawiyah ( setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah (Setingkat SMA), saya termasuk murid yang tidak suka mengikuti kegiatan ekstra kulikuler. Saya tidak tahu persis kenapa saya tidak suka pada kegiatan-kegiatan tersebut.

Hingga ketika saya duduk di kelas 2 Madrasah Aliyah, salah seorang guru memaksa saya untuk mengikuti acara muhadloroh, latihan berpidato. Sungguh peristiwa itu merupakan pengalaman yang sulit dilupakan. Bagaimana tidak, bicara didepan teman-teman sekelas saja, tidak bisa. Rasanya jantung mau copot dan leher seperti dicekik. Sehingga yang keluar adalah kata-kata yang tidak bermakna.

Setelah kejadian itu, hati saya berkata “ Lif, kamu ini gimana. Katanya mau jadi sarjana. Sarjana macam apa jika kamu tidak bisa bicara didepan umum. Apakah kamu mau menjadi sarjana yang sebenarnya bukan sarjana. Lalu buat apa kesarjanaanmu?. Apa bisa kamu menjadi kaya jika kamu tidak bisa bicara di depam umum? Bukankah kesuksesan itu mudah diraih jika kamu menjadi pemimpin. Lantas apa kamu bisa menjadi pemimpin jika kamu tidak bisa bicara didepan umum?” Kata-kata itu terus mengiang-ngiang dihatiku. Sehingga mampu mengalahkan rasa malu dan malas untuk terlibat pada kegiatan muhadloroh. Justru kegiatan itu menjadi kegiatan yang sangat kunantikan. Dan saya selalu berusaha agar disetiap kegiatan bisa tampil kedepan.

Alhamdulillah, ketekunan saya mengikuti kegiatan muhadloroh membuahkan hasil, saya ditunjuk untuk memberi sambutan pada acara akhirus sanah (pelepasan siswa kelas 3 Madrasah Aliyah), di depan lebih dari 700 orang. Setelah turun dari panggung ada pujian dari seorang ibu, yang mempunyai anak gadis sangat cantik “ Dik, sambutannya sangat bagus”. Perasaanku sangat melambung saat itu. Bagaimana tidak, dipuji oleh seorang ibu, yang anakku aku taksir, walaupun saya tidak berani berterus terang. He he he …..

Ketika mulai mengerjakan skripsi, pikiran saya kembali terusik,” Lif, rasanya kamu belum pantas lulus menjadi sarjana. Kamu belum lancar bicara didepan umum. Jika kamu lulus sarjana, kamu akan mengalami kesulitan berlatih bicara didepan umum. Tetapi jika kamu masih menjadi mahasiswa, ada banyak organisasi yang dapat kamu masuki untuk berlatih bicara didepan umum”.

Akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan pembuatan skripsi dan focus mengikuti oraganisasi yang bisa menjadi tempat berlatih bicara didepan umum. Banyak organisasi saya ikuti, mulai dari Karang Taruna, Remaja Masjid, HMI, dan lain sebagainya. Saya selalu berusaha untuk bisa tampil dalam setiap acara, tidak peduli peran yang saya ambil, yang penting bisa tampil didepan umum.

Saya pernah berperan sebagai pembawa acara mulai dari acara kegiatan keagamaan, acara ulang tahun prosesi pemakaman mayat dan sebagainya. Saya juga pernah berperan sebagai pemabaca Alqur’an walaupun saya merasa bacaan saya kurang bagus, pembaca sari tilawah, pemberi sambutan. Yang paling mengesankan saya pernah memberi sambutan rombongan mempelai laki-laki didepan lebih dari 1000 orang. Saya juga pernah menjadi pembicara resepsi pernikahan didepan lebih dari 500 orang. Waktu itu sebenarnya saya sempat menolak, karena sebagai mahasiswa saya belum kawin dan belum mempunyai banyak pengalaman. Bagaiman mungkin saya memberi nasehat orang yang menikah sementara saya belum menikah. Namun disisi lain hatiku bertanya” Lif, ini kesempatan belum tentu terulang kembali. Jika seumpama ceramahmu jelek, toh mereka tidak banyak kenal kamu. Tetapi jika ceramahmu baik, mereka akan simpati kepadamu. Lagian bukankah mereka mengundang kamu berarti mereka yakin kamu bisa dan mampu?.” Akhirnya tawaran itu saya terima.

Mengikuti banyak organisasi ternyata sangat melelahkan, hingga akhirnya saya jatuh sakit. Saat itulah saya sadar, saya telah meninggalkan bangku kuliah hampir 2 tahun. Saya harus lulus semester ini juga.

Alhamdulillah berkat bantuan temanku Asri Rini Wati saya dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu 2 bulan. Sebenarnya ketua jurusan menolak saya bisa diuji pada semester itu, karena saya tidak pernah melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. Namun setelah saya jelaskan kepada mereka kemana selama ini saya pergi dan saya jamin skripsi yang saya buat adalah murni karya sendiri, saya dapat mengikuti ujian skripsi di semester itu juga dengan nilai cukup memuaskan.

Sampai sekarang, kemampuan berbicara saya masih perlu dilatih terus. Karena itu saya terus berusaha untuk bisa tampil bicara didepan umum. Saya terkadang masih merasa panas dingin ketika maju ke depan. Tetapi kata orang itu hal yang wajar. Orang yang sudah terbiasa saja masih suka panas dingin.

Ternyata kemampuan bicara didepan umum ini sangat diperlukan, jika kita ingin menjadi marketing yang sukses, atau menjadi seorang manager. Keterampilan ini telah membantu saya berprestasi dalam bekerja di perusahaan orang lain maupun di perusahaan sendiri. Seorang sales membutuhkan kemampuan menjelaskan produk yang dijualnya, sehingga mudah difahami customer. Kemampuan ini hanya dapat dimiliki jika anda sering tampil berbicara didepan umum. Anda tidak percaya?. Coba praktekkan dan lihat hasilnya. Adakah seorang profesional yang mempunyai jabatan tinggi, yang tidak mempunyai keahlihan bicara didepan umum.
Semoga bermanfaat,
See you at the top

Baca selengkapnya......

"Go Double" Cara Mudah Menjadi Milyarder

Senin, 10 Mei 2010


Alhamdulillah, minggu kemarin tepatnya, tgl. 9 Mei 2010, saya dan seluruh bagian sales PT Alfa Fikrindo Utama, dapat mengikuti seminar “ Success Come form your Mind” yang disampaikan oleh Bpk. Krishnamurti, di gedung Creative Center CNI, Puri kembangan.

Walaupun apa yang disampaikan merupakan hal-hal yang biasa, namun karena cara penyampaiannya dengan gaya santai dan humor, ada banyak manfaat yang dapat diambil. Beliau sangat menganjurkan hidup sederhana, dan mendukung pola hidup “Hemat pangkal kaya”. Namun beliau juga menekankan untuk pentingnya bersedekah. Hemat bukan berarti pelit. Orang yang hemat adalah orang yang tahu dan sadar bahwa pengeluaran uang didasarkan pada kebutuhan dan azas manfaat.

Beliau juga menyampaikan tehnik sederhana bagaimana cara menjadi milyader melalui menabung. Agar proses menabung menjadi menarik dan seru (penuh tantangan) beliau menambah prinsip go double. Ya menabung dengan cara melipatkan dua kali jumlah setoran dari setoran sebelumnya.

Beliau sudah mempraktekannya sendiri, dengan menabung go double dimulai dari Rp. 10.000,-. Tabel setoran dan akaumulasinya dapat anda lihat pada table berikut.

Tabel menabung dengan go double

Bulan ke Jumlah Setoran Akumulasi Tabungan
1 Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
2 Rp. 20.000,- Rp. 30.000,-
3 Rp. 40.000,- Rp. 70.000,-
4 Rp. 80.000,- Rp. 150.000,-
5 Rp. 160.000,- Rp. 310.000,-
6 Rp. 320.000,- Rp. 630.000,-
7 Rp. 640.000,- Rp. 1.270.000,-
8 Rp. 1.280.000,- Rp. 2.550.000,-
9 Rp. 2.560.000,- Rp. 5.110.000,-
10 Rp. 5.120.000,- Rp. 10.230.000,-
11 Rp. 10.240.000,- Rp. 20.470.000,-
12 Rp. 20.480.000,- Rp. 40.950.000,-
13 Rp. 40.960.000,- Rp. 81.910.000,-
14 Rp. 81.920.000,- Rp. 163.830.000,-
15 Rp. 163.840.000,- Rp. 327.670.000,-
16 Rp. 327.680.000,- Rp. 655.350.000,-
17 Rp. 655.360.000,- Rp. 1.310.710.000,-
18 Rp. 1.310.720.000,-

Dari table dapat anda lihat bahwa, pada bulan-bulan pertama setoran cukup kecil, sehingga barangkali anda menganggap ini hanya permainan. Namun setelah menginjak bulan ke 5 sudah mulai terasa. Apalagi setelah bulan ke 10, tentu anda sudah harus berpikir cara mendapatkannya. Disinlah menariknya tehnik ini, kita dihadapkan pada tantangan atau target yang harus anda penuhi. Semakin anda tertantang untuk memenuhinya, maka anda akan semakin kreatip untuk mendapatkan uang atau menemukan sumber keuangan baru. Anda tidak harus menyetorkan dana tersebut tiap bulannya jika anda belum mampu. Anda dapat menyetor setelah 2 atau 4 bulan. Ini tidak masalah. yang penting anda mempunyai komitment yang kuat untuk memenuhi tanggungjawab pribadi anda untuk menyetor uang yang telah anda sepakati sendiri. Pak Krishna sendiri menyelesaikan tabungan ini setelah 2,5 tahun.

Jika anda keberatan menerima tangtangan awal Rp. 10.000,-, anda bisa memulainya dengan Rp. 5000,- atau bahkan Rp. 1000. yang penting nikmatilah prosesnya dan berkomitlah pada diri sendiri. Karena cara ini akan membuat hidup anda berhemat, kreatip dan bersemangat. Apalagi jika program ini melibatkan anak dan istri anda, dan mengajak mereka semua bertanggungjawab untuk memenuhinya, tentu akan sangat menarik. Karena secara tidak langsung mendidik anak dan istri anda untuk hidup hemat.

Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.
See you at the top

Baca selengkapnya......

Kendala itu bernama Modal

Kamis, 06 Mei 2010

Pada suatu pertemuan Master Mind, ada salah satu anggota yang mengeluh mengalami kesulitan modal. Setelah didesak dengan beberapa pertanyaan, ternyata kekurangan modal yang dirisaukannya sebenarnya masih bisa diganti dengan cara lain. Beliau mengatakan modal yang dibutuhkan akan digunakan untuk menambah variasi dagangan (jualan es kelapa) dan promosi, iklan di website.

Lalu teman yang lain menimpali, “kenapa tidak kerjasama dengang orang lain saja, yang sudah pengalaman jualan es kelapa?”.
‘ Kenapa mesti iklan di internet pak. Bukankah yang menjadi target pembeli itu orang disekitar warung?”
“saya ingin, menarget karyawan pabrik pak?” jawab beliau.
“ jika anda menarget pesanan dari karyawan pabrik. Apakah anda sudah siap armada pengiriman?” tanya salah satu peserta master mind yang lain..
“ pak, ayam bakar anda ini cukup lezat dan enak. Saya yakin banyak orang yang suka. Ada cara yang cukup sederhana dan murah, jika bapak mau melakukannya, yaitu kerjasama dengan rumah makan atau warung tenda yang tidak menjual menu ayam bakar. Saya yakin akan ada orang yang mau jika ditawarkan sama-sama untung. Dengan cara ini anda tidak akan banyak keluar modal. Modal yang dibutuhkan mungkin spanduk dan ayam bakarnya saja. Cara ini dapat anda lakukan untuk tes pasar, dan mengetahui seluk beluk bisnis kuliner. Nanti jika dagangan anda diminati orang dan bisa mengumpulkan modal anda bisa membuka restoran atau warung tenda sendiri.” Saran saya.

Saya sering mendengar keluhan;keluhan semacam itu. Mereka meributkan modal untuk memulai atau mengembangkan usahanya. Namun jika mau sedikit kerja lebih keras, masalah modal ini bisa digantikan dengan tenaga yang kita miliki.

Dalam perjalanan bisnis, saya selalu mengedepankan tenaga. Saya harus berpikir 10 kali jika harus mengeluarkan uang untuk pengembangan usaha. Bukannya saya pelit, tetapi ini merupakan cara yang paling tidak berisiko jika ingin mengembangkan usaha. Sebagai contoh, selama ini saya belum pernah memasang iklan di buku kuning, atau iklan lewat internet. Saya berusaha mencari iklan yang gratisan saja. Ketika saya merenovasi kantor, saya juga tidak pindah dari tempat tersebut. Renovasi saya laukan perbagian. Ketika para pesaing membeli mesin, saya belum tertarik membeli mesin hingga keuangan kami kuat. Namun biarpun kami tidak mempunyai mesin, penjualan kami tidak kalah dengan para pesaing. Ketika akan membuat website, saya ditawari harga hanya 1 jutaan, namun saya lebih senang dengan mermbuatnya sendiri. Padahal saya termasuk orang yang gaptek terhadap computer.

Sikap semacam ini ternyata merupakan buah dari sikap masa lalu. Saya jadi teringat akan kemauan saya untuk bisa kuliah. Jika mau berdalih, sebenarnya tidak menjadi sarjana tidak ada yang menyalahkan saya. Karena saya anaknya orang yang miskin. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk makan sehari-hari saja bermasalah.

Namun karena keinginan kuliah yang begitu kuat, kesulitan ekonomi yang melilit keluarga kami bukan merupakan kendala. Justru sebaliknya keadaan ekonomi yang serba kurang itu dijadikan cambuk untuk maju.’ Saya tidak mau jadi orang miskin. Satu-satunya cara agar jadi orang kaya adalah saya harus jadi sarjana. Dan agar bisa jadi sarjana, saya harus pandai. Tidak peduli berapa banyak saya harus membaca berulang-ulang. Tak peduli berapa banyak waktu yang harus dihabiskan untuk belajar.”

Jadi kebiasaan kerja keras, dan mengedepankan tenaga daripada uang, membuat saya tidak bermasalah dengan modal usaha yang saya jalani samapai saat ini. Mudah-mudah saya tetap istiqomah untuk terus maju dengan mengedepankan kerja keras. Karena dengan cara inilah, orang bawahan bisa naik. Orang miskin bisa kaya. Orang bodoh bisa pintar. Hanya dengan mengandalkan tenaga pemberian Allah.
Ternyata semua potensi untuk meraih kejayaan dan kesuksesan sudah tersedia pada setiap orang. Tinggal apakah ada kemauan dari orang tersebut untuk menggali dan memanfaatkannya.
Saya bisa, saya yakin andapun lebih bisa. Karena anda jauh lebih hebat dari saya.
Semoga bermanfaat
See you at the top

Baca selengkapnya......