oleh : Ary Ginanjar Agustian
Pendiri dan Pemimpin ESQ Leadership Center Penemu ESQ Model
Kemajuan teknologi menyimpan paradoks. Salah satu pendorong lahirnya teknologi adalah hasrat manusia untuk mendapatkan kemudahan. Namun, produk hasil kamajuan teknologi terkadang justru menjadi beban bagi manusia yang memakainya.
Bayangkanlah situasi berikut ini. Di sebuah kantor, seorang eksekutif sedang diburu tenggat menyelesaikan pekerjaan di laptopnya. Tiba-tiba telepon selulernya berdering. Pada saat bersamaan surat berkategori urgent masuk melalui mesin faks. Maka, konsentrasinya pun terpecah.
Namun, apa boleh buat? Produk teknologi itu memang dikehendakinya agar dia bisa selalu mengakses semua hal dan permasalahan pada kesempatan pertama. Walau risikonya pekerjaan penting di komputernya menjadi tertunda, dan bahkan mungkin melewati tenggat.
Situasi seperti itu bisa terus berulang, bak ombak lautan yang datang tiada henti. Dalam tekanan pekerjaan sehari-hari, pikiran seseorang sering kali terhanyut dan terdesak untuk menyelesaikan berbagai tugas yang datang silih berganti. Pada saat bersamaan dia memikirkan langkah-langkah lain yang juga harus segera di atasi satu per satu.
Lambat laun, pekerjaan rutin itu lebih terasa sebagai hantaman bertubi-tubi yang mengantarkan sang eksekutif pada depresi. Dalam jangka panjang, tekanan itu tidak hanya menggerus ketajaman kecerdasan emosinya, tetapi juga kecerdasan intelektualnya. Dia menjadi tampak bodoh, serba salah, panik, dan 'buta' emosi.
Relaksasi
Pada saat-saat seperti itulah seseorang membutuhkan apa yang dinamakan relaksasi. Banyak ahli telah membuktikan pentingnya relaksasi untuk memulihkan ketajaman kecerdasan emosi. Pelatihan relaksasi yang teratur dapat menyetel ulang tombol-tombol pemicu dalam amigdala, sehingga pikiran tidak mudah terprovokasi oleh tekanan.
Amigdala adalah struktur yang memainkan peranan sangat penting dalam situasi darurat emosi. Ia merupakan brain's emotional memory bank -tempat menyimpan semua kenangan kejayaan ataupun kegagalan, harapan dan ketakutan, kejengkelan dan frustrasi. Penyetelan ulang picu-picu syaraf memberi kita kemampuan memulihkan diri lebih cepat, membuat kita lebih tahan terhadap situasi buruk sekalipun.
Edward R. McCracken, mantan CEO Silicon Graphics, menekankan pentingnya relaksasi untuk memulihkan kembali intuisi. Eksekutif yang 16 tahun bekerja di Hewlett Packard dan pernah memimpin Dewan Penasihat Infrastruktur Informasi Nasional pemerintahan Presiden Bill Clinton itu melukiskan bidang kerjanya sering membuat dia dan rekan-rekannya tak punya waktu untuk berpikir.
"Pekerjaan rumah begitu banyak menanti, jadi kami harus mengasah kemampuan intuisi kami agar terbebas dari hambatan dari alam pikiran kami," kata McCracken. Cara yang ditempuhnya dalam relaksasi adalah meditasi dan dia telah bertahun-tahun menjalankan teknik itu.
Semakin dinamis hidup kita, tidak terelakkan intuisi menjadi semakin penting sebagai alat membuat keputusan. Intuisi kerap mendatangkan ide terbaik dan keputusan yang tepat. Solusi sering datang begitu saja dari pikiran prasadar (subconscious mind), bukan dari hasil sebuah rantai derivasi logis yang panjang, atau hasil dari simulasi komputer yang berbelit-belit. Namun, harus diingat, itu hanya terjadi bila intuisi terasah dengan baik.
Relaksasi adalah cara untuk mengasah agar potensi pikiran prasadar atau intuisi itu menjadi tajam. Tentu saja, relaksasi bukan semacam tindakan satu kali untuk selamanya. Ia terus dibutuhkan seiring dengan bertambahnya endapan residu pikiran akibat tekanan atau stress yang rutin. Artinya, relaksasi adalah suatu kebutuhan pembersihan rutin.
Demikianlah pelajaran dari ibadah salat. Salat lima waktu adalah instrumen relaksasi untuk menjaga kondisi emosi serta pikiran dari tekanan luar yang berkepanjangan. Apabila fungsi ini disadari, relaksasi melalui shalat akan memelihara aset manusia yang paling berharga dan paling tinggi, yaitu hati dan intelektualitas.
Pada saat yang sama, repetisi salat membawa efek terjaganya keutuhan fitrah suara hati (The God Spot) yang dimiliki setiap manusia. Dengan kata lain, salat sesungguhnya adalah instrumen untuk membangun karakter unggul manusia, karakter percikan dari sifat-sifat mulia Allah SWT.
Salah satu unsur karakter unggul itu adalah kreatif. Banyak orang menyangka kreativitas berada pada domain intelektualitas. Padahal, kata William C. Miller, pakar manajemen berbasis nilai, kreativitas sesungguhnya ada pada domain keilahian (divinity). "Kita mendapat percikan sifat Sang Pencipta, sehingga kita pun memiliki daya cipta [kreatif]," kata Miller.
Kreatif adalah salah satu dari 99 Sifat Mulia Allaw SWT (Asma'ul Husna), yaitu Al-Khaliq. Jadi, kreatif pada dasarnya adalah salah satu dari potensi dasar, atau kecerdasan spiritual setiap manusia.
Sebagaimana potensi-potensi lain, kecerdasan spiritual ini tidak luput dari risiko tertutup oleh belenggu pikiran, tekanan beban pekerjaan, stres, dan lain-lain, dan karena itu harus selalu dibersihkan melalui relaksasi.
Mengasah intuisi
Posted by Unknown at 20.15 2 comments
3 Inspirasi dari Tiger Woods
oleh : Anthony Dio Martin
Managing Director HR Excellency
"To succeed, you need to find something to hold on to, something to motivate you, something to inspire you!"
- Tony Dorsett
Salah satu atlet dunia pujaan saya adalah Eldrick 'Tiger' Woods. Bukan saja secara skills, dia luar biasa di lapangan, tetapi dalam dirinya pun terdapat prinsip-prinsip yang membuatnya patut diteladani.
Bahkan mengenai Tiger Woods, pemain basket terkenal Michael Jordan pernah berujar, "I really do believe Tiger Woods was put here for a bigger reason than just to play golf. I don't think that he is a god, but I do believe that he was sent by One."
Pada kesempatan inilah saya ingin membagikan apa yang saya pelajari secara luar biasa dari pribadi Tiger Woods dalam suatu wawancaranya. Untuk sekadar info saja, Tiger Woods adalah pemain golf dunia yang legendaris. Pada usia 11 bulan, dia sudah belajar mengayunkan tongkat golf di garasi rumahnya. Pada saat umurnya baru mencapai 22 tahun, Tiger Woods sudah meraup pendapatan bersih lebih dari US$2.000.000.
Suatu hal yang luar biasa telah dicapai oleh Tiger Woods bahkan sejak pada usianya yang belia. Nah, pada kesempatan ini, mari kita belajar ada tiga kunci sukses dari Tiger Woods yang menjadikannya juara dunia sejati.
I smile at obstacles
Pertama-tama, kalimat inspiratif menarik yang diucapkan oleh Tiger Woods adalah "I smile at obstacles". Justru kalimat ini rasanya begitu cocok untuk kita semua di mana saat ini dunia sedang mengalami krisis global. Rasanya kita bisa belajar banyak dari Tiger Woods yang justru tersenyum saat menghadapi masalah, tantangan ataupun hambatan dalam hidupnya.
Seperti yang sering saya ungkapkan dalam tulisan-tulisan saya, setiap masalah yang kita hadapi, semuanya bertujuan baik supaya kita dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. Saya pun teringat dengan buku Adversity Quotient karya Paul G. Stoltz.
Dalam buku tersebut, Paul G. Stoltz mengatakan seorang yang akan sukses adalah yang dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk berhasil. Selalu ada peluang bagi kita untuk dapat sukses jika kita jeli melihat yang terjadi. Seperti sebuah kata bijaksana "You learn something every day if you pay attention." Jadi, selalu pakailah kacamata yang positif saat melihat segala sesuatu.
Sama seperti Tiger Woods, saat mengalami tantangan dalam memenangi pertandingan golfnya, dia selalu belajar dari apa yang dialaminya. Filosofi ini dipelajari dari ibunya Kultida Woods yang sejak awal karirnya sering mengantarkan Tiger Woods ke berbagai turnamen dan memberikan motivasi kepadanya, tanpa mengeluh sedikit pun.
Begitupun ayahnya, seorang veteran perang yang selalu membisikkan kata-kata motivasi untuk membesarkan Tiger Woods sebelum dia tertidur. Inilah kunci yang membuat Tiger Woods menjadi juara dunia. Yang jelas, dari orang tuanya Tiger Woods belajar dan menasihati kita bahwa jika kita menghadapi hambatan hidup dengan tersenyum, sesuatu yang luar biasa akan pasti terjadi. Kita akan bisa lebih berpikir jernih, sehingga lebih berfokus pada solusi dan jalan keluar pun mungkin muncul di depan kita.
My will moves mountains
Dalam hal ini pun kita dapat banyak belajar kepada Tiger Woods. Seluruh keinginannya diarahkan untuk menjadikan dirinya menjadi seorang pegolf dunia. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Tiger Woods, "Dibutuhkan keputusan yang luar biasa untuk menjadi yang terbaik. Tetapi saya telah membuat keputusan itu!".
Tiger Woods mengetahui apa yang mau dicapai dalam hidupnya sehingga dirinya terus berusaha sampai impiannya tercapai. Bahkan Tiger Woods mengatakan "My will moves mountains". Dalam hal ini, Tiger Woods mengajarkan kepada kita perlunya fokus, dedikasi, komitmen, keteguhan, dan kegigihan dalam mencapai tujuan, termasuk pula membayar ongkos berlatih siang dan malam sebelum dirinya menjadi begitu terkenal.
Begitu pula dalam kehidupan ini, jika kita punya kualitas yang sama seperti karakter yang dimiliki Tiger Woods, kesuksesan dapat kita raih selama kita memiliki keinginan yang kuat untuk mencapainya.
Tiger Woods jelas-jelas mengetahui apa yang dia inginkan, dia memiliki target dan goal yang jelas, membuat rencana untuk mencapainya dan kemudian merealisasikannya. Tiger Woods percaya bahwa bagi dirinya tidak ada gunung 'kesulitan' yang terlalu tinggi untuk ditaklukkan.
Bagaimana dengan Anda? Apa yang menjadi impian, cita - cita dan hasrat Anda? Apa yang ingin Anda lakukan dalam hidup ini? Apakah Anda sudah meraihnya? Mari belajar dari Tiger Woods, miliki fokus dan komitmen untuk meraih hal - hal yang diinginkan dalam hidup ini. Ingatlah, keinginan Anda yang begitu kuat bahkan bisa memindahkan gunung kesulitan Anda, setinggi apa pun.
I will do it with all my heart
Ketika Tiger Woods melakukan sesuatu, dia melakukannya dengan totalitas dan komitmen. Melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, itulah kunci kemenangan Tiger Woods. Baginya, bahkan hanya dalam berlatih di lapangan saja, semuanya diperlakukan seperti pertandingan sungguhan. Tiger Woods melakoni semuanya dengan keinginan bukan menjadi baik (good), bukan juga menjadi lebih baik (better), melainkan dengan keinginannya menjadi yang terbaik (best).
Tidaklah mengherankan jika diusianya yang ke-24, pada 2000 Tiger Woods sudah berhasil menjadi juara dunia hampir semua kejuaraan golf bergengsi di dunia, a.l. US Open, US Amateur, British Open serta British Amateur.
Kehidupan Tiger Woods memberikan pelajaran penting kepada kita yakni jika kita mau meraih kesuksesan dan keberhasilan yang luar biasa, lakukanlah segala sesuatu dengan kerja keras, fokus, penuh dedikasi dan lakukan semuanya itu dengan hati.
Inilah sebenarnya pelajaran yang diperoleh Tiger dari ayahnya, yang sekaligus menjadi pelatihnya. Untuk melatih Tiger Woods bermain dengan sepenuh hati, ayahnya sering kali membunyikan koin-koin dan berusaha mengacaukan konsentrasinya. Namun, latihan seperti inilah yang membuatnya semakin mantap.
Bahkan, pernah sekali ketika dia memukul bola dan pada saat itu ada suara walkie talkie yang mengganggu. Namun, Tiger Woods mengatakan dirinya tidak mendengarkan suara apa pun karena pelajaran hidupnya membuatnya betul-betul menaruh sepenuh hati pada bola yang akan dipukulnya. Dengan mantap, Tiger Woods mengajarkan bahwa kita berpelaung besar meraih hal - hal yang kita inginkan jika ada totalitas penuh di sana.
Demikianlah, mari belajar dari tiga pelajaran inspiratif Tiger Woods ini: smile at obstacles, my will moves mountains, serta I will do it with all my heart - untuk menjadikan 2009 ini sebagai tahun yang spektakuler, di mana Anda akan mencapai hal - hal yang Anda impikan dan meraih kesuksesan serta keberhasilan yang luar biasa! Sukses serta antusiasme yang luar biasa akan selalu menyertai Anda pada tahun ini.
Posted by Unknown at 19.33 4 comments
Saya tidak akan ........... sebelum ........
Anda pernah mendengar kalimat yang saya jadikan judul diatas ? Yaaaa yyyaa. Tentu anda ingat itu adalah pelajaran sejarah tingkat SD. Kalimat itu dikenal dengan sumpah Gajah Mada. Seorang patih dari kerajaan Majapahit.
Namun sayang sumpah itu tinggal sumpah, dan tidak bermakna sama sekali bagi sang murid, termasuk aku. Kita memang hanya disuruh guru untuk menghafal kalimat itu bukan untuk diresapi dan diambil pelajaran. Bahkan sang gurupun tidak sanggup mengambil pelajaran dari Sumpah yang sangat terkenal itu.
Baru setelah aku membaca kisah sukses seoarang salesmen mobil yang tercatat dalam guinness book record baru aku tersadar. Bukankah ini seperti sumpahnya Patih Gajah Mada?
Dialah orangnya si super star salesmen mobil, Joe Girard. Awalnya Joe adalah orang biasa bahkan bisa dikatakan seorang pecundang. Karena disamping dia seorang pengangguran jua seorang pemabuk. Suatu malam di musim salju, istri Joe berkata” Mas, esok kita sudah tidak mempunyai persediaan makanan lagi. Saya barangkali masih sanggup jika tidak maka sehari atau dua hari. Tetapi anak kita ini bagaimana? Dia baru satu tahun, mas. Cobalah mas keluar carilah sesuatu untuk makan anak kita besuk pagi.”
Mendengar kata-kata istrinya tersebut Joe tetap diam. Tetapi hatinya berkecamuk tidak karuan. Malu, marah bercampur jadi satu. “ Joe, kamu ini laki-laki macam apa. Berani berkeluarga tetapi tidak bertanggung jawab. Menghidupi satu anak dan satu istri saja tidak mampu. Apakah kau tidak malu? Seorang laki-laki dipercaya seoarang gadis untuk menjadi seoarang istrinya tapi kau menyia-nyiakannya. Tidak. Aku bukan orang seperti itu. Tetapi aku adalah laki-laki yang bertanggung jawab. Aku akan keluar. Aku akan cari makanan untuk anakku. Aku tidak akan pulang sebelum mendapatkan makanan.” katanya dalam hati.
“ Baiklah kalau gitu, aku akan keluar mencari makanan” Kata Joe minta izin pada istrinya.
“ Mas mau kemana malam-malam begini,. Lagi pula musim salju laki” Kata istrinya yang merasa kasihan melihat suaminya.
“ Tak tahulah. Doakan saja aku akan segera pulang dan membawa makanan untuk anak kita”. Katanya sambil menuju pintu keluar.
Galam keadan kalut dan tidak tahu mesti pergi kemana Joe membelah gelapnya malam yang sepi dan bersalju. “Aku harus mendapatkan sesuatu yang bisa dimakan anakku besuk pagi. Ya … akau harus dapat” tekadnya dalam hati. Tanpa terasa Joe telah berjalan cukup jauh dari rumahnya. Namun dia masih tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tanpa sadar dia berhenti memandangi sebuah bangunan yang kelihatannya masih menunjukkan aktivitas didalamnya. “ Sudah malam begini masih ada juga orang yang bekerja. Hebat benar orang itu. Sedangkan aku uh…..” desah Joe.
“Gimana ya jika akau kesana. Siapa tahu mereka bisa membantu aku”pikirnya kemudian.
“Selamat malam pak. Bisa menganggu sebentar” kata Joe setelah memasuki bangunan mewah itu yang ternyata adalah Showroom mobil. “ Oh silakan masuk. Gak apa-apa. Apa yang bisa saya bantu. Anda mau beli mobil?” Tanya salah seorang sales. “ Oh tidak pak. Tetapi saya justru mau mencari pekerjaan?”
“Pekerjaan !. Malam-malam begini. Seperti gak ada hari esuk saja.” Kata si sales keheranan. “ Ya. Benar. Karena malam ini juga saya harus membawa sesuatu yang bisa dimakan anak saya.”
“ Memang kenapa?”
“ Saya mempunyai anak kecil. Tadi ibunya bilang besuk pagi tidak ada persediaan makanan apa-apa untuk anak saya. Sementara kami tidak mempunyai uang sama sekali”
“ Disini tidak ada kerjaan lain selain menjadi seorang sales mobil. Kamu mau menjadi sales mobil? Tapi ingat menjadi sales tidak ada gaji apa-apa selain komisi jika dapat menjual mobil”
“ Baik gak masalah. Kapan saya bisa mulai kerja”
“ Mulai besuk juga boleh”
“ Tapi dapatkah anda membantu saya untuk mendapatkan makanan untuk anak saya besuk pagi?”
“ Sebentar.” Kata si sales sambil masuk ke ruangan dalam.
“ Nih. Saya masih mempunyai seiris roti, mungkin bisa untuk anakmu.”
“ Ok. Terima kasih banyak. Saya permisi pulang dulu dan besuk pagi akan segera kesini menjadi sales.”
Dengan perasaan haru dan bahagia dia melangkah keluar dari showroom itu. “ Ya saya besuk harus bekerja dengan baik dan harus dapat menjual mobil. Jika tidak maka saya dan istriku tidak akan makan seharian.” semangatnya dalam hati
Pagi-pagi benar Joe pergi kerja. Sesampai di tempat kerja showromm belum buka. Joe duduk di trotoar jalan sambil memikirkan apa yang harus dilakukan.” Pagi ini aku harus menjual mobil. Saya tidak akan istirahat sebelum menjual satu mobil. Ya saya tidak akan pergi istirahat sebelum menjual satu mobil.” Tekadnya dalam hati.
Ketika showroom mobil dibuka dia bergegas langsung masuk. Dia langsung menyambar semua brosur-brosur yang ada di meja. Semuanya dipelajari dengan seksama, memperhatikan specifikasi dan keunggulan masing-masing mobil. Ketika sales yang menerimanya semalam datang dia langsung menemuinya.
“ Pak hari ini saya mesti menjual mobil. Jika tidak maka saya dan istri saya tidak akan makan seharian. Dapatkah anda menujukkan kepada saya apa yang harus saya perbuat agar bisa menjual mobil dengan segera?”
Segala petuah dari sang manager, dia resapi benar-banar. Ingin rasanya sesegera mungkin segera bekerja." Aku harus bisa menjual mobil hari ini., bila tidak saya dan anak saya tidak bisa makan. Ya, saya tidak akan pulang sebelum menjual satu mobil hari ini" tekadnya dalam.
Detik demi detik, menit demi menit dia perhatikan benar. Dia tidak ingin gagal. Namun hingga jam 3 sore, dia belum juga mampu menjual satu mobil. Hati dan pikiran resah dan gelisah. Namun kegelisahannya, bukannya membuat hatinya kacau dan tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi sebaliknya, dia mampu mengontrol kegelisahannya un tuk bekerja lebih baik lagi. Akhirnya keberuntungan itu datang, dia mampu menjual mobil hari itu.
Begitulah Joe melewatinya hari-harinya dengan kerja keras, dengan semboyan " Saya tidak akan ...... sebelum ..........". Setelah tiga bulan Joe bisa melewati hari-harinya dengan menjual 1 mobil, maka targetnya dinaikkan sendiri, 2 mobil sehari. Dengan semboyan yang sama dia berhasil dia bisa memenuhi target tersebut. lalu dengan konsisten dia menaikkan targetnya, hingga mencapai penjualan 6 mobil sehari selama lebih dari 6 tahun.
Maka pantaslah jika dia masuk dalam Guinness book of the record.
Pembaca sumpah ini sangat luar biasa. Jika Patih Gajah Mada, Joe Girard, bisa menjadi orang hebat, dicatat dalam sejarah dunia, jika kita mau menggunakan sumpah ini saya yakin, anda akan mampu menggapai cita-cita anda. Karena sumpah ini menggambarkan bahwa tidak ada kekuatan dari luar (selain Yang Maha Kuasa) yang mampu menghentikan langkah anda untuk menggapai cita-cita anda. Kecuali bila anda melanggar sumpah anda sendiri.
Selamat mencoba
See you in the top
Posted by Unknown at 13.13 1 comments
Labels: gajahmada, Guinnes book, Joe Girard, salju, target
Memulai Usaha
Dulu semasa aku masih duduk dibangku kuliah, pernah mengujungi saudara jauh ayah,
sebut saaja namanya pak Fahmi. Setelah bicara panjang lebar dari berbagai masalah yang up to date saat itu, pak Latif melontarkan sebuah pertanyaan yang menarik.
" Lif, setelah kamu lulus nanti apa kira-kira yang akan kamu lakukan" tanya pak Latif. Aduh pertanyaan yang begitu sulit untuk dijawab. Ya selama ini memang belum terpikirkan apa yang harus aku lakukan, selepas kuliah. Ya yang jelas ya bekerja tapi mau kerja apa?. aku bengong agak lama memikirkan jawaban dari pertanyyan pak Fahmi. Akhirnya yaaa....
"Rencana saya mau usaha sendiri sih pak, tapi sayang belum punya modal. Mungkin aku akan kerja dulu, baru setelah terkumpul modal baru buka usaha sendiri." jawabku dengan hati-hati.
" Modal katamu. Apa aku gak salah dengar?" kata pak Fahmi dengan nada yang agak tinggi. Aku jadi bingung. Apa yang salah dengan pernyataanku?
" Jika kamu yang kuliah di Perguruan Tinggi Negri dan faforit saja bingung modal apa lagi, orang yang kuliah di Perguruan tinggi biasa atau bahkan mereka yang gak kuliah." Aku diam saja tidak tahu arah pempicaraan pak Fahmi. Namun diam-diam aku simak benar-benar apa yang dikatakannya.
"Lif, semestinya orang yang seperti kamu itu tidak merisaukan masalah modal. Karena Allah telah memberi kamu modal yang lebih dari cukup. Coba kamu pikirkan. Kamu bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negri faforit. Sementara aku tahu kondisi orang tuamu, yang semestinya tidak sanggup untuk mengkuliahkan kamu. Namun kamu nyatanya bisa kuliah. Ini berarti kamu memiliki kemauan yang kuat untuk menggapai apa yang kamu cita-citakan. Tanpa kemauan yang kuat mustahil kamu dapat kuliah. Dari kenyataan ini aku bisa melihat bahwa kamu menpunyai ,modal yang cukup untuk mendirikan suatu usaha. Pertama adalah kamu sanggup kerja keras dan yang kedua adalah memiliki kecerdasan."
" Tapi pak, bukannya orang usaha mesti memerlukan modal uang?" kataku kemudian.
" Lif, orang yang beranggapan usaha memerlukan modal uang memang tidak salah, tetapi bukan berarti jika memulai usaha harus memiliki modal sendiri. Bukankah kita bisa menggunakan modal atau uang orang lain?. Sedangkan syarat agar dapat menggunakan modal orang lain cukup sederhana, yaitu kejujuran".
Posted by Unknown at 19.30 1 comments