Pada tulisan saya yang lalu dengan judul “Menjadi kaya dengan teori Wedge” , disana saya memuat pepatah yang berbunyi “ Hemat pangkal kaya”.
Saya tidak ingin pembaca salah dalam mengartikan pepatah tersebut, karena itu saya perlu menjelaskannya lebih lanjut.
Ya, hemat bukan berarti pelit. Ada sebuah cerita yang menarik tentang seorang konglomerat. Suatu ketika didepan hotel berbintang sang konglomerat mengambil dompet dari saku celananya. Tanpa disengaja ada uang koin jatuh dan menggelinding di lantai, lalu jatuh dilobang yang sempit.
Sang konglomerat bukan merasa malu ada uang recehan didompetnya, tetapi malah merasakan uang Rp 1000,; yang jatuh dilubang yang sempit tersebut layaknya mutiara. Cukup lama sang konglomerat tersebut berusaha untuk mengeluarkan uang recehan tersebut namun tidak bisa juga. Seorang satpam yang melihat kejadian itu mendekati dan membantu sang konglomerat untuk mengeluarkan uang recehan tersebut. Akhirnya uang recehan Rp. 1000,- dapat dikeluarkan oleh satpam.
Tanpa pikir panjang sang konglomerat mengeluarka uang Rp.10.000,- dan diberikan kepada satpam yang membantu mengeluarkan uangnya Rp. 1000,- dari lubang yang sempit.
Kebetulan ada seorang wartawan melintas dan melihat kejadian tersebut. “ maaf pak , apa saya gak salah lihat. Anda kehilangan uang Rp. 1000,- dan berusaha untuk mendapatkannya kembali dengan susah payah. Tetapi anda memberi uang Rp. 10.000,- kepada orang yang membantu anda mendapatkan uang tersebut. Anda kehilangan uang Rp. 10.000,- demi mendapatkan Rp. 1000,-? Tanya wartawan. “ Oh, saya tidak ingin uang saya hilang tanpa tujuan. Uang Rp. 1000, tersebut hilang tanpa saya kehendaki dan tidak ada tujuannya, karena itu saya berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya kembali. Sedangkan uang Rp. 10.000,- tersebut keluar sebagai balas jasa. Dengan demikian sangat berharga dan mempunyai tujuan mulia.
Dari cerita diatas dapat diambil beberapa pelajaran antara lain :
• Gunakan uang anda dengan bijaksana. Jangan sampai uang anda keluar dengan sia-sia, tanpa bermakna. Pastikan uang yang anda keluarkan dipakai untuk membeli sesuatu berdasarkan fungsinya bukan karena gengsi, apalagi ikut-ikutan. Jika anda perhatikan orang-orang kaya yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri, mereka sangat menghargai uangnya. Mereka tidak mau hidup boros dan berfoya-foya. Namun setelah kekayaannya jatuh ke tangan generasi berikutnya, kebanyakan akan musnah karena generasi penerusnya, tidak menyadari akan pentingnya hidup hemat.
• Hargailah uang anda berepapun nilainya dan manfaatkan secara maksimal apa yang anda miliki. Salah satu sikap salah yang sering kita temui adalah kebiasaan tidak menghabiskan makanan ketika makan. Membeli sesuatu yang tidak berguna. Hal ini kelihatannya remeh namun, ini menunjukkan sikap. Jika tindakan sudah menjadi sikap maka akan menjadi pandangan hidup dan akan menentukan nasib anda dimasa mendatang. Oleh karena itu hati-hati dengan sikap anda walaupun kelihatannya remeh karena akan menentukan masa depan anda. Dan anda akan menyadari bahwa kebiasaan atau sikap yang sudah mendarah daging akan sulit dihilangkan. Kecuali anda bekerja keras untuk merubahnya. Anda tahu bagaimana orang yang sudah terbiasa merokok, walaupun di bungkusnya sudah tertulis dengan jelas mengenai bahaya merokok mereka tidak peduli. Mereka juga tidak peduli jika diingatkan anggaran uang rokoknya mencapai 10 sampai 20 % dari penghasilnya.
Jika anda mampu mengambil pelajaran diatas dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari maka anda telah berlaku hemat, dan anda tidak dikenal sebagai orang yang pelit. Sebagai hadiahnya keuangan anda akan meningkat seiring bertambahnya waktu. Maka kebenaran pepatah “ Hemat pangkal kaya” akan dapat anda rasakan.
Semoga bermanfaat.
See you in the top.
Hemat bukan berarti pelit.
Kaya Melalui Property.
Dalam bukunya Cashflow Quadrant Robert T Kiyosaki menyatakan bahwa agar bebas secara financial anda harus mempunyai passive income. Artinya penghasilan yang diperoleh tanpa harus bekerja. Dengen demikian apabila passive income anda melebihi dari pengeluaran anda maka anda sudah bebas secara financial. Anda dapat hidup sesuai standar anda dengan tanpa harus bekerja.
Menurut Kiyosaki passive income dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, misalnya melalui bisnis yang sudah berjalan tanpa kedatangan kita, property disewakan, royalty , dan surat-surat berharga. Dari beberapa cara tersebut property merupakan cara menghasilkan passive income yang mudah dikerjakan dan juga memberikan keuntungan yang cukup baik dibandingkan dengan cara-cara yang lainnya.
Sedikitnya ada empat keuntungan yang dapat anda peroleh jika anda berinvestasi di property.
Pertama, anda dapat menggunakan uang Bank untuk membeli property.
Jika anda berinvestasi di surat-surat berharga tidak ada Bank yang mau meminjamkan uangnya kepada anda. Namun jika anda berinvestasi di property maka bank akan dengan senang hati meminjamkan uangnya kepada anda. Sehingga anda anda dapat membeli property dengan harga Rp. 500.000.000,- sementara uang ditangan anda hanya Rp. 100.000.000,-.
Kedua, harga property gelap.
Jika anda membeli surat-surat berharga, senilai Rp. 100.000.000,- maka nilai surat-surat anda tepat Rp. 100.000.000,-. Namun jika anda membeli property Rp. 100.000.000,- nilai property anda yang sebenarnya bisa Rp.150.000.000,- atau hanya Rp. 75.000.000,- Kenapa demikian karena jika anda pandai dan mau susah sedikit, anda akan mendapatkan property dengan harga jauh dibawah harga pasar. Saya pernah mendapatkan properti type 36/90 dengan harga Rp.55.000.000,- dicicil 3 kali padahal harga pasaran saat itu Rp.80.000.000,-
Ketiga, mudah untuk melakukan upgraid.
Jika anda membeli surat-surat berharga, senilai Rp. 100.000.000,- , anda tidak bisa berbuat apa-apa untuk meng-upgraid saham anda kecuali dengan berdoa. Mudah-mudahan harga saham anda naik. Namun jika anda membeli property anda akan dengan mudah menaikkan nilai jual property dengan sedikit perubahan kecil. Misalnya sewaktu pembelian property anda catnya sudah memudar dan halaman ditumbuhi ilalang. Maka dengan pengecatan baru dan pembersihan rumput di halaman akan meningkatkan nilai jual property anda. Atau dengan membangun garasi, harga property anda akan naik.
Keempat, Dapat dinikmati hasilnya dengan segera.
Jika anda ingin menikmati hasil dari kenaikan saham anda satu-satunya cara adalah dengan menjual saham tersebut. Namun jika anda membeli property anda dapat segera menikmati hasil property anda dengan cara disewakan. Anda dapat menikmati hasilnya sementara property masih menjadi milik anda. Selain itu ketika property anda jual anda akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harganya. Karena jika anda pandai memilih property, harganya akan cenderung naik seiring berlalunya waktu.
Demikian semoga bermanfaat.
See you in the top
Posted by Unknown at 09.47 2 comments
Menjadi Kaya dengan Teori Wedge
Pada sebuah seminar tentang financial, ada suatu pertanyaan mentor yang sangat menarik. “ Jika saya mempunyai tongkat ajaib yang dapat melipatgandakan gaji anda sekarang ini, apakah hal ini dapat memecahkan masalah keuangan anda?”. Tanya sang mentor. Sambil tengok kanan dan kiri, para peserta seminar hampir serentak menjawab “ Ya”. Mereka semua setuju bahwa jika mereka dapat melipatgandakan penghasilannya, hal itu akan memecahkan masalah keuangannya.
“Baik kalau begitu. Saya ingin bertanya sekali lagi , apakah ada diantara anda yang saat ini telah melipatgandakan penghasilannya dibandingkan dengan gaji pertama anda?” Tanya sang mentor selanjutnya. Setelah menunggu beberapa saat, hampir setiap hadirin mengankat tangannya. Semua telah melipatgandakan penghasilannya dari sejak pertama kali mereka bekerja. Banyak yang melipatgandakan lima kali bahkan sepuluh kali dari penghasilan pertamanya.
Namun semua itu belum mampu membuat hidup mereka sedikit lebih baik. Kenapa? Mungkin akan ada banyak alasan yang akan disampaikan, dari kebutuhan yang terus bertambah seiring dengan berubahan status, harga barang yang naik dan lain sebagainya. Tetapi ada satu hal yang luput dari perhatian, yaitu dengan bertambahnya gaji akan berubah pula gaya hidup.
Dulu ketika gaji masih UMR, mereka cukup makan di warteg, beli pakaian di kaki lima. Namun ketiga gajinya naik tanpa disadari pola hidupnya berubah. Mereka makan di restoran padang, dan membeli baju di departemen store. Dulu mereka cukup naik motor atau angkutan umum dengan bertambahnya gaji mereka membeli mobil walau dengan cara kredit. Sehinnga dengan bertambahnya gaji keadaan keuangan mereka tidak lebih baik, bahkan tambah lebih menderita. Mereka tetap memiliki masalah financial karena meraka menderita penyakit Parkinson “ Pengeluaran meningkat seiring dengan pemasukan”
Jika orang menderita penyakit ini maka gaji berapapun tidak akan mampu membuat keuangannya membaik, dan merasa cukup. Dan konyolnya lagi penyakit ini sudah mewabah di negeri kita. Sehingga tidak heran lagi jika korupsi merajalela. Baik di pemerintahan maupun diperusahaan swasta. Pegawai pemerintah rendahan berdalih yang menjadi penyebab adalah kecilnya gaji. Lalu bagaimana dengan anggota dewan yang terhormat, para Bupati dan Gubernur. Apakah gajinya kecil? Lalu dengan gaji berapa sehingga mereka tidak korupsi lagi?
Saya yakin yang menjadi penyebab korupsi bukan karena gaji kecil, namun lebih dikarenakan mereka sudah mengidap penyakit Parkinson tersebut ditambah dengan kurangnya keimanan terhadap adanya hari pembalasan.
Lalu bagaimana bisa terhindar dari penyakit Parkinson dan masalah keuangan bisa diatasi dengan baik?. Jawabanya sangat sederhana dan sudah didengar sejak belajar di SD. Hemat pangkal kaya. Jangan besar pasak daripada tiang. Artinya kita diminta hidup dibawah penghasilan yang diterima. Lalu sisanya ditabung dan dinvestasikan untuk mendapatkan untung. Saran ini memang kedengarannya baik. Namun tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Apalagi harus mengurangi belanja yang sudah biasa dilakukan, tentu akan mengalami kesulitan. Karena itu berarti menurunkan standar hidup anda.
Jika anda mengalami kesulitan untuk menyisihkan yang anda terima sekarang ini, anda dapat menerapkan teori Wedge. Teori ini meminta anda menyisihkan 50% dari setiap kenaikan pendapatan yang anda peroleh sejak hari ini. Ini adalah sesuatu yang dapat anda lakukan karena anda belum memasukkan uang tersebut kedalam gaya hidup anda sehari-hari.
Jika anda mampu menyisihkan 50% dari setiap kenaikan pendapatan anda kemudian menginvestasikan uang tersebut, anda akan mampu menaikkan kekayaan anda 10 hingga 25 % setiap tahun. Apalagi jika anda mampu mengendalikan diri untuk tidak berlaku konsumtip dan mempunyai prinsip tidak ingin kelihatan kaya namun ingin menjadi kaya tentu anda akan lebih cepat menjadi kaya.
Selamt mencoba.
See you in the top.
Posted by Unknown at 09.45 1 comments