Pilar kedua adalah berdasarkan sabda Nabi “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati’. Pilar ini mengajarkan tentang focus dan impian atau target akhir. Mereka yang menegakkan pilar ini akan memiliki sikap disiplin dan memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hatinya selalu bertanya,” jika besuk saya mati, bekal apa yang dapat saya persembahkan kepada sang pemilik kehidupan. Jika besuk saya mati, apakah bekal yang saya kumpulkan sudah mencukupi? Jika saya telah tiada kenangan apa yang terekam dalam hati setiap orang yang pernah kenal dengan saya.” Mereka sadar bahwa seberapapun bekal yang dikumpulkan tidak penar mencukupi untuk kehidupan yang serba wah (surga) dan yang tiada pernah berakhir. Oleh karena itu waktu yang dimilikinya benar-benar dimanfaatka hanya untuk mencari keridhoaan Allah SWT.Mereka yang menegakkan pilar ini tidak ada rasa takut dalam dirinya kecuali ketakutan terhadap ketidaksiapannya apabila kematian datang.
Mereka senantiasa selektip terhadap apa yang dilakukan. Hidup ini sangat pendek karena itu mereka memilih melakukan yang besar. Namun tidak alergi pada tindakan yang kecil jika yang besar tidak ada. Mereka selalu berpikir “ Sekali merengkuh dayung 3 atau 4 pulau terlampau” Artinya setiap kali mereka melakukan sesuatu selalu mencari-cari kesempatan untuk menggandakan manfaat. Istilah sekarang dikenal dengan laverage atau daya ungkit.Misalnya ketika mereka harus menghadiri undangan, momen ini dipergunakan untuk menjalin hubungan dan mencari relasi baru. Bukan hanya sekedar datang, mencicipi hidangan lalu pergi.
Pilar ini juga mengajarkan tentang memegang prinsip. Apa yang mereka lakukan senantiasa dipikirkan azas manfaat dan keridhoaan Allah.Jika mereka memiliki bisnis, mereka tidak takut terhadap persaingan, tidak takut customer lepas karena tidak memberi komisi. Mereka lebih memilih keridhoaan Allah daripada uang yang diperoleh dengan cara tidak benar.
Adapun pilar ketiga adalah berdasar firman Allah “ Ketika telah selesai suatu urusan segera berpindah keurusan yang lain. Dan hanya kepada Allahlah hendaknya kamu berharap” Sikap ini melahirkan kerja keras dan pemanfaatan waktu. Mereka mematahkan dokma hari libur. Tidak ada hari libur hari santai yang ada adalah berkarya dan terus bekarnya. Mereka sadar, mereka akan diminta pertanggung jawaban setiap waktu yang terlewat. Mereka sadar waktu adalah salah satu hal yang terpenting didunia ini setelah kehidupan. Karena itu mereka tidak pernah lalai dan terlena.
Sedangkan pilar yang ke empat adalan Iklas. Pilar ini menyekong dan memebri kekuatan terhadap pilar-pilar yang lain. Sikap yang iklas akan menimbulkan kebahagiaan yang sempurna. Apa yang mereka lakukan hanya disandarkan kepada Allah. Mereka tidak pernah mengalami kekecewaan, walaupun usaha yang telah dilakukan dengan mengeluarkan pemikiran, tenaga dan uang yang banyak tidak membuahkan hasil. Mereka percaya terhadap ketentuan Allah. Dan apapun keputusan dari Allah adalah yang terbaik bagi mereka, walaupun saat itu mereka menderita kerugian atau kesengsaraan hidup.
Semoga kita semua bisa mendalami dan mengamalkan ke empat pilar tersebut diatas sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih.
Semoga bermanfaat.
See you at the top
0 comments:
Posting Komentar