Alkisah ada se ekor Kelinci dan Kura-kura berpapasan di pertigaan jalan. Mereka rupanya sama-sama akan menghadiri undangan si Raja Hutan yang sedang mengawinkan anaknya.
“hei Kelinci, mau kemana kok nampaknya buru-buru” sapa Kura-kura sambil teriak, melihat kelinci yang berlari cukup cepat.
“ Kamu gak tahu, sekarang Raja Hutan kan sedang menantu. Aku mau kesana” jawab Kelinci, sambil melambatkan jalannya.
“ooooo, aku juga mau kesana kita jalan bareng ya”.
“Boleh”
Akhirnya Kelinci dan Kura-kura berjalan bersama sama menuju tempat pesta si Raja Hutan. Namun setelah berjalan berapa lama, Kelinci nampak gelisah
"Hei, Kura-kura jalanmu kok lambat banget sih. Ayo cepetan entar terlambat lo. Kapan yampe nya kalau jalannya begini” kata kelinci agak gelisah.
“ Sabar, mas Kelinci memang jalanku seperti ini. Aku gak bisa lari segesit kamu.” Kata kura-kura menimpali.
“ aaaah ah. Gede badan doang. Tapi jalannya lelet ……..” kata Kelinci gedumel.
Hampir sepanjang jalan si Kelinci gedumel gak karuan, sehingga membuat Kura-kura terpancing emosinya.
“ eee mas Kelinci. Kalau ngomong hati-hati dong. Walaupun jalan saya lambat kita bisa bertaruh siapa nanti yang akan sampai ketempat pesta duluan.” Kata Kura-kura agak kesal.
“ ooooo, nantang nih. Lihat-lihat dulu dong. Siapa lawannya?. Mana mungkin Kura-kura yang jalannya lambat dan terseok-seok begitu bisa mengalahkan Kelici yang gesit seperti aku ini?.
“Boleh dibuktikan. Jika nanti saya kalah. Bagian makananku di pesta kamu ambil semua?”
“Bener nih.”
Kelinci merasa gembira membayangkan kemenagan yang akan diraih. “Ah, Kura-kura bodoh, masa nantang saya adu cepat. Mana mungkin dia bisa ngalahin saya. Dia baru jalan satu meter saya sudah lari puluhan meter” pikir Kelinci dalam hati.
Dengan secepat kilat, Kelinci lari sekencang-kencangnya, sehingga jauh meninggalkan Kura-kura. Ditengah jalan Kelinci mendapati rumput yang hijau dan pemandangan sekitar yang sangat indah. Lalu Kelinci berhenti dan menikmati pemandangan.
“ Kura-kura masih jauh, alangkah baiknya jika kita nikmati dahulu pemandangan yang indah dan rumput yang hijau segar ini.” Pikirnya dalam hati, sambil menengok ke belakang, melihat kura-kura tidak nampak jauh dibelakang. Kelinci makan sepuasnya dan karena kekeyangan si Kelinci mengantuk. “ Kura-kura masih belum kelihatan, mungkin sebaiknya saya tidur dulu, sehingga setelah bangun nanti badan akan segar dan bisa lari dengan kencang.
Sementara itu si Kura-kura tetap dengan tekun berjalan dan terus berjalan, tiada mengenal lelah dan putus asa. Dia mengambil jalan yang lurus, meski harus meliwati rawa-rawa dan menyeberang sungai” Saya tidak boleh kalah dengan Kelinci. Saya memang tidak bisa berlari secepat Kelinci. Namun saya mempunyai keteguhan jiwa. Saya meliki kesabaran dan kekuatan badan. Saya akan bisa mengalahkan Kelinci yang pongah itu” kata Kura-kura dalam hati, menyemangati diri. Akhirnya tempat yang dituju sudah nampak didepan mata. “ Apakah Kelinci sudah sampai, ya. Aduh jika sudah sampai bagaimana ya. Jatah makan saya dimakan Kelinci semuanya.”
“ Hey, Kura-kura. Selamat datang, dipesta perlawinan anakku. Kenapa kamu kok nanpak letih, kumel dan seperti menyimpan rasa khawatir. Sambut Raja hutan. “ Ayo, tersenyum. Dipestaku tidak boleh ada yang merasa sedih dan khawatir. Semuanya harus bahagia.”
Namun si Kura-kura seakan tidak memperdulikan sambutan Raja hutan. Dia asyik menengok kekanan dan kekiri, mencari Kelici.
“Hey, Kura-kura, kenapa kamu ini.” Tanya Raja hutan, yang merasa aneh melihat tingkah Kura-kura.
“Aku sedang mencari-cari kelinci.”
“ Kelinci belum datang”
“Haah, Kelinci belum datang. Horeee aku menang. Aku menang. Aku bisa makan sepuasnya?!” sorak Kura-kura kegirangan.
“Ya ya ya. Silahkan makan sepuasnya.” Jawab Raja Hutan.
Kelinci baru datang setelah pesta selesai. Rupanya tidur Kelinci sangat pulas, sehingga mejelang sore baru bangun
Cerita diatas, menggambarkan bahwa, kepandaian, kelincahan memang diperlukan dalam mencapai kesuksesan. Namun keteguhan, tidak mengenal lelah, patang putus asa, tabah dan sabar jauh lebih dibutuhkan untuk menggapai kesuksesan. Jadi bagi kita yang merasa anaknya orang miskin, otaknya bodoh, dan lambat, anda masih mempunyai kesempatan untuk sukses, asal anda focus pada tujuan anda dan dan penuh dengan kesabaran, keuletan dan ketabahan anda terus maju berjalan, selangkah demi selangkah menuju tujuan atau impian yang anda tuju. Mungkin anda akan lambat sampai ditempat tujuan, namun anda masih tetap akan bisa sampai. Bukankah itu sesuatu yang menyenangkan?
Apa jadinya jika Kura-kura sudah menyerah duluan, tentu si Kura-kura tidak akan memiliki kesempatan memenangkan lomba. Jika anda perhatikan di sekitar anda banyak ditemukan orang-orang yang sukses dengan keterbatasan. Mereka awalnya, anak orang miskin, kampungan, otak bebal, tidak pandai bergaul, pendiam, namun dengan ketekunan dan usaha keras, mereka akhirnya berubah menjadi orang sukses yang membanggakan. Memang usaha yang harus dilakukan ektra keras dan waktu yang dibutuhkannya ektra lama, namun hasil yang mereka raih juga sangat memuaskan.
Kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orang tua semacam apa. Namun jika kita dilahirkan dari sebuah keluarga miskin dan terbelakang, bukan berarti kita tidak berhak menjadi orang yang sukses dan kaya. Anda berhak menjadi sukses dan kaya, karena hidup ini adalah pilihan. Jika anda sekarang menjadi orang yang bodoh, dan miskin, itu bukan takdir anda namun itu pilihan anda. Itu salah anda sendiri.
Karena itu, yuk mulai sekarang kita focus pada impian kita masing-masing. Kita buang jauh-jauh rasa malas, diganti dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kita buang rasa putus asa, diganti dengan semangat yang membara. Kita buang rasa meratapi dan mengasihi diri , diganti dengan empati pada kesuksesan diri.
Semoga Bermanfaat
See you at the top
3 comments:
itu cerita zaman dulu ya, masih inget diceritain orang tua tuh ceritanya
iya masih ada tuh ceritanya, tapi ada hikamhnya tuh cerita ya
setuju banget deh hikmahnya nyentuh banget hehehe
Posting Komentar