Beberapa hari yang lalu saya mengajak teman teman pergi ke Rangkas Bitung untuk melihat tanah yang akan dijual disana. Dalam perjalanan, banyak tema yang diperbicangkan. Namun kebanyakan pembicaraan hanya berupa gurauan saja. Ditengah pembicaraan itu saya menyelipkan gurauan. “ Coba tebak apa beda Doketr gigi dan Pelawak”. Teman-teman pada diam. Mungkin mereka pada memikirkan perbedaan Dokter gigi dan Pelawak.
“Beda antara Dokter gigi dan Pelawak sangat tipis, jika Dokter gigi mencari uang dengan cara mengobok-obok mulut orang lain sedangkan pelawak mencari uang menggunakan mulut dia sendiri”. Kataku kemudian , disambut ketawa oleh teman-teman.
Kemudian saya mengajukan gurauan yang serius kepada teman-teman.” Apa beda orang kaya dan orang miskin” Kali ini banyak versi jawaban dari teman-teman. Karena jawabannya tidak mengena dengan apa yang ada di benak saya, akhirnya saya jawab sendiri . ” Orang Kaya menggunakan harta dan waktunya untuk diinvestasikan sedangkan orang miskin menggunakan harta dan waktunya untuk dihabiskan”
Dari gurauan diatas berkembanglah pembicaraan yang menarik. Ada yang mengatakan “ ya, jika orang miskin melakukan investasi harta dan waktunya bukan orang miskin, tapi orang kaya. Itu sudah merupakan difinisi”
“ Iya. Bagaimana orang miskin melakukan investasi, hartanya untuk makan saja masih kurang, sedang waktunya habis untuk bekerja”
Ada juga yang mengatakan”JIka semua harta di dunia ini dikumpulkan lalu, dibagikan sama rata kepada semua orang, tidak berapa lama akan tercapai keadaan seperti semula. Harta akan kembali kepada orang yang kaya, sebelum terjadi pengumpulan harta. “
Namun tidak ada yang sampai pada pernyataan” ternyata mudah ya untuk menjadi kaya. Kita hanya perlu merubah kebiasaan menghabiskan harta dan waktu menjadi menginvestasikan harta dan waktu yang kita miliki. Jika saat ini kita belum memliki harta untuk diinvestasikan, kita berusaha menggunakan waktu untuk diinvestasikan. Karena sewaktu dilahirkan semuanya orang sama, tidak mempunyai apa apa. Allah hanya membekali waktu 24 jam sehari.
Kita menggunakan waktu diluar jam kerja untuk menambah keterampilan, pengalaman dan pengetahuan tentang kehidupan. Kita selalu berusaha mencari cara termudah dan tercepat meningkatkan penghasilan. Setelah penghasilan kita meningkat meskipun sedikit, kita mulai memi9kirkan investasi dengan menabung terlebih dahulu. Pada keadaan ini, jangan pernah kita berfikri untuk membelanjakan uang dari peningkatan penghasilan, untuk meningkatan gaya hidup. Kita mesti berani bergaya hidup sama seperti penghasilan belum meningkat. Kita mesti kuat, menahan godaan baik dari diri, anak maupun istri untuk membelanjakan harta yang kita tabung. Kita kuatkan niat, bahwa tabungan kita hanya untuk investasi atau keadaan yang amat sangat darurat.”
Tapi sayang untuk merubah kebiasaan menghabiskan menjadi investasi itu sangat sulit. Betapa sering saya menasehati karyawan-karyawan saya untuk menggunakan waktu untuk menuntut ilmu dan menambah keterampilan. Namun dia lebih suka untuk menghabiskan waktu untuk bercanda dengan teman, nonton tv sampai larut malam dan akhirnya bangun siang. Akankah hidup mereka akan terus seperti ini? Ya, sampai mereka menyadari akan pen tingnya waktu dan kemudian berusaha untuk diinvestasikan pada hal-hal yang baik untuk kemaujan dimasa mendatang.
Tetapi sebenarnya tidak ada hal yang sulit, selama kemauan anda lebih besar dari kebiasaan yang membelenggu anda. Jika anda mengatakan anda ingin kaya atau ingin sukses, tetapi pada kenyataannya anda tidak sanggup mengubah kebiasaan anda yang menghalangi anda untuk kaya dan sukses, berarti kemauan anda itu bohong. Dan yang lebih mengenaskan anda tidak membohongi orang lain tetapi anda membohongi diri anda sendiri.
See you at the top.
Semoga bermanfaat.
2 comments:
hmmm..bner bnget pak.....tp bagai mana cara melawan sifat malas...apa ada tips atau triknya yang menyenangkan.. terimakasih..
Untuk melawan Sifat malas gampang pak. ya jangan malas. he he he.
berusahalah untuk tidak diam, bengong atau bercanda berlama-lama dengan teman. walaupun sepele lakukan apa saja. ibarat mobil tubuh kita butuh pemanasan. nanti jika sudah panas, sudah terbiasa untuk tidak bisa diam, bengong atau malas-malasan. baru arahkan energi anda untuk mengerjakan apa yang sangat anda harapkan dalam hidup ini.
Posting Komentar