Bagi bangsa ini halal bi halal sudah menjadi tradisi. Halal bi halal yang diisi dengan silaturahmi, berkunjung ke kampong halaman, rumah saudara, rumah teman, memang banyak manfaatnya. Bahkan Nabi Muhammad menyemangatinya dengan menjanjikan imbalan yang sangat luar biasa yaitu dimudahkan rezki dan dan dipanjangkan umurnya, selain tentunya mendapat pahala yang luar biasa besar bagi ummat Islam. Namun pertanyaannya adalah sudahkah anda menerima janji yang diberikan Nabi tersebut? Benarkah silaturahmi yang anda lakukan dapat menambah rezki dan memperpanjang umur? Jika belum lalu siapa yang salah? Apakah hadist diatas salah atau kitanya yang tidak melakukan silaturahmi dengan benar?
Kaya Melaui Silaturahmi
Jika melihat sumbernya hadist tersebut benar atau shoheh. Denagn demikian jika kita belum mendapatkan manfaat silaturahmi sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad, berarti cara kita melakukan silaturahmi kurang benar. Hal ini sama dengan janji Allah yang menyatakan” sesungguhnya Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”, lalu kenapa bangsa ini yang notabene mayoritas Islam tetapi terkenal sebagai bangsa yang korup?
Jika anda mendatangi reuni entah itu reuni keluarga atau reuni kampus, apa yang mereka lakukan?. Mereka kebanyakan mengenang masa lalu, memperbincangkan masa lalu yang lucu lucu. Mereka hanya bersenang senang. Jika demikian bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari silaturahmi mendatangkan rezki dan menambah umur?
Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Jika saya melakukan silaturahmi yang sering saya lakukan adalah memperhatika kondisi teman teman, mulai dari anaknya berapa, anaknya bagaimana? kariernya seperti apa? Ekonominya seperti apa, dan kedudukannya atau aktifitasnya dimasyarakat bagaimana?
Setelah saya mengetahui keadaan teman , lalu saya bandingkan dengan keadaan saya. Bagaimana mungkin si fulan lebih mapan dari saya padahal,ketika kuliah, prestasinya lebih jelek dibanding saya?. Kita kuliah ditempat yang sama, dosennya sama, pelajarannya sama, nilai dia lebih jelek dari saya namun setelah terjun di masyarakat kok dia lebih unggul dari saya. Tentu ada yang salah. Ya ada yang salah. Kesadaran ini membuat saya melakukan introspeksi dan mencari tahu bagaimana sang teman dapat sampai pada kedudukan seperti itu.
Sebagai contoh misalnya, ketika saya masih kerja sebagai manajer pemasaran, saya bertemu dengan kakak kelas yang telah menjadi Derektur suatu perusahaan. Setelah pertemuan itu hati saya terasa “panas”. “ ah masa saya kalah dengan dia, waktu kuliah prestasi saya kan lebih baik dari dia. Tidak bisa. Saya harus menjadi Direktur juga”.
Sejak saat itu pikiran saya dipenuhi dengan pertanyaan “ bagaimana caranya agar saya bisa jadi Direktur ya?”. Akhirnya saya menemukan cara menjadi Direktur yang paling mudah dan cepat. “ Saya harus keluar dari tempat kerja dan membuat usaha sendiri.” Setelah 3-4 tahun dari keputusan tersebut saya keluar dan menjadi Direktur bagi perusahaan saya sendiri. Walaupun saat itu merangkap sebagai sales, bagian pembelian dan tukang kirim barang.
Alhamdulillah, perusahaan yang saya dirikan terus berkebnag dan berkembang hingga sampai saat ini. Dan saya merasakan andai saja penghasilan yang saya peroleh selama 13 tahun bekerja dikumpulkan ternyata tidak lebih banyak dibandingkan usaha sendiri yang hanya 5 tahun.
Ada banyak contoh lain tetang manfaat silaturahmi bagi saya. Dan apa yang dinyatakan Nabi bahwa silaturahmi akan menambah rezki dan memperpanjang umur itu, benar dan saya telah banyak membuktikannya.
Jika anda belum mendapatkan atau belum maksimal hasilnya janji Nabi tersebut, ubahlah cara anda bersilaturahmi. Anda boleh boleh saja mengenang masa lalu atau cerita kesana kemari, dengan teman anda. Jadikan percakapan itu sebagai bunga-bunga pertemuan, sedangkan intinya adalah anda mengambil pelajaran dari kesuksesan teman anda yang belum anda miliki
Semoga bermanfaat.
See you in the top
Posted by Unknown at 08.23
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
sangat menginspirasi saya pak ... terimakasih atas nasehatnya
http://tutorial-rpg.blogspot.com
Posting Komentar