Beberapa hari yang lalu dilakukan rapat pengurus Cimart untuk menentukan apakah gedung Cimart masih tetap di Ruko Anggrek atau pindah ketempat lain.
Pada awal rapat saya memberi saran, untuk memutuskan diteruskan atau tidak, perlu dikaji dahulu apakah selama 5 bulan menempati Ruko di Anggrek ini menguntungkan atau tidak. Karena biaya sewa dan operasionalnya cukup besar.
Dari keterangan bagian keuangan, diperoleh bahwa peningkatan penjualan bukan dikarenakan lokasi tetapi disebabkan oleh meningkatnya penjualan lewat proyek. Karena orientasi awal Cimart adalah Grosir atau proyek, masuk ke perusahaan atau koperasi. Dari penjualan selama ini profit yang diperoleh belum bisa menutupi biaya operasional. Apalagi biaya sewa yang jumlahnya mencapai Rp. 20.000.000,-
Kemudian saya tekankan pula bahwa kita rasanya sulit bersaing di lokasi itu, Karena disana sudah bertengger Alfamart dan Indomart. Dari peserta rapat tidak ada yang mengungkapkan pentingnya tinggal disitu kecuali strategisnya tempat, mudahnya akses dan keistikomahan menunggu berlalunya waktu. Padahal jika hanya pertimbangan aspek strategis dan mudahnya akses tentu masih ada tempat lain.
Namun akhirnya sang ketua memutuskan dilakukan pemungutan suara, apakah dilanjutkan tetap bertempat di Ruko atau pindah. Akhirnya diperoleh suara 6 menolak dan 9 setuju dilanjutkan. Dengan demikan diputuskanlah akan dilanjutkan menyewa tempat di Ruko.
Setelah rapat berlalu, saya berpikir, apakah ini sebuah keputusan yang tepat dan berani? Atau sebaliknya keputusan yang ngawur. Hus. Ngawur bagaimana ? Ini kan diputuskan dengan musyawaroh dengan poling. Apakah anda menyangsikan hasil poling dan menyangsikan orang orang yang memilih?
Dari pengalaman dan dari praktek selama ini kita melakukan pemilu. Demokrasi atau pemilihan bukanlah sesuatu yang paling baik. Karena anda bisa melihat sendiri hasilnya. Bermusyawarohnya memang baik tetapi cara mengambil keputusan dengan pemilihan itu kurang baik. Pengambil keputusan mestinya dilakukan oleh sang pemimpin dengan mempertimbangkan segi untung dan ruginya dengan cermat berdasarkan masukan dari musyawaroh.
Namun keputusan telah diambil, mudah-mudahan saja ini merupakan keputusan yang baik dan menjadikan Cimart bisa terus hidup. Tetapi yang perlu diingat didalam berbisnis cara pengelolaan uang itu sangat penting. Ketika anda mengeluarkan uang, bukan hanya asal berani, biar terkenal, atau apa saja. Tetapi anda harus mengukur dapaknya terhadap kemajuan bisnis anda. Jika hasilnya tidak baik maka caranya harus dirubah. Jika anda tidak mau mengukur dan menggunakan analisa dari dampak uang yang anda keluarkan. Maka anda akan kesulitan modal.
Apalagi jika modal anda kecil. Jangan utamakan penggunaan uang untuk kemajuan usaha anda tetapi utamakan menggunakan tenaga dan waktu anda. Bekerjalah lebih lama, berusahalah lebih keras dari pada anda membayar orang, ketika anda baru memulai berbisnis. Saya teringat ceritanya Brad sugar, ketika beliau baru memulai bisnis. Dia berkantor seadanya, lalu semua urusan dilakukannya sendiri, mulai dari pemasaran, administrasi,pengiriman dan keuangan.
Baru setelah keuntungan diperoleh, order berdatangan, anda akan pindah di lokasi yang strategis, membayar orang, silahkan. Karena Mobil anda sudah bisa berjalan.
Demikian semoga bermanfaat
See you in the top
Keputusan Berani atau Ngawur
Posted by Unknown at 05.25
Labels: alfamart, analisa, berbisnis, brad suger, cimart, indomart, modal kecil, musyawaroh, poling
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar