Setiap kali saya bertemu dengan orang sukses atau membaca biografi orang sukses, hati saya sering panas dingin. Apalagi mereka itu jauh lebih muda sedangkan kesuksesannya jauh lebih besar. Rasa panas dingin itu, bukan berarti, saya iri kepada mereka dan tidak mensyukuri apa yang kami terima selama ini. Tetapi lebih disebabkan oleh rasa penasaran, “Bagaimana ya mereka bisa seperti itu? Masih muda namun kesuksesannya sudah luar biasa?”
Kemudian pikiran saya menerawang ke masa silam, apa yang salah dengan diri saya. Rasa penyesalan mulai bermunculan. Andaikan dulu. Ya andakan dulu saya lebih rajin belajar. Andaikan dulu saya lebih aktip mengikuti kegiatan. Andaikan dulu saya sudah sadar akan pentingnya cita-cita. Andaikan dulu saya mengambil langkah cepat untuk bertindak. Andaikan dulu saya tidak pemalu dan rendah diri. Mungkin saya akan jauh lebih berhasil.
“Huss, anda tidak boleh begitu. Menyesali masa lalu. Berandai-andai”. Sebuah suara di sudut hatiku. “ Ya memang benar kamu tidak boleh menyesali masa lalu dan berandai-andai. Coba kamu pikir baik-baik. Meskipun saat ini kamu sudah sadar, kamu tahu pentingnya cita-cita. Kamu lebih rajin membaca buku,mengikuti seminar dan berkumpul dengan orang-orang yang sukses. Apakah semuanya itu telah mampu membuat kamu lebih cepat sukses? “ suara itu terus menyerangku.
“Bukankah kamu masih merasa berjalan ditempat. Ku akui memang kamu banyak mengalami peningkatan dibandingkan masa yang lalu, tetapi usahamu masih satu. Peningkatan yang ada hanya peningkatan yang wajar saja. Tidak spektakuler. Omzet tahun ini meningkat 500% misalnya. Ilmumu bertambah, semangatmu bertambah, cita-citamu bertambah namun satu yang kurang yaitu Actionmu. Ya kamu masih banyak omong, kamu masih banyak angan-angan daripada bertindak.”
“Ya saya akaui memang itu barangkali yang menyebabkan saya kurang maksimal dalam berkarya. Tapi bagaimana? Apa yang harus saya lakukan? Pleaase tolong katakan?. Tapi jangan katakana “lakukan saja ya?” kata-kata itu sudah sering saya dengar dan sering saya katakan sendiri. Namun kata-kata itu belum mampu menggerakkan saya untuk bertindak” suara dari sudut hati yang lain.
“Tidak ada kata lain agar kamu lebih berhasil kecuali “lakukan”. Ya lakukan saja. Jika kamu sulit untuk memulainya, cari caranya. Ada banyak cara diluar sana yang telah dilakukan oleh orang lain. Lalu perbesar semangatmu untuk melakukannya dengan mendramatisir cita-citamu. Buatlah seakan-akan kamu akan sangat menderita dan menyesal jika cita-citamu tidak tercapai. Sebaliknya kamu akan sangat bahagia jika cita-citamu berhasil”
“Ya. ya. Kamu memang benar”.
“Tidak ada keberhasilan tanpa tindakan. Tidak ada keberhasilan yang membaggakan tanpa kerja keras. Apa lagi kita yang berasal dari keterbatasan. Keterampilan, modal dan pengetahuan yang serba terbatas. Orang seperti itu memerlukan kemauan dan ketekunan yang besar. Dan kabar baiknya kemauan dan ketekukan itu dapat ditumbuhkembangkan. Jadi andapun layak dan pantas menjadi orang besar”
“Baiklah, doakan ya. Semoga saya termasuk orang yang banyak bertindak dari pada bicara. Sehingga akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan ini”
Semoga bermanfaat.
See you at the top
0 comments:
Posting Komentar