Dulu diawal tahun ini kami bertekad dalam hati untuk mengisi blog ini minimal 11 judul tulisan. Saya bisa tetap berkomitmen hingga sebelum bulan Romadlon. Namun ketika memasuki bulan Rhomadlon, kegiatan menulis jadi mengendor. Dan setelah bulan Romadlon lewat tambah parah.
Sebenarnya keinginan menulis itu tetap ada, karena keinginan saya menjadi seorang pengarag belum terkubur. Bahkan disetiap doa panjangku dipagi hari masih sering saya panjatkan. Namun rasanya untuk memulai kembali sangat berat.
Mungkin ada banyak alasan yang dapat saya ajukan, kenapa saya tidak aktip menulis lagi. Dan mungkin banyak orang yang mafhum dengan alasan saya. Tetapi apa urgensinya bagi saya? Sebaik apapun alasan yang saya kemukakan, semua itu tidak akan membawa saya menjadi seorang penulis.
Hingga ketika saya bertemu dengan teman lama ketika di MTsN, saya menjadi sadar. Secara kebetulan kami bertemu ketika, sama-sama mengantar robongan Jama’ah Haji Kabupaten Madiun. Dimana salah satu pesertanya adalah mertuaku.
“ Wah, Alhamdulillah kita bisa bertemu disini. Sekarang kegiatannya apa mas?” tanyaku setelah berbasa-basi sebentar. “ Begitulah, hidup di Desa. Ngajar di MI(setingkat SD), membuka kios kecil-kecilan dan bertani?” jawabnya singkat.
“Lo, dulu memangnya kuliah dimana?”
“ Satra bahasa Indonesia?”
“Wah, hebat dong. Ahli tulis menulis” kataku sangat antusias ingin mengetahui lebih jauh tetang tulis menulis.
“Hebat apanya, mana ada waktu unrtuk nulis. Gak sempat?”
Deg, jantungku berdegup agak keras. Sibuk, merupakan kata yang sering digunakan sebagai alasan, mungkin saya termasuk yang menggunakannya. Namun benarkah anda sibuk. Jika anda masih sempat nonton TV 2 atau 3 jam sehari atau anda suka bersantai bersama teman yang itu-itu juga?. Benarkah anda sibuk. Jika anda berangkat tidur jam 9 atau 10 malam. Atau jika anda bangun jam 5 atau 6 pagi. Apakah itu dapat dikatakan sibuk?
Mari kita renungkan, bagaimana mungkin kita dapat berhasil dan jaya jika kegiatan-kegiatan seperti diatas dikatakan sebagai kegiatan yang menyibukkan sehingga kita tidak mau mengerjakan hal lain yang lebih bermanfaat.
Bandingkan apa yang kita lakukan dengan apa yang dilakukan oleh Khoirul Tanjung, pemilik Trans TV dan Bank Mega. “ Anda jangan pernah bermimpi menjadi orang yang sukses jika anda tidak mau kerja keras. Untuk menggapai apa yang saya raih sekarang ini saya kerja 18 jam sehari dan 6 hari dalam seminggu. Kemudian saya tidak pernah berhenti untuk terus belajar. Karena kerja keras saja tidak cukup. Kita juga harus kerja dengan cerdas.” Ujarnya ketika ceramah di Milad TDA.
Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh B J Habibi, untuk menggapai apa yang beliau raih saat ini beliau sering kali hanya tidur hanya 2 jam sehari. Padahal beliau orang cerdas.
Jika kita menengok riwayat orang-orang sukses, mesti mereka semuanya adalah orang yang pekerja keras dan cerdas. Karena kita semuanya dibekali dengan waktu yang sama 24 jam sehari, 12 bulan dalam setahun. Oleh karena itu besarnya kesuksesan sebanding dengan kemampuan kita memanfaatkan waktu.
Lalu bagaimana cara anda mengisi waktu anda?
Saya sering merasakan gelisah jika bertemu dengan orang yang lebih sukses dari saya apalagi jika usia mereka jauh lebih muda. Pertanyaan yang selalu muncul adalah “Bagaimana mereka bisa memperoleh semuanya ini? Bagaimana cara mereka mengelola waktu?”
Hidup ini sangat singkat. Kita mesti segera mengejar ketertinggalan. Untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.Barangkali tidak masalah jika tidak sukses didunia. Karena kebahagian masih tetap kita miliki walaupun tinggal di gubuk reot dan makan dua kali sehari dengan menu seadanya. Namun kesuksesan di akhirat tidak ada pilihan hanya surga dan neraka. Tidak ada yang cukup menerima seadanya saja. anda kurang modal masuk neraka anda cukup modal akan masuk surga.
Karena itu mari kita hilangkan kemalasan. mari kita isi hari-hari kita dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. setiap pagi setelah sholat subuh berjammah di Masjid. duduklah sejenak pikirkan " apa yang bisa saya lakukan hari ini agar hari ini lebih baik dari hari kemarin"
Semoga bermanfaat
See you at the top
0 comments:
Posting Komentar