Bisnis Warnet, antara Keuntungan dan Modhorotnya

Suatu hari saya berkunjung ke salah seorang teman. Kini beliau sudah tidak bekerja lagi. “ Saya ingin seperti pak Muallif saja, mau buka usaha. Jawabnya ketika saya tanya kenapa berhenti bekerja. “ Lalu bidang usaha apa yang akan digeluti?”
“ Saya punya rumah yang dirombak menjadi rumah kost dan kios.. Jadi rencana saya selain punya kos-kosan, saya mau buka warnet dan bimbingan belajar.”
“ Warnet?” Kataku sedikit meninggi seakan tidak percaya. “ Jika bimbingan belajar okelah, saya dukung. Tetapi jika warnet jangan?. Memang bisnis ini cukup menguntungkan, tetapi sebagai seorang muslim tentunya kita mesti selainkan memikirkan keuntungan juga azas manfaat” karena teman saya terdiam maka saya melanjutkan,


“ Mas, tahukan, siapa kira-kira peminat warnet itu. Anak-anak seusia SD, SMP dan SMA. Lalu kira-kira apa yang mereka lakukan di warnet?. Saya takut mas, mereka akan terkena ketagihan main game online dan membuka situs-situs yang dilarang. Saya yakin kebanyakan mereka ke warnet hanya mencari hiburan, bukan untuk sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat. Kalau toh ada paling hanya sekian persen saja. Karena itu saya perpandangan, bisnis warnet tidak baik ditinjau dari segi azas manfaat. Jika kita berbisnis mengundang dosa, tentu kita akan mendapat kebagian dosanya.Belum lagi uang yang didapat, andaikan itu menjadi uang haram, itu berarti kita sudah memasukkan bara api neraka ke perut anak dan istri.”
“Rencananya, saya akan buatkan system, dimana computer bisa dimonetor dari sentral. “Jika pelanggan mengakses yang tidak baik, kita bisa matikan mousenya.”
“Siapkah anda memonitor terus? Dan jika karena gara-gara cara itu, pelanggan anda lari, siapkah menerimanya?. Mas, saya hanya mengingatkan sedang keputusannya ada di tangan anda, karena anda yang berbuat anda yang akan mengambil resikonya.”

Warnet, memang sebuah peluang usaha yang cukup mudah dan menggiurkan. Dengan modal yang cukup murah 10- 20 juta anda sudah bisa membukanya tanpa memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidangnya. Tinggal duduk manis konsumen datang sendiri. Tanpa perlu berpikir yang rumit-rumit. Karena itu bisnis ini cepat menjamur, seperti jamannya wartel.

Teman saya yang lain yang lebih dulu membuka warnet, kini terpaksa gigit jari, setelah tempat yang di kontraknya tidak bisa diperpanjang. Namun tahukah anda, hanya berselang 2-3 hari sang pemilik tempat sudah mengisinya dengan peralatan warnet yang jauh lebih bagus. dan yang lebih menyakitkan lagi yang menjalankannya adalah karyawan teman saya tersebut.

Mudah, cepat untung dan modal kecil, bisnis seperti inilah yang menjadi idola bangsa ini. mereka tidak mau susah-susah. Mereka tidak mau menggunakan pikiran dan tenaganya untuk mendapatkan bisnis yang lebih menantang dan berkresai tinggi. Padahal jika kita memperhatikan hukum alam, binis demikian tidak bisa tahan lama karena cepat jenuh. Namun rupanya mereka jarang mempertimbangkan masalah ini.

“la, bisanya hanya ini, mau gimana lagi?” kilah mereka.

Bagi para pebisnis warnet, pernahkan anda mendengar, betapa banyak anak yang kecanduan main internet? Disamping dari segi dampak negatip dari warnet itu sendiri, caba anda bayangkan kira-kira apa yang dilakukan anak-anak jika meraka tidak mempunyai uang sementara kejanduan main internet?. Tentu mereka akan menjadi pencuri-pencuri kecil uang orang tuanya atau teman sekolahnya.

Dapatkan anda bayangkan betapa bahayanya jika anak kejanduan internet?. Mereka akan menjadi anak yang kurang memiliki tanggungjawab, dan tidak punya prestasi di sekolah, karena mereka akan sulit berkonsentrasi. Maukah jika anak anak anda menjadi korbanya?

Lalu apa jadinya masa depan bangsa ini, jika anak-anak yang akan menjadi generasi penerus merupakan korban penjandu permainan-permainan internet? Salah satu alasan anak saya sekolah di pesantren adalah saya merasa kwalahan menjegah anak saya main di warnet. Mari kita selamatkan bangsa ini.

Semoga bermanfaat
See you at the top


5 comments:

Unknown mengatakan...

betul sekali pak, tapi kalau segala sesuatu dilihat dari sisi negatif, pasti akan 100% negatif. meskipun ada hal positif di balik semuanya, pasti akan dianggap selalu negatif.

Unknown mengatakan...

Betul bu Novi, saya mengakui bisnis warnet ada sisi positipnya, namun sisi negatipnya akan jauh lebih banyak. karena pemilik warnet tidak menyeleksi pelanggannya dan apa yang bisa dilakukan diwarnet. seperti minuman keras, agama mengakui ada manfaatnya namun segi bahayanya jauh lebih besar, karena itu diharamkan.

Eazy Electronic mengatakan...

Pak,ada banyak hal untuk mengatasi persoalan tersebut seperti melakukan filtering content sudah banyak tools .Dan dengan warnet banyak hal yang di lakukan seperti kursus yang berkaitan dengan komputer.Membikin warnet islami itu konsep yang harus di terapkan.Menkoinfo pun sekarang berusaha keras mengatasi content yang kurang baik seperti isu sara sampai pornografi.

Muallif Wijono mengatakan...

Kabar yang bagus. Mudah-mudaham pemerintah dan para pemilik warnet mempunyai sikap yang sama untuk menyelamatkan generasi mendatang.
Namun keberatan saya bukan hanya sekedar resikonya, seperti yang sering saya sampaikan " mari kita berbisnis yang memerlukan pemikiran dan kerampilan yang tinggi, sehingga lahan yang mudah-mudah itu biar digarap oleh masyarakat yang kurang beruntung dalam hal pendidikan dan pengetahuannya.

Unknown mengatakan...

baik atau buruknya anak adalah urusan orang tuanya. tempat yang bisa merusak anak kita bukan hanya warnet bahkan pesantrenpun bisa. ketahuilah kegiatan anak anda bahkan tiap-tiap jamnya untuk generasi yang lebih baik

Posting Komentar